Anda di halaman 1dari 20

ASKEP KATARAK

Kelompok 3 :

1. Sefni emelia
2. Nafisyatuz Zahra
3. Alya putri atika
4. Cyta muharrami
5. Thalya afifa azzahra
6. Alpa raka
7. Tri angella
01
KONSEP DASAR
MEDIS
DEFINISI KATARAK

Katarak adalah kekeruhan pada lensa tanpa nyeri yang berangsur angsur penglihatan kabur
akhirnya tidak dapat menerima cahaya. Katarak adalah terjadinya opasitas secara progresif pada
lensa atau kapsul lensa. Umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada semua orang lebih
dari 65 tahun (Thalia, 2019)

Katarak adalah mengaburnya lensa, dapat menyerang sebagian ataukeseluruhan lensa tersebut
(Evelyn c. Pearce, 2009, hal 391).

Katarak adalah suatu keadaan patologik lensa di mana lensa rnenjadikeruh akibat hidrasi cairan
lensa, atau denaturasi protein lensa. Kekeruhan ini terjadi akibat gangguan metabolisme normal
lensa yang dapat timbul pada berbagai usia tertentu (Iwan,2009).

Katarak adalah penurunan progresif kejernihan lensa. Lensa menjadikeruh atau berwarna putih
abu-abu, dan ketajaman penglihatan berkurang.Katarak terjadi apabila protein pada lensa
yang secara normal transparanterurai dan mengalami koagulasi pada lensa (Corwin, 2009)
ETIOLOGI

Menurut Ilyas, (2006) katarak dapat di


sebabkan
Sebagai berikut :

a) Ketuaan biasanya dijumpai pada katarak


Senilis.
b) Trauma terjadi oleh karena pukulan benda
tajam/tumpul, terpapar oleh sinar X atau
benda-benda radioaktif.
c) Penyakit mata seperti uveitis.
d) Penyakit sistemis seperti diabetes mellitus.
e) Defek congenital.
PATOFISIOLOGI

Dalam keadaan normal transparansi lensa karena adanya


keseimbangan antara protein yang dapat larut dengan protein yang
tidak dapat larut dalam membrane semipermeable. Apabila terjadi
penignkatan jumlah protein dalam lensa melebihi jumlah protein
pada bagian lain sehingga membentuk massa transparan atau bintik
kecil di sekitar lensa, membentuk suatu kapsul yang dikenal dengan
katarak. Terjadinya penumpukan cairan disintegrasi pada serabut
tersebut mengakibatkan jalannya cahayanya terhambat dan
mengakibatkan gangguan penglihatan (Thalia, 2019).
MANIFESTASI KLINIS

Penglihatan kabur Merasa silau atau melihat


01. 03. cahaya yang terlalu terang
seperti melihat kabut
atau asap

Pada pupil terdapat


04. bercak putih/leukokoria
Pupil mengecil akibat
02.
kekeruhan pada lensa.

Mata sering berair


05.
KLASIFIKASI

01. 02. 03.

Katarak Kongenital Katarak Senile Berdasarkan stadium katarak


Katarak kongenital adalah Adalah kekeruhan lensa yang senil dibagi menjadi:
kekeruhan pada lensa yang timbul terjadi karena bertambahnya
pada saat pembentukan lensa. usia. Ada beberapa macam
Kekeruhan sudah terdapat pada yaitu: a). Katarak Insipient,
waktu bayi lahir. Katarak ini sering a. Katarak Nuklear , Kekeruhan b). Katarak Imatur
ditemukan pada bayi yang Yang terjadi pada inti lensa. c) . Katarak Matur
dilahirkan oleh ibu yang menderita b. Katarak Kortikal, Kekeruhan d). Katarak Hipermatur,
rubella, diabetes mellitus, terjadi pada korteks lensa.
toksoplasmosis, hipoparatiroidisme, c. Katarak Kupliform, Terlihat
dan galaktosemia. pada stadium dini katarak
nuclear atau kortikal.
PATHWAY

SARAH DOE
Despite being red, Mars is
actually a cold place
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah lengkap, LED:
menunjukkan anemia sistemik.
2. Pengukuran tonografi: mengkaji tekanan
intra
okuler (TIO) (Normalnya 12-25 mmHg).
3. Pemeriksaan lapang pandang untuk
mengetahui visus.
4. Pemeriksaan oftalmoskop mengkaji struktur
intraocular, mencatat atrofi lempeng optic,
papil edema, perdarahan retina.
5. Pemeriksaan slit-lamp.
6. Biometri
7. USG mata sebagai persiapan untuk
pembedahan katarak.
PENATALAKSANAAN

01. 02.

Penatalaksanaan non bedah Pembedahan katarak

• Terapi penyebab katarak


• Memperlambat progresivitas Indikasi penatalaksanaan bedah pada
• kasus katarak mencakup:
Penilaian terhadap perkembangan visus pada
-Indikasi visus merupakan indikasi
katarak insipien dan imatur:
paling sering
-Indikasi medis
-Indikasi kosmetik
KOMPLIKASI

Glaucoma Uveitis Kerusakan endotel Sumbatan pupil


kornea

Edema macula Endoftalmitis Fistula luka operasi Pelepasan koroid Bleeding


sistosoid
Hasil laboratorium
02
ASUHAN
KEPERAWATA
N
PENGKAJIAN
1. Identitas/Data demografi
Berisi nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan yang sering terpapar sinar matahari
secara langsung, tempat tinggal sebagai gambaran kondisi lingkungan dan
keluarga, dan keterangan lain mengenai identitas pasien.
2. Riwayat penyakit sekarang
Keluhan utama pasien katarak biasanya antara lain:
a. Penurunan ketajaman penglihatan secara progresif (gejala utama katarak).
b. Mata tidak merasa sakit, gatal atau merah
c. Berkabut, berasap, penglihatan tertutup film
d. Perubahan daya lihat warna
e. Gangguan mengendarai kendaraan malam hari, lampu besar sangat
menyilaukan mata
f. Lampu dan matahari sangat mengganggu
g. Sering meminta ganti resep kaca mata
h. Lihat ganda
i. Baik melihat dekat pada pasien rabun dekat (hipermetropia)
j. Gejala lain juga dapat terjadi pada kelainan mata lain
PENGKAJIAN
3. Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat penyakit sistemik yang dimiliki oleh pasien seperti :
a. DM
b. Hipertensi
c. pembedahan mata sebelumnya, dan penyakit metabolic lainnya memicu resiko
katarak. d. Kaji gangguan vasomotor seperti peningkatan tekanan vena,
e. ketidakseimbangan endokrin dan diabetes, serta riwayat terpajan pada radiasi,
steroid/toksisitas fenotiazin.
f. Kaji riwayat alergi
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Apakah ada riwayat diabetes atau gangguan sistem vaskuler, kaji riwayat stress.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Dalam inspeksi, bagian-bagian mata yang perlu di amati adalah dengan melihat lensa
mata melalui senter tangan (penlight), kaca pembesar, slit lamp, dan oftalmoskop
sebaiknya dengan pupil berdilatasi. Dengan penyinaran miring (45 derajat dari poros
mata) dapat dinilai kekeruhan lensa dengan mengamati lebar pinggir iris pada lensa
yang keruh (iris shadow ). Bila letak bayangan jauh dan besar berarti kataraknya
imatur, sedang bayangan kecil dan dekat dengan pupil terjadi pada katarak matur.
PENGKAJIAN

6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Kartu mata Snellen / mesin telebinokular (tes ketajaman
penglihatan dan sentral penglihatan): mungkin terganggu dengan
kerusakan lensa, system saraf atau penglihatan ke retina ayau jalan
optic.
b. Pemeriksaan oftalmoskopi mengkaji struktur internal okuler,
mencatat atrofi lempeng optic, papiledema, perdarahan retina, dan
mikroaneurisme.
c. Darah lengkap, laju sedimentasi (LED): menunjukkan anemi
sistemik / infeksi
d. EKG, kolesterol serum, dan pemeriksaan lipid: dilakukan untuk
memastikan aterosklerosis.
e. Tes toleransi glukosa/FBS: menentukan adanya/ control diabetes
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Pre Operasi
*Gangguan persepsi sensori visual/penglihatan berhubungan dengan
penurunan ketajaman penglihatan, penglihatan ganda.
*Ansietas berhubungan dengan pembedahan yang akan dijalani dan kemungkinan kegagalan untuk
memperoleh penglihatan kembali.

b. Post Operasi
*Gangguan rasa nyaman (nyeri akut) berhubungan dengan prosedur invasif.
*Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan prosedur invasive (bedah pengangkatan)
*Gangguan sensori perceptual penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori/ *status
organ indera, lingkugan secara terapeutik dibatasi.
INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
SIKI
SDKI
Minimalisasi rangsangan
Gangguan persepsi sensori
visual/penglihatan berhubungan dengan Observasi
penurunan ketajaman penglihatan, -Periksa status mental, status sensori, dan tingkat kenyamanan (mis. nyeri,
penglihatan ganda. kelelahan)
Terapeutik
SLKI -Diskusikan tingkat toleransi terhadap beban sensori (mis. bising, terialu terang)
Setelah dilakukan intervensi -Batasi stimulus lingkungan (mis. cahaya, suara, aktivitas)
keperawatan selama…x… maka fungsi -Jadwalkan aktivitas harian dan waktu istirahat
sensori membaik dengan kriteria hasil : -Kombinasikan prosedur/tindakan dalam satu waktu, sesuai kebutuhan
● Ketajaman penglihatan meningka t Edukasi
-Ajarkan cara meminimalisasi stimulus (mis. mengatur pencahayaan ruangan,
mengurangi , kebisingan, membatasi kunjungan)
Kolaborasi
-Kolaborasi dalam meminimalkan prosedur/tindakan
-Kolaborasi pemberian obat yang mempengaruhi persepsi stimulus
EVALUASI

S: Pasien mengatakan keluhan nya berkurang

O: keadaan pasien membaik

A: masalah keperawatan teratasi

P:intervensi dihentikan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai