Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN ANTARA

FARMAKOKINETIKA DAN
RESPON FARMAKOLOGI
A. HUBUNGAN DOSIS DENGAN EFEK
FARMAKOLOGI

 Mula kerja, intensitas dan lama efek farmakologis


bergantung pada dosis dan farmakokinetika obat.
Bila dosis meningkat, konsentrasi obat pada sisi
reseptor meningkat, respon farmakologis meningkat
sampai efek maksimal. Suatu gambaran efek
farmakologis terhadap efek dosis pasda suatu skala
linier pada umumnya menghasilkan suatu kurva
hiperbolik dengan efek maksimal pada plateu
 Untuk beberapa obat, gravik kurva log dosis-
respons menunjukkan suatu hubungan linier
pada suatu rentang dosis sekitar 20% dan 80%
dari respons maksimum, yang secara khas
meliputi rentang dosis terapeutik untuk
beberapa obat. Untuk suatu obat yang
mengikuti farmakokinetika kompartemen satu,
volume distribusi adalah konstan. Oleh karena
itu, respon farmakokinetika juga sebanding
dengan log konsentrsi obat dalam plasma
dalam suatu rentang terapeutik, sebagaimana
ditunjukkan pada gambar 14.3
 Secara matematika, hubungan dalam gambar
14.3 dapat dinyatakan oleh persamaan berikut,
m adalah slop,
e adalah suatu intersep ekstrapolasi, dan
E adalah efek obat pada konsentrasi C :

E = m log C + e

 Pemecahan untuk log C menghasilkan :


Log C = E – e
m
 Respon farmakologis teoritis pada berbagai waktu
setelah suatu dosis intravena dari suatu obat dapat
dihitung menggunakan persamaan …... Dari
persamaan tersebut memprediksi bahwa untuk
suatu obatb yang mengikuti suatu model
kompartemen satu, efek farmakologis akan menurun
secara linier dengan waktu, dengan suatu log dosis-
respon farmakologis linier. Dari persamaan ini efek
farmakologis menurun dengan suatu slop km/2,3.
Penururnan dalam efek farmakologis dipeengaruhi
oleh farmakologis menurun secara cepat dan dosis
ganda harus diberikan pada interval yang pendek
untuk mempertahankan efek farmakologis
 Hubungan farmakokinetika dengan respon
farmakologi dapat ditunjukkan melalui
pengamatan persentase penekanan aktivitas
obat setelah suatu dosis IV. Untuk tiap dosis dan
respons farmakologis yang dihasilkan, slop tiap
kurva adalah sama oleh karena harga untuk
masing-masing slop mencangkum km adalah
sama,
 Catatan bahwa suatu gambar dari log
konsentrasi obat versus waktu menghasilkan
suatu garis lurus.
 Efekfarmakologis menurun lebih cepat bila
tetapan laju eliminasi meningkat sebagai
suatu akibat dari peningkatan metabolisme
atau ekresi renal. Sebaliknya, suatu
respons farmakologis yang lebih panjang
dialami pasien bila obat mempunyai
waktun paruh yang lebih panjang.
B. HUBUNGAN DOSIS DAN LAMA
AKTIVITAS
 Hubungan antara efek farmakologis dan dosis dapat
diduga setelah suatu dosis intravena, dengan
menganggap suatu model konmpartemen satu, waktu
yang diperlukan untuk berbagai obat menurun ke
suatu konsentrasi C (diberikan/ditunjukkan oleh
persamaan berikut) dengan menganggap obat
menghasilkan efek dengan segera :
T = 2,3 (log Co – Log C)
k
 Dengan menggunakan untuk mewakili konsentrasi
obat efektif minimum, lama aksi obat dapat diperoleh
sebagai berikut:
 Beberapa terapan praktis diususkan oleh persamaan
ini. Sebagai contoh, menduakalikan dosis tidak akan
menghasilkan lama aksi farmakologis efektif dua kali.
Pada sisi lain, peningkatan t1/2 dua kali atau
penurunan k yang bersangkutan akan menghasilkan
penurunan lama aksi yang proporsional. Suatu
keadaan klinis sering dihadapi dalam pengobatan
infeksi C.eff merupakan konsentrasi bakterisidal obat,
dan mendualkalikan lama aksi antibiotika, diperlukan
suatu peningkatan yang cukup besardibanding
pendomelan dosis secara sederhana

Anda mungkin juga menyukai