Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMERIKSAAN FISIK
2.1 Pemeriksaan Fisik
2.1.1 Keadaan Umum
KeadaanUmum : Tampak Baik
Kesadaran/GCS : compos mentis / 4-5-6
Higiene : Cukup (pakaian, jilbab, kurang rapih)
BB :62 Kg
TB :158 Cm
BMI :24,8 (overweight)
Tanda Vital
• Tensi : 110/80 mmHg
• Nadi : 76 x/min
• SPO2 : 98%
• RR : 20 x/min
• Suhu : 36.4 oC

2.1.2 Status Generalis


Kepala
Bentuk : Normochepal
A/I/C/D : -/-/-/-
Saddle nose (-)
Lagoftalmus (-)
Fascies Leonina (-)
Madarosis +/+
Tampak plak hipopigmentasi di kedua pipi, dagu dan dahi. Mati rasa (-)
Penebalan cuping telinga +/+
Insensitifitas kornea -/-

Leher
Pembesaran KGB : (-)
Deviasi Trakea : (-)
Dada
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi : Batas Jantung kanan : Parasternal Dextra
Batas jantung kiri : Midclavicular sinistra ics IV
Auskultasi : S1 S2 tunggal, Murmur (-), Gallop (-)
Paru
Inspeksi : Normochest, retraksi (-)
Palpasi : Gerak nafas simetris
Perkusi : Sonor paru kanan dan kiri
Auskultasi : Suara nafas dasar vesikular pada kedua
lapangan paru, wheezing(-), rhonchi(-)
Abdomen
Inspeksi : Flat
Auskultasi : Bising Usus normal
Perkusi : Tympani
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar/lien tidak teraba
Extremitas
Inspeksi :
Ekstremitas superior
• Tampak makula hiperpigmentasi berdiameter 1-2cm, bentuk irregular,
batas yang tidak tegas tersebar pada ekstremitas dextra dan sinistra.
• Claw hand -/-
Ekstremitas inferior
• Tampak lesi erosi tersebar di regio cruris dextra dan sinistra dan pedis
dextra dan sinistra.
• Drop foot -/-
Akral hangat

Edema

CRT < 2 detik

2.1.3 Pemeriksaan Khusus


A. Tes Sensitifitas
Tes sensitifitas menggunakan benda tajam (jarum pada hammer reflek)
Hasil:
• Lesi pada infraorbita : tidak terdapat sensasi mati rasa pada plak
hipopigmentasi
• lesi pada extrimitas atas : tidak terdapat sensasi mati rasa pada macula
hiperpigmentasi kedua tangan
• lesi pada extrimitas bawah : tidak terdapat sensasi mati rasa pada lesi erosi kedua
tungkai

Tes sensitifitas menggunakan panas dingin


Tes sensitifitas menggunakan sensasi panas dan dingin tidak dilakukan karena tidak
tersedianya bahan dan alat yang dibutuhkan untuk pemeriksaan
Tes sensitifitas dilakukan dengan menggunakan kapas halus
Hasil:
• Lesi pada infraorbita : tidak terdapat sensasi mati rasa pada plak
hipopigmentasi
• Lesi pada extrimitas atas : tidak terdapat sensasi mati rasa pada macula
hiperpigmentasi kedua tangan
• Lesi pada extrimitas bawah: tidak terdapat sensasi mati rasa pada lesi erosi kedua
tungkai

Pemeriksaan Saraf Tepi


• N. Aurikularis Magnus : tidak ada penebalan/ tidak ada penebalan
• N. Ulnaris : tidak ada penebalan/ tidak ada penebalan
• N. peroneus Lateralis : tidak ada penebalan/ tidak ada penebalan
• N. Tibialis Posterior : tidak ada penebalan/ tidak ada penebalan

Pemeriksaan Fungsi Saraf


1. Mata
-Fungsi motorik saraf facialis : pasien dapat memejamkan kedua mata tanpa ada celah
2. Tangan
-Fungsi sensorik saraf Ulnaris dan Medianus : pasien dapat menunjukkan lebih dari 2
titik
-Fungsi motorik
Saraf Ulnaris : kuat/kuat
Saraf Medianus : kuat/kuat
Saraf Radialis : kuat/kuat
3. Kaki
-Fungsi sensorik saraf Tibialis Posterior : pasien tidak dapat menunjukkan dua titik atau
lebih (ada gangguan rasa raba pada saraf Tibialis Posterior)
-Fungsi motorik
saraf Peroneus communis : kuat/kuat
B. Pemeriksaan Motorik

5 5
5 5

2.1.4 Pemeriksaan Penunjang


Tes GDA: 107mg/dL

Gambar 2.1 Plak hipopigmentasi pada wajah pasien dan madarosis serta
penebalan cuping telinga

Gambar 2.2 Pemeriksaan sensitifitas dengan menggunakan kapas halus


Gambar 2.3 Makula hiperpigmentasi yang tersebar di kedua tangan pasien

Gambar 2.4 Lesi erosi pada kedua kaki pasien


Gambar 2.5 Pemeriksaan N. Auricularis Magnus dan N. Ulnaris

Gambar 2.6 Pemeriksaan N. Peroneus Communis dan N. Tibialis Posterior


Gambar 2.7 Pemeriksaan fungsi sensoris N. Ulnaris dan Radilais

Gambar 2.8 Pemeriksaan fungsi motoris N. Radilais dan Ulnaris

Anda mungkin juga menyukai