Anda di halaman 1dari 19

CRANIO

SYNOSTOSIS

Pembimbing:
 
dr. Audi Ardansyah,
Sp.BS

Oleh: Rosfi F. Huzaima


DEFINISI

– Craniosynostosis didefinisikan sebagai penutupan prematur dari satu atau lebih


sutura yang memisahkan tulang pembentuk calvaria sehingga menyebabkan
pertumbuhan abnormal calvaria dan basis cranii serta mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan otak
Cranium pada bayi baru lahir
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI

– Sebagian besar sindrom craniosynostosis disebabkan oleh mutasi gen pengkode


Fibroblast Growth Factor Receptors (FGFR) yaitu FGFR1, FGFR2, dan FGFR3,
selain itu juga faktor transkripsi TWIST dan MSX-2.
Synostosis sagital
Synostosis Koronal
Synostosis Lambdoidea
Synostosis Metopic
Sindrom Craniosynostosis

– Sindrom Pleiffer
– Sindrom Jackson-Weiss
– Sindrom Apert
– Sindrom Crouzon
– Sindrom Muenke
DIAGNOSIS
KOMPLIKASI

– Peningkatan Tekanan Intra Kranial (TIK)


– Obstruksi Saluran Napas Atas
– Hidrosefalus pada Craniosynostosis
– Malformasi Chiari
– Malformasi Parenkim Otak
– Gangguan Perkembangan Neuropsikologis
TATALAKSANA
WAKTU PEMBEDAHAN

– Kebanyakan dokter bedah lebih memilih untuk


beroperasi pada anak-anak dengan craniosynostosis
antara 3 dan 12 bulan.
– Synostosis penjahitan sagital antara usia 4 dan 6 bulan
dan yang lainnya (koronal, metopik, dan lambdoid)
antara 6 dan 12 bulan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai