Anda di halaman 1dari 3

PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA RASIONAL

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

RSU DELIMA 258/SPO/PPI/YANMED/VII/2017 01 1/3


MEDAN
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh :
Direktur RSU. Delima
08 Januari 2018
SPO

dr. Deasy Lindayati Samosir


Penggunaan antibiotika rasional adalah suatu upaya otorisasi rumah sakit
PENGERTIAN dalam membuat suatu sistem terukur dan terstandarisasi dalam
penggunaan antibiotik rasional di rumah sakit.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk optimalisasi pelayanan
TUJUAN kesehatan di rumah sakit terutama dalam manajemen penyakit infeksi dari
berbagai multidisiplin sehingga menjadi acuan dalam pengendalian
infeksi dan keselamatan pasien.
SK Direktur RSU Delima Medan, Nomor : 005/PPI/SK/DIR/RSU-
KEBIJAKAN D/I/2017 tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU
Delima Medan.
1. Pemeriksaan pola kuman secara periodik.
PROSEDUR 2. Melaksanakan kewaspadaan universal.
3. Pencegahan MDR Antibiotika dengan pemantauan pasien berat yang
dirujuk dengan penggunaan antibiotika sebelumnya.
4. Pemeriksaan kultur kuman dengan metode yang terukur.
5. Tersedianya pemeriksaan untuk MDR pseudomonas dan MDR
Klebsiela Karbapenemase.
6. Isolasi pasien khusus pada tempat khusus untuk MRSA.
7. Melaksanakan Prinsip Pencegahan MDR Antibiotika dengan:
a. Pemeriksaan spesimen mikrobiologi. Spesimen diambil dari darah,
urin, sputum, pus, atau cairan serebrospinalis tergantung diagnosis
yang dicurigai.
b. Jika dicurigai bakteri: diberikan antibiotika empiric berdasarkan
pertimbangan klinis, pola kultur, dan resistensi lokal.
c. Setelah ada hasil pemeriksaan mikrobiologis diberikan antibiotika
definitive sesuai kultur dan resistensi.
8. Melaksanakan strategi Kebijakan MDR Antibiotika dengan :
a. Menangani pathogen sebagai infeksi bukan kolonisasi.
b. Memberikan terapi berdasarkan data lokal mengenai kepekaan
kuman.
c. Menggunakan antimikroba sebagai monoterapi atau kombinasi.
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA RASIONAL

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSU DELIMA
MEDAN 258/SPO/PPI/YANMED/VII/2017 01 2/3
d. Mengoptimalkan terapi berdasarkan farmakokinetik dan
PROSEDUR farmakodinamik.
( Lanjutan) e. Mempertimbangkan komorbiditas dan fungsi organ.
f. Mencegah transmisi.
g. Mempersingkat durasi terapi.
h. Memperkuat sistem pengawasan rumah sakit mengenai penggunaan
antibiotika.
i. Paradigma pemberian antibiotika secara empiric pasien rawat inap
dengan deeskalasi antibiotika.

Klasifikasi pemberian antibiotika :


Lini Jenis Antibiotika Penanggung Jawab
Lini 1  Amoxicillin  Dokter Umum
 Cotrimoxazole
 Cefadroxil
 Doxycycline

Lini 2  Co-amoxiclav  Dokter Umum


 Ceftriaoxone inj  Dokter Spesialis
 Cefixime
 Ciprofloxacin
 Cefoperazone inj

Lini 3  Zibac inj  Dokter Spesialis


 Plus cefoperazone
 Levofloxacin inf
 Fosmicin inj
 Avelox inf

Lini 4  Ronem inj  Dokter Spesialis


 Merofen inj
 Zyvox inf
 Meronem inj
 Merosam inj
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA RASIONAL

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSU DELIMA
MEDAN 258/SPO/PPI/YANMED/VII/2017 01 3/3
1. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Rawat Inap
5. Instalasi Kamar Operasi
6. Instalasi Kamar Bersalin
7. Instalasi Rawat Intensif
8. Instalasi Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai