Anda di halaman 1dari 6

Lampiran

Keputusan Direktur RS Harapan Bunda


Nomor : 00/SK-DIR/RSHB/00/2017
Tanggal : 00 2017
Tentang : Penetapan Dan Pemberlakuan Panduan Rawat Gabung Rumah Sakit Harapan Bunda

PANDUAN FORUM KAJIAN INFEKSI


TERINTEGRASI
RUMAH SAKIT HARAPAN BUNDA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah


kesehatan masyarakat yang penting, khususnya di Indonesia
sebagai negara tropis. Salah satu obat yang berfungsi dalam
mengatasi masalah infeksi adalah antimikroba antara lain
antibakteri/antibiotik, antijamur, antivirus, dan antiprotozoa.
Antibiotik merupakan obat yang paling banyak digunakan pada
infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Berbagai studi menemukan
bahwa sekitar 40-62% antibiotik digunakan secara tidak tepat
antara lain untuk penyakit-penyakit yang sebenarnya tidak
memerlukan antibiotik. Pada penelitian kualitas penggunaan
antibiotik di berbagai bagian rumah sakit ditemukan 30%-80%
tidak didasarkan pada indikasi (Hadi, 2009).

Realita yang ada di masyarakat adalah:


1. Pasien.
Pasien ikut kemauan dokter
2. Dokter
Dokter paling pintar dan paternalistic
3. Kastemer
Bisnis, patient expectation dan litigasi, defensive practice

1
Lampiran
Keputusan Direktur RS Harapan Bunda
Nomor : 00/SK-DIR/RSHB/00/2017
Tanggal : 00 2017
Tentang : Penetapan Dan Pemberlakuan Panduan Rawat Gabung Rumah Sakit Harapan Bunda

4. Partner
o Partnership
o Patient centered care
o Profesional
o Competence
o Mutual trust and faith

Dalam upaya mengatasi resistensi antimikroba, dan


penanganan secara professional pada kasus infeksi yang
kompleks di Rumah Sakit Harapan Bunda maka perlu disusun
Panduan Forum Kajian Infeksi Terintegrasi di Rumah Sakit sebagai
acuan dalam pelaksanaannya.

B. Tujuan:
1. Tujuan umum
Mencegah resistensi mikroorganisme patogen terhadap
antibiotik.
2. Tujuan khusus
a. Peningkatan/ perbaikan outcome pasien.
- Meningkatkan kesembuhan
- Menekan morbiditas, mortalitas, kecacatan
b. Peningkatan keselamatan pasien.
- Menurunkan transmisi AMR
- Mencegah munculnya C. Defficile
- Menekan angka re-admision pasien
c. Mencegah MDRO
- Menekan munculnya AMR MDR atau bakteri pan-
resisten
d. Menekan biaya perawatan

C. Pengertian
Forum kajian infeksi terintegrasi adalah forum/tim untuk
menyelesaikan kasus infeksi kompleks/multidisiplin di
KSM/SMF/Instalasi rumah sakit,

2
Lampiran
Keputusan Direktur RS Harapan Bunda
Nomor : 00/SK-DIR/RSHB/00/2017
Tanggal : 00 2017
Tentang : Penetapan Dan Pemberlakuan Panduan Rawat Gabung Rumah Sakit Harapan Bunda

Tim forum kajian terdiri dari multi profesi yaitu:


1. klinisi,
2. staf fungsional
3. staf managerial
4. staf ahli di bidangnya masing-masing yang berkaitan dengan
tatalaksana kasus infeksi.

BAB II
RUANG LINGKUP

Forum kajian penyakit infeksi terintegrasi perlu dilakukan


dilakukan di Rumah Sakit Harapan Bunda karena
1. banyaknya kasus infeksi memerlukan tatalaksana
bervariasi, mulai cara sederhana sampai dengan
kompleks serta perlu penanganan professional
multidisiplin
2. Rumah sakit (rujukan) dipercaya masyarakat dapat
membantu mengatasi kasus penyakit
3. Rumah sakit memiliki fasilitas pengobatan lengkap:
- SDM (Multidisiplin)
- Peralatan (diagnostic terapi, rehabilitasi)
- Pedoman/panduan/PPK/CP
Maka dipertimbangkan perlunya dilakukan forum kajian infeksi
terintegrasi di Rumah Sakit Harpan Bunda, dengan demikian
dapat diharapkan:
1. Mengatasi infeksi akibat AMR
2. Pencegahan, muncul dan transmisi AMR
3. pengendalian penggunaan antibiotic, agar supaya lebih
optimal

GOAL yang diharapkan


Goal yang diharapkan dari forum kajian infeksi terintegrasi adalah:
1. Menjaga standar pelayanan tertinggi
2. Meningkatkan outcome perawatan
3. Menyelenggrakan pertemuan, kendali perawatan dan monev

Point penting saat kajian


Point penting saat pelaksanaan kajian adalah:

3
Lampiran
Keputusan Direktur RS Harapan Bunda
Nomor : 00/SK-DIR/RSHB/00/2017
Tanggal : 00 2017
Tentang : Penetapan Dan Pemberlakuan Panduan Rawat Gabung Rumah Sakit Harapan Bunda

1. Guideline based decision


2. Diagnosa pasti ( klinis, lab, radiologi dan mikrobiologi)
3. Derajat keparahan kasus
4. Antibiotik-mikrobiologi
a. Jeniss, rute, dosis
b. Durasi, monitoring
c. de-eskalasi
5. Intervensi/operaso
6. Pembagian tugas
7. Urutan prioritas tindakan (logical sequence)
8. Parameter observasi
9. Laporan
10. Pertemuan ulang
11. KIE Keluarga

4
Lampiran
Keputusan Direktur RS Harapan Bunda
Nomor : 00/SK-DIR/RSHB/00/2017
Tanggal : 00 2017
Tentang : Penetapan Dan Pemberlakuan Panduan Rawat Gabung Rumah Sakit Harapan Bunda

BAB III
KEBIJAKAN
1. Rumah Sakit Harapan Bunda menerapkan kebijakan untuk pasien
yang masuk ruang perawatan intensif dilakukan kultur darah.
2. Koordinasi antara KPRA dan KFT harus bersinergi dengan baik agar
restriksi antibiotic lini 3 dapat berjalan dengan baik
3. Setiap akan diberikan antibiotic lini 3 dilakukan pemeriksaan kultur
darah terlebih dahulu. Antibiotik lini 3 dapat diberikan setelah
mengisi kuesioner yang sesuai tanpa menunggu hasil kultur
4. Dilakukan evaluasi setelah pemberian antibiotic lini 3 apakah perlu
diturunkan ke antibiotic lini 2 atau diteruskan penggunaannya atau
diganti sesuai hasil kultur

5
Lampiran
Keputusan Direktur RS Harapan Bunda
Nomor : 00/SK-DIR/RSHB/00/2017
Tanggal : 00 2017
Tentang : Penetapan Dan Pemberlakuan Panduan Rawat Gabung Rumah Sakit Harapan Bunda

BAB IV
DOKUMENTASI
Pencatatan penggunaan antimikroba di RS Harapan Bunda
menggunakan lembar Rekam Pemberian Antimikroba yang berada
di rekam medis.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal :

RS Harapan Bunda

dr. Tweggie Hellina, MM


Direktur

Anda mungkin juga menyukai