Ilmu Kesehatan
Fisik & Rehabilitasi
Stroke
PEMBIMBING:
dr. Eka Poerwanto, Sp. KFR Ratna Sari Eka Putri 201704200326
Pendahuluan Stroke merupakan penyakit akibat gangguan
neurologis yang paling banyak.
2
REHABILITASI Pengertian
Rehabilitasi medik dalam ilmu kedokteran adalah suatu
disiplin ilmu yang berperan dalam pemulihan gangguan fungsi
baik secara fisik, psikologi, edukasi dan sosial.
Prinsip
• Rehabilitasi dimulai sedini mungkin
• Penderita tidak boleh berbaring lebih lama dari waktu yang
dibutuhkan
• Rehabilitasi merupakan terapi terhadap seorang penderita
seutuhnya
• Faktor yang paling penting dalam rehabilitasi adalah kontinuitas
perawatan.
• Sisa kemampuan yang masih dapat diperbaiki dengan latihan.
• Upaya pencegahan serangan berulang.
Tahap
o Stadium akut
o Stadium subakut
o Stadium kronik
3
Definisi
STROKE WHO mendefinisikan stroke sebagai suatu sindrom klinis dengan
gangguan fokal atau global dari fungsi otak yang berkembang dengan
cepat, dengan gejala yang bertahan lebih dari 24 jam atau lebih atau
dapat menyebabkan kematian, dengan penyebab dari gangguan
sirkulasi darah.
Epidemiologi
• Data stroke di Indonesia menunjukan peningkatan dalam hal
kejadian, kecatatan, maupun kematian.
• Kejadian stroke sebesar 51,6/100.000 penduduk.
• Kecatatan 4,3%.
• Angka kematian berdasarkan umur adalah sebesar 15,9% (umur
45-55 th) dan 26,8% (umur 55-64 th) dan 23,5% (umur >65th).
• Laki-laki > perempuan.
4
Berdasarkan Etiologi
1. Stroke Iskemik
Klasifikasi
Berdasarkan Waktu
a. TIA (Trancient Ischemic Attack)
a. Stroke trombotik, terjadi ketika gumpalan darah
(thrombus) terbentuk di salah satu arteri yang
Gejala neurologik timbul akibat gangguan memasok darah ke otak. Bekuan darah disebabkan
peredaran darah di otak & akan menghilang oleh timbunan lemak (plak) yang menumpuk di
dalam waktu 24 jam. arteri dan menyebabkan aliran darah berkurang
b. RIND (Reversible Ischemic Neurologic Deficit) (aterosklerosis).
Gangguan neurologi timbul dan akan b. Stroke embolik, terjadi ketika gumpalan darah ikut
menghilang dalam waktu 1 minggu dan mengalir dalam aliran darah dan dapat mengenai
maksimal 3 minggu. arteri otak sehingga pembuluh darah di otak
c. Stroke in Evolution (Progressive Stroke) menjadi terhambat. Jenis bekuan darah disebut
Stroke masih berkembang dimana gangguan embolus.
yang muncul semakin berat dan bertambah 2. Stroke Hemoragik
buruk. Proses ini berjalan dalam beberapa jam a. Perdarahan intraserebral, terjadi ketika pembuluh
atau beberapa hari. darah di otak pecah dan keluar ke dalam sel-sel otak
d. Completed Stroke dan disekitar jaringan otak.
Gangguan neurologi timbul bersifat menetap b. Subarachnoid hemorrhage, terjadi ketika arteri di
atau permanen. permukaan otak atau disekitarnya pecah dan keluar
keruangan antar permukaan otak dan tengkorak.
5
Non Modifiable Modifiable
Umur Hipertensi
Faktor Resiko Jenis kelamin Penyakit jantung (atrial fibrilasi)
Riwayat keluarga Diabetes Melitus
Etnik ras Hiperkolesterolemia
Penyakit arteri carotis asimtomatis
Perokok
Konsumsi alkohol
TIA
Obesitas
Inakitivitas fisik
Hiperhormociteinemia
Pengguna obat-obatan terlarang
Terapi pengganti hormon
Pengguna oral kontrasepsi
Proses inflamasi
Hiperkoagulabilitas
6
Patogenesis
Stroke Non Hemoragik
Penyumbatan aliran
Aterosklerosis pd
darah otak oleh Arteri Aliran darah
dinding pembuluh Iskemia
trombus/embolus tersumbat berkurang
darah
Infark
Stroke Hemoragik
Pembuluh Perubahan Tidak dapat
Darah mengalir Peningkatan
darah otak komponen dikompensasi
ke subarachnoid TIK
pecah intrakranial tubuh
9
Diagnosis
01 Anamnesis
Pemeriksaan
02 Fisik
Membantu menentukan lokasi kerusakan pada otak
Pemeriksaan
03 Neurologis
10
Pemeriksaan
04 Radiologis
CT scan
Gejala klinis pada topis di kortikal
Afasia
Diagnosis Topis Wajah, lengan, tungkai lebih lumpuh
Kejang
Gangguan sensoris kortikal
Deviasi mata ke daerah lesi
12
Fase Awal
13
14
a. Fisioterapi
• Stimulasi elektrikal untuk otot-otot dengan kekuatan otot (kekuatan 2 kebawah).
Fase Lanjutan • Terapi panas superfisial (infra red ) untuk melemaskan otot.
15
• Latihan fasilitasi atau redukasi otot.
• Latihan mobilisasi.
Gambar : Latihan berjalan menggunakan tongkat berkaki satu atau berkaki empat
Gambar : Latihan untuk menguatkan otot jari pada stroke
16
Gambar : Latihan untuk menguatkan otot tangan dan jari pada stroke
Mobilisasi ditunda bila :
o Keadaan dan atau Stroke berat
o Gejala / tanda neurologist yang
memburuk
o Perdarahan sub-Arachnoid atau intra
serebral
o Hipotensi orthostatic
o Miocardial infark akut
o Deep vein Thrombosis akut, sampai
dapat teratasi
Gambar : naik turun tangga tanpa menggunakan tongkat
17
b. Okupasi Terapi c. Terapi Bicara
Aktivitas sehari-hari dengan menggunakan satu tangan Speech therapist :
secara mandiri dapat dikerjakan, kemandirian dapat • Latihan pernapasan (pre speech training) berupa
dipermudah dengan pemakaian alat-alat yang latihan napas, menelan, meniup, latihan gerak bibir,
disesuaikan. lidah dan tenggorokan.
• Latihan di depan cermin untuk melatih gerakan lidah,
bibir dan mengucapkan kata-kata.
• Latihan pada penderita disartria lebih ditekankan ke
artikulasi mengucapkan kata-kata.
• Pelaksana terapi adalah tim medik dan keluarga.
e. Psikologi
Penderita dengan gangguan fungsional yang akut akan
melampaui serial fase psikologis, yaitu: fase syok, fase
penolakan, fase penyesuaian dan fase penerimaan.
Sehingga penderita harus berada pada fase psikologis
yang sesuai untuk dapat menerima rehabilitasi.
19
Tujuan utama dari rehabilitasi stroke adalah mengembalikan status fungsional
pasien, agar bisa mandiri sesuai kemampuan yang masih ada. Rehabilitasi pasien
Kesimpulan pasca stroke secara teoritis perlu sekali untuk dilakukan. Mengingat pentingnya
rehabilitasi pada pasien post stroke, maka perlu ditingkatkan motivasi pasien untuk
mencegah komplikasi dengan cara menekankan manfaat latihan, serta menjelaskan
bahwa pemulihan terjadi secara berangsur-angsur, sehingga perlu ketekunan dalam
latihan dan perlunya meningkatkan partisipasi keluarga yang menunggu dalam
membantu pelaksanaan mobilisasi dini.
20
Thank You
21