NAMA KELOMPOK
1. Ida Ayu Punik Apsari (161200017/ A1A Farmasi Klinis)
2. Ida Bagus Bagus Alit Mahayana (161200018/ A1A Farmasi Klinis)
3. K. Sri Satya Haridasami (161200020 A1A Farmasi Klinis)
4. Kadek Ayu Sri Purnawati (161200021/ A1A Farmasi Klinis)
PERTANYAAN DISKUSI
1. Jelaskan penggolongan antibiotika berdasarkan struktur kimianya!
2. Jelaskan mekanisme kerja antibiotika beta-laktam!
3. Lihat gambar struktur penisilin dibawah ini!
a. Tandai bagian yang merupakan lead structure dan memiliki aktivitas farmakologis
sebagai aktibakteri! Kaitkan alasan penandaannya dan hubungkan dengan
mekanisme kerja dari penisilin!
b. Bagian mana yang merupakan rantai samping dan dilakukan modifikasi pada
struktur tersebut!
c. Jelaskan alasan modifikasi rantai samping dari penisilin! Dan struktur apa yang
ditambahkan untuk melakukan modifikasi tersebut!
4. Apakah perbedaan cephalosporin generasi 1,2,3 dan 4 berdasarkan spektrum/aktivitas
antibakterinya, kemampuan menembus CSF, waktu paruh dan inaktivasi akibat β-
laktamase!
5. Lihat gambar struktur cephalosporin disamping!
a. Tandai bagian yang merupakan lead structure dan memiliki aktivitas farmakologis sebagai
aktibakteri! Kaitkan alasan penandaannya dan hubungkan dengan mekanisme kerja dari
cephalosporin!
b. Bagian mana yang merupakan rantai samping dan dilakukan modifikasi pada struktur
tersebut!
c. Jelaskan alasan modifikasi rantai samping dari cephalosporin! Dan struktur apa yang
ditambahkan untuk melakukan modifikasi tersebut!
Gambar b. serangan nukleofil gugus hidroksil serin enzim transpeptidase terhadap karbon karbonil
cincin ꞵ-laktam.
Antibiotika ꞵ-laktam hanya dapat membunuh bakteri pada fasa pertumbuhan tidak dapat
mempengaruhi yang dalam bentuk tidak aktif atau persisten. Untuk menunjukkan kerja pada bakteri
Gram-negatif, seperti E. coli atau P. aeruginosa, antibiotika ꞵ-laktam pertama-tama harus menembus
membran terluar selubung bakteri secara difusi pasif melalui saluran yang terbentuk oleh pori protein.
Sesudah menembus membrane terluar, antibotika ꞵ-laktam masuk melalui dinding sel, melewati
ruang periplasma dan mencapai sasaran, yaitu enzim serin protease yang terdapt pada membrane
terdalam (sitoplasma). Enzim ini yang bertanggung jawab terhadap biosintesis dinding sel. Pengaruh
pada biosisntesis dinsing sel merupakan kerja bakterisid utama dari antibiotika ꞵ-laktam Efek
antibiotika ꞵ-laktam terhadap bakteri yaitu menghentikan perumbuhan bakteri, dengan cara
menghambat biosintesis peptidoglikan, menurunkan kelangsungan hidup kultur, membuat sel menjadi
lisis.
ꞵ-laktamase merupakan enzim yang dapat menginaktifkan antibiotika ꞵ-laktam. Pada bakteri
Gram-negatif, enzim ꞵ-laktamase terdapat pada ruang periplasma, suatu posisi yang strategis karena
harus dilewati oleh antibiotika ꞵ-laktam sebelum mencapai sasaran. Pada bakteri Gram-positif enzim
tesebut dilepaskan ke dalam medium dan merusak antibiotika ꞵ-laktam sebelum mecapai sel
Penghambat ꞵ-laktamase adalah senyawa yang dapat menetralkan enzim ꞵ-laktamase sehingga
penginaktifan antibiotika ꞵ-laktam dan tanpa halangan dapat secara bebas menunjukkan kerja
bakterisidnya. Karena efek sinergis tersebut, penghambat ꞵ-laktamase sering digunakan bersama-
sama dengan antibiotika ꞵ-laktam untuk mengatasi infeksi bakteri yang telah tahan.
Gambar diagram perbedaan cara perlindungan ꞵ-laktamase terhadap bakteri Gram-positif dan
Gram-negatif
Selain menghambat enzim peptidoglikan transpeptidase, antibiotika ꞵ-laktam seperti penisilin,
sefalosporin, dan monobactam, juga menghambat DD-karboksipeptidase (merupakan suatu enzim
yang bekerja pada ikatan peptide diantara dua ujung residu D-alanin dari UDP-N-asetilmuramat-L-
Ala-D-Glu-meso-Dap-D-Ala-D-Ala dan substrat sitetik yang berhubungan seperti Diasetil-L-Lis-D-
Ala-D-Ala.
3. a. Tandai bagian yang merupakan lead structure dan memiliki aktivitas farmakologis sebagai
aktibakteri! Kaitkan alasan penandaannya dan hubungkan dengan mekanisme kerja dari
penisilin!
Bagian yang dilingkari tersebut merupakan lead structure dan memiliki aktivitas
farmakologis sebagai aktibakteri, dimana jika dihubungkan dengan mekanisme kerja dari
penisilin, dimana serangan nukleofil dari gugus hidroksil serin enzim transpeptidase pada
karbonil karbon cincin ꞵ-laktam yang bermuatan positif, sehingga terjadi hambatan
biosisntesis peptidoglikan. Akibatnya dinding sel menjadi lemah, dan karena tekanan turgor
dari dalam, dinding sel akan pecah atau lisis sehingga bakteri mengalami kematian, yang
dapat dilihat pada gambar dibawah ini
b. Bagian mana yang merupakan rantai samping dan dilakukan modifikasi pada struktur tersebut!
Bagian yang merupakan rantai samping pada struktur penisilin yaitu R-COO- (bagian yang
dilingkaran berwarna hitam). Rantai samping R-COO- memiliki gugus R, dimana gugus dapat
dimodifikasi dengan penambahan struktur lain (bagian dilingkari dengan warna hijau)
c. Jelaskan alasan modifikasi rantai samping dari penisilin! Dan struktur apa yang ditambahkan
untuk melakukan modifikasi tersebut!
Alasan modifkasi rantai samping dari penisilin yaitu untuk membuat turunan penisilin baru
dengan sifat yang lebih baik dibandingkan penisilin alami.
Sifat-sifat tersebut antara lain:
- Penisilin yang tahan terhadap asam, yaitu karena ada gugus penarik electron, misalnya
gugus fenoksi, yang terikat pada rantai samping asam amino. Gugus tersebut mencegah
penataulangan penisilin menjadi asam penilat, yang terjadi dalam suasana asam.
- Penisilin yang tahan terhadap ꞵ-laktamase, yaitu karena ada gugus meruah (bulky) pada
rantai samping asam amino, mislanya cincin aromatik yang pada kedudukan orto
mengandung gugus halogen atau metoksi. Efek halangan ruang gugus meruah tersebut
dapat mempengaruhi pengikatan enzim ꞵ-laktamase pada cincin ꞵ-laktam dan
menyebabkan perubahan konformasi sehingga enzim kehilangan aktivitas
- Penisilin dengan spektrum luas, yaitu karena ada gugus hidrofil, seperti NH2, pada rantai
samping, sehingga penembusan obat melalui pori saluran protein membrane terluar
bakteri Gram-negatif menjadi lebih besar.
- Penisilin yang aktif terhadap bakteri Gram-negatif dan Pseudomonas aeruginosa,
disebabkan ada gugus asidik pada rantai samping, seperti -COOH, SO3H, dan -NHCo-.
- Penisilin yang bekerja sebagi pra-obat, didapat melalui beberapa cara sebagai berikut :
Membuat bentuk garam, contoh : prokain penisilin G, dan benzatin penisilin G.
Menutupi gugus amino bebas, misalnya yang terdapat pada struktur ampisilin, dengan
membentuk gugus amida yang akan diurai kembali pada in vivo, contoh : piperasilin,
azlosilin, mezlosilin, dan aplasilin.
Membentuk ester pada gugus karboksil yang terikat atom C3, contoh : bukampisilin,
pivampisilin, dan Talampisilin.
Struktur yang ditambahkan untuk melakukan modifikasi pada rantai samping (R) pada
struktur penisilin, yaitu:
4. Perbedaan cephalosporin generasi 1,2,3 dan 4 berdasarkan spektrum/aktivitas
antibakterinya, kemampuan menembus CSF, waktu paruh dan inaktivasi akibat β-
laktamase!
1. Sefalosporin generasi pertama merupakan antibiotik yang memiliki spectrum kerja yang
lebih sempit dibandingkan dengan generasi selanjutnya, terutama aktif terhadap cocci,
kecuali enterococci, E.coli, pneumoniae, P.mirabilis, Salmonella sp., Shigella sp.
Turunan ini tahan terhadap -laktamase luar sel yang dihasilkan oleh S.aureus tetapi
tidak tahan jika dihasilkan oleh bakteri gram negative. Waktu paruh eliminasi lebih
pendek dan kemampuan untuk menembus cairan serebrospinal lebih rendah.
2. Sefalosporin generasi kedua memiliki spectrum yang hampir sama dengan generasi
pertama, tetapi turunan ini lebih aktif terhadap bakteri gram negative enteric, dan tahan
terhadap -laktamase. Waktu paruh eliminasinya hampir sama dengan generasi pertama
tetapi kemampuan untuk menembus cairan serebrospinal lebih baik dibandingkan dengan
generasi pertama.
3. Sefalosporin generasi ketiga memiliki spektrum antibakteri yang lebih luas dibandingkan
generasi sebelumnya. Secara turunan ini aktif terhadap bakteri Gram-negatif yang telah
resisten, lebih tahan terhadap -laktamase, tetapi kurang aktif terhadap bakteri gram
positif. Beberapa dari turunan ini aktif terhadap Pseudomonas aeruginosa. Sefalospirin
generasi ketiga memiliki waktu paruh yang panjang ± 8 jam, kemampuan untuk
menembus cairan serebrospinal yang baik.
4. Sefalosporin generasi keempat memiliki spectrum antibakteri yang lebih luas dari
generasi sebelumnya. Turunan ini aktif terhadap bakteri gram positif dan gram negative
yang sudah resisten. Memiliki sifat yang lebih tahan terhadap -laktamase dan aktif
terhadap Pseudomonas aeruginosa. Sefalospirin generasi ketempat memiliki waktu paruh
yang Panjang ± 8 jam.
5. Lihat gambar struktur cephalosporin disamping!
a. Tandai bagian yang merupakan lead structure dan memiliki aktivitas farmakologis
sebagai antibakteri! Kaitkan alasan penandaannya dan hubungkan dengan
mekanisme kerja dari cephalosporin!
Bagian yang dilingkari dengan warna hijau tersebut merupakan lead structure dan
memiliki aktivitas farmakologis sebagai antibakteri. Struktur into dari turunan
sefalosporin yaitu yaitu asam-7-amino-sefalosporanat yang merupakan kompleks cincin
dihidrotiazin dan cincin beta-laktam pada posisi 7. Daya kerja sefalosporin ialah
bakterisida. Mekanisme kerja antimikrobanya dengan menghambat sintesis dinding
sel mikroba (sintesis peptidoglikan yang diperlukan kuman untuk ketangguhan
dindingnya). Jadi yang dihambat ialah reaksi transpeptidase tahap ketiga dalam rangkaian
reaksi pembentukan dinding sel. Spektrum kerja sefalosporin luas dan meliputi banyak
kuman Gram-positif dan gram-negatif, termasuk E.coli, Klebsiella, dan Proteus.
b. Bagian mana yang merupakan rantai samping dan dilakukan modifikasi pada
struktur tersebut!
Bagian yang merupakan rantai samping dan rantai yang dapat dilakukan modifikasi
adalah rantai R pada posisi 3 (Rantai samping R2) (bagian yang dilingkari dengan warna
orange) dan rantai R pada posisi 7 (Rantai Samping R (R-CONH-)) (Bagian yang
dilingkari dnegan warna hijau).
c. Jelaskan alasan modifikasi rantai samping dari cephalosporin! Dan struktur apa
pada posisi 7 atau 3 dari cincin sefem. Modifikasi substituent pada C-3 untuk
mendapatkan sifat kimia, fisika yang dikehendaki, sedang modifikasi pada C-7 untuk
sehingga kerektifan cincin beta lactam terhadap sisi aktif substrat D-alanil-D-alanin
meningkat
- Aktivitas biologis sangat tergantung pada rantai samping yang terikat pada posisi 7.
memiliki aktivitas antimikroba yang baik terhadap bakteri gram positif tetapi aktivitas
kelas satu adalah kelompok kecil yang tidak bermuatan seperti metil. Grup metil pada
posisi C-3 memberikan afinitas rendah untuk PBP umum yang sebagian dapat
baik mengikat PBP dan dengan demikian aktivitas antimikroba yang lebih baik. Tidak
pertama karena kelompok Cl pada posisi C-3 dan karenanya aktivitasnya meningkat,
tetapi sering diklasifikasikan sebagai karena rantai samping C-7 yang lebih terkait
memiliki gugus α-amino pada posisi C-7. Struktur ini membuat mereka rentan
Sefalosporin generasi kedua awal sangat mirip dalam struktur dasar dengan
7. Kelompok yang berbeda ditemukan pada posisi 7-α seperti 7-α-iminohidroksi dan 7-α-
generasi ketiga dapat diserap secara oral tanpa perlu esterifikasi . Ini misalnya dilakukan
Sefalosporin generasi keempat memiliki aktivitas lebih besar melawan bakteri gram
negatif daripada generasi kedua dan ketiga. Perbedaan ini dikaitkan dengan mereka menjadi
rantai sisi C-3 sefalosporin generasi keempat dapat berdifusi melalui membran bakteri gram
Cartika Harpolia. 2016. Kimia Farmasi. Pusdik SDM Kesehatan. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Klinik
Wilkins.
University Press.