Anda di halaman 1dari 22

Gabby Agustine 102010322

Identitas Pasien
Keluhan utama
Keluhan tambahan
Riwayat Peny. Sekarang
Riwayat peny, dahulu
Riwayat peny. Keluarga
Riwayat psikososial
Riwayat obat-obatan

Keadaan umum
Kesadaran Pasien

Motorik
Sensorik
Refleks patologis (babinski dan klonus kaki)
Koordinasi
Status mental/kognitif

Pemeriksaan Lab :
1.Punksi lumbal

2. Kadar lemak dalam darah


3. Pemeriksaan Darah Rutin dan Darah
lengkap

Pemeriksaan radiologi

Head CT Scan

MRI
Angiografi Cerebral

Pemeriksaan EKG.

Stroke hemoragik

Stroke hemoragik disebabkan oleh perdarahan ke dalam


jaringan otak (disebut haemoragia intraserebrum atau
hematom intraserebrum) atau ke dalam ruang subaraknoid,
yaitu ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan
yang menutupi otak (disebut haemoragia subaraknoid).
Stroke iskemik
Stroke ini sering diakibatkan oleh trombosis akibat plak
aterosklerosis arteri otak / atau yang memberi vaskularisasi
pada otak atau suatu emboli dari pembuluh darah di luar otak
yang tersangkut di arteri otak. Stroke trombotik sebagian besar
terjadi saat tidur, saat pasien relative mengalami dehidrasi dan
dinamika sirkulasi menurun. Thrombosis pembuluh otak
cenderung memiliki awitan bertahap, pola ini menyebabkan
timbulnya istilah stroke in evolution. Gejala hilang timbul
berganti-ganti secara cepat.

Stroke iskemik ec trombosis

Penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung dan


kanker. Menurut survei tahun 2004, stroke merupakan
pembunuh no.1 di RS Pemerintah di seluruh penjuru Indonesia.
Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke.
Dialami oleh berbagai usia. Cenderung menyerang generasi
muda yang masih produktif.
Penyebab utama kecacatan pada orang dewasa.

Emboli

plaque athersclerotique

Embolisasi kardiogenik :

Fibrilasi atrium.
Infarksio kordis akut.
Embolus yang berasal dari
vena pulmonalis.
Kadang-kadang pada
kardiomiopati, fibrosis
endokardial, jantung
miksomatosus sistemik.

Embolisasi akibat gangguan


sistemik :

Embolia septik (abses paru


atau bronkiektasis).
Metastasis neoplasma yang
sudah tiba di paru.
Embolisasi lemak dan udara
atau gas N (caisson).

Trombosis

sering di titik percabangan


arteri serebral pada daerah
distribusi dari arteri karotis
interna.

polisetemia, anemia sickle


sel, defisiensi protein C,
displasia fibromuskular dari
arteri serebral, dan
vasokonstriksi yang
berkepanjangan akibat
gangguan migren.

Bisa
dikendalikan

Hipertensi

Penyakit
jantung

Fibrilasi atrium

Endokarditis

Stenosis
mitralis

Infark jantung

Merokok

Anemia sel
sabit

Transient
Ischemic Attack
(TIA)

Stenosis karotis
asimtomatik

Potensial bisa
dikendalikan
Diabetes melitus
Hiperhomosisteinem
ia
Hipertrofi ventrikel
kiri

Tidak bisa
dikendalikan
Umur
Jenis kelamin
Herediter
Ras dan etnis
Geografi

Gejala klinis

Perdarahan IntraSerebral

Perdarahan Subarakhnoid

Stroke Non Hemoragik (SNH)

(PIS)

(PSA)

Gejala defisit fokal

Berat

Ringan

Berat/ringan

Awitan/onset

Menit/jam

1-2 menit

Pelan (Jam/hari)

