Anda di halaman 1dari 43

CARPAL TUNNEL

SYNDROME

Oleh
Fani Rahma Yenita (130112190563)
Fiki Amalia (13011219)
M. Taufiq Reza (13011219)
Preseptor : dr. Nushrotul Lailiyya, Sp.S(K) Sp.Ak.
Identitas Pasien Nama : Ny. X

Umur : 48 tahun

Alamat : Sukajadi, Bandung

Pendidikan :-

Pekerjaan : Penjahit

Agama : Islam

Status : Kawin
Keluhan Utama:
Pasien mengaku kebas jari-jari tangan kanan
Anamnesis Riwayat Penyakit Sekarang:
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengaku kebas jari-jari tangan kanan
terutama ibu jari, telunjuk dan jari tengah serta
telapak tangan sejak 6 bulan yang lalu semakib
memberat pada 2 minggu ini. Keluhan dirasakan
terus-menerus dan memberat terutama pada malam
hari. Pasien juga merasakan kesemutan di telapak
tangan dan sulit mengepal tangan kanannya. Keluhan
membarik setelah pasien mengibaskan tangannya.
Baal, nyeri seperti terbakar, nyeri menjalar hingga ke
leher, dan nyeri seperti tersetrum disangkal oleh
pasien. Keluhan baru pertama kali dirasakan oleh
pasien.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat trauma disangkal.
- Pasien merupakan seorang penjahit dan
selama 2 minggu ini terus-terusan
sedang banyak orderan.
- Pasien mengaku sering melakukan
gerakan berulang saat menjahit.
- Riwayat penyakit DM disangkal pasien.
- Pasien belum pernah berobat
sebelumnya.
Pemeriksaan ●Keadaan Umum : Sakit Ringan
●Kesadaran : Compos mentis
Fisik ●TD : 110/70 mmHg
Keadaan Umum ●Nadi : 80 x/menit
●Pernafasan : 20 x/menit
●Suhu : 36.5
●Gizi : TB = 158cm BB = 52kg, BMI =
20,8 kg/m2 (Normal)
Pemeriksaan Fisik
4. Abdomen : Datar,lembut
1.Kepala: -Bising usus normal
-Normocephal -Nyeri tekan(-)
-Konjungtiva anemis(-) / (-) -Hepar dan lien tidak teraba
-Skleraikterik(-) / (-)
5. Ekstremitas : Akral hangat, CRT< 2
2.Leher dan ketiak: detik
-Pembesaran KGB(-) -Edema (-) / (-)
-Tekanan vena jugular tidak meningkat - Turgor baik
- Claw hand (-)
3.Thoraks: - Drop wrist (-)
-Bentuk dan gerak simetris
-Jantung: bunyi jantung S1-S2 murni regular, 6. Status Lokalis
murmur (-)
-Paru: Vesicular breathing sound kanan = kiri, Tidak ada lesi hipopigmentasi
Ronchi (-) / (-) Wheezing (-) / (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Neurologis
Saraf Kranial
Pemeriksaan umum - N I : Penciuman baik
- NII : Lapang pandang baik
-Kepala : normo cephal
- N III/IV/VI :
-Column vertebra : tidak ada deformitas
● Ptosis : -/-
● Pupil : Bulat isokor
Tanda rangsang meningen ● Refleks cahaya (D/I) : +/+
-Kaku kuduk (-) ● Posisi mata : Di tengah
-Brudzinsky I/II/III/IV (-/-/-/-) ● Gerakan bola mata : Dapat bergerak ke

-Test Laseque (-/-) segala arah


● Nistagmus : (-)
-Test Kernig (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Status Neurologis
● Anggota badan bawah:
Motorik
● Anggota badan atas: normotonus, normotonus, atrofi (-), fasikulasi
atrofi (+) pada otot tenar palmar (-)
dextra, fasikulasi (-)

4 (jari
1,2,3)
Pemeriksaan Sensorik
●eksteroseptif : Hipestesi palmar dextra digiti 1,2,3 dan
dorsum 1,2,3

Fisik ●propioseptif +/+

Status Neurologis Vegetatif : BAB/BAK normal

Fungsi Luhur : normal


Refleks Patologis
Pemeriksaan Fisik -Babinski : -/-
-Chaddock : -/-
Status Neurologis -Hoffman Tromner : -/-
-Oppenheim : -/-
Refleks Fisiologis -Gordon : -/-
-Schaefer : -/-
-Biceps : +2/+2 -Mendel Bechterew : -/-
-Triceps : +2/+2 -Rossolimo : -/-
-Brachioradialis : +2/+2
-Patella : +2/+2 Refleks Primitif
-Achilles : +2/+2 -Glabela : -
-Mencucu : -
-Abdomen
-Memegang : -
➔Epigastrium : Tidak diperiksa
-Palmomental : -
➔Paragastrium : Tidak diperiksa
➔Hipogastrium : Tidak diperiksa
Klonus
-Patella : -/-
-Achilles : -/-
Pemeriksaan Fisik
Status Neurologi

KOORDINASI
● Tanda tinel: +/-
●Tremor: tidak ada kelainan ● Tanda phalen: +/-
●Tes telunjuk hidung: tidak ada kelainan ● Tes kompresi karpal : +/-
●Tes tumit lutut: tidak ada kelainan ● Tes torniket : +/-
●Tes Romberg : tidak ada kelainan ● Tes flick : +/-
● Tanda kompresi karpal: Tidak
dilakukan
● Tes two-point discrimination: Tidak
dilakukan
Pemeriksaan
Penunjang Nerve Conduction Study (NCS)
Diagnosis Carpal Tunnel Syndrome a.r
manus dextra e.c Overuse
Kerja
Tatalaksana Kasus
◦ Umum
1. Istirahatkan pergelangan tangan
2. Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan. Bidai dapat dipasang terus-menerus atau hanya
pada malam hari selama 2-3 minggu
3. Nerve Gliding, yaitu latihan terdiri dari berbagai gerakan (ROM) latihan dari ekstremitas atas dan leher
yang menghasilkan ketegangan dan gerakan membujur sepanjang saraf median dan lain dari ekstremitas
atas.
4. Fisioterapi
Tatalaksana Kasus
◦ Khusus
1. OAINS ; Ibuprofen 3x400mg
2. Vitamin B6 1x200 mg selama 12 minggu
3. Mecobalamin 3x500mcg
4. Injeksi steroid ; Deksametason 1-4 mg/ml, diulang dalam 7 sampai 10 hari untuk total 3 atau 4 suntikan
Prognosis
◦ Ad vitam : Ad bonam

◦ Ad functionam : Dubia ad bonam

◦ Ad sanationam : Dubia ad bonam


CARPAL TUNNEL
SYNDROME
PEMBAHASAN
Anatomi
Terowongan Karpal
● Suatu daerah di pergelangan
tangan yg merupakan
terowongan kuadrangular fibro-
oseus yg keras dan tidak elastis.
● Dibatasi oleh tulang karpal pada
sisi lateral, medial, dan dorsal.
● Dibatasi oleh ligamentum karpal
transversum atau fleksor
retinaculum pada sisi atap.
● Bersama dengan 9 tendon
fleksor dari jari dan ibu jari, n.
medianus melewati terowongan
karpal ini.

Moore KL, Dalley AF, Agur AMR. Clinically Oriented Anatomy [Internet]. 7th ed.
Lippincott Williams & Wilkins. John Wiley & Sons, Ltd; 2014. 783 p.
Anatomi
Nervus Medianus
● Melewati terowongan karpal
dan berjalan di bawah tendon
palmaris longus.
● Mempersarafi bagian volar dari
ibu jari, telunjuk, jari tengah,
dan bagian radial jari manis.
● Cabang lateral n. medianus
mempersarafi motorik otot
tenar dari ibu jari.

Moore KL, Dalley AF, Agur AMR. Clinically Oriented Anatomy [Internet]. 7th ed.

Lippincott Williams & Wilkins. John Wiley & Sons, Ltd; 2014. 784 p.
● Merupakan kumpulan gejala
Definisi yang disebabkan oleh
Sindroma kompresi nervus medianus di
pergelangan tangan.
Terowongan Karpal ● Pada sindrom ini muncul
gejala akibat tekanan/jebakan
(entrapment neuropathy) pada
nervus medianus, yang
berjalan melewati terowongan
tersebut.

