Anda di halaman 1dari 42

AUDIT PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

KUANTITATIF & KUALITATIF


TUJUAN
• Mampu menghitung konsumsi
antibiotik dalam satuan DDD (Defined
Daily Dose)
• Mampu melakukan penilaian kualitas
penggunaan antibiotik berdasarkan
metode Gyssens
Zat biokimia yang diproduksi oleh
mikroorganisme, yg dalam jumlah
kecil dapat menghambat atau
membunuh pertumbuhan

ANTIBIOTIK mikroorganisme lain

Bersifat baktericid ( membunuh


bakteri) & bakteriostatik
(menghambat berkembang biaknya
bakteri)
 Pemilihan AB yang kurang
tepat
 Penetrasi AB kurang baik
Kegagalan ke tempat infeksi
Pemberian Resistensi antibiotik
Antibiotik  Dosis, rute, waktu dan
lama terapi yang kurang
tepat
• Menurut Permenkes 2015, tim PPRA rumah sakit
dibentuk dengan tujuan menerapkan
pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit
melalui perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi.
• Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan
evaluasi dan analisis indikator mutu PPRA sesuai
peraturan perundang-undangan, meliputi:
1. Perbaikan kuantitas penggunaan antibiotik
2. Perbaikan kualitas penggunaan antibiotik
3. Peningkatan mutu penanganan kasus infeksi
secara multidisiplin dan terintegrasi
4. Penurunan angka infeksi rumah sakit yang
disebabkan oleh mikroba resisten
5. Indikator mutu PPRA terintegrasi pada indikator
mutu PMKP
• Defined Daily Dose (DDD) adalah asumsi dosis rata-rata
per hari untuk penggunaan antibiotik sesuai indikasi
pada orang dewasa.(Kemenkes, 2011, WHO,2006)

• Tujuan DDD adalah untuk mengetahui pola penggunaan


obat improve quality of drug use.

• Penggunaan di RS:

o DDD/100 patient-days

o DDD/1000 patient-days

o DOTs/1000 patient-days (Permenkes, 2015)


Perhitungan DDD & DOTS (Permenkes,
2015)
DDD= Jumlah g antibiotik yang digunakan
Standar DDD WHO dalam g
ATC AB
WHO DDD

DDD/100pxday= Jumlah g antibiotik yg digunakan x 100


Standar DDD WHO dalam g Total LOS

DDD/1000pxday= Jumlah g antibiotik yg digunakan x 1000


Standar DDD WHO dalam g Total LOS

DOTs/1000pxday= lama pemberian AB x 1000


(Days OF Therapy) Total LOS
Contoh:
(DDD Ampicillin = 2 gr; Ceftriaxon = 2 gr)
Px Rejimen Antibiotik LOS Total DDD
(hari)

P1 Ampi 3x1 gr (10hr) 15 30 gr 30/2 = 15

P2 Ampi 4x500 mg (5hr) 10 10 gr 10/2 = 5

P3 Ampi 2x1 gr (10hr) 10 20 gr 20/2 =10

P4 Ceftri 1x2 gr(5 hr) 10 10 gr 10/2 =5

TOTAL 45 Ampi =30, Ceftri =5

DDD/100 patient- Ampi:30/45x100 = 66.6


days Ceftri:5/45 x100 =111.1
Penilaian Kualitas Antibiotik
• Bertujuan untuk peningkatan penggunaan antibiotik yang
rasional dan pengendalaian resistensi antibiotik
(Permenkes, 2015)
• Menggunakan metode gyssen  berbentuk diagram alir
untuk mengevaluasi seluruh aspek peresepan antibiotik, :
 alternatif yang lebih sempit
 lebih tidak toksik dan lebih murah
 spektrum lebih sempit
 lama pengobatan
 dosis, interval rute prmberian serta waktu pemberian
(Van der meer and Gyssens, 2001)
Gyssen (Van der meer and Gyssens, 2001)
Kamus indikator
kualitatif
PEMANTAUA
N TERAPI ASUHAN
OBAT FARMASI
SEMUA PASIEN Farklin KUALITATIF
-MENDAPATKA FORM Farklin
N AB KUANTITATIF GYSSEN
Farklin
-TELAAH
REKAM MEDIS PENGUMPULA
EPI INFO N DATA
Farklin
Farklin
ANALISIS DATA :
ANALISIS DATA MENILAI KESESUAIAN
BERDASARKAN
GYSSEN
Farklin Farklin
LAPORAN DAN KONFIRM
UMPAN BALIK: ASI
- PERTEMUAN KFT KESESUAI
- PERTEMUAN PPRA AN
FORM GYSSENS
v
HASIL AUDIT KUANTITATIF
DDD Antibiotik
Agustus-Desember 2014 di ICU

100%
90% Nitromida
80% zole
70% Glycycline
s
60% Oxazolidin
50% one
40% Antituberc
ular
30%
Carbapene
20% m
10% Penicilin
0%
AGT SEPT OKT NOV DES
DDD/1000px day Pada Tahun 2017 & 2018
DDD/1000 px day Antibiotik
DDD/1000 PX DAY
Januari- Desember 2018 di
800.00 748.52 Critical Care
700.00 1200
1042
600.00 1000

500.00 800

400.00
600

300.00 403
400
200.00 168.97
200 142 137
89.92 63 63 74
100.00 9 23 27 0 1 2 26 32 16 1 2
0
0.00

Amoxicillin/Clauvanat

Ciprofloxacin
Cefazolin
Azitomicin

Netilmicin
Tigecicline
Linezolid
Amikacin

Moxifloxacin

Vancomicin
cefuroxime

ceftixozime

Meropenem
Levofloxacin
Levofloxacin
Cefoperazone/Sulbactam

Piperacillin/Tazobactam
Ceftriaxone

Cefotaxime
HASIL AUDIT ANTIBIOTIK
KUALITATIF DENGAN GYSSENS
0
5
15
20
25
30

10
10
Ceftriaxon

1
Ceftazidime

3
Ceftixozime

5
Cefoperazone/sulbactam

8
Cefazolin

0
Fosfomycin

1
Gentamycin
2017

8
Levofloxacin

1
Linezolid
28

Meropenem

4
Moxifloxacin

5
Metronidazole
Kategori 0 (AB secara rasional) Pada Tahun
Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Gyssen

2
Netilmicin

1
Piperacilin/Tazobactam

0
5
10
15
20
25
30
40
45

35

26

Ceftriaxon
2

Ceftazidime
4

Ceftixozime
3

Cefoperazone/…
Pada Tahun 2017 & 2018

Cefazolin
2

Fosfomycin
2

Gentamycin
7

Levofloxacin
1

Linezolid
40

Meropenem
6

Moxifloxacin
Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Gyssen

8
Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Gyssen Kategori 0

Metronidazole
Kategori 0 (AB secara rasional) Pada Tahun 2018

Netilmicin
1

Piperacilin/Ta…
Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Gyssen Kategori 1 Pada
Tahun 2017 & 2018
KPenggunaan Antibiotik Berdasarkan Gyssen
Penggunaan Antibiotik Berdasarkan
Kategori 1 (AB tidak tepat waktu) Pada Tahun
2017 Gyssen Kategori 1 (AB tidak tepat
9 waktu) Pada Tahun 2018
8 3.5
8
3
7 3

6 2.5
5
5
2
4
3 1.5
3 1 1 1
2 1
2
1 1 1
1 0.5

0 0
Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Gyssen Kategori
IVD Pada Tahun 2017 & 2018
Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Gyssen Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Gyssen
Kategori IVD (Ada antibiotik spektrum Kategori IVD (Ada antibiotik spektrum lebih
sempit) Pada Tahun 2018
lebih sempit) Pada Tahun 2017
16
20
18 14
18 14

16 12

14 10

12 8 7
10
6
8
8
4
6 2 2
2 1 1 1 1 1
4
2 2 2 0
2 1

0
Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Gyssen Kategori V Pada
Tahun 2017 & 2018

Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Gyssen


Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Gyssen
Kategori V (tidak ada indikasi penggunaan
Kategori V (tidak ada indikasi penggunaan
AB) Pada Tahun 2018
AB) Pada Tahun 2017
2.5
1.2

2 2
2 1
1

1.5
0.8
1 1
1

0.6

0.5

0.4
0

0.2

0
Ciprofloxacin
STUDY, 2003
DAFTAR PUSTAKA
• Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 82. 2005
• Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Terapi
Antibiotik. 2011
• World Health Organization. The Anatomical,
Therapeutic and Chemical (ATC) Defined Daily
Dose (DDD). 2006
• E. S. Lestari and J. A. Severin. Antimicrobial
Resistance in Indonesia Prevalence, determinants
and genetic basis. ARMIN Study.2003

Anda mungkin juga menyukai