Anda di halaman 1dari 24

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

UNIT …………………………………. RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIRACAS


TAHUN 2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

SK Direktur Tentang Pemberlakuan Pedoman Pengorganisasian Unit ……

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. i

BAB I Pendahuluan ................................................................................................ 1

BAB II Gambaran Umum Rumah Sakit ......................................................................

BAB III Visi, Misi, Nilai Kerja dan Motto Rumah Sakit .................................................

BAB IV Struktur Organisasi Rumah Sakit ....................................................................

BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja .........................................................................

BAB VI Uraian Jabatan ................................................................................................

BAB VII Tata Hubungan Kerja ......................................................................................

BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil........................................................

BAB IX Kegiatan Orientasi ..........................................................................................

BAB X Pertemuan/Rapat ............................................................................................

BAB XI Pelaporan

1. Laporan Harian .........................................................................................


2. Laporan Bulanan .......................................................................................
3. Laporan Tahunan ......................................................................................
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIRACAS
DINAS KESEHATAN
PEMERINTAHAN PROVINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIRACAS

NOMOR …… TAHUN ……

TENTANG

PERUBAHAN PEMBENTUKAN TIM PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI


ANTIMIKROBA (PPRA)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIRACAS

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan


pada masyarakat di Rumah Sakit Umum Daerah Ciracas
diperlukan penyelenggaraan Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba

b. bahwa agar PPRA di Rumah Sakit Umum Daerah Ciracas


dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebajikan Direktur
Rumah Sakit Umum Ciracas sebagai landasan bagi
penyelenggaraan di Rumah Sakit Umum Daerah Ciracas
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam butiran dan bdiatas, maka dipandang perlu ditetapkan
dengan surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
CiracasTahun 2019;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;


3. Undang – undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
4. Peraturan Presiden RI Nomor 77 Tahun 2015 tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit.
5. Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
411/MENKES/PER/III/2010 tentang Laboratorium Klinik
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
411/MENKES/PER/III/2010 tentang RekamMedis
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
2406/MENKES/PER/XII/2011 tentang Pedoman Umum
Penggunaan Antibiotika
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Program Pengendalian Resistensi Anti Mikroba di
RumahSakit.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH CIRACAS TENTANGPEDOMAN PPRA

KESATU : Membentuk Tim PPRA Rumah Sakit Umum Daerah Ciracas


dengan susunan, uraian tugas dan tanggung jawab tercantum
dalam lampiran keputusan ini
KEDUA : Tim PPRA bertugas membantu Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Ciracas dalam melaksanakan program pengendalian
resistensi antimikroba dan mempersiapkan Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan Komisi
Akreditasi Rumah Sakit

KETIGA : Dalam melaksanakan tugasnya, tim pelaksana Program


Pengendalian Resistensi Antimikroba bertanggung jawab
langsung kepada Direktur

KEEMPAT : Adapun program, tugas dan tanggung jawab tim PPRA


sebelumnya, akan dilanjutkan oleh tim PPRA yang baru

KELIMA : Surat Keputusan No. 66 Tahun 2018 tanggal 28 Desember


2018 tentang Pembentukan Tim PPRA dianggap tidak berlaku
sejak ditetapkannya Surat Keputusan ini

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 22 Januari 2020

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


= DAERAH CIRACAS

dr. DEBI INTAN SURI


NIP 197812102008012025

LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh: Tanda Tangan: Tanggal:

…………………….
(Ketua Pokja/Kepala Unit …..) …………………….. ……………………..

Diperiksa oleh: Tanda Tangan: Tanggal:

1. ……………………
(Ketua Tim Akreditasi) …………………….. ……………………..
2. ……………………
(Ka.Sub Bag.TU / Ka.Seksi
Pelayanan Medis / Ka. Seksi …………………….. ……………………..
Keperawatan & Penunjang
Medis)

Ditetapkan oleh: Tanda Tangan: Tanggal:

Debi Intan Suri


(Direktur RSUD Ciracas) …………………….. ……………………..
BAB I
PENDAHULUAN

Muncul dan berkembangnya resistensi antimikroba terjadi karena tekanan seleksi


(selection pressure) yang sangat berhubungan dengan penggunaan antimikroba, dan
penyebaran mikroba resisten (spread). Tekanan seleksi resistensi dapat dihambat dengan
cara menggunakan secara bijak, sedangkan proses penyebaran dapat dihambat dengan
cara mengendalikan infeksi secara optimal. Resistensi antimikroba yang dimaksud
adalah resistensi terhadap antimikroba yang efektif untuk terapi infeksi yang disebabkan
oleh bakteri, jamur, virus, dan parasit. Bakteri adalah penyebab infeksi terbanyak maka
penggunaan antibakteri yang dimaksud adalah penggunaan antibiotik.
Berbagai cara perlu dilakukan untuk menanggulangi masalah resistensi
antimikroba ini baik di tingkat perorangan maupun di tingkat institusi atau lembaga
pemerintahan, dalam kerja sama antar-institusi maupun antar-negara.
Di Indonesia rekomendasi ini tampaknya belum terlaksana secara institusional. Padahal,
sudah diketahui bahwa penanggulangan masalah resistensi antimikroba di tingkat
internasional hanya dapat dituntaskan melalui gerakan global yang dilaksanakaan secara
serentak, terpadu, dan bersinambung dari semua negara. Diperlukan pemahaman dan
keyakinan tentang adanya masalah resistensi antimikroba, yang kemudian dilanjutkan
dengan gerakan nasional melalui program terpadu antara rumah sakit, profesi kesehatan,
masyarakat, perusahaan farmasi, dan pemerintah daerah di bawah koordinasi pemerintah
pusat melalui kementerian kesehatan. Gerakan penanggulangan dan pengendalian
resistensi antimikroba secara paripurna ini disebut dengan Program Pengendalian
Resistensi Antimikroba (PPRA
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D Ciracas adalah Rumah Sakit Umum milik
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang merupakan pengembangan
dari Gedung Puskesmas Kecamatan Ciracas, sesuai dengan Keputusan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta nomor 1024 tahun 2014 tentang Penetapan Pusat Kesehatan
Masyarakat menjadi Rumah Sakit Umum Kecamatan Ciracas yang terletak di Jl.
Lapangan Tembak Cibubur 1 Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas. Sampai dengan
tahun 2019 Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D Ciracas mempunyai lahan 3549 m 2
dengan luas bangunan 2.600 m2.
Rumah Sakit Umum Kecamatan merupakan salah satu rumah sakit rujukan bagi
seluruh fasilitas kesehatan yang ada di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan sesuai
Keputusan Gubernur Nomor 2451 Tahun 2016 tentang Penetapan Pusat Kesehatan
Masyarakat Menjadi Rumah Sakit Umum Daerah, maka terdapat pergantian nama
rumah sakit dari Rumah Sakit Umum Kecamatan Ciracas menjadi Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Kelas D Ciracas.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 388 Tahun 2016
tentang Pembentukan Organisasi dari Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D,
RSUD CIracas sebagai RSUD Kelas D dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan perorangan di wilayahnya. RSUD Ciracas
dipimpin oleh seorang Direktur yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas. RSUD Kelas D Ciracas didirikan dengan tujuan sebagai salah
satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan di bidang pelayanan dan pengembangan
kesehatan di Kecamatan Ciracas untuk melaksanakan pelayanan kesehatan
perorangan paripurna bersendikan upaya Penyembuhan (kuratif), Pemulihan
(rehabilitasi) yang dilaksanakan secara terpadu dan paripurna dengan upaya
(preventif) dan Peningkatan (promotif) serta melaksanakan upaya rujukan menuju
Jakarta Sehat untuk semua sesuai dengan yang ditargetkan oleh Dinas Kesehatan
Provinsi DKI Jakarta. Untuk melaksanakan tugas tersebut RSUD Ciracas
menyelenggarakan fungsi:
a) Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran RSUD Kelas D;
b) Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran RSUD
Kelas D;
c) Penyusunan standar dan prosedur pengelolaan RSUD Kelas D;
d) Penyelenggaraan pelayanan medik umum;
e) Penyelenggaraan pelayanan medik spesialis dasar;
f) Penyelenggaraan pelayanan spesialis penunjang medik;
g) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan dan kebidanan;
h) Penyelenggaraan pelayanan penunjang klinik;
i) Penyelenggaraan pelayanan penunjang non klinik;
j) Penyelenggaraan pelayanan kegawatdaruratan;
k) Penyelenggaraan pelayanan rujukan dan ambulans;
l) Penyelenggaraan peningkatan mutu pelayanan;
m) Penyelenggaraan urusan rekam medis;
n) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja;
o) Penyelenggaraan kesehatan lingkungan rumah sakit;
p) Penyelenggaraan pelayanan pemulasaraan jenazah;
q) Penyelenggaraan keselamatan pasien;
r) Fasilitasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan;
s) Pelaksanaan fasilitasi penelitian dan pengembangan pelayanan kesehatan;
t) Pelaksanaan kerja sama dengan pihak ketiga dalam rangka meningkatkan
pelayanan kesehatan perorangan;
u) Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan perawatan
prasarana dan sarana kerja;
v) Pemberian dukungan pelayanan medis kepada masyarakat dan perangkat
daerah;
w) Penyelenggaraan sistem informasi manajemen rumah sakit;
x) Pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang dan ketatausahaan;
y) Pengelolaan kearsipan RSUD kelas D; dan
z) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi RSUD Kelas
D.
Dengan susunan organisasi RSUD Kelas D terdiri dari :
a) Direktur;
b) Subbagian Tata Usaha;
c) Seksi Pelayanan Medis;
d) Seksi Keperawatan dan Penunjang Medis;
e) SPI;
f) Komite-komite RS; dan
g) Subkelompok Jabatan Fungsional.

Pengelolaan keuangan RSUD Kelas D Ciracas dimulai sebagai bagian dari pos
anggaran Dinas Kesehatan, selanjutnya ditingkatkan menjadi Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah Secara Bertahap dengan Keputusan Gubernur Nomor
897 Tahun 2015, dan disempurnakan sebagai Unit Pelaksana Teknis yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah melalui
Keputusan Gubernur Nomor 938 Tahun 2019.
Dari aspek akreditasi, RSUD Kelas D Ciracas mendapat sertifikat akreditasi dari
KARS dengan Lulus Perdana kategori Pratama pada tahun 2016 dan telah terakreditasi
Utama pada Maret 2019. Dalam hal kepegawaian pada tahun 2019 jumlah pegawai
BLUD RSUD Kelas D Ciracas mencapai 228 orang, terdiri dari 38 orang PNS, 155
orang Non PNS dan 35 PJLP (20 orang Cleaning Service dan 15 orang Security).
BAB III
VISI, MISI, NILAI KERJA DAN MOTTO RUMAH SAKIT

A. VISI
Visi RSUD Kelas D Ciracas : Menjadi Rumah Sakit kelas D yang terbaik di
Jakarta.

B. MISI
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, diperlukan tindakan nyata dalam bentuk
5 (lima) buah Misi sesuai dengan peran RSUD Kelas D Ciracas :
1. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas secara
berkelanjutan
2. Meningkatkan mutu pelayanan secara paripurna untuk kepuasaan
pelanggan
3. Meningkatkan sarana dan prasarana yang safety berbasis teknologi
4. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan dinamis
5. Menjalin hubungan harmonis dengan lintas sektoral

C. NILAI
Adapun Nilai-nilai yang harus dijunjung oleh setiap pegawai yang dimiliki
RSUD Kelas D Ciracas adalah :
a) Integritas
Berpikir, berkata, berperilaku positif dan benar.
b) Profesional
Bekerja terampil, cermat dan tuntas
c) Sinergi
Kerjasama yang produktif
d) Empati
Kemampuan merasakan, memahami dan memberikan solusi
e) Visioner
Berpikir jauh kedepan dan siap menghadapi perubahan

D. MOTTO
Adapun Motto RSUD Kelas D Ciracas adalah “We do Care”.

E. BRANDING
Ramah – Terjangkau – Terpercaya
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Penjelasan Struktur Organisasi RSUD Ciracas