Lalliya, Nushrotul. Sindroma Terowongan Karpal. In: Neurology in Daily


Practice. p. 93.
•Di dunia → 267/100.000 populasi setiap
Epidemiologi tahun dengan prevalensi 9,2%
perempuan dan 6% laki-laki.
•Di AS → > 2 juta kasus, bentuk repetitive
stress injury tersering (dari 1-3/1000
penduduk menjadi 150/1000 penduduk
per tahun).
•Bentuk entrapment neuropathy pada
ekstremitas atas yang paling sering →
3% populasi dewasa 90% kasus
neuropati
•Sering pada usia 40-60 thn dengan
pekerjaan yg berkaitan dengan aktivitas
berlebihan pada tangan.
•80% terjadi pada wanita (wanita : pria =
6 : 1)
Wipperman, Jennifer., Goerl, Kyle. (2016). Carpal Tunnel Syndrome: Diagnosis and
Management. American Academy of Family Physicians.
Lalliya, Nushrotul. Sindroma Terowongan Karpal. In: Neurology in Daily Practice. p. 96.
● Penyebab utama: aktivitas
Etiologi berulang pada tangan →
peningkatan tekanan pada
terowongan karpal disertai
kompresi pada nervus
medianus.
● Secara garis besar, etiologi
dibagi menjadi 2:
- Okupasional: trauma yg
bersifat repetitif
- Non-okupasional
Etiologi
Non-Okupasional
● Aktivitas/Pekerjaan
Faktor Risiko - Gerakan berulang
- Gerakan dengan kecepatan tinggi
- Posisi sendi tidak nyaman
- Tekanan langsung pada
pergelangan
- Vibrasi
- Postur pergelangan tangan yg
dipertahankan dalam jangka waktu
yg lama
● Individu
- Faktor lokal: tumor, kehamilan,
menyusui, trauma pergelangan,
fraktur lama
- Faktor sistemik: DM, neuropati
herediter, hipotiroid, obesitas,
merokok, alkohol, neuropati
herediter

Lalliya, Nushrotul. Sindroma Terowongan Karpal. In: Neurology in Daily Practice. p. 96.
● Tahap awal: gangguan sensorik
Manifestasi Klinis ● Gejala awal:
○ Parestesia, kurang merasa (numbness)
atau rasa seperti terkena aliran listrik
(tingling) pada jari 1-3 dan setengah
sisi radial jari 4 sesuai dengan
distribusi sensorik nervus medianus
walaupun kadang-kadang dirasakan
mengenai seluruh jari-jari.
○ Keluhan parestesia biasanya lebih
menonjol di malam hari.
○ Nyeri di tangan:
■ Lebih berat pada malam hari
sehingga sering membangunkan
penderita dari tidurnya (Nocturnal
Acroparethesia);
■ Berkurang bila penderita memijat
atau menggerak-gerakkan
tangannya atau dengan
meletakkan tangannya pada
posisi yang lebih tinggi;
Panduan Praktik Klinis Neurologi Perdossi. 2016
mengistirahatkan tangannya.
Manifestasi Klinis
Gejala Motorik

● Kelemahan atau atrofi otot (Otot


Thenar) → pada anamnesis
ditemukan kesulitan
menggenggam barang

Panduan Praktik Klinis Neurologi Perdossi. 2016


Manifestasi Klinis

I. Gangguan tidur pada malam hari, terasa III. Atrofi otot thenar dan respon saraf
kebas dan bengkak pada tangan; nyeri medianus menjadi lambat akibat
berat yang terasa dari pergelangan sampai kompresi terowongan carpal. Pada
bahu seperti tertusuk yang menimbulkan fase ini, sensorik mulai berkurang,
rasa tidak nyaman pada pergelangan terasa sakit pada otot thenar,
tangan sampai jari-jari (brachialgia kompresi semakin berat, kelemahan
paraesthetica nocturna). Di pagi hari, dan atrofi pada m. abductor pollicis
terasa kaku pada jari-jari.
II. Gejala muncul sepanjang hari terutama
saat melakukan aktivitas statis dalam
waktu yang lama atau pekerjaan
berulang pada pergelangan tangan. Benda
yang digenggam akan jatuh akibat motor
deficit.
Ibrahim I, Khan WS, Goddard N, Smitham P. Carpal tunnel syndrome: a review of the recent literature. Open Orthop J. 2012;6:69-76.
TAHAP AWAL

Diagnosis Gejala umumnya dimulai dengan gangguan sensorik


saja. Keluhan yang sering dikeluhkan pasien:
Anamnesis parestesia, kurang merasa(numbness), atau rasa
seperti terkena aliran listrik(tingling) pada jari 1-3
dan setengah sisi jari 4 (sesuai distribusi sensorik n.
medianus). Beberapa memiliki gejala jari terasa
bengkak/tebal.

○ Onset: kebanyakan kasus muncul


bertahap
○ Time: Lebih menonjol di malam hari,
sering membangunkan tidur
○ Aggravating Factor: Kegiatan yang
membutuhkan fleksi pergelangan tangan
berulang atau elevasi tangan seperti
menyetir atau menggunakan telepon
genggam terlalu lama
○ Relieving Factor:
■ Memijat/menggerak-gerakkan
1. Panduan Praktik Klinis Neurologi Perdossi. 2016
2. Wipperman J, Goerl K. Diagnosis and management of carpal tunnel syndrome. J Musculoskelet Med. 2016;94:47–60.
3. Lalliya, Nushrotul. Sindroma Terowongan Karpal. In: Neurology in Daily Practice. p. 93.
tangan
PADA KASUS YANG LEBIH PARAH
Diagnosis Keterlibatan saraf motorik
Anamnesis
○ Kelemahan abduksi dan
oposisi ibu jari → Sulit
memegang objek, membuka
toples, atau mengancing
baju
○ Atrofi otot tenar telapak
tangan

1.Panduan Praktik Klinis Neurologi Perdossi. 2016


2. Wipperman J, Goerl K. Diagnosis and management of carpal tunnel syndrome. J Musculoskelet Med. 2016;94:47–60.
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik PEMERIKSAAN SENSORIK

● Defisit sensorik pada area nervus


medianus → bagian volar manus
digiti 1,2,3, dan setengah lateral
digiti 4
● Sensibilitas getar menurun
● Gangguan diskriminasi dua titik
PEMERIKSAAN MOTORIK

● Kelemahan abduksi dan oposisi


ibu jari
● Atrofi otot tenar
1. Panduan Praktik Klinis Neurologi Perdossi. 2016
2. Wipperman J, Goerl K. Diagnosis and management of carpal tunnel syndrome. J Musculoskelet Med. 2016;94:47–60.
3. Lalliya, Nushrotul. Sindroma Terowongan Karpal. In: Neurology in Daily Practice. p. 93.
TES PROVOKASI DAN PEMERIKSAAN
Diagnosis LAINNYA
Pemeriksaan Fisik Tes Patognomonis CTS:

A. Phalen’s Test: Fleksi tangan secara


maksimum (60 detik) → Positif bila timbul
gejala CTS seperti nyeri, kesemutan,
atau rasa tebal pada area distribusi
nervus medianus
B. Tinel’s Sign: Perkusi di daerah nervus
medianus di sekitar pergelangan tangan
→ Positif bila timbul parestesia atau nyeri
pada daerah distribusi nervus medianus

1. Panduan Praktik Klinis Neurologi Perdossi. 2016


2. Wipperman J, Goerl K. Diagnosis and management of carpal tunnel syndrome. J Musculoskelet Med. 2016;94:47–60.
3. Lalliya, Nushrotul. Sindroma Terowongan Karpal. In: Neurology in Daily Practice. p. 93.
Diagnosis TES PROVOKASI DAN PEMERIKSAAN
LAINNYA
Pemeriksaan Fisik 1. Torniquet test: Pemasangan tomiquet
dengan tensimeter di atas siku dengan
tekanan sedikit di atas tekanan sistolik →
Positif bila dalam 1 menit timbul gejala
seperti CTS
2. Flick's sign: Pasien mengibas-ibaskan
tangan atau menggerak- gerakkan jari-
jarinya → Positif bila keluhan berkurang
atau menghilang
3. Thenar wasting: Pada inspeksi dan palpasi
dapat ditemukan adanya atrofi otot- otot
thenar.
4. Wrist extension test: Ekstensi tangan
maksimal → Positif bila dalam 60 detik
1. Panduan Praktik Klinis Neurologi Perdossi. 2016 timbul gejala-gejala seperti CTS
2. Wipperman J, Goerl K. Diagnosis and management of carpal tunnel syndrome. J Musculoskelet Med. 2016;94:47–60.
3. Lalliya, Nushrotul. Sindroma Terowongan Karpal. In: Neurology in Daily Practice. p. 93.
TES PROVOKASI DAN PEMERIKSAAN
LAINNYA
Diagnosis 5. Pressure test : Nervus medianus ditekan di
Pemeriksaan Fisik terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari →
Positif bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul
gejala seperti CTS

6. Luthy's sign (bottle's sign) : Melingkarkan ibu jari


dan jari telunjuknya pada botol atau gelas → Positif
bila kulit tangan tidak dapat menyentuh dindingnya
dengan rapat

7. Pemeriksaan sensibilitas : Pasien tidak dapat


membedakan dua titik (two-point discrimination)
pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus

8. Pemeriksaan fungsi otonom : Memperhatikan


apakah ada perbedaan keringat, kulit yang kering atau
1. Panduan Praktik Klinis Neurologi Perdossi. 2016
2. Wipperman J, Goerl K. Diagnosis and management of carpal tunnel syndrome. J Musculoskelet Med. 2016;94:47–60.
licin yang terbatas pada daerah inervasi nervus
3. Lalliya, Nushrotul. Sindroma Terowongan Karpal. In: Neurology in Daily Practice. p. 93.
1. Elektrodiagnostik

Diagnosis a. Nerve conduction studies: Deteksi gangguan


konduksi nervus medianus pada carpal tunnel
Pemeriksaan Penunjang dengan konduksi yang normal di lokasi lainnya
b. Elektromyografi: Perubahan patologis pada otot
yang di supply nervus medianus seperti otot
abductor pollicis brevis

2. USG

3. Foto manus: abnormalitas struktural seperti fraktur,


artritis

4. CT Scan, MRI

5. Laboratorium → comorbid (Diabetes Mellitus,


hipotiroid)

1.Panduan Praktik Klinis Neurologi Perdossi. 2016


2. Wipperman J, Goerl K. Diagnosis and management of carpal tunnel syndrome. J Musculoskelet Med. 2016;94:47–60.
Diagnosis CTS seringkali klinis pada pasien dengan
gejala dan temuan pemeriksaan fisik sesuai karakteristik
Penegakan CTS

Diagnosis ● Harrington (1998)

nyeri/parestesi/anestesi pada distribusi n.medianus


dengan salah 1 dari gejala berikut: tanda tinel (+), tanda
phalen (+), gejala eksaserbasi di malam hari, kelemahan
atau atrofi otot abductor polisis brevis, gangguan
konduksi saraf pada pemeriksaan NCS

● Rempel (1998)

Kombinasi dari 3 hal berikut:

1. Gejala klinis berupa nyeri/parestesi/anestesi pada


distribusi n.medianus atau adanya kelemahan
pada tangan
2. Tanda yang khas pada pemeriksaan fisik berupa
tes tinel atau tes phalen yang positif
3. Adanya abnormalitas pada pemeriksaan
Lalliya, Nushrotul. Sindroma Terowongan Karpal. In: Neurology in Daily Practice. p. 93.
neurofisiologis yang mendukung diagnosis CTS
Penegakan
Diagnosis

Leblanc KE, Cestia W. Carpal tunnel syndrome. Am Fam Physician. 2011;83(8):952–8.


Diagnosis Banding

Wipperman, Jennifer., Goerl, Kyle. (2016). Carpal Tunnel Syndrome: Diagnosis and
Management. American Academy of Family Physicians.
Lalliya, Nushrotul. Sindroma Terowongan Karpal. In: Neurology in Daily Practice. p. 96.
1. Konservatif

Tatalaksana
Modifikasi Aktifitas
Tangan yang CTS diistirahatkan dari fleksi dan ekstensi
berulang selama 2-6 minggu
● Penggunaan bidai
Mempertahankan tangan dalam posisi netral
● Fisioterapi
Dilakukan setelah 8 minggu
● Medikamentosa
a. Vitamin B6
100-300 mg/hari selama 3 bulan
b. NSAID
Paling sering : ibuprofen & piroksikam
c. Steroid
- Prednisone 20mg/hari (2 minggu) + 10 mg/hari
(2minggu) atau
- Injeksi steroid lokal :
Deksametason 1-4 mg/ml
Hidrokortison 10-25 mg
Metilprednisolon 20-40 mg
⇒ suntikan diulang dalam 7-10 hari, untuk total 3
atau 4 suntikan
Tatalaksana
2. Operatif
Indikasi :
- tidak ada perbaikan dengan terapi konservatif
- gangguan sensorik berat,
- atrofi otot-otot thenar
Teknik operasi pembebasan terowongan karpal terbuka terbatas ( Limited open
carpal tunnel release)
Tatalaksana
3. Edukasi
◦ Berperan aktif dalam pengobatan
◦ Mengurangi pergerakan pergelangan tangan
Prognosis
● > 80 % merespon positif terhadap terapi konservatif
● 80 % kemungkinan gejala muncul kembali dalam 1 tahun
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai