Anda di halaman 1dari 16

PHARMACEUTICAL CARE

PADA GERIATRI

Oleh :
ESTERLINA J. WATUNG
201632002
MATA KULIAH
Farmasi klinik
PENDAHULUAN
Populasi geriatri semakin meningkat jumlahnya, salah satunya oleh
karena kemajuan dalam terapi obat yang berhasil meningkatkan usia
harapan hidup.
Populasi geriatri rentan sekali mengalami DRP oleh karena itu perlu
dilakukan careful, comprehensive drug regimen review/assesment.
Selanjutnya monitoring terapi obat secara ketat, penyesuaian dosis dan
menerapkan BEERS Criteria
PROBLEM MEDIK
A. Perubahan Fisiologis Terkait Usia
Beberapa perubahan dalam komposisi tubuh dan fisiologis terjadi akibat
penuaan, sehingga memengaruhi farmakokinetika dan farmakodinamika
obat. Perubahan ini dapat memengaruhi antara lain :
1) Absorbsi
pH lambung meningkat seiring dengan penambahan usia, sehingga
penyerapan obat-obat yang memerlukan pH asam seperti kalsium karbonat
menurun. Selain itu luas permukaan yang mampu mengabsorbsi juga
menurun karena berkurangnya aliran darah ke saluran cerna (usus).
Dampaknya adalah laju absorbsi diperlambat. Oleh karena absorbsi yang
lebih lambat, maka konsentrasi puncak obat juga lebih rendah disertasi
penundaan waktu mencapai kadar puncak. Secara keseluruhan semua hal
tersebut dapat memengauhi bioavaibilitas.
2). Distribusi
Usia tua meningkatkan rasio jaringan lemak lebih besar daripada
jaringan otot sehingga memperlama waktu paruh obat-obat yang
terlarut dalam lemak seperti golongan benzodiasepin, teofilin. Hal ini
menyebabkan penundaan efek dan mempercepat akumulasi. Selain itu,
total body water & lean body mess menurun, sehinggan Vd obat turun.
serum albumin menurun seiring usia, perlu waspada terhadap
toksisitas obat highly protein bound seperti fenitoin, warfarin,
ceftriaxon, furosemide, ARB, nifedipin, propanolol, hormon, NSAID,
risperidon.
3) Metabolisme
Perubahan minor terhadap fungsi liver terjadi pada manusia
yang disebabkan oleh penurunan liver blood flow disertai penurunan
aktivitas enzimatik fase 1.
4) Eliminasi
Fungsi ginjal dipengaruhi penuaan yang disebabkan oleh
menurunnya laju filtrasi glomerulus sehingga meningkatkan fungsi ADR.
Estimasi klirens kreatinin menggunakan metode urin tampung
sebaiknya dilakukan untuk menetapkan dosis yang optimum bagi obat
yang eliminasinya melalui ginjal
B. Perubahan Farmakodinamik
Perubahan farmakodinamik terkait usia antara lain meningkatnya
sensitivitas terhadap sedasi dan kegagalan psikomotor dengan
benzodiazepin. Selain itu kadar dan durasi pain relief akan meningkat
dengan narkotika. Perubahan yang lain adalah meningkatkan kantuk
dan lateral sway dengan alkohol, nadi turun jauh akibat beta-blockers,
peningkatan sensitivitas karidak terhadap digoksin, serta peningkatan
sensitivitass terhadap antikolinergik.
PROBLEM MEDIK UMUM
A. Pertimbangan Terkait Penyakit
Beberapa kondisi penyakit lebih sering terjadi pada manula yakni
arthtritis, osteoporosis, dementia, depression, dan inkontinensia.
Manula menunjukkan tanda dan gejala tidak khass pada
beberapa penyakit seperti infark miokard, pneumonia, sehingga
seringkali missdiagnosed.
B. Sindroma Geriatri
Sebagai akibat perubahan fisiologis dan efek penuaan terhadap
badan dan pikiran. Problem ini meliputi kegagalan kognitif,
inkontinensia urun, jatuh, depresi, malnutrisi, dan osteoporosis.
Obat/Kelas Obat yang Berasosiasi Merubah Kognisi
Aritmia (disopiramid) Antiemetik/antivertigo (meclizine)
Antihistamin (difenhidramin) Antiparkinson (benztropin)
Antipsikotik (thioridazine) Antipasmodik (beladona)
Benzodiasepin Digoksin
Histamin-1 reseptor antagonis NSAID
Opioid agonis (pethidin) Skeletal muscle relaxan
TCA Obat yang Dapat Memicu Inkontinensia Urin
Urge Overflow Stress Functional
Diuretik antikolinergik Alfa-alenergik- alkohol
bloker
Caffeine Kalsium-chanel- Kalsium-chanel-
bloker bloker
Muscle relaxants Sedatives Alfa-adrenergik-
agonis
Alkohol Antidepresan Sedatives
Alfa-adrenergik-
agonis
Antiparkinson
DRP UMUM
Beberapa faktor dapat meningkatkan DRP pada manula, sehingga perlu
monitoring secara ketat. Faktor tersebut antara lain :
1) Overuse atau Polymedikasi atau Polyfarmasi
Overuse mengacu pada penggunaan obat tanpa indikasi atau overdosis
dari suatu obat.
2) Underuse
Beberapa kasus, manula justru tidak mendapat obat yang semestinya
untuk meningkatkan outcome atau kualitas hidup karena ketakutan akan ADR.
3) Misuse
Manula seringkali menerima obat penghilang nyeri golongan NSAID untuk
artritis ataupun benzodiazepin untuk insomnia jangka panjang.
4) Mengalami Adverce Drug Event (ADE)
Faktor resiko mengalami ADE adalah polifarmasin, multiple comorbid
conditions, pernah mengalami adverce drug event, berat badan rendah atau
body mass index yang rendah, usia >85 tahun dengan klirens renal <
50ml/menit.
5) Non-adherence, Overcompliance
Nonadherence (tidak patuh). Beberapa alasan manula tidak patu adalah
lupa, pendengaran kurang, penglihatan menurun, tidak paham, ESO, kesulitan
fisik.
6) Interaksi Obat-obat
Interaksi obat-obat dapat memicu ADE dan kemungkinannya semakin
besar dengan jumlah obat yang diresepkan semakin banyak. Efek yang dijumpai
akibat interaksi obat-obat adalah confusion, cognitive impairment, hipotensi.
Kombinasi Obat yang Berpotensi Menimbulkan Interaksi
Combination RIsk
ACE inhibitor + pottasium Hiperkalemia
ACE inhibitor + K sparing diuretic Hiperkalemia, hipotensi
Digoxin + antiartimik Bradikardia, aritimia
Digoxin + diuretik + antiartimik + diuretik Elektrolit imbalace, athimia
Diuretik + diuretik Elektroril imbalance, dehidrasi
Benzodiazepin+antidepresan+Benzodiaze Sedasi, bingung
pin+antipsikotik

CCB/nitrat/vasodilator/diuretik Hipotensi

7) Interaksi Obat-Penyakit
Pasien dengan obesitas akan merubah volume distribusi obat lipofilik.
Sementara itu asciles akan merubah volume distribusi obat hidrofilik.
Implementasi Pharmaceutical Care
Pelaksanaan pharm care pada populasi geriatri hendaknya dilaksanakan
secara komprehensif, meliputu hal-hal berikut :

1) History Taking
• Tanyakan riwayat obat kronik, suplemen, OTC
• Tanyakan metode yang digunakan untuk tetap minum obat
• Tanyakan adherence
• Tanyakan riwayat alergi obat
2) Assessing
• Tentukan apakah DRP yang menyebabkan problem medik
• Pertimbangkan apakah obat saat ini menyebabkan sindroma geriatri
• Match medical problem list-drug therapy
• Periksa hasil monitoring terapi obat
• Terapkan indeks ketepatan medikasi (MAI)
• Tetapkan ketegori obat sesuai Beers Criteria
• Tanyakan hal-hal berikut :
a) Adakah indikasi pengobatan?
b) Apakah pengobatan efektif sesuai dengan kondisinya?
c) Apakah dosis sudah tepat?
d) Apakah rute pemberian sudah tepat?
e) Apakah rute pemberian praktis bagi pasien?
f) Apakah ada interaksi obat-obat yang signifikan?
g) Apakah ada interaksi obat-penyakit yang signifikan?
h) Apakah ada duplikasi obat yang tidak perlu?
i) Apakah lama terapi sudah tepat?
j) Apakah pilihat obat sudah yang termurah?
3) Monitoring
Parameter Monitoring Obat Pada Manusia

Obat Monitoring
Aminoglikosida Cr serum, kadar plasma
OAD Kadar gula
Anti-epilepsi Kadar obat plasma, Kejang alergi
ACE Kadar kalium
Anti-psikotik EPS
Digoksin Cr serum, kadar plasma, tanda toksisitas
Diuretik Kadar kalium
EPO Tekanan darah, kadar besi & ferrtin
Fibrat LFT, complete blood count
Besi Kadar besi, CBC
Niacin Kadar gula, LFT
Statins LFT
Teofilin Kadar obat plasma
Warfarin INR
4) Documenting problems and formulating Care Plan

5) Consulting the physician regarding problem and solution


• Komunikasikan DRP yang ditemukan dan temukan solusi dan saran
• Diskusikan di bangsal
• Ikuti word round bersama
• Jangan melalui telepon kecuali terpaksa

6) Counseling
• Pertimbangkan untuk merubah jadwal pakai obat, frekuensi untuk tingkatkan
adherence
• Provide bath written and oral information
• Libatkan caregiver
• Pertimbagkan untuk gunakan alat banti konseling
KESIMPULAN

• Farmakoterapi yang sukses berarti menggunakan obat yang tepat


pada dosis yang tepat, untuk indikasi yang tepat pada pasien secara
individual
• Penuaan mengubah farmakokinetika dan farmakodinamika obat
• ADEs adalah DRP yang paling umum terjadi pada manusia

Anda mungkin juga menyukai