Anda di halaman 1dari 50

Obat Antibiotik Dan Antiinfeksi

1. Antibakteria

Alexander Flemming (1881-1955)  Penicillin


Sejarah Penemuan Antibiotik
Tahun Peristiwa Negara
1929 Penisilin ditemukan Inggris
1932 Sulfonamid (prontosil) ditemukan Jerman
1939 Gramisidin ditemukan Amerika Serikat
1942 Penisilin diperkenalkan Inggris dan
Amerika Serikat
1945 Sefalosporin ditemukan Italia
1947 Kloramfenikol ditemukan Amerika Serikat
1961 Ampisilin diperkenalkan Inggris
1972 Minosiklin diperkenalkan Amerika Serikat
Mikroba Penghasil
Antibiotik
Antibakteria
• Bakteri  memasuki tubuh  penetrasi ke jaringan tubuh  terjadi infeksi
• Sistem imun tubuh  dapat mempertahankan tubuh dari infeksi
• Pertumbuhan bakteri lebih cepat daripada kemampuan pertahanan tubuh 
infeksi ditandai dengan inflamasi
• Treatment  antibiotik
• Efek antibakteria: Bakterisida dan bakteriostatik
• Bakterisida: membunuh bakteri
• Bakteriostatik: menekan pertumbuhan bakteri
Bakterisida dan bakteriostatik
Spektrum Aksi Antiobiotik
● Menunjukkan range bakteri dan mikroorganisme lain yang bisa
dipengaruhi oleh aksi antibiotik tertentu
● Macamnya:
1. Spektrum luas : efektif terhadap bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif
2. Spektrum sempit : efektif terhadap bakteri gram positif saja atau
bakteri gram negatif saja
Spektrum Aksi Antibiotik
Obat antibakteri
Berdasarkan mekanismenya dibagi:
1. Penghambat sintesis dinding sel
2. Penghambat sintesis tetrahidrofolat
3. Penghambat fungsi DNA
4. Penghambat sintesis protein
Penggolongan Antibiotik
Golongan Contoh Penghasil Spektrum Mekanisme Aksi
Beta laktam Penicillin G, Penicillium notatum, Bakteri gram (+) Menghambat sintesis dinding sel
Cephalotin Cephalosporium ssp (peptidoglikan) dan perangkaian murein

Asam Klavulanat Clavamox Luas Merusak bakteri yang menghasilkan


inhibitor beta laktramase
Monobaktam Aztreonam Chromobacter Luas Menghambat sintesis dinding sel
violaceum (peptidoglikan) dan perangkaian murein

Karboksipenem Imipenem Streptomyces cattleya Luas Menghambat sintesis dinding sel


(peptidoglikan) dan perangkaian murein

Aminoglikosida Streptomisin Streptomyces griseus Luas Menghambat translasi


Gentamisin Micromonospora ssp Luas, bakteri gram (-) Menghambat translasi
terutama Pseudomonas

Glikopeptida Vankomisin Streptomyces Bakteri gram (+), Menghambat sintesis dinding sel
orientales terutama Streptococcus (peptidoglikan) dan perangkaian murein
aureus
Linkomisin Klindamisin Streptomyces Luas, bakteri gram (-) Menghambat translasi
lincolnensis terutama bakteri
anaerob
Penggolongan Antibiotik (cont…)

Golongan Contoh Penghasil Spektrum MekanismeAksi


Makrolida Erythromycin Streptomyceserythreus bakteri gram(+), bakteri Menghambat translasi
gram(-) non enterik,
Neisseria, Legionella
Polipeptida Polimiksin Bacilluspolymixa bakterigram(-) merusak membransitoplasma
Basitrasin Bacillussubtilis bakterigram(+) Menghambat translasi
Poliena Amfoterisin Streptomycesnodosus fungi menginaktifkanmembran yang
mengandungsterol
Nistatin Streptomycesnoursei Candida menginaktifkanmembran yang
mengandungsterol
Rifamisin Rifampisin Streptomycesmediterranei spektrumluas, Menghambat transkripsi
Mycobacterium
tuberculosis
Tetrasiklin Tetrasiklin Streptomycesssp spektrumluas, riketsia menghambat translasi
Kloramfenikol Kloramfenikol Streptomycesvenezuelae spektrumluas menghambat translasi
1. Penghambat sintesis dinding sel
• Sel bakteri terlindungi oleh dinding sel  perlindungan dari senyawa asing
dan hancurnya sel akibat tekanan osmotik
• Dinding sel bakteri tersusun dari suatu struktur yang disebut peptidoglikan
(murein)
• Obat-obat antimikroba  penghambat sintesis dinding sel
• Berdasarkan struktur dinding sel bakteri dibagi: Gram positif dan gram
negatif (berdasarkan pewarnaan gram)
• Gram positif: berwarna ungu setelah proses pewarnaan Gram
• Gram Negatif: lose the stain (kehilangan warna ungu) dan berwarna pink
setelah diwarna dengan safranin.
Gram Positif
GRAM NEGATIF
Biosintesis peptidoglikan
• Ada tiga tahap: sintesis monomer murein, polimerisasi glikan,
polymer cross-linking

1. Sintesis Monomer murein


Polimerisasi peptidoglikan
Obat-obat penghambat sintesis dinding sel

1. Penghambat sintesis monomer murein


- fosfomycin
- Fosmidomycin
- Cycloserine
- Bacitracin
2. Penghambat pembentukan polimer murein
- Vancomycin
- Telavancin
- Teicoplanin
3. Penghambat proses cross-linking
a. Penicillin:
- Penicillin G (sensitif b-laktamase)
- Oxacillin, Cloxacillin, Dicloxacillin, Nafcillin, Methicillin (resisten b-
laktamase)
- Ampicillin, Amoxicillin  sensitif b-laktamase  dikombinasi dgn
asam klavulanat (clavulanic acid) atau sulbactam sebagai inhibitor b-
laktamase
B-lactam
Penghambat proses cross-linking
Antibiotik Cephalosporin:
5 Generasi:
Generasi pertama: Cefazolin, Cephalexin
Generasi kedua : Cefuroxime, Cefotetan, Cefoxitin
Generasi ketiga : Cefotaxime, Cefticoxime, Cefriaxoze, Cefoperazone, Ceftazidime
Generasi keempat: Cefepime
Generasi Kelima : Ceftaroline
Penghambat proses cross-linking
Antibiotik monobactam dan carbapenem
• Aztreonam,
• Imipenem,
• Meropenem
• Doripenem
• Ertapenem
Obat antimycobacterial
• Mycobacteria
Obat antimycobacterial
• Ethambutol  menurunkan sintesis arabinogalaktan
• Pyrazinamide
• Isoniazid
• Rifampin
2. Penghambat metabolisme folat
• Asam folat adalah suatu senyawa yang berfungsi dalam reaksi enzimatik yang
penting dalam biosintesis prekursor DNA dan RNA, glisin, metionin, asam
glutamat, dan metabolit esensial lainnya
• Struktur Asam folat terdiri dari 3 gugus utama: cincin pteridin, para-
aminobenzoic acid (PABA), asam amino glutamat
Struktur asam folat
Sintesis folat
Obat-obat penghambat metabolisme folat
Sulfonamid
• Sulfanilamide, sulfadiazine, sulfametoksazol, Sulfadoxine, sulfalene 
Analog PABA
Penghambat metabolisme folat
• Trimetoprim
• Pyrimetamine
menghambat enzim DHFR (dihidrofolat reduktase) yang mengubah
dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat
Penghambat fungsi dna/Penghambat topoisomerase
• Penghambat enzim topoisomerase (gyrase) berfungsi dalam replikasi DNA
• Antibiotik quinolon
Ciprofloxacin, Gatifloxacin,
Levofloxacin, ofloxacin,
moxifloxacin, norfoxacin
Penghambat proses transkripsi
Penghambat proses transkripsi

Obat penghambat proses Transkripsi  Rifampin (Rifampisin) 


berikatan/ membentuk kompleks dengan RNA polimerase  sintesis
RNA terhambat  tidak ada protein yg dihasilkan
Penghambat sintesis protein
• Sintesis protein melibatkan mRNA, tRNA, dan Ribosom.
Proses translasi (sintesis protein)
Obat penghambat sintesis protein
• Aminoglikosida
Streptomisin, gentamisin, kanamisin, neomisin, tobramisin, netilmisin,
paromomisin
mekanisme  mengikat ribosom 30 S, terjadi kesalahan pembacaan RNA 
kesalahan sintesis protein
Obat penghambat sintesis protein
• Tetrasiklin
klortetrasiklin, oksitetrasiklin, tetrasiklin, demeklosiklin, methasiklin,
doksisiklin, minosiklin
mekanisme  bekerja pada ribosom 30 S dan menghambat sintesis protein
dengan memblok ikatan tRNA dengan kompleks ribosom-RNA
Antibiotik penghambat sintesis protein
 Makrolida
eritromisin, azithromisin, claritomisin, telithromisin
mekanisme: berikatan dengan ribosom 50 S  menghambat proses
translokasi pada sintesis protein
 Kloramfenikol
- Mekanisme: menghambat pembentukan ikatan peptida
ANTIFUNGI
Gambaran mekanisme obat antifungi
anifungi
• Flucytosine
Menghambat sintesis asam
nukleat.
antifungi
Penghambat jalur sintesis ergosterol
(ergosterol berfungsi dalam
pembentukan membran sel pada
fungi)
1. Golongan Imidazole dan triazole
Ketoconazole, fluconazol,
Butoconazole, Econazole,
Miconazole, Oxiconazole,
sertaconazole, sulconazole
(bekerja dengan menghambat
14a-sterol demetilase yang
mengubah lanosterol menjadi
ergosterol)
2. Golongan allylamine dan
benzylamine
terbinafine, naftifine, butenafine
(menghambat squalen
epoksidase)
ANTIVIRUS
• Pengembangan obat anti virus untuk pencegahan atau pengobatan belum
mencapai hasil seperti yang diinginkan , karena obat anti virus yang dapat
menghambat atau membunuh virus juga akan merusak sel hospes dimana virus
itu berada.
• Siklus replikasi virus yang di anggap sangat mirip dengan metabolisme normal
manusia menyebabkan setiap usaha untuk menekan reproduksi virus juga dapat
membahayakan sel yang terinfeksi.
ANTIVIRUS

VIRUS parasit intrasel yang tidak bisa bereplikasi sendiri,


tetapi harus menggunakan sel inang.

Sebuah agen yang membunuh virus


dengan menekan kemampuan untuk
ANTIVIRUS
replikasi, menghambat kemampuan untuk
menggandakan dan memperbanyak diri
 Ukuran : sangat kecil (20-300 nm)
50 x lebih kecil dari bakteri
Tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa, digunakan mikroskop elektron
Virus hanya mempunyai DNA dan RNA
Mampu meperbanyak diri, tetapi hanya dalam sel hidup (host)
Dalam Host, dapat bersifat mematikan atau inaktif
Menggunakan DNA atau RNA nya sendiri untuk menginstruksikan sel host membuat salinan2 baru
Virus bukan sel
Komponen virus sangat simpel
Tidak mampu mensintesis protein dan membentuk ATP
Klasifikasi Obat Antivirus
1. Antinonretrovirus
 Antivirus untuk herpes
 Antivirus untuk influenza
 Antivirus untuk HBV dan HCV

2. Antiretrovirus
 Nucleoside reverse transcriptase inhibitor ( NRTI )
 Nucleotide reverse transcriptase inhibitor ( NtRTI )
 Non –nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI)
 Protease inhibitor (PI)
 Viral entry inhibitor
antivirus

Anti-nonretrovirus Antiretrovirus

HBV dan
herpes influenza HCV
Viral entry
NRTI NtRTI NNRTI PI inhibitor

Amantadin Zidovudin Nevirapin


Enfuvirtid
Asiklovir Oseltamivir Didanosin Efavirenz
Bisiklam
Gansiklovir Lamivudin Sakuinavir
Tenofovir
Foskarnet Interferon Ritonavir

Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI)


Nucleotide reverse transcriptase inhibitor (NtRTI)
Non- Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI) 45
Protease inhibitor (PI)
ANTI NONRETROVIRUS
Antivirus untuk herpes
Obat – obat yang aktif terhadap virus herpes umumnya merupakan
antimetabolit yang mengalami bioaktivasi melalui enzim kinase sel
hospes atau virus untuk membentuk senyawa yang dapat menghambat
DNA polimerase virus .
Asiklovir
Mekanisme Kerja
• dimetabolisme menjadi asiklovir trifosfat melalui 3 tahap fosforilase, yang akan menghambat DNA polymerase
virus.
Resistensi
• Disebabkan oleh mutasi pada gen timidin kinase virus atau pada gen DNA polimerase.
Dosis
• 5 x 200 mg untuk 10 hari -------- untuk HSV
• 3 x 200 mg untuk 1 bulan-------untuk herpes genital
• Salep Asiklovir 5% 6 x sehari utk 7 hr ----…..---------
Indikasi
• Infeksi HSV-1 dan HSV-2 baik lokal maupun sistemik ( termasuk keratitis herpetik, herpetik ensefalitis, herpes
genitalia,herpes neonataldan herpes labialis ) dan infeksi VZV ( varisela dan herpes zoster ).
Efek samping
• Mual, muntah dan pusing, namun Asiklovir pada umumnya dapat ditoleransi dengan baik.
• Pemberian selama kehamilan tidak dianjurkan
VALASIKLOVIR
Mekanisme Kerja
• sama dengan asiklovir
Resistensi
• sama dengan asiklovir
Indikasi
• Efekif utk terapi infeksi yang disebabkan oleh HSV, VZV dan sebagai profilaksis terhadap
penyakit yang disebabkan CMV.
Efek samping
• sama dengan asiklovir
49/15
ICT-Unand, Raker 22-23.12.2006
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai