2.Apalic syndrome :
Depressi awareness yang dalam depressi EEG sampai
Untuk itu baik fungsi cortical maupun brainstem harus diteliti dengan kriteria
yang ditetapkan dalam menentukan brain death.
Yaitu yang ditetapkan oleh Presbyterian University Hospital Pittsburg.
Kriteria untuk menentukan diagnosis MBO (mati batang otak).
Pasien yang diobservasi harus di rumah sakit,dengan dua kali pemeriksaan.
Klinik dimana jarak (interval) kedua pemeriksaan tidak kurang dari dua jam
dilakukan oleh minimal 2 ahli yang mendapat kompetensi (neurologist,neuro
surgeon atau intensivist) bersama atau terpisah.
Test apnoe :
a. Pre oksigenasi selama 10 menit dengan O2 100% untuk
mencegah hipoksia.
Mati jantung adalah henti jantung yang irreversible dimana EKG isoelektris
selama minimal 30 menit, (intractable electric asystole) walaupun terapi CPR
telah optimal.
Tidak ada pulsasi tetapi ada EKG complex (mechanical asystole tanpa electric
asistole) bukanlah tanda irreversibelity cardiac.
Selama aktifitas EKG berlangsung kita harus bersikap bahwa masih ada waktu
untuk memulihkan circulasi spontan.
Sebenarnya aktifitas EKG bisa berlangsung setelah beberapa menit terjadi henti
jantung tanpa resusitasi atau berjam-jam selama CPR dilakukan.
Selama CPR dengan dada tertutup tanpa monitoring EKG tak bisa dibuktikan
adanya henti jantung yang irreversible oleh karena ventrikel fibrilasi mungkin
ada dan ventrikel fibrilasi selalu mungkin reversible. Ada beberapa kasus
ventrikel fibrilasi setelah CPR berjam-jam disertai defibrilasi pulih kembali
kesadarannya.
Bila telah dilakukan CPR ditemukan sirkulasi spontan,reaksi pupil positif respirasi
spontan, gerakan spontan ini menunjukkan adanya oksigenasi serebral.
Bila pupil tetap dilatasi tanpa reaksi,tanpa respirasi spontan selama 1-2
jam,walaupun sirkulasi spontan sudah dicapai, ini menunjukkan kerusakan otak
yang hebat walaupun tidak selalu disertai mati batang otak.
Perlu diketahui pupil dilatasi /fixed bisa dijumpai diluar mati otak yaitu kontussio
serebri,perdarahan intra kranial,pemberian katekolamin waktu resusitasi atau
overdosis obat-obat hipnotik.
Secara kasar pasien yang sadar dalam waktu sepuluh menit sesudah sirkulasi
spontan akan pulih kembali dengan fungsi otak yang normal,tetapi setelah 6-12
jam sejak sirkulasi spontan dilakukan penekanan yang kuat pada sudut
mandibula, tanpa respons nyeri, tanpa Doll eyes,biasanya pasien akan menderita
kerusakan otak yang permanent
(Bates).
Bila fasilitas EEG,monitor gas darah tak ada maka angiografi karotid yang
menunjukkan tidak ada flow intrakranial alternatif yang dapat diterima sebagai
bukti adanya MBO.
Check list untuk diagnose klinis dari brain death menurut Medical Center of
Pittsburgh University dalam menerbitkan sertifikasi kematian :
I.Tidak adanya cofounding factors :
A.Tekanan darah sistolik > 90 mmHg tanpa vasopressor dan
perfusi perifer adekuat.
B. Suhu tubuh > 32 derajat C dibawah 32 C EEG bisa
isoelektris.
C. Tanpa obat mendepressi CNS
(anestetik,narkotik,sedatif,alkohol).
Kadar sedatif tidak > subterapetik, kadar alkohol tak >=
100 mg%. Bila curiga lakukan test toksikologi.
III .Test untuk mengkonfirmasi diagnose brain death (confirmatory test) evaluasi
fungsi neuron atau sirkulasi darah intra kranial.
A.EEG adanya elektro serebral silence, lebih dari 30 menit.
Test ini dilakukan bila ada encefalopati, penyebab koma
tidak tahu atau global iskemia sudah berlangsung 24 jam
atau paling sedikit satu pemeriksaan tidak dilakukan atau
test apnoe tidak bisa dilakukan takut terjadi henti
jantung.
IV.Komentar :
Sertifikasi kematian :
Setelah mempertimbangkan hal-hal diatas dengan ini kami menyatakan
kematian atas nama,jenis kelamin,umur,dan alamat,tanggal dan jam
meninggal,ditanda tangani oleh dua orang dokter.
Langkah selanjutnya memberi tahu keluarganya akan dihentikan bantuan hidup
yang ujungnya sia-sia bukan berarti membiarkan mati.
Bila keluarga sudah menerima tentang kematian otak maka ventilator,monitor
dan infus di stop,dilakukan oleh petugas yang merawat, biarkan sampai jantung
berhenti sendiri.
Bila akan dilakukan transplantasi organ minta persetujuan tertulis dari keluarga.
Bila setuju maka teruskan bantuan utama untuk mencegah injury organ.
Kontroversi MBO :
Ada bukti-bukti menunjukkan residual neuron function yang bisa bertahan
walaupun telah dinyatakan semua kriteria telah dipenuhi untuk diagnose MBO.
Termasuk berlanjutnya produksi hormon hipofise/hipotalamus dan bertahannya
suhu tubuh tetap normal walaupun pada angiografi 4 pembuluh darah serebral
tidak ada tanda-tanda sirkulasi intrakranial.
Masih ada spontanous depolarisation bisa ditest dengan menempatkan elektrode
lebih dalam meskipun EEG cortex isoelectric silence.
Adanya enviromental responsiveness dibuktikan dengan naiknya tekanan darah
dan kecepatan denyut jantung sebagai respons pembedahan selama organ
procurement diduga respons terhadap stimulus komponen extra kranial dari ANS.
Namun hal ini bisa terjadi sebab definisi MBO adalah hilangnya permanent
semua fungsi neuron terpadu bukan kematian semua cell.
Ringkasan :
Kriteria MBO yang digunakan sejak 1968 di Universitas Pittsburgh termasuk
ketiadaan total, aktivitas serebrum dan batang otak pada dua pemeriksaan klinis
dengan interval minimal dua jam,tanpa depresan CNS,pelumpuh otot dan
hipotermi. Diantara dua pemeriksaan klinis dilakukan perekaman EEG dengan
Tidak terdapatnya pernafasan spontan selama 3 menit dimana PaCO2 harus >50
torr untuk penderita COPD yang memerlukan hipoksia untuk pernafasan maka
PaO2<50 torr untuk ini perlu analisa gas darah.
Reflex dan respons saraf otak termasuk reflex pupil harus tak ada.
Semua aktivitas batang otak tidak ada kecuali aktivitas sumsum tulang karena
neuron sumsum tulang belakang masih hidup setelah mati otak.
Bila fasilitas EEG atau BGA tidak ada, maka angiografi untuk memastikan tidak
ada perfusi intrakranial sebagai alternatif.
Namun bila pemeriksaan laboratorium juga tak ada maka pemeriksaan klinis saja
mencukupi.
Persetujuan keluarga tidak perlu untuk sertifikasi mati otak dan dua dokter
minimal menanda-tangani sertifikat kematian pasien.
KEPUSTAKAAN :
1.Safar Pieter; Cardiopulmonary Cerebral Resuscitation,