1 Akumulasi Obat
Untuk menghitung aturan dosis ganda untuk seorang pasien atau pasien-
pasien, pertama parameter farmakokinetika diperoleh dari kurva kadar plasma-
waktu yang didapat melalui penelitian obat dosis tunggal. Dengan parameter ini,
dan pengetahuan tentang ukuran dosis dan jarak waktu pemberian ()
memungkinkan untuk memprediksi kurva kadar plasma-waktu yang lengkap atau
kadar plasma pada setiap waktu setelah dimulainya pengaturan dosis. Untuk
menghitung pengaturan dosis ganda, perlu menetapkan apakah dosis obat yang
berikutnya berpengaruh pada dosis sebelumnya.
Prinsip superposisi menganggap bahwa dosis obat sebelumnya tidak
mempengaruhi farmakokinetika dari dosis berikutnya. Oleh karena itu, kadar
dalam darah setelah dosis kedia, ketiga atau dosis ke-n akan terjadi overlay atau
superimpose pada kadar dalam darah yang dicapai setelah dosis ke (n-1). Prinsip
superposisi memungkinkan untuk memperhitungkan kurva konsentrasi plasma-
waktu dari suatu obat setelah pemberian dosis ganda berurutan, yang didasarkan
atas kurva konsentrasi obat dalam plasma-waktu yang diperoleh setelah
pemberian suatu dosis tunggal. Dasar anggapannya adalah obat dieleminasi
melalui kinetika order kesatu dan farmakokinetika obat yang didapat setelah
pemberiam suatu dosis tunggal tidak berubah setelah pemakaian obat dosis ganda
(Shargel et al., 2004).
Gambar 1. Data tiruan yang memperlihatkan kadar dalam darah setelah pemberian dosis
ganda dan akumulasi kadar dalam darah bila dosis yang sama diberikan pada jarak waktu
yang sama
(2.1)
Substitusi untuk Cmaks setelah dosis pertama dan pada keadaan tunak
menghasilkan persamaan berikut:
(2.2)
(2.3)
Untuk administrasi IV, Ka sangat cepat (mendekati ); K sangat kecil jika
dibandingkan dengan Ka dan dapat disubstitusikan pada persamaan 2.3 menjadi:
(2.4)