OLEH :
NAMA : DIEN ROISYE ITEM
NIM : 462017801
a. Trombus Serebral
Trombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemi pad jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan
kongesti disekitarnya (Muttaqin, 2010)
b. Emboli Serebri
Merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah, lemak dan
udara. Emboli menyebabkan edema dan nekrosis diikuti thrombosis (Muttaqin,
2008)
c. Iskemia
Penurunan aliran darah ke area otak (Smelzer, 2011)
D. Manifestasi Klinis
Stroke sering muncul secara tiba-tiba dan cepat. Oleh karena itu penting
mengenali tanda-tanda atau gejala stroke. Beberapa gejala stroke antara lain
sebagai berikut.
a. Nyeri kepala hebat secara tiba-tiba.
b. Pusing, yakni merasa benda-benda disekitarnya berputar atau merasa goyang
bila bergerak atau biasanya disertai mual dan muntah
c. Bingung, terjadi gangguan orientasi ruang, waktu atau personal
d. Pengelihatan kabur atau ketajamanpengelihatan menurun, bisa pada salah satu
mata ataupun kedua mata
e. Kesulitan bicara secara tiba-tiba, mulut terlihat tertarik ke satu sisi atau “perot”
f. Kehilangan keseimbangan, limbung, atau jatuh
g. Rasa kebas, yakni mati rasa, atau kesemutan pada satu sisi tubuh
h. Kelemahan otot-otot pada satu sisi tubuh.
diperkirakan letak kerusakan jaringan otak serta jenis stroke yang menyerang
yakni:
E. Pathway
2. Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
a. Riwayat
a) Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin,
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS,
nomor register, diagnose medis.
b) Keluhan utama
Biasanya didapatkan kelemahan anggota gerak sebelah badan, bicara pelo,
dan tidak dapat berkomunikasi.
c) Riwayat penyakit sekarang
Biasanya serangan stroke hemoragik seringkali berlangsung sangat
mendadak, pada saat klien sedang melakukan aktivitas. Biasanya terjadi
nyeri kepala, mual, muntah bahkan kejang sampai tidak sadar, disamping
gejala kelumpuhan separoh badan atau gangguan fungsi otak yang lain.
d) Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat hipertensi, diabetes militus, penyakit jantung, anemia,
riwayat trauma kepala, kontrasepsi oral yang lama, penggunaan obat-obat
anti koagulan, aspirin, vasodilator, obat- obat adiktif, kegemukan.
e) Riwayat penyakit keluarga Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita
hipertensi ataupun diabetes militus.
b. Pola Gordon
a) Aktivitas/istirahat
Klien akan mengalami kesulitan aktivitas akibat kelemahan, hilangnya rasa,
paralisis, hemiplegi, mudah lelah, dan susah tidur.
b) Sirkulasi
Adanya riwayat penyakit jantung, katup jantung, disritmia, CHF,
polisitemia. Dan hipertensi arterial.
c) Integritas Ego.
Emosi labil, respon yang tak tepat, mudah marah, kesulitan untuk
mengekspresikan diri.
d) Eliminasi Perubahan kebiasaan Bab. dan Bak. Misalnya inkoontinentia
urine, anuria, distensi kandung kemih, distensi abdomen, suara usus
menghilang.
e) Makanan/caitan
Nausea, vomiting, daya sensori hilang, di lidah, pipi, tenggorokan, dysfagia
f) Neuro Sensori
Pusing, sinkope, sakit kepala, perdarahan sub arachnoid, dan intrakranial.
Kelemahan dengan berbagai tingkatan, gangguan penglihatan, kabur,
dyspalopia, lapang pandang menyempit. Hilangnya daya sensori pada
bagian yang berlawanan dibagian ekstremitas dan kadang-kadang pada sisi
yang sama di muka.
g) Nyaman/nyeri
Sakit kepala, perubahan tingkah laku kelemahan, tegang pada otak/muka
h) Respirasi
Ketidakmampuan menelan, batuk, melindungi jalan nafas. Suara nafas,
whezing, ronchi.
i) Keamanan
Sensorik motorik menurun atau hilang mudah terjadi injury. Perubahan
persepsi dan orientasi Tidak mampu menelan sampai ketidakmampuan
mengatur kebutuhan nutrisi. Tidak mampu mengambil keputusan.
j) Interaksi sosial
k) Gangguan dalam bicara, Ketidakmampuan berkomunikasi.
c. Pemeriksaan Penunjang
a) EKG 12 sandapan dan
Didapatkan gelombang R monofasik, menghilang dan melebar pada
sandapan I, V5 & V4 terutama gelombang S ini terjadi bila adanya
kardiomegali (Liza, 2017)
b) CT Scan
CT scan didapatkan lesi lebih dari sepertiga wilayah arteri serebri media.
Hal ini disebabkan karena trombolisis yang dilakukan pada daerah
ireversibel yang luas memiliki resiko tinggi terjadinya perdarahan.
(Mardhiah, 2014)
c) Nilai Laboratorium
Menurut Muhammad (2014) nilai rerata kadar gula darah pasien stroke
non hemoragik dengan ketergantungan total ialah 163,50 mg/dL, pada
ketergantungan berat 150,25 gr/dL dan ketergantungan sedang 156,75
mg/dL. 37,5% pasien stroke non hemoragik mengalami penurunan
hemoglobin dengan nilai di bawah 12-14 gr/dL .
d) Thorax Photo
Didapatkan kardiomegali tanpa bendungan paru, dengan batas jantung
kanan lebih dari 1/3 diafragma kanan dan sudut kardiofrenikus lancip,
double kontur sisi kanan jantung, aurikel menonjol dan bronkus utama kiri
terangkat. Pada lateral view menekan esofagus ke belekang atau kesamping
.atrium kii menojol 1/3 bagian tengah belakang ampak jantung memebesar
kekiri dengan apek terangkat(CTI >55) Dengan segmen pulmonal
menonjol. Double kontur super posisi dengan certebra (Abdullah 2014)
B. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan.dengan
ketidakmampuan menelan/reflek menelan turun (000002)
b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan fungsi otot. (00085)
c. Hambatan komunikasi verbal berhungan.dengan, disfasia/afasia (00051)
d. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan hipertensi
(00201)
C. Rencana Keperawatan