Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS

KISTA OVARIUM

G R AC I TA G E M I N I C A
1 1 2 0 171 51

PEMBIMBING :
D R . Y . K U S N A W A R A , S P. O G
IDENTITAS PASIEN
NAMA : N Y. S H
UMUR : 38 TAHUN
AGAMA : ISLAM
PEKERJAAN : IBU RUMAH TANGG A
TANGG AL MRS : 15 SEPTEMBER 2019
A LA M AT : JL. MAWAR 4 NO. 31,RT 009 RW 011
NO. MR : 00-43-83-78
ANAMNESIS

A U TO A N A M N E S A
KELUHAN UTAMA :
K E LU HA N N Y E R I PA DA PE RU T M E M B E R AT S A AT M E N ST RUA S I S E JA K 3
BULAN YANG LALU.
R IWAYAT PEN YA K IT R IWAYAT PE N YA K IT
DAHULU : KELUARGA :

Riwayat infeksi usus (+) Riwayat Hipertensi disangkal


Riwayat Asma disangkal Riwayat Diabetes Melitus disangkal
Riwayat Hipertensi disangkal Riwayat Asma disangkal
Riwayat Diabetes Melitus disangkal
R IWAYAT PEN G O B ATA N : R IWAYAT O PE R A S I

• Os belum pernah berobat • OS pernah kuret tahun 2003


dan operasi usus buntu tahun
2019
Riwayat Alergi
• Os menyangkal adanya alergi
terhadap obat-obatan, Riwayat Kebiasaan
makanan maupun udara. • Os mengatakan makan teratur,
tidak merokok.
R I WAYAT P E R N IK A HA N :
PERNIKAHAN PERTAMA , 2003 SAMPAI SEKARANG

R I WAYAT H A I D :
HAID PERTAMA KALI UMUR : 12 TAHUN
SIKLUS HAID : T E R AT U R
LAMANYA : 7 HARI
BANYAKNYA : 2-3 KALI GANTI PEMBALUT/ HARI
DISMENOREA : (+)

O S M A S IH M E N G A LA M I M E N ST RUA S I T IDA K T E R AT U R S E T IA P B U LA N ,
T E R K A DA N G S E M A K IN B A N YA K J U M LA HN YA , YA K N I DA PAT M E N G G A N T I
4X PEMBALUT SETIAP HARINYA , NYERI PERUT, DAN TIDAK MENJADI
LEBIH LAMA . KEPUTIHAN JUG A MENJADI LEBIH LAMA TETAPI TIDAK
B E R B AU, T IDA K G ATA L, DA N T IDA K B E RWA R N A HIJAU.
RIWAYAT KEHAMILAN

 Abortus / tahun 2003 / penyebab tidak diketahui.


 Laki-laki / BBL 2500gr / tahun 2004 / cukup bulan / bidan / sehat.
 Perempuan / BBL 3000gr / tahun 2009 / cukup bulan / bidan / sehat.

Riwayat KB
• Tidak pernah memakai KB
PEMERIKSAAN FISIK
KU : BAIK
KESADARAN : COMPOS MENTIS
TANDA VITAL :
TEKANAN DARAH : 109/72 MMHG
NADI : 77 X/MENIT
RESPIRASI : 20 X/MENIT
SUHU : 36,3 OC

BB : 45 KG
STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephali, rambut hitam, tidak mudah dicabut.
Mata : Konjungtiva pucat +/+, sklera tidak ikterik.
THT : Sekret tidak ada, mukosa tidak hiperemis
Leher : Perabaan kelenjar tiroid tidak teraba, perabaan kelenjar getah bening
tidak teraba.

Thoraks :
 Cor : S1-S2 normal reguler, murmur tidak ada, gallop tidak ada
 Pulmo : Suara nafas vesikuler, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada
 Mammae : sepasang, simetris kanan dan kiri, areola berwarna gelap, dan retraksi
puting -/-. Nyeri tekan -/-, tidak teraba massa.
Abdomen :
 Inspeksi : buncit, terlihat dilatasi vena pada dinding abdomen, striae (+), umbilicus
menonjol
 Palpasi :
 Dinding abdomen tegang
 Teraba massa memenuhi seluruh abdomen, permukaan rata dan licin, mobile,
nyeri tekan (-)
 Hepar dan lien tidak dapat dinilai
 Defense (-), undulasi (+)
 Perkusi : redup pada seluruh abdomen
 Auskultasi : bising usus (+)

Ekstremitas : Akral hangat +/+, oedema tungkai pitting +/+, pembesaran kelenjar
lipat paha -/-
 Pemeriksaan luar : keputihan, tidak berbau, tidak hijau
 Pemeriksaan dalam : teraba portio kaku, panjang 2 cm, arah posterior,
dapat dilewati satu jari longgar, dinding vagina terdorong ke arah luar
karena efek tekanan.
 Colok dubur : tidak dilakukan.
PEMERIKAAN PENUNJANG
 Urine
Laboratorium 09 September 2019 Berat jenis 1,030

 Hematologi PH :6
Golongan darah :O Protein :–
Hb : 11,4 g/dL Glukosa :–
Leukosit : 6830/mm3 Keton :–
Hematokrit : 35,8% Bilirubin :–
Trombosit : 335.000/mm3 Darah Samar : –
Eritrosit : 4,60 juta/mm3 Leukosit Esterase :–
LED : 69mm/jam Nitrit :–

 Kimia Klinik
SGOT : 20 U/l • Sedimen urin
SGPT : 23 U/l Leukosit : 0 – 1 / LPB
Ureum : 15,0 mg/dL Eritrosit : 0 – 1 / LPB
Kreatinin : 0,63 mg/dL Sel Epitel : 1+
Glukosa Sewaktu: 94 mg/dL Silinder : negatif
Kristal : negatif
LABORATORIUM 15 SEPTEMBER 2019
 Hematologi • Hemostasis
Hb : 10,2 g/dL PT : 11,2 detik (9,9 – 11,8)
(12,5 – 16,0)
APTT : 31,3 detik (31,0 – 47,0)
Leukosit : 5.110/mm3
(4.000-10.500)
Hematokrit : 31,4% (37 –
Pemeriksaan USG
47)
Trombosit : 376.000/mm3 Kesan:
• Sugestif kista dominan kistik
intraabdomen ukuran 6,85
cm x 4,69 cm.
• Tumor abdomen suspek kista
ovarium.
RESUME
PA S IE N PE R E M PUA N U M U R 3 8 TA HU N DATA N G D E N G A N K E LU HA N U TA M A
N Y E R I PA DA S E LU RU H PE RU T S A AT M E N ST RUA S I S E JA K 3 B U LA N YA N G
LALU. MUAL DAN MUNTAH SERTA PENURUNAN NAFSU MAKAN. OS MASIH
DA PAT M E LA K U K A N A K T IV ITA S S E HA R I – HA R I WA LAU B A DA N T E R A S A
LE M A S . R IWAYAT M E N ST RUA S I T IDA K T E R AT U R S E LA M A 3 B U LA N
TERAKHIR.

PA DA PE M E R IK S A A N FIS IK D IDA PAT K A N KO N J U N GT IVA PU C AT, A B D O M E N


B U N C IT, T E R LIHAT D ILATA S I V E N A PA DA D IN D IN G A B D O M E N ,
U M B ILIC U S M E N O N J O L, HE PA R DA N LIE N T IDA K DA PAT D IN ILA I,
T E R A B A M A S S A M E M E N U HI S E LU RU H A B D O M E N , PE R M U K A A N R ATA DA N
LICIN, MOBILE, NYERI TEKAN ( -), UNDULASI (+), PERKUSI REDUP PADA
SELURUH ABDOMEN. PADA EKSTREMITAS OEDEMA TUNGKAI PITTING.

PA DA PE M E R IK S A A N HE M ATO LO G I D IDA PAT K A N HB 11,4 G / D L. K E S A N


USG TUMOR ABDOMEN SUPEK KISTA OVARIUM.
DIAGNOSIS

P 2 A 1 D / K I STA OVA R I U M
PENATALAKSANAAN
 Rencana diagnostik  Rencana Terapi

 Observasi tanda vital IVFD RL/12 jam


 Rontgen thoraks, EKG
Injeksi ketorolac 3 x 30 mg
 CT – scan whole abdomen
dengan kontras Injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr
 Pemeriksaan tumor marker CEA SF 2 x 300 mg
dan CA125
Diet TKTP 1800 kalori
 Konsul dokter anestesi untuk
persiapan operasi Rencana tindakan operatif
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad malam
Ad fungsionam : ad malam
FOLLOW UP
Tanggal Subjektf Okjektif Assesment Penatalaksanaan
16/09/19 Nyeri pinggang KU: Baik, Kesadaran: CM, TD: 121/80 mmHg, N: 82 x/menit, S: Kista ovarium Terjadwal operasi laparotomi
06.30 (+), mual (-), 36,3˚C, P: 20 x/menit, BB: 45 kg tanggal 16 September 2019
muntah (-) BAB Konjungtiva pucat +/+
(+), sesak (-)
Nafsu makan Ekstremitas :
belum Akral hangat +/+, oedema tungkai pitting +/+
membaik.
Terasa begah.

16/09/19 Operasi Kista ovarium coklat Monitoring tanda vital


KU: Baik, Kesadaran: CM, TD: 112/81 mmHg, N: 60 x/menit, S:
IVFD RL 500 cc
36,4˚C, P: 20 x/menit, BB: 45 kg bilateral, perlekatan Inj. Ceftriaxon 2 x 1 gr
usus Inj. Ketorolac 3 x 30 mg
SF 2 x 300 mg
Laporan operasi: Asam mefenamat 3 x 500 mg
- Didapatkan uterus bentuk dan ukuran normal, kedua tuba Cek DPL post op (transfusi bila
Hb <8 mg/dL)
normal Mobilisasi bertahap
- Ovarium dextra terdapat kista endometriosis ukuran 5 cm GV hari ke-3
Rencana jaringan di periksakan
jaringan sehat (PA)
- Ovarium sinistra terdapat kista endometriosis ukuran 2,5 cm,
- Tampak perlekatan pada dinding lateral dengan ovarium
dextra
- Cairan kista coklat encer
- Dilakukan adhesiolysis dan salfingooforektomi dextra,
kistektomi pada ovarium sinistra, dan tubektomi pada tuba
kiri
Tanggal Subjektf Okjektif Assesment Penatalaksanaan
17/09/19 Nyeri pada KU: Baik, Kesadaran: CM, T: 120/90 mmHg, N: 75x/menit, S: Post operasi - IVFD RL: 500 cc
luka operasi, 36,8˚C, P: 20x/menit laparotomi kista
- Inj. Ceftriaxon 2 x 1 gr
lemas (+), ovarium
- Inj. Ketorolac 3 x 30 mg
demam (-), Konjungtiva pucat +/+
pusing (-), Abdomen: nyeri luka operasi (+) - SF 2 x 300 mg
mual (-), Genitalia: tidak terpasang kateter - Asam mefenamat 3 x
muntah (-), Ekstremitas : Akral hangat +/+, oedema tungkai +/+ 500 mg
flatus (+),
BAK (+),
BAB (-)
18/09/19
ANALISA KASUS
Anamnesis
 Berdasarkan anamnesa didapatkan data pasien berusia 38 tahun, hal ini
sesuai dengan presdisposisi pendertita kista ovarium dengan 50%
penderitanya berusia antara 30 – 50 tahun.
 Tumor yang terjadi kemungkinan ganas karena ukurannya yang cukup besar
6,85 cm x 4,69 cm, disertai dengan gejala klinis seperti nafsu makan
menurun, dan gejala anemia. Dikatakan kemungkinan karena tidak
didapatkan tanda perdarahan pergavinam yang biasanya didapat pada
keganasan.
 Hal ini sesuai dengan gambaran kista ovarium dengan gejala – gejala yang
sering ditemukan pada kista ovarium antara lain nyeri abdomen (tumpul atau
tajam, mendadak atau perlahan – lahan), mual, muntah, riwayat menstruasi
yang tidak teratur, atau disertai dengan perdarahan uterus yang abnormal,
nyeri baik selama menstuasi ataupun pada awal dan akhir menstruasi, gejala
akibat pertumbuhan tumor (gangguan miksi, obstipasi, oedema tungkai, tidak
nafsu makan, dan rasa sesak), serta sinkope atau syok.
Pemeriksaan fisik
 Pada abdomen terlihat buncit, tegang, teraba massa intraabdomen dengan
konsistensi keras, permukaan licin, dapat digerakkan, nyeri tekan (-).
Pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal kecuali Hb yang rendah
menunjukan adanya anemia, pasien tidak menunjukan gejala syok yang
menunjukan anemia terjadi secara kronis, karena penyakit yang dideritanya.
 Kesan USG tumor abdomen supek kista ovarium.
 Pemeriksaan tumor marker tidak dilakukan karena masalah biaya.
Operatif
• Didapatkan uterus bentuk dan ukuran normal, kedua tuba normal.
• Ovarium dextra terdapat kista endometriosis ukuran 5 cm jaringan sehat.
• Ovarium sinistra terdapat kista endometriosis ukuran 2,5 cm.
• Tampak perlekatan pada dinding lateral dengan ovarium dextra.
• Cairan kista coklat encer.
• Dilakukan adhesiolysis dan salfingooforektomi dextra, kistektomi pada ovarium
sinistra, dan tubektomi pada tuba kiri.
TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN KISTA OVARIUM
• Kista berarti kantung yang berisi cairan.
Kista ovarium (atau kista indung telur)
berarti kantung berisi cairan, normalnya
berukuran kecil, yang terletak di indung
telur (ovarium).
• Kista ovarium adalah tumor jinak
yang diduga timbul dari bagian ovum
yang normalnya menghilang saat
menstruasi, asalanya tidak
teridentifikasi dan terdiri atas sel-sel
embrional yang tidak berdiferensiasi,
kista ini tumbuh lambat dan
ditemukan selama pembedahan yang
mengandung material sebasea kental
berwarna kuning yang timbul dari
lapisan kulit ( Smeltzer,2001)
ETIOLOGI

• Sampai sekarang ini penyebab dari Kista


Ovarium belum sepenuhnya dimengerti,
tetapi beberapa teori menyebutkan
adanya gangguan dalam pembentukan
estrogen dan dalam mekanisme umpan
balik ovarium-hipotalamus.

• Kista ovarium disebabkan oleh gangguan


(pembentukan) hormon pada
hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.

• gagalnya sel telur (folikel) untuk


berovulasi.
KLASIFIKASI

non neoplastik
• Kista fungsional terdiri dari: kista folikel dan kista
korpus luteum. Keduanya tidak mengganggu, tidak
menimbulkan gejala dan dapat menghilang sendiri
dalam waktu 6-8 minggu.
• Kista teka lutein
• Kista inklusi germinal
• Kista endometrium
• Kista stein-levental

neoplastik
• Kista ovarii simpleks
• Kistadenoma ovarii musinosum
• Kistadenoma ovarii serosum
• Kista endometrioid
• Kista dermoid
MANIFESTASI KLINIS KISTA OVARIUM
Tekanan, terasa penuh, atau nyeri di abdomen
 Agak sakit pada bagian belakang bawah dan paha.
 Bermasalah dalam pengeluaran urine secara komplit
 Nyeri selama hubungan seksual.
 Peningkatan berat badan
 Nyeri pada saat menstruasi dan perdarahan abnormal
 Nausea dan vomiting.
 Breast tenderness
PENEGAKAN DIAGNOSIS

Diagnosis kista ovarium ditegakkan melalui pemeriksaan dengan


ultrasonografi atau USG (abdomen atau transvaginal), kolposkopi screening, dan
pemeriksaan darah (tumor marker atau petanda tumor), parasentesis , foto
rontgen, laparoskopi.
USG KISTA OVARIUM

• akan terlihat sebagai struktur kistik yang


bulat (kadang-kadang oval) dan terlihat
sangat echolucent dengan dinding dinding
yang tipis/tegas/licin, dan di tepi belakang
kista nampak bayangan echo yang lebih
putih dari dinding depannya.
• Kista ini dapat bersifat unillokuler (tidak
bersepta) atau multilokuler (bersepta-
septa).
• Kadang-kadang terlihat bintik-bintik echo
yang halus-halus (internal echoes) di
dalam kista yang berasal dari elemen-
elemen darah di dalam kista.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

• pemeriksaan sekret (yang meliputi: Trichomonas, Candida/jamur, bakteri batang,


bakteri kokus, epitel, lekosit, eritrosit, epitel, dan pH) dan hematologi, misalnya:
Hb (Hemoglobin).
KOMPLIKASI
• Perdarahan dalam kista
• Putaran tangai
• Infeksi
• Robek dinding kista
• Perubahan menjadi keganasan
PENATALAKSANAAN
1. Observasi
Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor
(dipantau) selama 1-2 bulan, karena kista fungsional akan
menghilang dengan sendirinya setelah satu atau dua siklus haid.
Tindakan ini diambil jika tidak curiga ganas (kanker).
2. Operasi
Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan, yakni
dilakukan pengambilan kista dengan tindakan laparoskopi atau
laparotomi. Biasanya untuk laparoskopi Anda diperbolehkan pulang
pada hari ke-3 atau ke-4, sedangkan untuk laparotomi Anda
diperbolehkan pulang pada hari ke-8 atau ke-9.
PROGNOSIS
• William Helm, C. 2005. Dkk mengatakan : prognosis dari kista jinak sangat baik.
• Tumor sel granuloma memiliki angka bertahan hidup 82% sedangakan
karsinoma sel skuamosa yang berasal dari kista dermoid berkaitan dengan
prognosis yang buruk.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai