No :1
Nama : Ny. M
Usia : 60 th
No.RM : 1811XXX
Tanggal MRS & KRS : 6/1/2020 – 7/1/2020
Diagnosa Akhir : End Stage Renal Disease
GUIDELINE
Menurut Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Penyakit Ginjal Tahap Akhir
tahun 2017, rekomendasi dosis antibiotik intrapertoneal yang digunakan untuk pasien CAPD :
Intermiten Kontinyu
(Setiap Kali Pergantian, (mg/L; semua pergantian)
Satu Kali Sehari).
Aminoglikosida
Amikasin 2mg/kg
Gentamisin, netilmisin 0.6mg/kg
Ortobramycin LD 25, MD 12,
LD 8, MD 4.
Sefalosporin
Cefazolin, cephalotin atau cephradin 15mg/kg
Cefepime LD 500, MD 125
Ceftazidime 1000mg
Ceftizoxime 1000-1500mg LD 500, MD 125
1000mg LD 500, MD 125
LD 250, MD 125
Penisilin
Amoksisilin ND
Ampisilin, Oxacillin, Atau Nafcilin ND
Azlocilin ND LD 250-500, MD 50 – 125
Penisilin G ND LD 500, MD 250
LD 50.000 unit,
MD 25.000 unit
Kuinolon
Ciprofloxacin ND LD 50, MD 25
Lain – Lain
Aztreonam ND
Daptomycin (115) ND
Linezolid (41) ND LD 1000, MD 250
LD 100, MD 20
Teicoplanin 15mg/kg, 200 – 300mg setiap sehari
p.o.
Vankomisin 15 – 30mg/kg setiap 5-7 LD 400, MD 20
hari LD 1000, MD 25
Kombinasi
Ampisilin/sulbactam 2g setiap 12 jam
Imipenem/cilastin 1g dua kali sehari
Quinupristin/dalfopristin 25mg/L selang 1 kantong LD 1000, MD 100
Trimethoprim/sulfamethoxazole 960mg 2 x sehari p.o. LD 250, MD 50
Data Klinik Pasien:
Tanggal dan Waktu Pemeriksaan
Data Klinik Nilai Normal
6/1/20 7/1/20
Suhu Tubuh 36 - 38ºC 36,3ºC 36,4ºC
RR 12 – 20x/menit 20x/menit 20x/menit
HR 60 – 90x/menit 70x/menit 72x/menit
TD 120/80 mmHg 140/90 mmHg 140/90 mmHg
Data Laboratorium:
Hasil Pemeriksaan
Data Lab
6/1/20 7/1/20
MCH 26.5 pg -
Eosinofil 5.4 % -
Limfosit 34.2 % -
Monosit 8.5 % -
LED 79 mm/jam -
Trombosit 479.000 uL -
GUIDELINE
Menurut International Working Group on the Diabetic Foot tahun 2019, rekomendasi antibiotik
yang efektif dan sesuai untuk pasien diantaranya yaitu; penisilin, sefalosporin, carbapenem,
metronidazole (dikombinasi dengan antibiotik lain), klindamisin, linezolid, daptomisin,
fluoroquinolones, atau vankomisin. Dengan memilih antibiotik yang digunakan berdasarkan
patogen penyebab infeksi dan kerentanannya terhadap antibiotik.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memilih regimen antibiotik empiris pada
infeksi diabetic foot:
Tingkat
Patogen
Keparahan Faktor Tambahan Regimen Empiris Potensial
Penyebab
Infeksi
Semisynthetic penicilinase-resistant
Tidak ada komplikasi GPC
penicilin; Sefalosporin Gen-1
Klindamisin; Floroquinolone;
Alergi atau intoleransi
GPC Trimethropim/Sulfamethoxazole;
terhadap β-lactam
Makrolida; Doxycycline
Amoxicillin/Clavunalate,
Ringan Baru saja mendapatkan GPC Ampicillin/Sulbactam,
terapi antibiotik + GNR Trimethropim/Sulfamethoxazole;
Floroquinolone
Linezolid;
Resiko tinggi terhadap Trimethropim/Sulfamethoxazole;
MRSA
MRSA Doxycycline; Makrolida.
GUIDELINE
Menurut ATS/IDSA Diagnosis and Treatment of Adult with Community-acquired Pneumonia
tahun 2019, untuk pasien rawat inap CAP terapi empiris tanpa faktor resiko MRSA dan P.
aeruginosa adalah :
- Terapi kombinasi β-lactam (Ampisilin/Sulbactam 1.5 – 3g setiap 6 jam, cefotaxime 1 –
2g setiap 8 jam, ceftriaxone 1 – 2g perhari, atau ceftaroline 600mg setiap 12 jam) dan
makrolida (azithromycin 500mg perhari atau clarithromycin 500mg dua kali sehari)
- Monoterapi dengan respiratory floroquinolone (Levofloxacin 750mg perhari,
moxifloxacin 400mg perhari)
Untuk antibiotik terapi empiris pasien CAP dengan faktor resiko terhadap MRSA atau P.
aeruginosa adalah :
- Untuk MRSA; vancomycin 15 mg/kgBB setiap 12 jam, atau linezolid 600mg setiap 12
jam
- Untuk P. aeruginosa; piperacillin-tazobactam 4.5g setiap 6 jam / cefepime 2g setiap 8
jam / ceftazidime 2g setiap 8 jam / aztreonam 2g setiap 8 jam/ meropenem 1g setiap 8
jam / imipenem 500mg setiap 6 jam.
Data Klinik Pasien:
Data Tanggal dan Waktu Pemeriksaan
Nilai Normal
Klinik 5/1/20 6/1/20 7/1/20 8/1/20 9/1/20
Suhu 36 - 38ºC
36ºC 36.1ºC 36.4ºC 36.5 ºC 36ºC
Tubuh
RR 12 –
24x/menit 20x/menit 21x/menit 22x/menit 20x/menit
20x/menit
HR 60 –
79x/menit 72x/menit 60x/menit 80x/menit 60x/menit
90x/menit
TD 120/80 mmHg 120/80 130/80 120/80 150/90 140/90
mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
Data Laboratorium:
Hasil Pemeriksaan
Data Lab
5/1/20 6/1/20 7/1/20 8/1/20 9/1/20
Neutrofil 76.7 % - - - -
Limfosit 15.7 % - - - -
Monosit 7.2 % - - - -
LED 120 mm/jam - - - -
Data Penggunaan Antibiotik :
Lama
Tanggal Pemeriksaan
Nama Terapi
Frek.
Antibiotik 8/1/2
5/1/20 6/1/20 7/1/20 9/1/20
0
16.00 08.00 08.00 08.00 08.00
Ceftriaxone
2 x 1000mg dan dan dan dan dan 5 hari
Inj.
24.00 20.00 20.00 20.00 20.00
GUIDELINE
Desain empiris untuk regimen antimikroba bergantung pada berat ringannya infeksi yang
mendasari sehingga dapat diperkirakan patogen yang menyebabkan infeksi tersebut.
Antimikroba yang digunakan untuk infeksi intraabdominal harus aktif terhadap bakteri enterik
gram negatif aerobik, basilus fakultatif dan streptokokus enterik gram positif, penggunaan
antibiotik secara empiris dengan spektrum luas terhadap gram negatif untuk infeksi
intraabdominal berat diantaranya (KMK RI, 2017) :
- Meropenem
- Imipenemcilastatin
- Doripenem
- Pipercillin-Tazobactam
- Ciprofloxacin
- Levofloxacin + Metronidazole
- Ceftazidime
- Cefepime + Metronidazole
- Aztreonam + Metronidazole
Data Klinik Pasien:
Tanggal dan Waktu Pemeriksaan
Data Klinik Nilai Normal
2/1/20 3/1/20 4/1/20
Suhu Tubuh 36 - 38ºC 36.9ºC 36.6ºC 36.6ºC
RR 12 – 20x/menit 20x/menit 20x/menit 20x/menit
HR 60 – 90x/menit 80x/menit 80x/menit 74x/menit
TD 120/80 mmHg 110/70 mmHg 100/60 mmHg 100/60 mmHg
Data Laboratorium:
Hasil Pemeriksaan
Data Lab
3/1/20 4/1/20 5/1/20
Leukosit 10.260 uL - -
Neutrofil 59.7 % - -
Limfosit 32.2 % - -
Monosit 6.6 % - -
LED 62 mm/jam - -
Data Penggunaan Antibiotik :
Lama
Nama Tanggal Pemeriksaan
Frek. Terapi
Antibiotik
5/1/20 6/1/20 7/1/20
Cefoperazone 06.30 dan 08.00 dan 08.00 dan
2 x 1000mg 3 hari
Inj. 20.00 20.00 20.00
GUIDELINE
Pemberian antimikroba diberika bila diagnosis klinis demam tifoid dapat ditegakkan, baik dalam
bentuk diagnosis konfirmasi, probable, maupun suspect. Pemilihan antibiotik bergantung pada
pola kerentanan kumam penyebabnya.
Terapi lini pertama untuk tifoid adalah :
- Chloramphenicol
- Ampicillin atau Amoxicillin
- Trimethoprim-Sulfamethoxazol
Terapi lini kedua untuk tifoid adalah :
- Ceftriaxone
- Cefixime
- Quinolone (tidak direkomendasi untuk pasien pediatrik karena dapat mengganggu
pertumbuhan tulang). (Hartanto, 2001; KMK RI, 2006;).
Data Klinik Pasien:
Data Nilai Tanggal dan Waktu Pemeriksaan
Klinik Normal 3/1/20 4/1/20 5/1/20 6/1/20 7/1/20 8/1/20
Suhu
36 - 38ºC 36ºC 36ºC 38.6ºC 36.5ºC 36.5ºC -
Tubuh
RR 12 –
20x/menit 20x/menit 20x/menit 21x/menit 19x/menit -
20x/menit
HR 60 –
88x/menit 84x/menit 60x/menit 62x/menit 80x/menit -
90x/menit
TD 120/80 110/90 100/60 110/60 110/90 110/80
-
mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
Data Laboratorium:
Data Lab Hasil Pemeriksaan
1/1/20 4/1/20
Leukosit 7.290 uL 8.210 uL
Neutrofil 73.2 % 71.5 %
Limfosit 17.0 % 16.1 %
Monosit 9.3 % 10.8%
Trombosit 140.000 uL 141.000 uL
S. Tiphy O +1/80 -
S. Tiphy H +1/320 -
S. Paratiphy A-O +1/80 -
S. Paratiphy B-O +1/320 -
GUIDELINE
Menurut WGO Acute Diarrhea Guideline Pemberian antibotik secara empiris jarang
diindikasikan pada diare akut infeksi, karena 40% kasus diare infeksi sembuh kurang dari 3 hari
tanpa pemberian antibiotik. Antibiotik dibeikan hanya pada pasien dengan gejala dan tanda diare
infeksi, seperti demam, feses berdarah, leukosit pada feses, mengurangi ekskresi dan
kontaminasi lingkungan, persisten, Travel Diarrhea, dan pasien immunocompromised.
Organisme Antibiotik Pilihan Pertama Antibiotik Pilihan Kedua
Salmonella/Shigella
Ceftriaxone 1 gram IM/IV
sehari
TMP-SMX DS oral 2 kali
sehari, 3 hari
Campylobacter, Shigella atau Ciprofloxacin 500 mg oral 2
Campilobacter spp
Salmonella spp. kali sehari, 3-5 hari
Azithromycin 500 mg oral 2
kali sehari
Erythromycin 500 mg oral 2
kali sehari, 5 hari
Data Laboratorium:
Hasil Pemeriksaan
Data Lab
11/1/20
Hematokrit 25.3 %
Neutrofil 71.8 %
Limfosit 15.2 %
Monosit 11.1 %
Trombosit 381.000 uL
Kreatinin 16.0 mmol
Ureum 264.3 mmol
GUIDELINE
Menurut ATS/IDSA Diagnosis and Treatment of Adult with Community-acquired Pneumonia
tahun 2019, untuk pasien rawat inap CAP terapi empiris tanpa faktor resiko MRSA dan P.
aeruginosa adalah :
- Terapi kombinasi β-lactam (Ampisilin/Sulbactam 1.5 – 3g setiap 6 jam, cefotaxime 1 –
2g setiap 8 jam, ceftriaxone 1 – 2g perhari, atau ceftaroline 600mg setiap 12 jam) dan
makrolida (azithromycin 500mg perhari atau clarithromycin 500mg dua kali sehari)
- Monoterapi dengan respiratory floroquinolone (Levofloxacin 750mg perhari,
moxifloxacin 400mg perhari)
Untuk antibiotik terapi empiris pasien CAP dengan faktor resiko terhadap MRSA atau P.
aeruginosa adalah :
- Untuk MRSA; vancomycin 15 mg/kgBB setiap 12 jam, atau linezolid 600mg setiap 12
jam
- Untuk P. aeruginosa; piperacillin-tazobactam 4.5g setiap 6 jam / cefepime 2g setiap 8
jam / ceftazidime 2g setiap 8 jam / aztreonam 2g setiap 8 jam/ meropenem 1g setiap 8
jam / imipenem 500mg setiap 6 jam.
