1.
)
PERTANYAAN DISKUSI
1. Jelaskan penggolongan antibiotika berdasarkan struktur kimianya!
2. Jelaskan mekanisme kerja antibiotika beta-laktam!
3. Lihat gambar struktur penisilin dibawah ini!
2. Mekanisme kerja β-laktam serangan nukleofil dari gugus hidroksil serin enzim transpeptidase pada
karbonil karbon cincin β-laktam yang bermuatan positif, sehingga terjadi penghambatan biosintesis
peptidoglikan. Akibatnya dinding sel bakteri menjadi lemah karena tekanan turgor dari dalam sehingga
dinding sel akan pecah atau lisis sehingga bakteri mengalami kematian.
3.
Rantai
samping
(b)
a. Cincin beta laktam yang memiliki aktivitas antibakteri. Cincin beta laktam pada penicilin memiliki
struktur yang sama dengan gugus ujung D-analin-D-analnin dari bagian peptapetida unit peptidoglikan
nasen sehingga dapat menghambat kerja enzim transpeptidase dengan cara mengikat enzim melalui
ikatan kovalen sehingga mencegah terjadi pembentukan dinding sel.
b. Bagian acyl side chain merupakan rantai samping. Pada gugus meruah (bulky) dapat ditambahkan gugus
lain.
c. Dimodifikasi :
- Penicilin tahan asam karena stabilitas penicilin terhadap asam lambung dimana dapat
menghidrolisis rantai samping amida dan membuka cincin beta-laktam sehingga penicilin menjadi
tidak aktif. pengatasannya dengan adanya gugus penarik elektron, O dan N pada posisi Cα (contoh
: gugus fenoksi yang terikat pada rantai amida). Gugus tersebut dapat mencegah penataulangan
penicilin menjadi asam penilat yang terjadi dalam suasana asam.
- Penicilin tahan β-laktamase β-laktamase dapat membuka cincin β-laktam sehingga penicilin
menjadi tidak aktif pengatasannya dengan adanya gugus meruah (bulky) pada rantai samping (mis :
cincin aromatik yang pada kedudukan orto mengandung gugus halogen atau metoksi). Efek halangan
ruang gugus meruah dapat mempengaruhi pengikatan enzim β-laktamase pada cincin β-laktam dan
menyebabkan perubahan konformasi sehingga enzim kehilangan aktivitas.
5. Rantai samping
Lead compound
a. Cincin beta laktam pada cefalosporin memiliki aktivitas antibakteri. Cincin beta laktam pada
cefalosporin memiliki struktur yang sama dengan gugus ujung D-analin-D-analnin dari bagian
peptapetida unit peptidoglikan nasen sehingga dapat menghambat kerja enzim transpeptidase dengan
cara mengikat enzim melalui ikatan kovalen sehingga mencegah terjadi pembentukan dinding sel.
b. Bagian R-side chain dan R2-side chain merupakan rantai samping. Pada bagian gugus meruah yang
diberikan tambahan gugus.
c. Pada C-3 untuk mendapatkan sifat fisika dan kimia yang dihendaki, sedangkan pada C-7 untuk
mengubah spektrum aktivitas.
- Modifikasi C-3 meningkatkan resosnansi enamin sehingga kereaktifan cincin β- laktam
terhadap sisi aktif pada substrat D-analin-D-analnin dalam biosintesis peptidoglikan meningkat
sehingga aktivitas antibakteri meningkat.
- Modifikasi C-7 seperti sefamisin, penambahan gugus metoksi pada posisi 7 dapat
meningkatkan ketahanan senyawa terhadap serangan β-laktamase.
Penggantian isosterik dari atom S pada cincin dihidrotiazin dengan atom O menunjukan spektrum
antibakteri yang lebih luas (contoh : oksasefamisin atau oksasefem)