1
Terapi
optimal
memerlukan penentuan
obat secara tepat
pengetahuan tentang
kondisi klinis pasien dan
penguasaan 2
farmakoterapi.
berapa banyak
pertanyaan
yang timbul
setelah obat
ditentukan
berapa lama
berapa sering obat tersebut
3
dibutuhkan
• perlu dijawab karena timbulnya intensitas efek obat
Berapa (terapetik maupun toksik) umumnya tergantung dosis
banyak
PENENTU
AN DOSIS
diberikan iv
Contoh soal
Data farmakokinetik klindamisin adalah sbb :
K = 0,247 /jam ; t1/2 = 2,81 jam ; Vd = 43,91/1,73 m2.
Berapakah konsentrasi tunak obat setelah 150 mg obat diberikan
secara oral setiap 6 jam selama 1 minggu (anggap obat 100%
terabsorpsi)
9
t1/2 tobramisin adalah 2,15 jam ; Vd =33,5% BB. Berapakah dosis
untuk pasien dg BB 80 kg jika diinginkan kadar tunak 2,5µg/ml ?
Dianggap obat diberikan secara iv setiap 8 jam
= 173 mg
10
Dosis hendaknya 173 mg setiap 8 jam
UK S
EM SI
efek obat umumnya tergantung
AJ A DO
pada kadarnya dalam sirkulasi
sistemik
TIK
LA INE
/M
13
Pada Gambar I
Odosis obat yang sama diberikan berulang-
ulang dengan interval pemberian sebesar
nilai t 1/2 nya contoh:
Okloramfenikol, dengan t 1/2 6-8 jam,
diberikan 4 kali sehari.
ODi sini dapat dilihat, bahwa kira-kira pada
dosis ke 6, kadar-kadar obat yang terukur
dalam darah ternyata tidak bertambah tinggi
lagi.
14
Pada Gambar I
15
dapat diusahakan
dengan
• kadar-kadar yang • dengan pembatasan
tercapai pada keadaan berapa frekuensi
tunak harus selalu • optimalisasi maksimal perhari yang
berada dalam lingkup boleh diberikan.
besarnya dosis tiap
terapi kali pemberian.
Untuk mencapai
keberhasilan pengobatan Kalau perlu
yang maksimal dengan efek
samping minimal
16
• Pada praktek pengobatan yang
sebenarnya, seringkali jadwal obat yang
diberikan malam hari tidak tepat
intervalnya.
• Hal tersebut tidak perlu terlalu
dirisaukan, selama waktu yang
diperlukan untuk mencapai keadaan
tunak tidak terpengaruh.
• Secara simulatif, profil kinetik yang akan
diperoleh mungkin akan mendekati
gambaran seperti pada Gambar 2. 17
Gambar 2
18
Bagaimana kalau pasien
melupakan 1 atau lebih dosis?
O Secara mudah, profil kinetiknya akan
mendekati keadaan seperti Gambar 3.
O Makin sering terlupa minum obat, makin lama
keadaan tunak tercapai, atau mungkin malah
sama sekali tidak tercapai.
O Dengan demikian, sebenarnya mudah sekali
bagi dokter dan farmasis untuk memberikan
pengertian kepada pasien, mengapa aturan
minum obat harus selalu ditaati.
19
Gambar 3
20
Parameter farmakokinetik dosis berulang
21
Parameter farmakokinetik dosis berulang
Parameter lain :
O Cmin adalah kadar terendah yang terukur dalam
satu interval pemberian, yaitu kadar obat sesaat
sebelum pemberian dosis berikutnya.
O Cmax adalah kadar tertinggi setelah pemberian
obat.
O Tingginya fluktuasi (lonjakan kadar tertinggi
terhadap kadar terendah) dapat dihitung dengan
rumus: 22
Cmax - Cmin
% fluktuasi = ----------------------- X 100%
Cmin
23
Sebagai pedoman praktis, agar pengobatan
berjalan secara optimal maka harus
diupayakan agar:
O Cmax tidak melebihi kadar toksik
minimal (KTM)
O Cmin tidak kurang dari kadar efektif
minimal (KEM).
O makin kecil % fluktuasi, keamanan
relatif makin terjamin
24
O Selain itu, untuk menandai apakah ada akumulasi
atau tidak, pengamatan dapat dilakukan pada nilai
AUC0-~.
O Kalau tidak terjadi akumulasi, maka nilai AUC 0-~
pada dosis tunggal sama dengan AUC 0-t pada
dosis berulang (t adalah waktu dimana dosis
berikutnya diberikan).
O Pada keadaaan di mana terjadi akumulasi, maka
nilai AUC pada dosis berulang akan didapatkan
jauh lebih tinggi
25
Pengaruh perubahan dosis dan jarak waktu
pemberian dosis pada Cmaks, Cmin dan Cav
27
Penentuan frekuensi pemberian
obat
O Besarnya suatu dosis obat sering dikaitkan dengan
frekuensi pemberian obat
O Makin sering obat diberikan, dosis harus lebih kecil
O Jadi dosis 250 mg setiap 3 jam dapat dirubah
menjadi 500 mg setiap 6 jam tanpa mempengaruhi
konsentrasi tunak rata-rata obat dalam plasma
O Tetapi jika jarak waktu pemberian dosis lebih
panjang, maka besaran dosis yg diperlukan utk
mempertahankan konsentrasi rata2 obat dalam
plasma menjadi lebih besar
28
OJika dipilih jarak waktu pemberian dosis yang
sangat panjang, maka dosis yg besar dapat
menghasilkan kadar puncak plasma di atas
konsentrasi toksik obat, walaupun Cav sama.
OUmumnya jarak waktu pemberian dosis utk
sebagian besar obat, ditentukan oleh t1/2
eliminasi
29
OObat2 yg memiliki batas keamanan yg lebar ,
dapat diberikan pada jarak yg lebih panjang
dari t1/2 eliminasinya tanpa menimbulkan
efek toksik
OObat yg memiliki indeks terapi yg sempit
(digoksin/fenitoin) harus diberikan relatif
sering, utk memperkecil fluktuasi yg
berlebihan dari kadar puncak dan kadar palung
dlm darah
30
Penentuan dosis dan jarak waktu pemberian dosis
O Dosis dan jarak waktu pemberian seharusnya diperhatikan
dalam perhitungan aturan dosis
O Secara ideal, aturan dosis yang telah dihitung, hendaknya
mempertahankan konsentrasi obat dalam serum antara cmaks
dan cmin
O Untuk pemberian dosis ganda secara iv, rasio
cmaks /cmin =
Cmaks = Cp0 / (1-e-kt)
Cmin cp0 e-kT/ (1 – e–kt)
Cmaks = 1
Cmin e-kt
31
C maks = D0 /Vd
-Kt
1–e
-Kt
Cmin = D0 /Vd (e )
-Kt
1–e
32
Contoh soal
t/2 suatu antibiotik = 3 jam ; Vd 20% BB.
Rentang terapetik yang umum untuk antibiotik
ini antara 5 dan 15µg/ml. Toksisitas obat ini
sering teramati pada konsentrasi serum > 20
µg/ml. Hitung aturan dosis iv ganda yang akan
mempertahankan konsentrasi dalam serum
antara 5- 15 µg/ml.
33
Tentukan jarak waktu pemberian
15 = 1 = e -0,231 t = 0,333
5 e –(0,693/3) t .
34
Terima kasih
35