1. RSUD Ciracas dipimpin oleh seorang Direktur yang berkedudukan di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
2. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Rumah Sakit (RS), Direktur dibantu oleh
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Pelayanan Medis, dan Kepala
Seksi Keperawatan dan Penunjang Medis.
3. Dibawah Kepala Subbagian Tata Usaha dibentuk 2 (dua) satuan pelayanan
yang dipimpin oleh seorang kepala satuan pelayanan yaitu kepala satuan
pelayanan kepegawaian dan umum, serta kepala satuan pelayanan
perencanaan dan keuangan.
4. Terdapat Unit Casemix yang berada dibawah kepemimpinan Subbagian Tata
Usaha, yang dipimpin oleh seorang Koordinator.
5. Dibawah Kepala Seksi Pelayanan Medis dibentuk 2 (dua) satuan pelayanan
yang dipimpin oleh seorang kepala satuan pelayanan yaitu kepala satuan
pelayanan IGD dan rawat jalan serta kepala satuan pelayanan rawat inap dan
ruang khusus.
6. Dibawah Kepala Seksi Keperawatan Dan Penunjang Medis dibentuk 2 (dua)
satuan pelayanan yang dipimpin oleh seorang kepala satuan pelayanan yaitu
kepala satuan pelayanan keperawatan dan kepala satuan pelayanan penunjang
medis.
7. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Satuan Pelayanan dibantu oleh
Koordinator/ Kepala Instalasi/Unit dan atau Kepala Ruangan, yang
berkedudukan dan bertanggungjawab langsung kepadanya.
a. Satuan pelayanan kepegawaian dan umum
i. Unit Pengurus Barang
ii. Unit Kepegawaian
iii. Unit Humas & Pemasaran
iv. Unit SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit)
v. Unit Diklat & Pengembangan
vi. Unit Administrasi & Rumah Tangga
vii. Unit Kendaraan Operasional
b. Satuan Pelayanan Keuangan Dan Perencanaan
i. Unit Keuangan
• Sub Unit Kasir
ii. Unit Perencanaan
c. Satuan Pelayanan IGD dan Rawat Jalan
i. Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan High Care Unit (HCU)
ii. Unit Rawat Jalan
iii. Unit PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit)
d. Satuan Pelayanan Rawat Inap dan Ruang Khusus
e. Satuan Pelayanan Keperawatan
i. Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan High Care Unit (HCU)
ii. Unit Rawat Jalan
iii. Unit Kamar Operasi
iv. Unit Rawat Inap Lantai 3 Dan Perinatologi
v. Unit Rawat Inap Lantai 2
vi. Unit Rawat Bersalin Dan Kebidanan
vii. Unit Pemulasaran Jenazah
f. Satuan Pelayanan Penunjang Medis
i. Instalasi Farmasi
ii. Unit CSSD
iii. Unit Laundry
iv. Unit Fasilitas Medis
v. Unit K3RS
vi. Unit Kesehatan Lingkungan
vii. Unit Rekam Medis
viii. Unit Radiologi
ix. Unit Gizi
x. Unit Laboratorium

8. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, satuan pelayanan IGD dan rawat jalan
serta rawat inap dan ruang khusus berkoordinasi dengan satuan pelayanan
keperawatan.
9. Direktur juga membentuk Satuan Pengawas Internal (SPI), Pengadaan Barang
dan Jasa, Manajer Pelayan Pasien, Infection Prevention Control Nurse dan
Komite-komite Rumah Sakit untuk pelaksanaan fungsi rumah sakit yang
bertanggung jawab langsung kepada Direktur, yaitu sebagai berikut:
a. Satuan Pengawas Internal
b. Pengadaan Barang dan Jasa
c. Manajer Pelayanan Pasien
d. Infection Prevention Control Nurse
e. Komite Medik
f. Komite Keperawatan
g. Komite Tenaga Kesehatan Lainnya
h. Komite PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien)
i. Komite PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)
j. Komite Etik
k. Komite K3RS
l. Komite Farmasi & Terapi, dan
m. Komite PPRA
10. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur yaitu seluruh Jabatan Fungsional
Tertentu yang memberi pelayanan langsung kepada pasien, yaitu :
a. Dokter Spesialis
b. Dokter Umum
c. Dokter Gigi
d. Perawat
e. Bidan
f. Penunjang Medis
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

Tim PPRA RSUD Ciracas dipimpin oleh seorang dokter spesialis interna selaku ketua
dan wakil ketua dokter spesialis patologi klinik yang membawahi anggota yang terdiri
dari dua orang dokter umum, dokter spesialis patologi klinik, dokter spesialis anak,
dokter spesialis kandungan, dokter spesialis saraf, laboratorium, dan farmasi
Gambar 5.1.
Struktur Organisasi Tim PPRA RSUD Ciracas

KETUA:
Dr. Reagan Paulus Aruan ,Sp.PD

Wakil Ketua:
dr. Erida Manalu Sp.PA

Sekretaris:
Dr. Rosalina Hutapea

Anggota
dr. Velanie Batubara, Sp.A
dr. Rafiyandhi , Sp.OG
dr. Silmi Kaffah Sp.P
dr. Rylis Maryana Sp.B, M.Kes
dr. Joko Nafianto , Sp.S
dr.Yosi Dwi Wardhani , Sp.An
drg. Citra
Ns. Putri Katnawati, S.Kep
Dini Nabilah,Apt
BAB VI
Dr Tania Aquaristha
URAIAN JABATAN
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM PPRA


1. Membantu Direktur rumah sakit dalam menyusun kebijakan tentang pengendalian
resistensi antimikroba;
2. Membantu Direktur rumah sakit dalam menyusun kebijakan dan panduan
penggunaan antibiotik rumah sakit;
3. Membantu Direktur rumah sakit dalam melaksanakan program pengendalian
resistensi antimikroba di rumah sakit;
4. Membantu Direktur rumah sakit dalam mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan
pengendalian resistensi antimikoba di rumah sakit;
5. Menyelenggarakan forum kajian kasus pengelolaan penyakit infeksi terintegrasi;
6. Melakukan surveilans pola penggunaan antibiotik;
7. Melakukan surveilans pola mikroba penyebab infeksi dan kepekaannya terhadap
antibiotik;
8. Menyebarluaskan serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang prinsip
pengendalian resistensi antimikroba, penggunaan antibiotik secara bijak, dan
ketaatan terhadap pencegahan pengendalian infeksi melalui kegiatan pendidikan dan
pelatihan;
9. Mengembangkan penelitian di bidang pengendalian resistensi antimikroba;
10. Melaporkan pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikroba kepada
Direktur rumah sakit.

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MASING-MASING BAGIAN


1. Menerapkan prinsip penggunaan antibiotik secara bijak dan menerapkan
kewaspadaan standar;
2. Melakukan koordinasi program pengendalian resistensi antimikroba di Bagian;
3. Melakukan koordinasi dalam penyusunan panduan penggunaan antibiotik di Bagian;
4. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim.

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KEPERAWATAN


1. Menerapkan kewaspadaan standar dalam upaya mencegah penyebaran mikroba
resisten.
2. Terlibat dalam cara pemberian antibiotik yang benar.
3. Terlibat dalam pengambilan spesimen mikrobiologi secara teknik aseptik.

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UNIT FARMASI


1. Mengelola serta menjamin mutu dan ketersediaan antibiotik yang tercantum dalam
formularium;
2. Memberikan rekomendasi dan konsultasi serta terlibat dalam tata laksana pasien
infeksi, melalui: pengkajian peresepan, pengendalian dan monitoring penggunaan
antibiotik, visite ke bangsal pasien bersama tim;
3. Memberikan informasi dan edukasi tentang penggunaan antibiotik yang tepat dan
benar;
4. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim.

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UNIT LABORATORIUM


1. Melakukan MOU/Kerja Sama dengan RSCM dalam pelayanan pemeriksaan
mikrobiologi;
2. Memberikan informasi pola mikroba dan pola resistensi secara berkala setiap tahun.

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE/TIM PENCEGAHAN


PENGENDALIAN INFEKSI
1. Penerapan kewaspadaan standar;
2. Surveilans kasus infeksi yang disebabkan mikroba multiresisten;
3. Cohorting/isolasi bagi pasien infeksi yang disebabkan mikroba multiresisten;
4. Menyusun pedoman penanganan kejadian luar biasa mikroba multiresisten.

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE FARMASI DAN


TERAPI (KFT)
1. Berperanan dalam menyusun kebijakan dan panduan penggunaan antibiotik di rumah
sakit;
2. Memantau kepatuhan penggunaan antibiotik terhadap kebijakan dan panduan di
rumah sakit;
3. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Dalam upaya mempersiapkan tim PPRA yang handal, perlu kiranya melakukan
kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi
organisasi. Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses
mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam, dan ke luar
organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif
mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai
dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan tersebut bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan organisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan
SDM. Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di tim PPRA
RSUD Ciracas adalah:

Tabel 9.1
Pola Ketenagaan dan Kualifikasi SDM Tim PPRA RSUD Ciracas
Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi Jumlah
Koordinator Spesialis Penyakit -
1
Dalam/SP1
Wakil Ketua Spesialis Patologi Kemenkes
1
Anatomi
Sekretaris Dokter umum
Koordinator D3 Analis Laboratorium Kemenkes
1
Laboratorium
Koordinator S1 Farmasi -
1
Farmasi

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Orientasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan
pengetahuan terhadap staf yang baru bergabung, untuk memahami proses kerja di tim
PPRA
1. Orientasi umum, adalah kegiatan yang memperkenalkan karyawan mengenai visi,
misi, motto, peraturan serta produk layanan rumah sakit. Selain itu memperkenalkan
kerja yang ada di dalam rumah sakit. Di dalamnya mencakup juga mengenai hak dan
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap karyawan yang masuk.
Adapun kegiatan rincian orientasi ini sebagai berikut :
 Waktu : 1 (satu) hari

Hari ke-1 dan ke-2 pengenalan kerja di RSUD Ciracas


Hari ke-3 sosialisasi tim yang telah dibentuk di RSUD Ciracas
 Pukul : 08.00-15.00

 Materi :

No Materi Orientasi Pembicara


1 Visi, misi,company profile dan Direktur RSUD Ciracas
struktur organisasi RSUD Ciracas
2 Pelayanan RSUD Ciracas Pelayanan Medis dan
Penunjang Medis
6 IPAL Kesling
7 Etika Keperawatan
8 Alur pelayanan loket dan kasir Keuangan
9 Alur surat masuk dan keluar TU, Sekretariat
Sosialisasi para dokter yang
praktek di RSUD Ciracas
10 Alur permintaan barang Perencanaan
11 Alur pembelian barang Pengadaan
12 Peraturan kepegawaian di RSUD Kepegawaian
Ciracas
13 Alur pelayanan gizi Gizi
14 Alur pelayanan farmasi Farmasi
15 Alur pelayanan rekam medik Rekam Medik
16 Alur pelayanan laboratorium Laboratorium
17 Alur pelayanan yang ada di Rumah Tangga
Rumah Tangga
18 Sosialisasi Penanganan Bahaya Tim K3
Kebakaran dan Bencana Alam
19 Sosialisasi Pengendalian dan Tim PPI
Pencegahan Infeksi
20 Sosialisasi Keselamatan Pasien Tim SKP

Tabel 9.1
Materi Orientasi Umum
2. Orientasi kerja, adalah memperkenalkan tujuan dan kegiatan pada masing-masing .
Hal ini agar karyawan dapat melakukan adaptasi dengan tuntutan dan kondisi di
lingkungan kerjanya.
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
Rapat Rutin
Rapat rutin bersama Koordinator diadakan sedikitnya setahun sekali Materi yang
akan dibahas adalah evaluasi kinerja pelaksanaan pelayanan pasien di ranap,
evaluasi SDM yang memberikan pelayanan, perencanaan dan upaya peningkatan
kinerja, rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan pasien.

Rapat Insidentil
Rapat insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu jika ada masalah atau hal yang
perlu dibahas dan diselesaikan segera.
BAB XI
LAPORAN

Salah satu komponen penting dalam surveilans yaitu pencatatan dan pelaporan dengan
maksud mendapatkan data untuk diolah, dianalisis, diinterpretasi, disajikan, dan
disebarluaskan untuk dimanfaatkan. Data yang dikumpulkan pada kegiatan surveilans
harus valid (akurat, lengkap, dan tepat waktu), sehingga memudahkan dalam pengolahan
dan analisis.
Dalam melaksanakan pencatatan pasien di ruangan yang teridentifikasi
menggunakan antibiotic disurvei dan kemudian dilakukan pemeriksaan kultur darah
sehingga didapatkan penggunaan antibiotic definitive. Saat ini masih belum dapat
dilakukan pemeriksaan kultur darah kemungkinan akan diajukan untuk tahun 2020.
BAB XII
PENUTUP

Dengan tersusunnya Pedoman Pengorganisasian Tim PPRA RSUD Ciracas ini,


maka diharapkan dapat menjadi acuan dalam penyelenggaraan pengorganisasian Tim
PPRA, sehingga terbentuk tim yang solid dan terorganisir dan dapat bekerja secara
optimal. Hal-hal yang bersifat lebih teknis dan rinci akan disusun dalam bentuk SPO
yang diperlukan sesuai dengan pokok kegiatan yang mendukung pelaksanaan pelayanan
PPRA. Setiap petugas kesehatan di RSUD Ciracas diwajibkan mengikuti pedoman ini
secara utuh.
Bila di dalam pelaksanaannya terdapat perkembangan yang baru, maka tidak
menutup kemungkinan pedoman ini akan dilakukan perubahan dan penyesuaian sesuai
kebutuhan dan tuntutan.

Anda mungkin juga menyukai