Anda di halaman 1dari 26

DEPARTEMEN ILMU BEDAH

DIVISI BEDAH TORAKS, KARDIAK DAN VASKULAR


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

LAPORAN KASUS
KAKI DIABETIK
Supiana Sastra Hadi Putra XC061201130

Residen Pembimbing
dr. Zesmarchis

Supervisor Pembimbing
dr.Jayarasti Kusumanegara Sp.BTKV
Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir/Umur : 01-10-1964/57 tahun
Alamat : Makkuntu
Pekerjaan : PNS
No. Rekam Medik : 264480
Rumah Sakit : RS Wahidin Sudirohusodo
Tanggal Masuk : 10-05-2022
Anamnesis
Keluhan Utama: Luka pada jari manis dan kelingking kaki kanan.

Seorang Laki-laki berusia 57 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan luka pada jari manis dan
kelingking kaki kanan sejak 12 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Awalnya luka seperti
bisul berisi air dan kemerahan. Kemudian luka pasien lama-kelamaan menjadi besar dan kehitaman
disertai dengan keluarnya nanah. Luka tidak disertai nyeri . Demam tidak ada. Sesak napas tidak
ada. Mual dan muntah tidak ada. BAK dan BAB dalam batas normal. Riwayat Diabetes Mellitus
ada, sejak 10 tahun yang lalu, namun tidak pernah kontrol rutin. Tidak ada benjolan di daerah tubuh
lain. Riwayat trauma tidak ada. Riwayat keluhan yang sama tidak ada. Riwayat hipertensi tidak ada.
Riwayat keluarga dengan penyakit Hipertensi dan Diabetes melitus ada.

3
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : sakit sedang/composmentis (E4M6V5).

Tanda-Tanda Vital :
Tekanan Darah : 120/80 mmHg.
Nadi : 80x/menit.
Pernapasan : 20x/menit.
Suhu : 36,2°C.
SpO2 : 98%.
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normocephal.
Mata : Conjungtiva pucat (-/-), sklera kuning (-/-), pupil ODS 2,5/2,5 mm bulat
isokor, reflek cahaya (+/+).
Hidung : Tidak ada pernapasan cuping hidung, mukosa tidak hiperemis, sekret tidak
ada, tidak ada deviasi septum.
Telinga : Simetris, otore (-/-), tidak ada kelainan.
Mulut : Bibir tidak sianosis, tidak ada perdarahan, lidah tidak kotor, faring tidak
hiperemis.
Leher : Tidak ada deviasi trakhea, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan getah
bening.
5
Pemeriksaan Fisik
Thorax
Inspeksi : Simetris kedua hemithorax saat statis
dan dinamis.
Palpasi : Vocal fremitus sama kedua Jantung
hemithorax dan nyeri tekan (-). Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat.
Perkusi : Sonor pada kedua hemithorax. Palpasi : Ictus cordis tidak teraba .
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal.
Auskultasi : Bunyi jantung I – II regular, bunyi
tambahan tidak ada.

6
Pemeriksaan Fisik

Abdomen
Inspeksi : Datar, mengikuti gerak napas, tidak terlihat massa.
Auskultasi : Bising usus (+) kesan normal.
Perkusi : Tymphani, shifting dullness (-).
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba pembesaran, nyeri tekan (-).

7
Status Lokalis

Ektremitas Inferior
Status lokalis tungkai kanan
Inspeksi : Tampak ulkus pada digiti pedis IV dan V dengan tepi irreguler, dasar
hiperemis, terdapat pus dan jaringan nekrotik.
Palpasi : Nyeri tekan ada , akral hangat.
SpO2 Ekstremitas Inferior Dextra
I : 97 %
Status vaskuler tungkai kanan
II : 96 %
Pulsasi arteri dorsalis pedis : (++). III : 94 %
IV : 90 %
Pulsasi arteri tibialis posterior : (++).
V : 88 %
Pulsasi arteri poplitea : (++).
Pulsasi arteri femoralis : (++).

8
Status Lokalis

Ektremitas Inferior

Status lokalis tungkai kiri


Inspeksi : Dalam batas normal.
Palpasi : Akral hangat, CRT kurang 2 detik. SpO2 Ekstremitas Inferior Sinistra
I : 96%.
II : 97%.
Status vaskuler tungkai kiri III : 96%.
IV : 97%.
Pulsasi arteri dorsalis pedis : (++). V : 96%.
Pulsasi arteri tibialis posterior : (++).
Pulsasi arteri poplitea : (++).
Pulsasi arteri femoralis : (++).

9
Foto Klinis

Foto sebelum operasi Foto H+1 post op Foto H+2 post op Foto H+4 post op
(08-05-2022) 15-05-2022 16-05-2022 18-05-2022

10
Laboratorium
09/05/2022

HEMATOLOGI
PARAMETER HASIL NILAI RUJUKAN

WBC 35.6 4.0-10.0 [10^3/uL]

RBC 3.45 4.00-6.00 [10^6/uL]

HGB 10.7 12-16 [g/dL]

HCT 30 37.0-48.0 [%]

MCV 86 80.0-97.0 [fL]

MCH 31 26.5-33.5 [pg]

MCHC 36 31.5–35.0 [g/dL]

PLT 336 150-400 [10^3/uL]


11
Laboratorium
09/05/2022

PARAMETER HASIL NILAI RUJUKAN

GDS 204 <140 mg/dL

PARAMETER HASIL NILAI RUJUKAN

Ureum 99 10-50 mg/dL

Kreatinin 3.82 <1.3 mg/dL

SGPT 34 <41 U/L

12
Pemeriksaan Radiologi

Foto pedis Dextra AP/oblique (10-05-2022)


- Aligment ankle, tarsometatarsal,MTP,PIP,DIP
joint baik, tidak tampak dislokasi
- Tampak daerah litik disertai outline cortex
dari digiti V kesan tidak intak disertai soft
tissue swelling
- Densitas tulang baik
- Celah sendi yang tervisualisasi baik
- Jaringan lunak sekitar baik

Kesan :
Osteomyelitis akut digiti V pedis dextra

13
Diagnosa

Diabetic Foot Wagner III Regio Pedis Dextra


Ulkus diabetes melitus pedis dextra
Diabetes Mellitus Tipe 2

14
Tatalaksana
− Diet DM 1700 kkal
− Infus NaCl 0.9 % 20 tpm
− Ceftriaxone 2 gr/24 jam/iv.
− Levofloxacin 125 mg/24jam/iv
− Metronidazole 500 mg/8 jam/iv
− Novorapid 4-4-4 unit/iv
− Lantus 10 unit/iv
− GV/1 hari.
− Cek GDS (pagi,siang,malam)

Debridement 15
DEPARTEMEN ILMU BEDAH
DIVISI BEDAH TORAKS, KARDIAK DAN VASKULAR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Tinjauan
Pustaka

16
Definisi

Kaki diabetik adalah salah satu komplikasi kronik


diabetes melitus dan didefinisikan sebagai adanya
infeksi, ulserasi atau kerusakan dari jaringan lunak
pada ekstremitas bawah yang disebabkan oleh
kelainan neuropati dan gangguan vaskular
perifer akibat penyakit Diabetes Mellitus.

17
Jaap J. Van Netten Et Al. 2020. Definitions And Criteria For Diabetic Foot Disease. Diabetes Metabolism Research And Review. Alexiadou K, Doupis J. Management Of Diabetic Foot
Ulcers. Diabetes Ther. 2012;3(1):4.
Etiologi
Neuropati

Penyakit hiperglikemia yang tidak


terkontrol

Tekanan dan deformitas kaki

Adanya infeksi

Frykberg RG. Diabetic Foot Ulcer : Pathogenesis And Management. Am Fam Physician. 2002;66(9):1655-62.
Patofisiologi

Boulton AJM. The pathway to ulceration: aetiopathogenesis. Dalam: Boulton AJM, Cavanagh PR, Rayman G, editor. The foot 19
and diabetes. Edisi ke-4. Chichester: John Wiley & Sons; 2006. hlm. 51-67
Klasifikasi

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. 20
Edisi ke-IV. Jakarta: Interna Publishing; 2007
Anamnesis
Gejala Vaskuler

 Nyeri tungkai setelah


berjalan akibat aliran darah
ke tungkai berkurang

 Ujung jari terasa dingin

 Denyut arteri menghilang

21
Anamnesis
Gejala Neuropatik Diabetik

Kesemutan

Rasa panas ditelapak kaki

Keram hilang atau berkurang rasa nyeri

22
Pemeriksaan Fisik

01 02 03

Penilaian ulkus Status vascular Pemeriksaan


sensorik, motorik,
otonom

04 05

CRT memanjang Ankle Brachial Index

23
Diagnosis

Pemeriksaan Radiologi Pemeriksaan Laboratorium


 Pemeriksaan radiologi akan dapat  Pemeriksaan darah rutin
mengetahui apakah didapat gas (leukosit) , GDP dan
subkutan, benda asing serta adanya GD2PP
osteomielitis

24
Tatalaksana
Pengendalian Diabetes

● Terapi non farmakologis

● Terapi farmakologis

Terapi Pembedahan

● Debridement
● Perawatan luka
● Pengendalian infeksi
● Tindakan amputasi

25
THANK
YOU!
26

Anda mungkin juga menyukai