Nyeri kepala

Hebat

Sangat hebat

Ringan/tidak ada

Muntah pada awalnya

Sering

Sering

Tidak, kecuali lesi dibatang otak

Hipertensi

Hampir selalu

Biasanya tidak

Hampir selalu

Kaku kuduk

Biasa ada

Jarang

Mungkin ada

Kesadaran

Biasa hilang

Bisa hilang sebentar

Dapat hilang

Hemiparesis

Seing sejak awal

Awal tidak ada

Sering sejak awal

Deviasi mata

Bisa ada

Jarang

Mungkin ada

Warnah

Sering berdarah

Berdarah

Jernih

Tekanan

Meningkat

Meningkat

Normal

Eritrosit

>1000/mm3

>1000/mm3

>250/mm3

Lumbal Punksi

CT scan

Massa intrakranial densitas bertambah (hiperdens)

Densitas berkurang (lesi


hipodens)

Edema pupil

8D:

Detection: kenali gejala stroke


dengan cepat.

Dispatch: cepat dalam mengaktifkan


fasilitas emergensi dengan
menelepon ambulans (panggilan
darurat).

Delivery: antar pasien dengan cepat


dan tepat.

Door: langsung dibawa ke stroke


center.

Data: cepat dievaluasi oleh bagian


di stroke center.

Decision: pengambilan keputusan


yang cepat dan tepat oleh ahli
neurologis.

Drug: pemberian obat stroke


(fibrinolitic therapy).

Disposition: cepat dipindahkan ke


ruangan yang lebih intensif.

ABC :

A : Airway.

B : Breathing.

C : Cardiovascular function.

Membatasi atau memulihkan iskemia akut yang sedang berlangsung.


Trombolisis dengan rt-PA (recombinant tissue-plasminogen activator) : asetosal
(asam asetil salisilat) digunakan dengan dosis berkisar antara 80-320 mg/hari
sublingual.
Trombolisis rt-PA iv pada 3 jam setelah awitan stroke dengan dosis 0,9 mg/kg
(maksimal 90 mg).
Antiplatelet : asam salisilat (Aspirin) 160-320 mg/hari, diberikan 48 jam setelah
awitan stroke atau clopidogrel 75mg/hari.
Neuroprotektif : citicoline dan methylcobalamine.
Kendalikan hipertensi : tekanan darah sistolik > 180 mmHg harus diturunkan
sampai 150-180 mmHg dengan labetalol 20 mg iv dalam 2 menit, ulangi 40-80
mg iv dalam interval 10 menit sampai tekanan yang diinginkan atau golongan
ACE inhibitor (misalnya: kaptopril 12,5-25 mg, 2-3 kali/hari) atau golongan
antagonis kalsium (misalnya: nifedipin oral 4 kali 10 mg atau nicardipin iv 5
mg/hr, dan titrasi 2,5 mg/jam tiap 5-15 menit).

Nutrisi.
Hidrasi intravena : Koreksi dengan NaCl 0.9% jika hipovolemik.
Hiperglikemi : dengan insulin skala luncur. Bila stabil, beri insulin
reguler subkutan.
Neurorehabilitasi.
Rehabilitas Mental.
Perawatan kandung kemih : kateter menetap hanya pada keadaan
khusus (keasadaran menurun).

Komplikasi akut :

Kenaikan tekanan darah.

Kadar gula darah tinggi.

Gangguan jantung.

Gangguan respirasi.

Infeksi kandung kemih dan


sepsis.

Komplikasi kronis :

Akibat tirah baring lama di


tempat tidur bisa terjadi
pneumonia, dekubitus,
inkontinensia serta berbagai
akibat imobilisasi lain.

Rekurensi stroke.

Gangguan sosial-ekonomi.

Gangguan psikologis.

Prognosis bervariasi bergantung pada tingkat


keparahan stroke dan lokasi serta ukuran dari
perdarahan.
Skor dari Skala Koma Glasgow yang rendah
berhubungan dengan prognosis yang lebih buruk dan
mortalitas yang lebih tinggi.

Menghindari : rokok, stress mental, alkohol, kegemukan,


konsumsi garam berlebih, obat-obatan golongan amfetamin,
kokain, dan sejenisnya.
Mengurangi : kolesterol dan lemak dalam makanan.
Mengendalikan : hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung,
infark miokard akut, penyakit jantung reumatik, penyakit
vaskuler arteriosklerotik lainnya.
Modifikasi gaya hidup.

Anda mungkin juga menyukai