Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN STROKE

A. DEFINISI

Stroke adalah gangguan peredaran darah otak yang menyebabkan deficit

neurologis sebagai akibat iskemia atau hemoragi sirkulasi otak. Istilah stroke

biasanya digunakan secara spesifik untuk menjelaskan infark sereblum (Nanda,

2016).

Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang digambarkan oleh berhentinya

suplaidarah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler

selama beberapa tahun (Smeltzer and Bare, 2001 dalam Andra, 2013)

Stroke adalah syndrome klinis yang awal timbulnya mendadak progresif, cepat

berupa deficit neurologis global yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau

langsung menimbulkan kematiang semata-mata disebabkan oleh peredaran darah

otak non traumatic (Mansjoer 2003 dalam Andra 2013).

B. ETIOLOGI

Menurut Nanda, 2016 yaitu :

Berdasarkan jenis stroke ada 2 jenis :

a. Stroke iskemik (non hemoragic)

Tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian

atau keseluruhan berhenti 80% stroke adalah stroke iskemik. Stroke iskemik ini

dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Stroke trombotik

Penyumbatan aliran darah yang teradi akibat pembekuan darah didalam

salah satu arteri otak.

2. Stroke embolik

Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah


3. Hipoperfusion sistemik

Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan

denyut jantung.

b. Stroke hemoragic

Merupakan stroke yang disebabkan oleh pecahnyapembuluh darah otak.

Hamper 70% kasus stroke hemoragic terjadi pada penderita hipertensi. Stroke

hemoragic ada 2 jenis yaitu :

1. Hemoragic intrasereebral : perdarahan yang terjadi di dalam jaringan otak.

2. Hemoragic subarachnoid : perdarahan yang terjadi pada ruang subrachnoid

(yang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi

otak).

Factor penyebab stroke ( Setyopranoto, 2011 dalam Nanda, 2016)

1. Factor yang tidak dapat dirubah ( Non Reversible)

a. Jenis kelamin : pria sering ditemukan mendertia stroke.

b. Usia : makin tinggi usia makin tinggi pula resiko terkena stroke. Menurut

Padela, 2012 usia >65 tahun.

c. Keturunan : mempunyai riwayat keluarga dengan stroke.

2. Factor yang dapat dirubah (Reversible)

a. Hipertensi

b. Penyakit jantung

c. Kolestrol tinggi

d. Obesitas

e. Diabetes mellitus

f. Stress emosional

3. Kebiasaan hidup

a. Merokok

b. Peminum alcohol
c. Obat terlarang

d. Aktivitas yang tidak sehat : kurang olahraga. Makanan berkolesterol.

C. MANIFESTASI KLINIS

Menurut Setyoprando, 2011 dalam Nanda, 2016 )

1. Tiba-tiba mengalami kelemahan atau kelumpuhan sebagian badan

2. Tiba-tiba hilang rasa peka

3. Bicara cadel atau pelo

4. Gangguan brain dan Bahasa

5. Gangguan pengelihatn

6. Mulut mencong atau tidak simetris ketika menyeringai

7. Gangguan daya ingat

8. Nyeri kepala hebat

9. Vertigo

10. Kesadaran menurun

11. Proses kencing tergaanggu

12. Gangguan fungsi otak

D. PATOFISIOLOGIS

Menurut Andra, 2103. Otak sangat tergantung pada oksigen dan tidak

mempunyai cadangan oksigen. Jika aliran dalah ke setiap bagian otak terhambat

karena thrombus dan embolur maka mulai terjadi kekurangan oksigen ke jaringan

otak. Kekuraangan selama 1 menit dapat mengarah pada gejala yang dapat pulih

seperti kehilangan kesadaran. Selanjutnya kekurangan oksigen dalam waktu yang

lebih lama dapat menyebabkan resiko mikroskopik neuron-neuron. Area nekrotik

kemudian disebut infrak. Kekurangan oksigen pada awalnya mungkin akibat

iskemia mum ( karenaa ahenti jantung atau hipotensi) atau hipoksia karena akibat

anemia dan kerusakan untuk bernafas. Stroke karena embolus dapat merupakan
akibat dari bekuan darah, udara. Jika etiologic stroke adalah hemoragic maka factor

pencetus adalah hipertensi. Abnormalitas vaskuler aneurisma serabut dapat terjadi

rupture dan dapat menyebabkan hemmoharge.

Pada stroke trombotis atau metabolic maka otak mengalami iskemia dan infark

sulit ditentukan. Ada peluang dominan stroke akan meluas setelah serangan pertama

sehingga dapat terjadi edema serebral dan peningkatan tekanan intra kranial (TIK)

dan kematian pada area yang luar. Prognosisnya tergantung pada darah otak yang

terkena dan luasnya saat terkena.

Gangguan pasoka aliran darah otak dapar terjadi dimana saja di dalam arteri-

arteri yang membentuk sirkulasi. Arteri karotis interna dan system vertebrabasilar

dan semua cabang-cabangnya. Secara umum apabila aliran darah ke jaringan otak

terputus selama 15 – 20 menit, akan terjadi infrak atau kematian.

Alasannya adalah bahwa mungkin terdapat sirkulasi yang memadai di daerah

tersebut. Proses patologik yang mendasari mungkin salah satu dari berbagai proses

yang terjadi di dalam pembuluh darah yang mencederai otak.


E. PATHWYS

faktor pencetus / etiologic. Penimbunan


lemak/ kolesterol yang meningkatkan
dalam darah

Lemak yang sudah nekrotik dan


berdegenerasi

Menjadi kapur/ kolesterol dengan infiltrasi


trombus

Pembuluh Stroke non


Arteriosclerosis darah pecah
hemoragic

Stroke Kompresi
hemoragic jaringan Aliran darah
Thrombus/ terhambat
ke otak
emboli di
serebral
Heriasi Eritrosit
menggumpal
Stroke non
hemoragic
Peningkatan
TIK Cairan plasma
hilang

Gangguan rasa
Proses Edema serebral
nyaman nyeri
metabolisme
dalam otak
tergangggu

Penurunan
suplay darah
dan O2 ke otak

Arteri karotis Resiko ketidak


interna efektifan
perfusi jaringan
otak
F. KOMPLIKASI

Menurut Andra, 2013 yaitu :

1. Berhubungan dengan mobilisasi

a. Infeksi pernapasan

b. Nyeri yang berhubungan dengan daerah yang tertekan

c. Konstipasi

d. Trombotlebitis

2. Berhubungan dengan mobilisasi

a. Nyeri pada daerah punggung

b. Dislokasi sendi

3. Berhubungan dengan kerusakan otak

a. Epilesi

b. Sakit kepala

4. Hidrosefalus

G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Menurut Andra, 2013 yaitu :

1. Angiografi serebral

2. Elektro encetalography

3. Sinar X tengkorak

4. CT scan

5. MRI

6. Pemeriksaan foto thorax

7. Pemeriksaan laboratorium

- Fungsi lumbal
- Darah rutin

- Kimia klinik

H. PENTALAKSANAAN

Menurut Andra, 2013 yaitu :

a. Penatalaksanaan umum

1) Posisi kepala dan badan atas 20- 200 posisi lateral decubitus bila disertai

muntah. Boleh dimulai mobilisasi bertahap bila hemodinamika stabil.

2) Bebaskan jalan napas dan usahakan ventilasi adekuat bila perlu bersikan

dengan 1-2 liter/ menit bila ada hasil gas darah.

3) Kandung kemih yang penuh dikosongkan dengan kateter

4) Control tekanan darah, dipertahankan normal

5) Suhu tubuh harus dipertahankan

6) Nutrisi per oral hanya boleh diberikan setelah fungsi menelan baik. Bila

terdapat gangguan menelan dianjurkan menggunakan NGT.

7) Mobilisasi dan rehabilitasi dini

b. Penatalaksanaan medis

1) Trombotik

2) Anti platelet / anti trombolitik

3) Hemmoragic

4) Anti koagulan

5) Antagonis calsium

c. Penatalksanaan khusus / komplikasi

1) Atasi kejang

2) Atasi tekanan intra kranial

3) Atasi dekompresi
I. UPAYA PENCEGAHAN

Menurut Andra, 2013 yaitu :

1. Mengurangi kegemukan

2. Berhenti merokok

3. Berhenti minum kopi

4. Batasi makan gorengan

5. Tingkatkan masukan kalium

6. Rajin berolahraga

7. Mengubah gaya hidup

8. Menghindari obat yang dapat meningkatkan tekanan darah

Anda mungkin juga menyukai