Anda di halaman 1dari 63

PENISILIN, SEFALOSPORIN

DAN
-LAKTAM LAIN
Novi Irwan Fauzi, S.Farm., Apt.
Maria Ulfah, M.Si., Apt
Tiara Berliani, M.Si

Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia


Objectives
After completion of this lecture you will be able to understand
What are betalactam antimicrobials
Mechanism of action
Types of Penicillin, Uses, ADRs
Classification of Cephalosporin, Uses, ADRs
Members of Carbapenem and Monobactam, Uses, ADRs
Alexander Fleming
A. FLEMING
Ilmuwan skotlandia, 1928, melaporkan penemuannya atas
(18811955)
Penicillin, yang dapat menghambat perkembangan bakteri.
Penicillin G
Berasal dari biakan: - P. notatum
Penicillium notatum

Penicillium chrysogenum

Awal pengembangan antibiotika


golongan -laktam
Antibiotik -Lactam adalah obat antibakteri
yang paling banyak diproduksi dan digunakan
di dunia, dan telah di uji klinis sejak
tahun 1941.
Senyawa-Senyawa -Laktam

senyawa -laktam,

Memiliki cincin
Penisilin - Sifat Kimiawi betalaktam
Sefalosporin - Mekanisme Kerja
Monobaktam - Farmakologi Cincin laktam dengan
Carbapenems - Karakteristik Imunologi struktur cincin heteroatom
Inhibitor -laktamase Terdiri dari 3 atom karbon
dan 1 atom nitrogen
Laktam cincin amida ;
atom nitrogen menempel
pada karbon beta terhadap
karbonil.
-lactam ring
BETA-LACTAM ANTIBIOTICS
(inhibitors of cell wall synthesis)

Their structure contains a beta-lactam ring.


The major subdivisions are:
a) penicillins whose official name usually
include or end in cillin
b) cephalosporins which are recognized by the
inclusion of cef or ceph in their official
names.
c) monobactams (e.g. aztreonam)
d) carbapenems (e.g. meropenem, imipenem)
e) beta-lactamase inhibitors (e.g. clavulanic
acid, sulbactam).
Antibiotik -laktam
1. Karakteristik -Lactam
2. Mekanisme Kerja
3. Mekanisme Resistensi
Antibiotik -laktam

1. Karakteristik -Lactam 2. Mekanisme Kerja


Same Mechanism of Action -lactam Interfere with cell wall
Inhibit cell wall synthesis synthesis by binding to penicillin-
Bactericidal (except against binding proteins (PBPs) which are
Enterococcus sp. located in bacterial cell walls
Short elimination half-life Inhibition of PBPs leads to

inhibition of peptidoglycan
Primarily renally eliminated
synthesis Cell death
Broad Spectrum
Mekanisme Kerja
Menghambat pertumbuhan bakteri
dengan mengganggu reaksi transpeptidasi
dalam sintesis dinding sel bakter
menghambat sintesis dinding sel bakteri

Dinding Sel Bakteri Gram Negatif


Membran luar : suatu lapisan lipid ganda
Porin : Protein yang membentuk kanal
yang menjadi akses hidrofilik ke membran
sitoplasmik
Antibiotik -laktam secara struktural
analog dengan substrat Penicillin-binding
proteins (PBPs) berikatan secara
kovalen dengan tempat aktif PBPs
Ikatan tsb menghambat rekasi
transpeptidase menghentikan sintesis
peptidoglikan kematian sel
Dinding sel merupakan lapisan luar yang rigid, menutupi
keseluruhan membran sitoplasma. Dinding sel mempertahankan
bentuk sel serta mencegah lisis sel yang mungkin terjadi sebagai
akibat dari tekanan osmotik yang tinggi di dalam sel dibanding
dengan lingkungan luarnya.
Dinding sel terdiri dari kompleks silang-kait, peptidoglican, yang
terdiri atas polisakarida dan polipeptida.
Polisakarida mengandung gula-gula amino yang berubah-ubah,
asam N-acetylglucosamine dan asam N-acetylmuramic.
Penicillin-binding proteins (PBPs)mengkatalisis reaksi
transpeptidase untuk membentuk ikatan silang dengan peptida
terdekat.
-Laktam

Vid 1
-Lactams can easily penetrate Gram (+) bacteria, but the outer cell
membrane of Gram (-) bacteria prevents diffusion of the drug.

Terdapat perbedaan struktur dinding sel bakteri


gram positif dan gram negatif.
Gram positif,
thick peptidoglycan layer in cell wall
Only have an inner membrane they do not
have an outer membrane
No porins and no lipopolysaccharides
Gram Negative
Thin layer of peptidoglycan in cell wall
Have both an inner and an outer membrane
Outer membrane contain porins
Have lipopolysaccaharides
Oleh karena itu, -laktam lebih sensitif pada
bakteri gram positif
Antibiotik -laktam
3. Mekanisme Resistensi
i. Produksi enzim -laktamase Inaktivasi antibiotik oleh beta-laktamase,

ii. Modifikasi PBPs target

iii. Gangguan penetrasi obat untuk mencapai PBP target

iv. Adanya pompa aliran keluar (Effluks System)

Trapping mechanism
Vid 1
The shortage of autolytic enzyme
Vid 2
Mekanisme Resistensi
i. Produksi enzim -laktamase
Produksi -laktamase yang paling umum dijumpai
Contoh :
-laktamase diproduksi oleh Staphulococcus aureus, Haemophilus sp., dan
Escherichia coli,

ii. Modifikasi PBPs target


Perubahan PBP target merupakan dasar resistensi terhadap metisilin pada
stafilokokus dan dasar terhadap penisilin pada pnemokokus dan enterokokus.
Organisme yang resisten tersebut menghasilkan PBP yang berafinitas rendah thd
pengikatan dengan antibiotik -laktam organisme tidak dapat dihambat
pertumbuhannya.
Mekanisme Resistensi (2)

iii. Gangguan penetrasi obat untuk mencapai PBP target


Hanya terjadi pada spesies Gram (-) memiliki membran dinding sel luar yang
impermeabel
Gram (+) tidak memiliki membran dinding sel luar yang impermeabel

iv. Adanya pompa aliran keluar (Effluks System)


Beberapa organisme juga dapat mentransfor antibiotik Betalactam dari periplasma
kembali melintasi dinding sel melalui pompa efluks.
Toxicity

-Lactams target PBPs exclusively, and


because human cell membranes do not have
this type of protein -lactams are relatively
non toxic compared to other drugs which
target common structures such as ribosomes.

About 10% of the population is allergic


(sometimes severely) to some penicillin type
-lactams.
Hypersensitivity testing
Modification of -Lactams

-Lactam type antibiotics can be modified at various positions to


improve their ability to:
-be administered orally (survive acidic conditions)

-be tolerated by the patient (allergies)

-penetrate the outer membrane of Gram (-) bacteria

-prevent hydrolysis by -lactamases

-acylate the PBPs of resistant species (there are many different

PBPs)
PENICILIN (-LAKTAM 1)
PENICILIN
Antibiotik pertama yang digunakan secara klinis pada tahun 1941
Salah satu antibiotik paling toksik
Diperoleh dari :
Penicillium notatum (Early)
Penicillium chrysogenum (Now, Better Yield)

Stabilitas; Stabil pada pH 6-6,8.


Dalam suasana basa terjadi hidrolisis
terbentuk asam penisiloat. Pada suasana
asam (pH<3), terjadi protonasi cincin beta-
laktam, cincin beta-laktam terbuka,
membentuk asam penisilenat.
Telah berhasil diisolasi asam 6-aminopenisilanat (6-APA), yang digunakan sebagai bahan
dasar sintesis sejumlah besar turunan penisilin. 6-APA aktivitas antibakteri rendah.

Penicillium chrysogenum
Secara klinik pada pengobatan in vivo kestabilan dipengaruhi oleh:
Asam lambung, Enzim penisilinase, inaktivasi, Cincin laktam terbuka.

Enzim Amidase, membentuk 6-APA

Subtitusi pada rantai samping dapat mempengaruhi sifat farmakologis


dan aktivitas antibakteri.
Klasifikasi

A. Penicillin
Contoh : Penisilin G, Penisilin V, Penisilin benzatin
Penisilin G :

o Obat pilihan untuk infeksi streptokokus, enterokokus, pneumokokus yang rentan-penisilin,


stafilokokus yang tidak menghasilkan -laktamase, spesies klostridium Gram (+)
o Meningococci, Diplococcus gonorrhoeae Gram (-)

o Treponema pallidum, leptospirrosis Spirochete

B. Penicillin yang Resisten terhadap -laktamase Stafilokokus


Contoh : Metisilin, Nafsilin, Penisilin Isoksazolil
Penisilin semisintesis

Diindikasikan untuk infeksi stafilokokus yang menghasilkan -laktamase

Aktif terhadap stafilokokus dan streptokokus.

Tidak aktif terhadap enterokokus, bakteri-bakteri anaerob, dan gram negatif.


Klasifikasi (2)

C. Penisilin Berspektrum Luas


Contoh : Aminopenicilin; ampisilin, amoksisilin.
Carboxypenicillin; carbenicillin, ticarcillin
Ureidopenicillin; piperacillin, mezlocillin dan azlicillin.

Aktivitas terbesar terhadap gram positif, aktivitas thd gram negatif lebih besar
dari penicillin, bakteri anaerob yang tidak memproduksi beta-laktamase, rentan
beta-laktamase
Penicillin
Penicillin G
Natural penicillins are those which can be obtained directly from the
penicillium mold and do not require further modification.
Many species of bacteria are now resistant to these penicillins.
not orally active
Penicillin G could not be administered orally due to the acidic
conditions of the stomach.
Adverse reactions

Allergic reactions Allergic reactions


Common Reason
Urticaria, fever,angioneurotic degraded products of penicillin
edema,eosinophlia, hemolytic Prevention:
anemia
History of allergic reactions
Severe: anaphylactic shock
Skin test
Herxheimer reaction
Epinephrine
flu-like symptoms including
headache, joint and muscle pain,
body aches, sore throat, general
malaise, sweating, chills, nausea
Penicillin V
Penicillin V is produced when phenoxyacetic acid rather than
phenylacetic acid is introduced to the penicillium culture. Adding the
oxygen decreases the nucleophilicity of the carbonyl group, making
penicillin V acid stable and orally viable.
NARROW SPECTRUM PENICILLINS
Biosynthetic (natural) penicillins
Antistaphylococcal beta-lactamase
resistant penicillins

BROAD SPECTRUM PENICILLINS


Aminopenicillins
Antipseudomonal penicillins
- Carboxypenicillins
- Ureidopenicillins
Penggunaan Klinis

AB (Rute) Dosis Dosis Anak Data-Data Farmakokinetika


Dewasa
F T 1/2 Cmax Iktn prot

Ampicilin 250-500 50-100


mg/ 6 jam mg/kg/BB 50% 1.2 jam
Dalm 2-4 dosis
Amoxicillin 250-500 20-40 mg/kg/BB 60-90 6,75
(PO) mg/ tid dalam 3 dosis 75-90 % 17-20%
menit g/mL
Co- 20-40 mg/kg/BB
amoxiclav dalam 3 dosis
(PO)
Ticarcillin 3 gram q4- 200-300
(IV) 6 jam mg/kg/BB dlm
4-6 dosis
Piperacillin 3-4 gram 300 mg/kg/BB 0,6-1,3
(IV) Q4-6 jam dlm 4-6 dosis 16-22%
jam
Penggunaan Klinis

Ampicilin dan amoksisilin, per oral diberikan untuk mengatasi infeksi


saluran pernafasan atas dan bawah, infeksi saluran pencernaan, infeksi
kulit, infeksi saluran kemih, otitis media.
Penggunaan aminopenicillin ditujukan untuk mengatasi infeksi:
Basil Gram negatif aerob (H. Influenza, E. Coli, Salmonella)
Kokus Gram positif aerob (Enterococci, S. Pnemoniae, S. Aureus dan S.
Epidermidis).
Penggunaan Klinis

Carboxypenicillin Antipseudomonas, memperluas spektrum ampisilin,


meliputi P. Aeruginosa, spesies Enterobacter.
Carboxypenicillin pertama yaitu Carbenicillin, tidak lagi digunakan
sebagai agen parenteral seiring dengan ditemukannya Ticarcillin, lebih
aktif sehingga dapat diberikan dengan dosis yang lebih rendah dan lebih
dapat ditoleransi. Tahan asam, dapat diberikan per oral untuk ISK.
Ureidopenicillin, memperluas spektrum Carboxypenicillin, meliputi
Klebsiella pneumoniae.
Gram Positif Aerob
MIC
S. Aureus; 0,12-0,25 g/mL
S. Epidermidis; 0,12-0,4 g/mL
S. Pneumoniae; 0,01-0,25 g/mL
Enterococcus; 0,38-3 g/mL (Amox); 0,5-5g/mL (Ampsl)
Corynebacterium diphteriae; 0,002-4g/mL
B. Anthracis; 0,25g/mL
Gram Negatif Aerob
MIC
H. Influenza; 0,05-0,8g/mL
E. Coli; 1,25-12,5g/mL
Salmonella; 0,8-3g/mL
Farmakokinetika
Terdistribusi luas keseluruh tubuh.
Cairan synovial dan pleura.
Liver, lungs, gallblader, prostate and muscle.
Middle ear effusion, secretion bronchial, sputum, maxillary sinus secretion, and
tonsil.
Low concentration saliva, sweat, and tears.
Only minimal concentration are attained in CSF setelah PO, IM, or IV. Higher
concentration may be attained when meninges are inflamed.
Eliminasi
Metabolisme; hidrolisis beta laktam menjadi asam penisiloat. Inakativ antibakteri.
Ekskresi aminopenisilin dan metabolitnya dengan cepat diekskresi melalui urin. Dalam
jumlah sedikit diekskresi melalui feses.
SEFALOSPORIN (-LAKTAM 2)
SEFALOSPORIN
Berasal dari fungi Cephalosporium acremonium, 1948, oleh
Brotzu. Menghasilkan sefalosporin P, N dan C.
Hasil hidrolisis dari sefalosporin C inilah yang merupakan inti
dasar perkembangan antibiotik - Laktam II.
Hasil hidrolisis sefalosporin C yaitu asam 7-aminosefalosporanat
(7-APA). - Laktam

Dihidrotiazin (sefem)

7-aminosefalosporanat
SEFALOSPORIN (2)

Sepertihalnya 6-APA, aktivitas antibiotik Sefalosporin sebaiknya hanya digunakan


7-ACA rendah, namun substitusi R1 dan untuk pengobatan infeksi bakteri berat
atau yang tidak dapat diobati dengan
R2 telah menghasilkan obat-obat antibiotik lain, sesuai dengan spektrum
dengan aktivitas terapeutik yang baik antibakterinya.
dan bertoksisitas rendah. Disamping harganya mahal potensi
Sefalosporin lebih stabil daripada antibakterinya besar. Jadi, perlu diingat
sefalosporin bukan obat terpilih untuk
pensilin terhadap bakteria yang
kebanyakan infeksi.
menghasilkan beta-laktamase sehingga
Turunan Sefalosporin dikelompokan
biasanya mempunyai spektrum kerja berdasarkan generasi. Generasi pertama
yang lebih luas. lebih aktif terhadap bakteri gram positif,
Agen-agen ini larut air dan relatif stabil sementara generasi-generasi berikutnya
menunjukan peningkatan aktivitas
terhadap perubahan pH dan Suhu. terhadap bakteri aerob gram negatif.
Klasifikasi

Sefalosporin Sefalosporin Sefalosporin Sefalosporin


Generasi Pertama Generasi Kedua Generasi Ketiga Generasi Keempat

Sefadroksil Sefamandol Sefotaksim Sefepim


Sefazolin Sefonicid Seftazidim Sefpirom.
Sefalexin Sefaklor Seftriakson
Sefalotin Sefuroksim Sefiksim
Sefapirin Sefoxitin Sefoprazon
Sefadrin. Sefmetazol Seftizoksim.
Sefotetan.
Adverse reactions

Alergi Reaksi hipersensitivitas yang identik seperti penisilin, termasuk


anafilaksi, demam, ruam kulit, nefritis, granulositopenia, dan anemia
hemolitik.

Inti dasar sefaloporin cukup berbeda dengan penisilin, oleh karenya, pasien
yang alergi penisilin belum tentu pula alergi sefaloporin.

Frekuensi silang antara 5-10%, akan tetapi tetap pasien dengan riwayat
anafilaksis penisilin sebaiknya tidak diberikan sefalosporin.
Sefalosporin
Generasi Pertama
Sefadroksil, Sefazolin, Sefalexin, Sefalotin, Sefapirin, Sefadrin.
Sebagian besar turunan ini diperkenalkan untuk penggunaan klinik antara
tahun 1960 dan 1970.
Spektrum antibakteri: terutama aktif terhadap cocci kecuali enterococci, E. Coli,
K. Pneumonae, N. Gonorrhoae, H. Influenzae, P. Mirabilis, Salmonella sp. dan
Shigella sp. Tahan terhadap -laktamase luar sel yang dihasilkan S. aureus
tetapi tidak tahan bila dihasilkan oleh bakteri gram negatif.
Penggunaan klinis:

- pengobatan infeksi saluran kemih

- luka-luka minor stafilokokus

- infeksi polimikroba minor seperti selulitis atau abses jaringan lunak.


Sefalosporin Generasi Pertama
Farmakokinetika dan Dosis

Nama Obat/Cara Penggunaan Klinis Dosis Abs Kadar T 1/2 Protein Ekskresi
Pemberian Plasma Plasma Urin
Utama: Infeksi Sal. Dosis Dewasa:
Kemih. 4 dd 250-500 mg
Digunakan Juga: 0,8-1,2
Sefaleksin/ P.O 90% 32g/mL 10-15 % 90 %
Infeksi kardiovaskular, Dosis Anak: jam
sal. Nafas, kulit dan 25-40mg/Kg/hari
jaringan lunak. Dalam 4 dosis
Dosis Dewasa:
Lebih
2 dd 500-1000mg
tinggi
1,3-1,6
Sefadroksil/ P.O 85% sedikit 20 % 90%
Dosis Anak: jam
dari
30 mg/Kg/har
32g/mL
Dalam 2 dosis
Dosis dewasa:
0,5-2g q8 jam
1,8
Sefazolin/ IV - 64g/mL 85% 95%
Dosis anak: jam
25-100mg/kg/hari
Dalam 3 atau 4 dsis
Sefalosporin
Generasi Pertama
Distribusi
Didistribusikan luas keseluruh jaringan dan cairan tubuh kecuali CSF.

Efek Samping
Syok anafilatik, neutropenia dan leukositopenia jarang terjadi.

Dapat terjadi kenaikan SGOT dan BUN tetapi dapat kembali normal

walaupun pengobatan masih berlangsung.


Bahaya nefrotoksisitas sangat kecil, sehingga dapat digunakan pada
penderita ggn fungsi ginjal.
Sefalosporin
Generasi Kedua

Sefamandol, Sefonicid, Sefaklor, Sefuroksim, Sefoxitin, Sefmetazol, Sefotetan.

Turunan ini diperkenalkan untuk penggunaan klinik sekitar tahun 1970.

Spektrum antibakteri: hampir sama dengan generasi pertama, namun


secara umum lebih aktif terhadap bakteri Gram-negatif enterik, dan tahan
terhadap -laktamase. H. Influenzae atau Branhamella cattarhalis. Bakteri
anaerob (B fragills).

Penggunaan klinis: sinusitis, otitis, infeksi saluran napas bagian bawah,


dimana bakteri diatas umumnya sebagai agen infeksi.
Sefalosporin Generasi Kedua
Farmakokinetika dan Dosis

Nama Obat/Cara Penggunaan Klinis Dosis Abs Kadar T Protein Ekskresi


Pemberian Plasma Plasma Urin
Infeksi pada saluran
seni, sal. nafas atas
Dosis Dewasa:
dan bawah, infeksi 16g/m 0,8
Sefaklor/ P.O 3 dd 250 mg 40 % 60-85%
kulit dan jaringan L jam
lunak, serta
gonorhoe
Infeksi sal. Seni, sal. Dosis Dewasa:
Nafas, kulit, sendi, 250-500mg bid
Sefuroksim aksetil jaringan lunak dan 1,7
50 %
(Pro-drug)/ P.O meningitis. Dosis Anak: jam
125-250mg bid
Sefalosporin
Generasi Kedua
Distribusi:
Didistribusikan luas keseluruh jaringan dan cairan tubuh kecuali
CSF. Sefuroksim merupakan satu-satunya yang didistribusikan ke
CSF sehingga dapat digunakan untuk mengobati meningitis. Akan
tetapi, kurang efektif dibandingkan seftriakso atau sefotaksim
(Generasi ketiga).
Sefalosporin
Generasi Ketiga
Sefotaksim, Seftazidim, Seftriakson, Sefiksim, Sefoprazon, Seftizoksim

Turunan ini diperkenalkan untuk penggunaan klinik dalam tahun 1980.

ciri utama obat-obat ini adalah rentang paparan gram negatif lebih luas
dan kemampuan untuk melintasi sawar darah-otak.

Spektrum Antibakteri: strain haemophilus, neisseria penghasil beta-


laktamase, citrobacter, Serratia marcescens, providencia. Seftazidim dan
sefoperazon yg hanya aktif terhadap P. aeruginosa.
Sefalosporin
Generasi Ketiga
Penggunaan klinis
Digunakan untuk sejumlah besar infeksi parah yang diakibatkan oleh
bakteri resisten terhadap sebagian besar obat lain.
Gonorrhoe : Sefiksim dosis tunggal (400mg)
Seftriakson dosis tunggal (125 mg parenteral),
Karena strain N. Gonorrhoe banyak resisten thd penisilin.
Karena dapat melintasi sawar darah-otak digunakan untuk meningitis,
yang disebabkan pneumokokus, H. Influeanzae,
Sefalosporin Generasi Ketiga
Farmakokinetika dan Dosis

Nama Obat/Cara Penggunaan Klinis Dosis Abs Kadar T 1/2 Protein Ekskresi
Pemberian Plasma Plasma Urin
Infeksi saluran seni,
napas, empedu, Dosis Dewasa:
infeksi pada 1 dd 1-2 gram
abdominal, kulit,
60-140
Seftriakson/ IV tulang, sendi, Dosis Anak: - 8 jam 83-96% 60-80%
g/mL
jaringan lunak, serta 50-100mg/kg/hari
utnuk pencegahan dalam 1 atau 2
infeksi sebelum dan dosis
sesudah operasi.
Infeksi saluran seni, Dosis Dewasa:
otitis media akut, 2 dd 50-100mg
2,3-
bronkitis akut..
Sefiksim/ P.O 40-50% 3,7 20 %
Dosis Anak:
jam
8 mg/Kg/har
Dalam 2 dosis
Nama Obat/Cara Penggunaan Klinis Dosis Abs Kadar T 1/2 Protein Ekskresi
Pemberian Plasma Plasma Urin
Infeksi saluran seni,
napas, empedu,
Dosis Dewasa:
infeksi pada 90%
1-2gram q6-12 jam
abdominal, kulit, (50% nya
1,1
Sefotaksim/ IV tulang, sendi, - 83-96% dlm
Dosis Anak: jam
jaringan lunak, serta bentuk
50-200mg/kg/hari
utnuk pencegahan utuh)
dalam 4-6 dosis
infeksi sebelum dan
sesudah operasi.
Aktivitas yang Dosis Dewasa:
menonjol thd Ps. 1-2gram q6-12 jam
Aeruginosa. 1,5
Seftazidim/ IV -
Dosis Anak: jam
75-150mg/Kg/hari
Dalam 3 dosis
Sefalosporin
Generasi Keempat
Sefepim, Sefpirom

Turunan ini diperkenalkan untuk penggunaan klini dalam tahun 1995.

Spektrum Antibakterinya lebih luas dibandingkan generasi sebelumnya.


Aktif thd bakteri gram positif dan gram negatif yang telah resisten, lebih
tahan thd beta-laktamase, dan aktif thd P. Aeruginosa.

Penggunaan klinis: pengobatan infeksi saluran seni, saluran napas


bagian bawah, infeksi pada abdominal, kulit, dan septikaemia.
Sefalosporin Generasi Keempat

Nama
Farmakokinetika dan
Pemberian
Obat/Cara
Dosis
Penggunaan Klinis Dosis Abs Kadar
Plasma
T 1/2 Protein
Plasma
Ekskresi
Urin
pengobatan infeksi Dosis Dewasa:
saluran seni, saluran 0,5-2gram q12 jam
napas bagian bawah,
Sefepim/ IV infeksi pada Dosis Anak: - 8 jam 80-95%
abdominal, kulit, dan 75-120mg/kg/hari
septikaemia. dalam 2atau 3
dosis terbagi
Generation Of Cephalosporins
Criteria First-generation Second-generation Third-generation Fourth- generation
cephalosporins cephalosporins cephalosporins cephalosporins
Common - Activity on gram- - More stable to - - Much more active on - Enhanced
characters positive bacteria: Lactamase gram-negative bacteria antimicrobial activity
first>second>third - More active on gram- - Stable to extended - - Stable to ESBLs
- Activity on gram- negative bacteria Lactamase produced by - More activity on gram-
negative bacteria: gram-negative bacteria positive cocci
first<second<third - Less active on gram- - Effective on anaerobes
- Stability to -Lactamase positive bacteria and P.aeruginosa
produced by gram- - Less renal toxicity - No renal toxicity
negative rods: - Effective on anaerobes - Penetrating body fluids
first<second<third - No effect on and tissues well
- Renal toxicity: P.aeruginosa
first>second>third

Clinical uses - Penicillin-resistant - Gram-negative bacteria a wide variety of serious infections caused by
staphylococcal infection infections infections caused by organisms that are
- Minor to moderate - Anaerobic infections organisms that are resistant to third-
infections caused by resistant to most other generation
sensitive bacteria drugs cephalosporins
Obat Lactam Lainnya
1. Monobaktam
2. Carbapenem
3. Inhibitor Beta-laktamase
MONOBAKTAM
MONOBAKTAM
Diisolasi dari Gluconocabacter, Acetobacter, Aztreonam, carumonam
Chromobacterium, tetapi aktivitas antibakterinya
sangat lemah. Substitusi pada rantai samping No effect on gram-positive
meningkatkan aktivitas antibakterinya dan bacteria and anaerobes
ketahanan thd betalaktamase.
High activity on gram-negative
Relatif resisten terhadap betalaktamase. bacteria
Penicillin-allergic patients
Spektrum Antibakteri: aktiv thd gram negatif aerobik. tolerate well
Penggunaan klinis: hanya aktif thd gram negatif Low toxcity
aerob, seperti H. Influenzae, serta meningokokus dan
gonokokus yang menghasilkan betalaktamase.

Derivat/turunan monobaktam yang bermanfaat


secara klinis yaitu Azetroenam.
MONOBAKTAM

Nama Obat/Cara Penggunaan Klinis Dosis Abs Kadar T 1/2 Protein Ekskresi
Pemberian Plasma Plasma Urin
Infeksi berat oelh Dosis Dewasa:
1,6-
gram negatif aerob. 1 gram 125
Azetroenam/ IV - 2,1 56 % 70%
g/mL
jam

Distribusi: terdistribusi luas ke dalam berbagai


jaringan dan cairan tubuh yaitu sinovial, pleural,
sekresi bronkus empedu, hati, paru-paru, ginjal
otot.
CARBAPENEM
CARBAPENEM

Carbapenem adalah analog The most important antimicrobial agents


penisilin alami, yaitu cincin in 1990s
tiazolidin diganti dengan Wide spectrum and high activity
ikatan rangkap dan gugus
metilen. Resistant to most -Lactamase(including
cephalosporinase)
Substitusi struktur pada
rantai samping berfungsi
untuk modifikasi lipofilitas,
meningkatkan stabilitas thd Turunan karbapenem ini terdiri dari
beta laktamase, sehingga imipenem, meropenem.
aktivitas antibakterinya
serupa dengan sefalosporin
generasi ketiga.
Imipenem
Spektrum luas, aktif thd berbagai batang gram negatif, gram positif serta
anaerob. Kebal thd betalaktamase. Dinonaktifkan oleh dehidropeptidase
didalam tubulus ginjal sehingga konsentrasi dalam urin rendah.
Diindikasikan untuk infeksi yang disebabkan bakteri yang rentan dan
resisten thd obat lain. Dalam penggunaan klinis biasanya dikombinasi
dengan cilasti yang merupakan suatu agen penghambat dehidropeptidase.
Berpenetrasi ke dalam jaringan dan cairan tubuh dengan baik, termasuk
CSF.
Dosis umum: IV; 250-500 mg setiap 6-8 jam.
T1/2: 1 jam
Meropenem
Spektrum aktivitas antibakteri serta distribusinya sama dengan imipenem,
namun meropenem tidak rusak oleh dehidropeptidase.
Dosis umum: IV; 1 gram tiap 8 jam.
INHIBITOR BETA-LAKTAMASE
Inhibitor Beta-laktamase

Penghambat beta-laktamase yang telah


Clavulanic acid, Sulbactam, digunakan dalam pengobatan ialah asam
tazobactam klavulanat dan sulbaktam.
Tidak memperlihatkan aktivitas antibakteri,
Weak antimicrobial action sehingga tidak dapat digunakan sebagai obat
tunggal.
Protect -lactams from
Tujuan penggunaannya dalam kombinasi
inactivation by -lactamase yaitu untuk mengikat enzim beta laktamase,
sehingga antibiotika pasangannya bebas dari
Synergism pengrusakan oleh enzim tersebut.
Keuntungannya dapat menggunakan
antibiotika pilihan pertama untuk infeksi yang
awalnya rentan thd enzim beta-laktamase.
Sehingga dapat lebih luas dalam
menghambat aktivitas bakterinya.

Anda mungkin juga menyukai