DEFINISI (2) keterlibatan fokal sistem saraf pusat dan dikonsifmasi dengan
computed tomography (CT) atau magnetic resonance imaging (MRI);
ETIOLOGI Atherosclerosis
Gangguan inflamatoris lain
Fibrilasi atrial
Infark miokardial
• Giant cell arteritis Katup jantung prostetik mekanikal
• SLE (systemic lupus erythematosus) Kardiomiopati terdilatasi
• Polyarteritis nodosa Stenosis mitral reumatik
• Angiitis primer dari sistem saraf pusat Endokarditis infektif
• Syphilitic arteritis Endokarditis marantik
• AIDS Myxoma atrial
Arteriopati serebroservikal non-inflamasi Embolus paradoksikal
• Fibromuscular displasia
• Diseksi arteri carotis atau vertebralis
• Oklusi intrakranial progresif multiple Gangguan hematologis
(moyamoya) Trombositosis
Infark lakunar Polisitemia
Penyalahgunaan obat Sicke cell disease
Migraine Leukositosis
Thrombosis vena atau sinus Keadaan hiperkoagulasi
FAKTOR RESIKO Faktor resiko yang dapat dimodifikasi
Vascular
Hipertensi (Tekanan darah sistolik >140mmHg atau
diastolic 90mmHg)
Faktor resiko tidak dapat dimodifikasi
Merokok
Stenosis karotis asimptomatik (dameter >60%)
Peningkatan usia Penyakit arteri peripheral
Jenis kelamin laki-laki Jantung
Berat badan lahir rendah Fibrilasi atrial (dengan atau tanpa penyakit katup)
Etnis Afrika-Amerika Gagal jantung kongestif
Statins
Obat antiplatelet
Antikoagulan
Medika mentosa
Tekanan darah
Tekanan darah tidak boleh diturunkan secara cepat kecuali pada pasien dengan stroke iskemik
akut dengan tekanan darah yang cukup tinggi (>185 mm Hg systolic or >110 mm Hg diastolic
pressure).Terapi antihipertensi akut dapat menggunakan labetol IV atau nicardipine.
Antikoagulan
MANAJEMEN Pemberian heparin dilakukan secara terus-menerus via IV untuk mencapai activated partial
thromboplastin time (aPTT) 1.5-2.5 kali control. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemberian
warfarin via oral setiap hari untuk mencapai INR 2.5. Obat antikoagulan oral lain dapat
diberikan jika ada sumber emboli dari jantung (contoh fibrilasi atrial, stenosis katub mitral, atau
penggantian katub mekanik).
Terapi antiplatelet
Untuk pasien dengan penyebab non-kardiogenik, dapat diberikan aspirin 325 mg via oral
sekali, diikuti dengan 81-325 mg via oral setiap hari, kecuali pasien telah menerima terapi
trombolitik
Trombolitik intravena
Pemberian intravena atau recombinant tissue plasminogen activator (rtPA atau
alteplase) dalam 4.5 jam sejak onset gejala dapat mengurangi disabilitas dan
mortalitas akibat stroke iskemik akut. Dalam 24 jam setelah administrasi rtPA, tidak
boleh diikuti oleh agen antikoagulan atau antiplatelet. Tekanan darah harus
dimonitor secara hati-hati, dan harus menghindari pungsi arteri dan penempatan
kateter urin atau tuba nasogastric.
Trombolisis intraarterial
INTERVENSI Administrasi rtPA intraarterial terutama diberikan pada pasien stroke iskemik akut
yang tidak memenuhi syarat untuk pemberian iv, misal pada pasien yang
ditanganani 4.5-6 jam setelah onset gejala atau ada riwayat operasi mayor, dan
pada pasien yang setelah terapi iv tidak mengalami perbaikan.
Clot retrieval
Dipertimbangkan terutama untuk pasien yang bukan kandidat atau gagal dalam
terapi trombolitik iv. Kombinasi rtPA iv dan intraarterial dengan retrievable stent
dalam 6 jam setelah onset gejala dapat meningkatkan hasil fungsional selama 3
bulan pada pasien dengan oklusi pada arteri cerebral anterior atau arteri media
proximal atau arteri carotis interna bagian intrakranial sebelah distal
Infeksi (terutama pneumonia
aspirasi dan infeksi saluran kemih)
Cardiac arrhythmia
Disfagia, perdarahan
KOMPLIKASI gastrointestinal
DVT (deep vein thrombosis), emboli
paru
Depresi
Prognosis stroke serta ciri dan keparahan
hasil defisit neurologi dipengaruhi oleh usia
pasien, etiologi stroke, gangguan medis
yang menyertai. Secara keseluruhan, <80%
pasien stroke membaik dalam 1 bulan, dan
rasio bertahan hidup 10 tahun (10-year
survival rate) ialah 50%. Pada pasien yang
bertahan secara akut, sekitar ½ - 2/3
mencapai fungsi independen, sedangkan
sekitar 25% membutuhkan perawatan
institusional selama 6 bulan
PROGNOSIS
STROKE PERDARAHAN
DEFINISI
FAKTOR RESIKO
Hipertensi Faktor resiko paling umum; terutama pada Alkohol Konsumsi berlebihan
usia >55 tahun, merokok, dan tidak taat
Merokok Terutama pada orang Asia dengan
pengobatan
pendarahan subarakhnoid; hubungan
CAA Pada orang dewasa; hipertensi dan dengan pendarahan intrakranial primer
penggunaan warfarin bersamaan tidak diketahui jelas