Data Klinik Pasien:
Data Tanggal dan Waktu Pemeriksaan
Nilai Normal
Klinik 14/1/20 15/1/20 16/1/20 17/1/20
Suhu
36 - 38ºC 36ºC 36ºC 36.5ºC 36ºC
Tubuh
RR 12 – 20x/menit 24x/menit 20x/menit 20x/menit 21x/menit
HR 60 – 90x/menit 73x/menit 70x/menit 75x/menit 68x/menit
TD 120/80 mmHg 100/70 mmHg 100/60 mmHg 120/60 mmHg 140/80 mmHg
Data Laboratorium:
Data Lab Hasil Pemeriksaan
14/1/20 17/1/20
Haemoglobin 11.6 gr/dl 11.3 gr/dl
Hematokrit 35.2 % 36.1 %
Leukosit 6.090 uL 3.770 uL
Neutrofil 92.8 % 79.5 %
Limfosit 4.9 % 14.9 %
Monosit 2.1 % 5.6 %
LED 120 mm/jam 120 mm/jam
Bilirubin Total 0.88 mg/dl -
Bilirubin Sesaat 0.54 mg/dl -
Indirect Bilirubin 0.34 mg/dl -
Albumin 2.7 g/dl 2.5 g/dl
SGOT 68 35
SGPT 121 72
Kreatinin 9.6 -
Ureum 29.2 -
Bioline SD HIV Non-Reaktif -
GUIDELINE
Tujuan terapi infeksi salurah kemih komplikata adalah tata laksana kelainan urologi,
terapi anti mikroba, dan terapi suportif. Perawatan empiris dari ISK komplikata membutuhkan
suatu pengetahuan tentang patogen penyebab dan pola resistensi antibiotik lokal, serta tingkat
keparahan dari abnormalitas saluran kemih (termasuk evaluasi fungsi renal). (IAUI, 2015).
Rekomendasi Antibiotik Sebagai Terapi Awal Empiris
Fluoroquinolone
Aminopenicillin + Beta-laktam inhibitor
Sefalosporin
Aminoglikosida
Rekomendasi Antibiotik Sebagai Terapi Awal Empiris
Fluoroquinolone (Jika tidak digunakan pada awal terapi)
Piperacillin + Beta-laktam inhibitor
Sefalosporin
Carbapenem
Antibiotik Yang Tidak Direkomendasikan Sebagai Terapi Empiri
Aminopenicillin; Amoxicillin; Ampicillin
Trimethoprim-Sulfamethoxazole
Fosfomycin Trometamol
Data Laboratorium:
Data Lab Hasil Pemeriksaan
19/1/20
Neutrofil 68.9 %
Limfosit 18.9 %
Monosit 6.3 %
Warna Urin Kuning
Kekeruhan Agak Keruh
Darah -
Bilirubin -
Urobilinogen 3.2
Keton 2+
pH 7.5
Berat Jenis 1.015
Eritrosit (40x) 1-2
Leukosit (40x) 2-4
Epitel (10x) 2+ ep. Gepeng
Silinder (10x) -
Kristal (40x) -
Bakteri (40x) 2+ batang
Plano Test -
GUIDELINE
Pengobatan infeksi dengue bersifat simtomatis dan suportif, yaitu mengatasi kehilangan
cairan plasma sebagai peningkatan permeabilitas kapiler dan sebagai akibat perawat, pertolongan
pertama DB adalah sebagai berikut: Tirah baring selama demam; antipiretik, kompres hangat;
minum banyak, apabila dalam 2- 3 hari panas tidak turun atau panas turun disertai timbulnya
gajala dan tanda lanjut seperti perdarahan di kulit, muntah, gelisah, mimisan, segera diperiksakan
ke dokter untuk mendapatkan penangan medis (Kemenkes RI, 2017).
Data Klinik Pasien:
Data Nilai Tanggal dan Waktu Pemeriksaan
Klinik Normal 15/1/20 16/1/20 17/1/20 18/1/20 19/1/20 20/1/20 21/1/20
Suhu
36 - 38ºC 36.8ºC 39.3ºC 37.6ºC 37.3ºC 37.8ºC 36.8ºC 36.4ºC
Tubuh
RR 12 – 20x/men 19x/men 19x/men 20x/men 20x/men 20x/men 21x/men
20x/menit it it it it it it it
HR 60 – 80x/men 95x/men 95x/men 100x/me 96x/men 100x/me 80x/men
90x/menit it it it nit it nit it
TD 120/80 120/80 120/70 110/80 110/70 110/70 110/80 120/70
mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
Data Laboratorium:
Hasil Pemeriksaan
Data Lab
16/1/20 (14.35) 16/1/20 (22.50) 17/1/20 18/1/20
Hematokrit 42.4 % 43.5 % 41.3 % 39.3 %
Leukosit 6.220 g/dl 5.740 g/dl 6.430 g/dl 7.440 g/dl
Neutrofil 69.8 % 68.1 % 63.0 % 73.9 %
Limfosit 20.4 % 22.0 % 27.1 % 17.5 %
Monosit 9.5 % 9.6 % 9.2 % 8.1 %
Trombosit 119.000 uL 134.000 uL 122.000 uL 157.000 uL
Kreatinin - 1.1 - -
Ureum - 21.6 - -
GUIDELINE
Obat Dosis Durasi
Lini Pertama
PPI* 2x1 7-14 hari
Amoxicillin 1000mg (2x1)
Klaritomisin 500mg (2x1)
Di daerah yang diketahui resistensi klaritromisin >20%
PPI* 2x1 7-14 hari
Bismut Subsalisilat 2x2 tablet
Metronidazole 500mg (3x1)
Tetrasiklin 250mg (4x1)
Jika bismut tidak ada:
PPI* 2x1 7-14 hari
Amoksisilin 1000mg (2x1)
Klaritromisin 500mg (2x1)
Metronidazole 500mg (3x1)
Lini Kedua: Golongan obat ini dipakai bila gagal dengan rejimen yang mengandung
klaritromisin
PPI* 2x1 7-14 hari
Bsmut Subsalisilat 2x2 tablet
Metronidazole 500mg (3x1)
Tetrasiklin 250mg (4x1)
PPI* 2x1 7-14 hari
Amoksisilin 500mg (2x1)
Levofloksasin 500mg (2x1)
Lini Ketiga: Jika gagal dengan rejimen lini kedua. Bila memungkinkan, pilihan ditentukan
berdasarkan uji resistensi dan/atau perubahan klinis.
PPI* 2x1 7-14 hari
Amoksisilin 1000mg (2x1)
Levofloksasin 500mg (2x1)
Rifabutin
*PPI yang digunakan antara lain; rabeprazole 20mg; lansoprazole 30mg; omeprazole 20mg;
pantoprazole 40mg; esomeprazole 40mg.
Catatan: Terapi Sekuensial (dapat diberikan sebagai lini pertama apabila tidak ada data resistensi
klaritromisin): PPI + amoksisilin selama 5 hari diikuti PPI + klaritromisin dan nitriomidazole
(tinidazole) selama 5 hari.
(PGI, 2014).
Data Laboratorium:
Hasil Pemeriksaan
Data Lab
14/1/20 16/1/20
Hematokrit 41.8 % 38.2 %
Eritrosit 6.200.000 uL 5.630.000 uL
MCV 67.4 fl 67.9 fl
MCH 22.7 pg 22.6 pg
Neutrofil 77.8 % 61.6 %
Limfosit 15.5 % 30.9 %
Monosit 6.5 % 6.9 %
Trombosit 180.000 uL 130.000 uL
Warna Urin Kuning -
Kekeruhan Agak Keruh -
Darah - -
Bilirubin - -
Urobilinogen 3.2 -
Keton 3+ -
Nitrit - -
Leukosit - -
pH 6.5 -
Berat Jenis 1.010 -
Eritrosit (40x) 0-1 -
Leukosit (40x) 1-2 -
Epitel (10x) 1+ ep. Gepeng -
Silinder (10x) - -
Kristal (40x) - -
Bakteri (40x) 2+ batang -
Plano Test - -
S. Tiphy O +1/160 -
S. Tiphy H +1/160 -
S. Paratiphy A-O +1/80 -
S. Paratiphy B-O +1/320 -
GUIDELINE
Tujuan diagnosis dan terapi gagal jantung yaitu untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas,
Tindakan pencegahan perburukan penyakit jantung tetap merupakan bagian penting dalam tata
laksana penyakit jantung (PERKI, 2020).
Prognosis Menurunkan mortalitas
Morbiditas Meringkan gejala dan tanda
Memperbaiki kualitas hidup
Menghilangkan edema dan retensi cairan
Meningkatkan kapasitas aktivitas fisik
Mengurangi kelelahan dan sesak napas
Mengurangi kebutuhan rawat inap
Menyediakan perawatan akhir hayat.
Pencegahan Timbulnya kersukana miokard
Perburukan kerusakan miokard
Remodeling miokard
Timbul kembali gejala dan akumulasi cairan
Rawat inap
Obat yang diberi pada pasien gagal jantung kronik adalah sebagai berikut:
ACE-I, β-blocker, Antagonis Aldosteron, ARB, Sacubitril/valsartan, Ivabradine.
Data Klinik Pasien:
Data Tanggal dan Waktu Pemeriksaan
Nilai Normal
Klinik 2/1/20 3/1/20 4/1/20 5/1/20 6/1/20 7/1/20 8/1/20
Suhu
36 - 38ºC 36.6ºC 36.8ºC 37.6ºC 37ºC 36ºC 36ºC 37ºC
Tubuh
RR 12 – 20x/menit 33x/m 23x/m 26x/m 22x/m 20x/m 23x/m 20x/m
HR 60 – 90x/menit 98x/m 85x/m 85x/m 85x/m 80x/m 84x/m 88x/m
TD 110/70 115/89 106/59 106/62 100/60 110/60 110/90
120/80 mmHg
mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
Data Laboratorium:
Hasil Pemeriksaan
Data Lab
2/1/20
Hematokrit 31.5 %
Neutrofil 81.0 %
Limfosit 9.1 %
Monosit 9.8 %
Trombosit 228.000 uL
Na 139
K 4.7
Cl 109
Albumin 3.1
SGOT 19
SGPT 7
Kreatinin 1.6
Ureum 62.2
Troponin I <0.10
CKMB <3.00
GUIDELINE
Tatalaksana tumor otak menurut Komite Penanggulangan Kanker Nasional 2019 adalah dengan
terapi suportif seperti gizi, rehabilitasi medik, psikitatri, terapi simtomatik, diversi cairan otak,
kemoterapi sistemik dan intratekal. (KPKN, 2019).
Data Laboratorium:
Hasil Pemeriksaan
Data Lab
13/1/20
Hematokrit 48.5 %
Leukosit 12.330 uL
Neutrofil 88.9 %
Limfosit 6.7 %
Monosit 4.3 %
Trombosit 191.000 uL
SGOT 17
SGPT 12
Kreatinin 1.2
Ureum 4.1
Na 139
K 4.1
Cl 109
GUIDELINE
Obat – obatan untuk Stroke menurut Kemenkes 2013 adalah sebagai berikut:
- Antiplatelet: aspirin; aspirin + dipiridamol; cilostazol; clopidogrel; ticlodipin
- Antikoagulan:
- Lain – lain: Statin; ACE Inhibitor.
Menurut PERDOSSI 2011 antibiotik diberikan atas indikasi dan usahakan sesuai dengan tes
kultur dan sensitivitas kuman atau minimal terapi empiris sesuai dengan pola kuman untuk
mencegah komplikasi subakut (aspirasi, malnutrisi, pneumonia, thrombosis vena dalam, emboli
paru, dekubitus, komplikasi orotpedi dan kontraktur).
Data Klinik Pasien:
Tanggal dan Waktu Pemeriksaan
Data Klinik Nilai Normal
4/1/20 5/1/20 6/1/20
Suhu Tubuh 36 - 38ºC 36ºC 36.2ºC 36ºC
RR 12 – 20x/menit 20x/m 18x/m 20x/m
HR 60 – 90x/menit 78x/m 58x/m 79x/m
TD 120/80 mmHg 160/100 mmHg 160/1100 mmHg 150/100 mmHg
Data Laboratorium:
Hasil Pemeriksaan
Data Lab
4/1/20 6/1/20
Hematokrit 48.5 % -
Leukosit 12.330 uL -
Neutrofil 76.5 % -
Limfosit 16.3 % -
Monosit 6.4 % -
Kreatinin 0.8 -
Ureum 39.4 -
GDP - 105
GD2JPP - 107
As. Urat - 6.3
Kolesterol Total - 191
Trigliserida - 124
HDL – Cholesterol - 49