Anda di halaman 1dari 10

3.

7 Penentuan Prioritas Penyebab Masalah dengan Metode USG


Untuk menetapkan urutan prioritas penyebab masalah dapat
digunakan metode USG, yaitu:
1. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau
tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness (tingkat keseriusan dari masalah), yaitu dengan melihat
dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh
terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak.
3. Growth (tingkat perkembangan masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Masing-masing kriteria diberi skor dan kemudian menambahkan
skor. Range nilai skor antara 1-5. Nilai yang terbesar merupakan prioritas
penyebab masalah.

Tabel 3.15 Penentuan Prioritas Penyebab Masalah Menggunakan


Metode USG
No. Penyebab U S G Total Ranking
1. Minimnya jumlah tenaga kesehatan 5 4 4 13 3

2. Minimnya jumlah kader 4 4 5 13 3

3. Kurangnya pengetahuan masyarakat 5 5 5 15 1


tentang stunting
4. Belum terbentuknya satgas stunting 5 4 5 14 2
5. Kurangnya pengetahuan tentang 5 5 5 15 1
dampak stunting
6. Tingkat pengetahuan tentang 5 5 4 14 2
pentingnya ANC pada ibu hamil yang
rendah
7. Tingkat pengetahuan tentang 4 5 5 14 2
imunisasi yang rendah
8. Masih banyak masyarakat yang 5 5 5 15 1
kurang peduli terhadap kebersihan
dan kesehatan lingkungan
9. Kurangnya ketersediaan waktu orang 4 4 4 12 4
tua untuk rutin imunisasi pada anak
10. Tingkat kepatuhan Kontrol ANC pada 5 5 4 14 2
ibu hamil multigravida yang rendah
11. Kurangnya sosialisasi tentang 5 5 5 15 1
program stunting
12. Kurangnya penyuluhan tentang 5 5 5 15 1
program stunting
13. Kurangnya sosialisasi tentang 5 4 5 14 2
keluarga sehat
14. Minimnya sosialisasi tentang 4 5 5 14 2
pentingnya imunisasi
15 Minimnya alokasi dana stunting 4 4 3 11 5
(termasuk di dalamnya adalah
pembuatan materi KIE dan buku kerja
sederhana, serta transport untuk
kader)
16. Faktor ekonomi masyarakat yang 3 3 5 11 5
rendah
17. Kurangnya media informasi tentang 5 5 5 15 1
pola asuh yang benar
18. Respon lintas sektor yang 5 4 5 14 2
kurang/rendah
19. Target lapangan yang belum terarah 3 3 3 9 7

20. Kurangnya ruang konseling untuk 4 5 4 13 3


stunting
21. Minimnya jumlah posyandu balita 2 4 4 10 6
22. Lingkungan padat penduduk 2 4 4 10 6
23. Kurangnya pengetahuan orangtua 5 5 5 15 1
waktu yang tepat untuk pemberian
MP-ASI
24. Masih kurangnya pengetahuan 5 5 5 15 1
mengenai gizi seimbang
25. Kurangnya pengetahuan tentang 5 5 5 15 1
pengukuran tinggi badan yang sesuai
literatur
26. Faktor ekonomi 5 5 4 14 2

3.8. Alternatif Pemecahan Masalah


Proses untuk menentukan alternatif pemecahan masalah, yaitu:
1. Mendata penyebab masalah
2. Menentukan alternatif pemecahan masalah dari hasil MMD dan
diskusi.

Permasalahan hasil dari MMD dan diskusi adalah sebagai berikut:


1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang stunting
2. Kurangnya pengetahuan tentang dampak stunting
3. Masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan
dan kesehatan lingkungan
4. Kurangnya sosialisasi tentang program stunting
5. Kurangnya penyuluhan tentang program stunting
6. Kurangnya media informasi tentang pola asuh yang benar
7. Kurangnya pengetahuan orangtua waktu yang tepat untuk pemberian
MP-ASI
8. Masih kurangnya pengetahuan mengenai gizi seimbang
9. Kurangnya pengetahuan tentang pengukuran tinggi badan yang
sesuai literature
10. Faktor ekonomi
Tabel 3.16 Hasil Alternatif Pemecahan Masalah

No. Penyebab masalah Alternatif

1. Kurangnya pengetahuan - Pengadaan sosialisasi tentang


masyarakat tentang stunting melalui kelas ibu hamil dan
stunting posyandu balita.
- Pengadaan poster tentang stunting
yang ditempel di kantor kelurahan,
puskesmas, dan tiap posyandu.
- Pengadaan pembuatan leaflet
tentang stunting

2. Kurangnya pengetahuan - Membuat lembar balik yang


tentang dampak stunting menyediakan gambar-gambar dan
penjelasan tentang dampak stunting
sehingga dapat dengan mudah
dimengerti oleh masyarakat.

3. Masih banyak - Melakukan penyuluhan mengenai


masyarakat yang kurang pentingnya menjaga kesehatan dan
peduli terhadap kebersihan lingkungan melalui
kebersihan dan PHBS
kesehatan lingkungan - Penggalakan cuci tangan pakai
sabun sejak dini di sekolah-sekolah
- Mengajari cara cuci tangan yang
benar
4. Kurangnya sosialisasi - Pengadaan sosialisasi tentang
tentang program stunting stunting melalui kelas ibu hamil dan
posyandu balita.
- Pembuatan yel-yel dan jargon
tentang stunting agar mudah
dipahami masyarakat.
- Pembentukan satgas stunting.

5. Kurangnya penyuluhan - Meningkatkan penyuluhan stunting


tentang program stunting di kelas catin, kelas ibu hamil, dan
posyandu balita.
- Pembuatan lembar balik stunting
sebagai media penyuluhan untuk
para bidan kelurahan.

6. Kurangnya media - Pengadaan lembar balik sebagai


informasi tentang pola media penyuluhan yang mencakup
asuh yang benar tentang pentingnya 1000 HPK
kepada calon pengantin.
- Pengadaan buku saku sebagai
media penyuluhan tentang
pentingnya pola asuh anak dan
pentingnya gizi seimbang bagi ibu
hamil dan ibu balita.
7. Kurangnya pengetahuan - Pengadaan penyuluhan tentang gizi
orangtua waktu yang seimbang bagi ibu balita di
tepat untuk pemberian posyandu yang meliputi pemberian
MP-ASI MP-ASI bagi balita.
8. Masih kurangnya - Pengadaan penyuluhan tentang gizi
pengetahuan mengenai seimbang bagi ibu balita di
gizi seimbang posyandu.
- Penyuluhan tentang gizi seimbang
bagi calon pengantin dan ibu hamil
melalui media lembar balik.
9. Kurangnya pengetahuan - Pengadaan penyuluhan tentang
tentang pengukuran pengukuran tinggi badan yang
tinggi badan yang sesuai sesuai literature kepada ibu kader
literature - Mengajari ibu kader tentang cara
pengukuran tinggi badan yang benar
10. Faktor ekonomi yang - Pengadaan penyuluhan tentang
untuk mendapatkan alat materi emo demo kepada ibu kader
peraga materi emo demo - Mengajari ibu kader yel-yel emo
demo
- Pengadaan pembuatan mini
note/buku saku tentang emo demo
yang
- Mengajari ibu kader untuk membuat
alat peraga materi emo demo
dengan mudah dan murah

3.9. Penetapan Pemecahan Masalah dengan Metode CARL


Untuk pemecahan masalah, dapat digunakan metode CARL, yaitu:
1. Capability (Kemampuan) yaitu ketersediaan sumber daya (dana,
sarana dan prasarana).
2. Accessibility (Kemudahan Akses) yaitu kemudahan, masalah yang
ada mudah diatasi atau tidak. Kemudahan dapat didasarkan pada
ketersediaan metode / cara / teknologi serta penunjang seperti
peraturan atau juklak.
3. Readiness (Kesiapan) yaitu kesiapan dari tenaga pelaksana maupun
kesiapan sasaran, seperti keahlian atau kemampuan dan motivasi.
4. Leverage (Daya Ungkit) yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang
satu dengan yang lain dalam pemecahan masalah yang dibahas.

Tabel 3.17 Penetapan Pemecahan Masalah dengan Metode CARL


No. Alternatif Pemecahan Masalah C A R L Total Ranking
Pengadaan sosialisasi tentang
1. stunting melalui kelas ibu hamil 7 7 6 8 2.352 1
dan posyandu balita.
Pengadaan poster tentang
stunting yang ditempel di kantor.
2. 6 8 7 7 2.352 1
kelurahan, puskesmas, dan tiap
posyandu.
Membuat lembar balik yang
menyediakan gambar-gambar
dan penjelasan tentang dampak
3. 7 7 6 8 2.352 1
stunting sehingga dapat dengan
mudah dimengerti oleh
masyarakat.
Membuat leaflet tentang
4. stunting yang mudah di 7 7 6 8 2.352 1
mengerti oleh masyarakat
Melakukan penyuluhan
mengenai pentingnya menjaga
5. 7 6 7 8 2.352 1
kesehatan dan kebersihan
lingkungan melalui PHBS
Penggalakan cuci tangan pakai
6. sabun sejak dini di sekolah- 6 7 6 7 1.764 3
sekolah
Pengadaan sosialisasi tentang
stunting melalui kelas ibu hamil
7. 7 8 6 7 2.352 1
dan posyandu balita.
Pembuatan yel-yel dan jargon
8. tentang stunting agar mudah 7 7 7 6 2.058 2
dipahami masyarakat.
9. Pembentukan satgas stunting. 6 7 7 8 2.352 1
Meningkatkan penyuluhan
10. stunting di kelas catin, kelas ibu 6 7 6 7 1.764 3
hamil, dan posyandu balita.
Pembuatan lembar balik
stunting sebagai media
11. 6 7 7 7 2.058 2
penyuluhan untuk para bidan
kelurahan.
Pengadaan lembar balik
sebagai media penyuluhan yang
12. mencakup tentang pentingnya 6 7 7 7 2.058 2
1000 HPK kepada calon
pengantin.
Pengadaan buku saku sebagai
media penyuluhan tentang
13. pentingnya pola asuh anak dan 7 7 6 8 2.352 1
pentingnya gizi seimbang bagi
ibu hamil dan ibu balita.
Pengadaan penyuluhan tentang
gizi seimbang bagi ibu balita di
14. 7 6 6 7 1.764 3
posyandu yang meliputi
pemberian MP-ASI bagi balita.
Pengadaan penyuluhan tentang
15. gizi seimbang bagi ibu balita di 6 7 7 7 2.058 2
posyandu.
Penyuluhan tentang gizi
seimbang bagi calon pengantin
16. 7 6 6 7 1.764 3
dan ibu hamil melalui media
lembar balik.
Penyuluhan tentang pengukuran
17. tinggi badan yang sesuai 7 6 6 7 1.764 3
literature kepada ibu kader.
Penyuluhan tentang materi emo
demo dan mengajari ibu kader
18. untuk membuat alat peraga 7 6 6 7 1.764 3
materi emo demo dengan
mudah dan murah.
3.10. Pembentukan Tim Pemecahan Masalah

Pembina Kegiatan
Drg. Triyani Widyawati

Dokter Pembimbing IKM


dr. Gerryd Dina, M.Kes

Penanggung Jawab UKM Stunting


dr. Wahyu Ika Y., M.Kes

Penanggung Jawab Program


Isdiyatik, Amd.Gizi

Ratna Sari Eka Raynald Osmond Raynold Gilbert Reny Listia Rizka Wahyuni Rizky silvianingrum
Rahma Isniani
Putri Untono Soetanto Nirmala Efendi

PJ sosialisai dan PJ pembuatan PJ pembuatan PJ pembuatan PJ pembuatan PJ yel-yel


alat peraga mini note dan PJ pembuatan
penyuluhan kuesioner, pre leaflet dan stunting dan
emodemo dan sosialisasi serta poster
tentang stunting test, post test sosialisasi serta emodemo
dan alat peraga sosialisasi serta penyuluhan penyuluhan
emo demo penyuluhan tentang cara tentang stunting
tentang emo pengukuran
demo tinggi badan yang
benar

Anda mungkin juga menyukai