Anda di halaman 1dari 28

Bagian Ilmu Kesehatan Mata

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2022

KATARAK
KONGENITAL
Aprilia Violeta Sokoy
XC064202008

Supervisor Pebimbing Residen Pebimbing


dr. Rani Yunita Patong, Sp.M dr. Melia Budi Astuti
PENDAHULUAN

Katarak kongenital didefinisikan sebagai kekeruhan lensa yang terjadi


sejak saat lahir atau segera setelah lahir dan merupakan salah satu
penyebab kebutaan pada anak jika tidak ditangani secepatnya
sehingga skrining atau deteksi dini harus dilakukan untuk mengurangi
resiko terjadinya kebutaan
EMBRIOLOGI LENSA
ANATOMI LENSA
FISIOLOGI LENSA

Secara fisiologik, Sifat lensa:


• Kenyal, lentur dan berperan saat
akomodasi
• Jernih atau transparan karena berfungsi
sebagai media refraksi
• Terletak pada tempatnya, yang digantung
oleh zonula zinii
• Dibungkus oleh kapsul anterior dan kapsul
posterior
• Terdiri dari 65% air dan 35% protein
AKOMODASI
Mekanisme yang mengubah fokus
mata dari objek dekat menjadi jauh,
terjadi lewat perubahan lensa akibat
pergerakan otot siliaris di zonula.
Substansi lensa dan paling lunak
saat masa anak-anak dan dewasa
muda, secara progresif seiring usia
kehilangan kemampuannya untuk
berubah bentuk
DEFINISI

Katarak kongenital merupakan kelainan pada mata yang


disebabkan oleh keruhnya lensa sejak lahir, yang dapat
mengganggu penglihatan maupun perkembangan mata
kedepannya.
EPIDEMIOLOGI

 Menurut data IAPB (international


agency for the prevention of
blindness) pada tahun 2018,
kebutaan terjadi pada 1.025 juta
anak di seluruh dunia
 Prevalensi katarak kongenital 1-
5 kasus per 10.000 anak di
seluruh dunia
 Di wilayah asia sebesar
7,43/10.000, diikuti amerika
serikat (4,39/10.000), eropa
(3,41/10.000), dan australia
(2,25/10.000).
ETIOLOGI
KLASIFIKASI

Katarak Polar Anterior Katarak Polar Posterior

 Melibatkan bagian tengah kapsul  Ukurannya >3 mm karena mengenai titik


anterior nodal
 Ukuran < 3 mm  berkaitan dengan kondisi kelemahan
 Bentuk: bilateral, simetris dan tidak atau penipisan kapsul posterior lensa
progresif (Lenticonus/lentriglobus atau terlihat
 Tidak ada gangguan penglihatan seperti gambaran tetesan minyak)
 Ada gangguan pengllihatan
Katarak Lamellar Katarak Nuklear

 Ukuran > 5mm  Kekeruhan pada nukleus lensa


 Bilateral, asimetris  Ukuran sekitar 3 mm
 Efeknya terhadap penglihatan  Bilateral atau unilateral
tergantung ukuran dan ketebalan
kataraknya.
Katarak Cerulean Katarak total

 Disebut juga sebagai blue-dot cataract  Kekeruhan pada seluruh serabut


 Kekeruhan kebiruan berukuran kecil lensa
dikorteks lensa  Sifatnya bilateral atau unilateral
 Tidak progresif  Dapat mengganggu fungsi
 Tidak ada gangguan penglihatan penglihatan
Persistent Fetal Vasculature

 Unilateral
 Merupakan arteri hialoid yang
persisten
 Menyebabkan penurunan visus
SKRINING

1. Pemeriksaan dini dengan Tes Red Reflex


dengan menggunakan oftalmoskopi

2. Proser melakukan Tes red reflex :


 Dilakukan pada ruangan yang gelap

 Gunakan oftalmoskopi direk (atau


ArcLight) dengan daya lensa ‘0’
 Arahkan cahaya ke mata anak

 Perhatikan warna dan kecerahan dari


red reflex
DIAGNOSIS

Usia Onset Gejala Riwayat • Riwayat kelahiran


• Riwayat penyakit ibu saat hamil
• Riwayat tumbuh kembang
• Riwayat keluarga dengan penyakit
yang sama

Keluhan Utama
• Leukokoria (bintik putih
pada pupil)
• Anak tidak mengikuti
objek yang dekat dengan
wajah Tidak melakukan
kontak mata
• Penglihatan silau
• Strabismus
• Nystagmus
• Kesulitan melihat objek
jauh
PEMERIKSAAN MATA
PEMERIKSAAN TAJAM PENGLIHATAN

Preverbal (Usia ≤ 2,5 tahun)

Blink to the light Fix and follow


Preverbal
Teller Acuity Card
Preverbal

Cardiff Acuity Test KAY Picture


Verbal (Usia > 2,5 tahun)

Allen Card LEA Symbol Chart


Verbal > 4 tahun

HOTV Card LEA Number


Verbal > 6 tahun

Snellen Chart
Slit Lamp Biomicroscopy Oftalmoskopi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. B-scan USG
2. Pemeriksaan laboratorium (TORCH)
TATALAKSANA

1. Bedah
 Indikasi bedah :
a. Kekeruhan lensa berukuran 3 mm atau lebih
b. Kekeruhan lensa yang tebal dan menghalangi red reflex, meskipun
telah dilakukan dilatasi pupil;
c. Kekeruhan lensa unilateral disertai strabismus; (usia <6 minggu)
d. Kekeruhan lensa bilateral disertai nistagmus (usia <10 minggu)
 Pasca bedah
 Medikasi
 Implantasi lensa intraokular (<2 tahun)

2. Non Bedah
obervasi intensif dan Terapi ambliopia
REHABILITASI

Kaca Mata Kontak Lens

Kenneth W.W & Yi Ning J.S. Pediatric Ophthalmology for Primary Care 4th Edition. 2019. American Academy of Pediatrics.
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS

Komplikasi Prognosis

• Ambliopia Prognosis katarak kongenital

• Glaucoma tergantung dari kepadatan katarak,


katarak unilateral atau bilateral,
• Post-operasi :
waktu munculnya gejala katarak,
 Reaksi inflamasi seperti uveitis dan
terdapat atau tidaknya kelainan mata
endoftalmitis, glaukoma,
dan penyakit sistemik yang terkait.
perdarahan vitreus, hingga
meningkatkan risiko terjadinya
retinal detachment.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai