CI LAHAN CI INSTITUSI
G. Komplikasi
Menurut Pudiastuti (2011) pada pasien stroke yang berbaring lama dapat terjadi masalah
fisik dan emosional diantaranya:
a. Bekuan darah (Trombosis) Mudah terbentuk pada kaki yang lumpuh menyebabkan
penimbunan cairan, pembengkakan (edema) selain itu juga dapat menyebabkan
embolisme paru yaitu sebuah bekuan yang terbentuk dalam satu arteri yang
mengalirkan darah ke paru.
b. Dekubitus Bagian tubuh yang sering mengalami memar adalah pinggul, pantat, sendi
kaki dan tumit. Bila memar ini tidak dirawat dengan baik maka akan terjadi ulkus
dekubitus dan infeksi.
c. Pneumonia Pasien stroke tidak bisa batuk dan menelan dengan sempurna, hal ini
menyebabkan cairan terkumpul di paru-paru dan selanjutnya menimbulkan
pneumoni.
d. Atrofi dan kekakuan sendi (Kontraktur) Hal ini disebabkan karena kurang gerak dan
immobilisasi.
e. Depresi dan kecemasan Gangguan perasaan sering terjadi pada stroke dan
menyebabkan reaksi emosional dan fisik yang tidak diinginkan karena terjadi
perubahan dan kehilangan fungsi tubuh.
H. Konsep asuhan keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin,
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor
register, dan diagnosis medis.
b. Keluhan utama
Sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan kesehatan adalah
kelemahan anggota gerak sebelah badan, bicara pelo, tidak dapat berkomunikasi,
dan penurunan tingkat kesadaran.
c. Riwayat penyakit sekarang
Serangan stroke non hemoragik sering kali berlangsung sangat mendadak, pada
saat klien sedang melakukan aktivitas. Biasanya terjadi nyeri kepala, mual,
muntah bahkan kejang sampai tidak sadar, 42 selain gejala kelumpuhan separuh
badan atau gangguan fungsi otak yang lain.
Adanya penurunan atau perubahan pada tingkat kesadaran disebabkan perubahan
di dalam intrakranial. Keluhari perubahan perilaku juga umum terjadi. Sesuai
perkembangan penyakit, dapat terjadi letargi, tidak responsif, dan konia.
d. Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat hipertensi, riwayat stroke sebelumnya, diabetes melitus, penyakit
jantung, anemia, riwayat trauma kepala, kontrasepsi oral yang lama, penggunaan
obat-obat anti koagulan, aspirin, vasodilator, obat-obat adiktif, dan kegemukan.
Pengkajian pemakaian obat-obat yang sering digunakan klien, seperti pemakaian
obat antihipertensi, antilipidemia, penghambat beta, dan lainnya. Adanya riwayat
merokok, penggunaan alkohol dan penggunaan obat kontrasepsi oral. Pengkajian
riwayat ini dapat mendukung pengkajian dari riwayat penyakit sekarang dan
merupakan data dasar untuk mengkaji lebih jauh dan untuk memberikan tindakan
selanjutnya.
e. Riwayat penyakit keluarga
Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi, diabetes melitus, atau
adanya riwayat stroke dari generasi terdahulu.
f. Kebutuhan dasar
1. Rasa nyaman nyeri
2. Nutrisi
3. Kebersihan perorangan
4. Cairan
5. Aktivitas & latihan
6. Eliminasi
7. Oksigen
8. Tidur dan istirahat
9. Pencegahan terhadap bahaya
10. Keamanan
11. Keseimbangan & peningkatan hubungan resiko serta interaksi sosial
Lampiran 1: Format Asuhan Keperawatan Dasar
ELIMINASI OKSIGENIASI
NEOROSENSORIS KEAMANAN
Status Mental : Baik Alergi / sensitivitas : -
Kesadaran : ( ) mengantuk ( ) letargi ( ) stupor Perubahan system imun sebelumnya : -
( ) koma ( ) kooperatif ( ) menyerang ( ) delusi Penyebab : -
( ) halusinasi afek (gambarkan) : Riwayat penyakit hubungan seksual (tanggal/tipe) : -
- Memori : saat ini : baik ( ) yang lalu : baik Perilaku resiko tinggi : - periksa : -
- Kaca mata: Iya Transfuse darah/jumlah : - Kapan : -
Gambaran reaksi : -
- kontak lensa :
Riwayat cedera kecelakaan : -
- Alat bantu dengar : () tidak ( ) ya di : Masalah punggung : -
- Ukuran/reaksi pupil : mm ka/ki : isokor/an isokor Pembesaran nodus : -
- Facial drop : ( ) tidak ( ) kaku kuduk ( ) tidak ( ) ya Kekuatan umum : -
Cara berjalan : -
- Genggaman tangan/lepas : ka/ki : postur :
- Koordinasi :............. refleks patella ka/ki :
- Refleks tendom dalam bisep/trisep :
- Kernig sign : ( ) tidak ( ) ya
- Babinsky : ( ) tidak ( ) ya
- Chaddock : ( ) tidak ( ) ya
- Brudinsky : ( ) tidak ( ) ya
Masalah Keperawatan : Masalah Keperawatan :
( ) Gangguan perfusi jaringan cerebral ( )Resiko injury b/d penurunan absorpsi VitK
( ) Risti perluasan infeksi (sepsis/serangan infeksi oportunistik
baru).
SEKSUALITAS
- Aktif melakukan hubungan seksual : ( ) tidak () ya Pria
- Penggunaan kondom : - Gangguan Prostat :
- Masalah-masalah/kesulitan seksual : - Sirkumsisi : () tidak () ya Vasektomi : () Tidak ( ) Ya
- Perubahan terakhir dalam frekuensi /minat - Payudara/testis : -
Wanita Tanda ( Obyektif)
- Usia menarke : Pemeriksaan : -
- Thn, lamanya siklus : payudara/Penis/Testis : -
Kulit genetalia/Lest : -
- Durasi :
- Periode menstruasi terakhir :
- Perdarahan antar periode
Masala Keperawatan : ( ) Perdarahan ( ) Gangguan citra tubuh ( ) Disfungsi seksualitas
( ) Gangguan pemenuhan kebutuhan seksualitas
Masalah keperawatan : ( ) kecemasan ( ) ketakutan ( ) koping individu tidak efektif ( ) isolasi diri
( ) hambatan komunikasi verbal ( ) spiritual distress ( ) resiko merusak diri ( ) harga diri rendah
E. PENYULUHAN DAN PEMBELAJARAN
1. Bahasa dominan (khusus) : Bahasa Indonesia
( ) Buta huruf : - Ô Ketidakmampuan belajar khusus : -
( ) Keterbatasan kognitif :
2. Informasi yang telah disampaikan :
( ) pengaturan jam besuk ( ) hak dan kewajiban klien ( ) tim / petugas yang merawat
Ô lain-lain : informasi tentang sakit yang di derita
3. Masalah yang telah dijelaskan :
Ô perawatan diri dirumah sakit ( ) obat-obatan yang diberikan Ô lain-lain :
Obat yang diresepkan (lingkari dosis yang terakhir) :
Obat Dosis Waktu Diminum secara teratur Tujuan
Fenitoin 100 gram 6 jam Yah Mengatasi kejang
Clobuzam 10 gram 6 jam Yah Untuk terapi jangka panjang (peradangan
kulit)
Pregaboline 2 vial 6 jam Yah Untuk mengatasi keguguran atau untuk
mencegah kelarihan prematur
Fluoksetin 10 gram 8 jam yah Untuk mengatasi depresi, bulimia nervosa,
gangguan obsesif komplusif, gangguan
pola makan dan serangan kepanikan
Betahistine 6 gram 6 jam yah Untuk mengatasi vertigo
Corume 6 jam Yah Untuk emgatasi kecenderungan perdarahan
karena meningkatnya resistensi
permeabilitas kapiler seperi perdarahan
kulit, mukosa dan selaput internal
KSR 1 tablet 8 jam yah Untuk mengobati dan mencegah
kekurangan kalsium
Flunarizin 1 tablet 8 jam Yah Untuk mencegah serangan migrain
Melokikam 5 gram 6 jam yah Untuk mengatasi nyeri dan peradangan
pada penyakit rematik dan osteoratis
Riwayat pengobatan, obat tanpa resep / obat-obatan bebas :
Obat-obatan jalanan / jamu :
Pemeriksaan fisik lengkap terakhir :
4. Factor resiko keluarga (tandai hubungan) :
Ô diabetes mellitus Ô tuberculosis Ô penyakit jantung Ô stroke Ô TD tinggi
Ô epilepsy Ô penyakit ginjal Ô kanker Ô penyakit jiwa Ô lain-lain
F. GENOGRAM
2 Keterangan:
: Perempuan :Garis
Gar
:Laki-laki meninggal :Garis
: perempuan meninggal :Garis
:Laki-laki
:Pasien
G. DATA PEMERIKSAAN PENUNJANG (diagnostic & laboratorium)
Laboratorium : Hematologi Lengkap Jam : 08.35
DATA FOKUS
MASALAH
NO DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1 DS: Nyeri akut b.d agen
Pasien mengeluh nyeri pada pencedera fisiologis
ekstremitas bawah (iskemia) d.d pasien
Pasien mengatakan nyeri seperti air pasien mengeluh
mendidh nyeri, tampak
DO: meringis
Pasien tampak gelisah
P : Nyeri bertambah saat bergerak
Agen pencedera fisiologis
Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk
(iskemia)
R : Pada bagian ekstremitas bawah
S : 5 (sedang)
T : hilang timbul (5 menit)
TTV
TD : 120/76 mmHg
N : 68 x/i
P : 23 x/i
S : 36, 4 ⁰C
DS Gangguan mobilitas
Pasien mengatakan aktivitasnya fisik b.d penurunan
di bantu oleh keluarga kekuatan otot, nyeri
DO : d.d mengeluh sulit
2. Pasien tampak gelisah Penurunan kekuatan otot menggerakkan
P : Nyeri bertambah saat bergerak ekstremitas
Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : Pada bagian perut kanan yang di
operasi
S : 5 (sedang)
T : hilang timbul (5 menit)
TTV
TD : 120/76 mmHg
N : 68 x/i
P : 23 x/i
S : 36, 4 ⁰C
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN &
KEPERAWATAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Manajemen nyeri
Agen pencedera intervensi selama 1x12 Observasi :
fisiologis (iskemia) jam maka tingkat nyeri Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
d.d mengeluh nyeri, menurun dengan frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
tampak meringis kriteria hasil: Identifikasi skala nyeri
Keluhan nyeri Identifikasi respon nyeri non verbal
menurun Identifikasi faktor yang memperberat dan
Meringis menurun memperingan nyeri
Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
nyeri
Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon
nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
sudah diberikan
Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik:
Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis,
akupresur, terapi musik, biofeedback¸terapi
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi:
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgesik secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmaologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
2. Gangguan Setelah dilakukan Dukungan Ambulasi
mobilitas fisik b.d intervensi selama 1x12 Oservasi :
penurunan jam, mobilitas fisik Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
kekuatan otot, nyeri meningkat dengan lainnya
d.d mengeluh sulit kriteria hasil : Identifikasi toleransi fisik melakukan
menggerakkan Pergerakan ambulasi
ekstremitas ekstremitas Monitor frekuensi jantung dan tekanan
meningkat darah sebelum memulai ambulasi
Kekuatan otot Monitor kondisi umum sebelum memulai
meningkat ambulasi
Nyeri menurun Monitor kondisi umum selama melakukan
ambulasi
Terapeutik :
Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat
bantu (mis. Tongkat, kruk)
Fasilitasi melakukan mobilitas fisik, jika
perlu
Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan ambulasi
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
Anjurkan melakukan ambulasi dini
Ajarkan ambulasi sederhana yang perlu
dilakukan (mis. Berjalan dari tempat tidur
ke kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke
kamar mandi, berjalan sesuai toleransi).
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
No. Jam
Implementasi Evaluasi
Diagnosa
1. 16.00 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Tanggal 02 Januari 2024
kualitas, intensitas nyeri Jam : 16.00
Hasil: Pasien mengatakan merasa nyeri pada perut S : Pasien mengatakan nyeri pada
sebelah kanan ektermitas bawah berkurang
2. Mengidentifikasi skala nyeri O: pasien sudah tidak gelisah
A: masalah sedikit teratasi
Hasil: skala nyeri 5
P: lanjut intervensi
3. Mengajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi
nyeri
Hasil : melakukan ROM
4. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Hasil : pemberian obat santagesik
2. 16.20 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya Tanggal 02 Januari 2024
Hasil : Nyeri pada bagian ekstremitas bawah Jam : 16.20
2. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum S: Pasien mengatakan sudah bisa
memulai ambulasi berjalan ke kamar mandi
O: pergerakan ektremitas pasien
Hasil : frekuensi jantung 62x/menit, TD : 120/76
mulai meningkat
5. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
A: masalah sedikit teratasi
meningkatkan ambulasi P: lanjutkan intervensi
6. Anjurkan melakukan ambulasi dini
7. Ajarkan ambulasi sederhana yang perlu dilakukan (mis.
Berjalan dari tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari
tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi).