Anda di halaman 1dari 3

LO :

1. Bagaimana mekanisme resistensi antibiotik pada manusia, ambil salah satu contoh
antibiotik pada manusia, ambil salah satu contoh antibiotic terhadap patogen tersebut!
2. Bagaimana kerja antibiotik dalam mengeliminasi bakteri dan bagaimana mekanisme
bakteri berhasil menghindari bakteri?
3. Bagaimana pemeriksaan resistensi antibiotik atau uji sensitivitas pada suatu antibiotik?
JAWABAN LO :
1. Skema mekanisme resistensi Amoxicillin dengan bakteri E. Colli :

2. Bagaimana kerja antibiotik dalam mengeliminasi bakteri dan bagaimana mekanisme


bakteri berhasil menghindari bakteri?
a. cara kerja antibiotik :
- Menghambat sintesis dinding sel
Dinding sel mengandung polimer mukopeptida kompleks (murein dan peptidoglikan)
yang berbeda secara kimiawi yaitu terdiri dari polisakarida dan polipeptida.
Polisakarida mengandung gula asam amino N-asetilglukosamin dan asam asetil
muramat. Asam asetil muramat ini hanya dimiliki oleh sel bakteri. Pada gula asam
amino menempel rantai peptida pendek dan ikatan silang dari rantai peptida ini
mempertahankan kekakuan dinding sel. Tempat kerja antibiotik pada dinding sel
bakteri adalah lapisan peptidoglikan. Lapisan ini sangat penting dalam
mempertahankan kehidupan bakteri dari lingkungan yang hipotonik, sehingga
kerusakan atau hilangnya lapisan ini akan menyebabkan hilangnya kekauan dinding
sel dan akan mengakibatkan kematian.
- Penghambatan pada fusi membran plasma
Sitoplasma pada sel-sel hidup berikatan dengan membran sitoplasma yang berperan
di dalam barier permeabilitas selektif, berfungsi di dalam transport aktif dan
mengontrol komposisi internal dari sel. Bila fungsi integritas membran sel ini
terganggu maka ion dan makromolekul akan keluar dari sel dan akan menghasilkan
kerusakan dan kematian sel.
- Penghambatan melalui sintesis asam nukleat
Seperti rifampin yang menghambat pertumbuhan bakteri melalui pengikatan pada
DNA dependent RNA polymerase. Rantai polipeptida dari enzim polimerase melekat
pada faktor yang menunjukkan spesifisitas di dalam pengenalan letak promoter dalam
proses transkripsi DNA. Rifampin berikatan secara nonkovalen dan kuat pada subunit
RNA polimerase dan mempengaruhi proses inisiasi secara spesifik sehingga
mengakibatkan hambatan pada sintesis RNA bakteri.
- Penghambatan pada metabolisme folat
Trimetoprim dan sulfonamid mempengaruhi metabolisme folat melalui
penghambatan kompetitif biosintesis tetrahidrofolat yang bekerja sebagai pembawa 1
fragmen karbon yang diperlukan untuk sintesis DNA, RNA dan protein dinding sel.
b. Mekanisme bakteri melawan antibiotik
- Aktivasi pompa effluks
Pompa effluks adalah protein transmembran yang akan mengeluarkan molekul obat
yang telah masuk. Pada bakteri normal obat masuk melalui peptidoglikan sehingga
mekanisme antimikroba akan aktif dan sel bakteri akan lisis. Namun, pada bakteri
yang resisten terhadap antibiotik, antibiotic akan masuk melalui peptidoglikan
namun molekul obat atau antibiotik yang masuk ke dalam sel ini akan dipompa keluar
oleh pompa effluks sehingga sel akan tetap bertahan hidup.
- Menurunkan uptake molekul obat
Beberapa bakteri mengalami mutasi yang menyebabkan permeabilitas membrane dari
bakteri tersebut meningkat. Pada sel bakteri yang normal molekul antibiotik lebih
mudah masuk ke dalam sel sehingga efek terapi tercapai, dan sel akan lisis. Namun,
pada bakteri yang resisten permeabilitas membran akan meningkat menyebabkan
molekul obat lebih susah masuk sehingga sel bakteri tetap hidup
- Transfer Gen
DNA yang mengkode gen resisten berasal dari bakteri yang telah mati, DNA tersebut
akan di upgrade oleh sel bakteri normal sehingga terbentuk bakteri baru yang resisten.
Akibatnya sel bakteri yang sudah tersisipi gen resisten akan mereplikasi dirinya dan
menghasilkan anakan sel yang juga resisten.
- Memblok antibiotik dengan cara mengubah dinding sel sehingga tidak dapat ditembus
Kelompok bakteri ini secara alami resisten terhadap antibiotik tertentu karena
kurangnya target bagi antibiotik untuk berikatan, dan juga karena membran selnya
tidak dapat ditembus.
- Perubahan area target yang menurunkan daya ikat antibiotik
Pada mekanisme ini, bakteri memperoleh mutasi gen yang mengubah target antibiotik
sehingga menurunkan efektivitasnya. Masing-masing antibiotika dirancang untuk
menyasar proses penting dalam tubuh bakteri. Sebagai contohnya, antibiotika
fluorokuinolon bekerja dengan cara mengganggu fungsi protein yang terlibat dalam
proses replikasi DNA bakteri. Mutasi yang menyebabkan resistensi terhadap
fluorokuinolon seringkali mengubah konformasi protein ini, sehingga mengurangi
pengikatan antibiotik ke sasarannya.
- Menghasilkan enzim pengurai antibiotik sehingga antibiotik menjadi tidak aktif
Bakteri ini mengkode gen yang menghasilkan enzim yang mengurai molekul
antibiotik sebelum antibiotik ini membunuh bakteri. Contohnya adalah enzim beta
laktamase, enzim ini akan menguraikan struktur beta laktam pada antibiotik, sehingga
antibiotik menjadi tidak aktif lagi dan tidak dapat membunuh bakteri.

3. Bagaimana pemeriksaan resistensi antibiotik atau uji sensitivitas pada suatu antibiotik?
Pengujian kepekaan bakteri Salmonella spp. terhadap antibiotik dilakukan dengan metode
difusi cakram (disk diffusion method) dan interpretasi hasil mengacu pada Clinical and
Laboratory Standards Institute. Bakteri Salmonella spp. yang resisten diinokulasikan
pada media padat nutrien agar (Oxoid) miring, dipindahkan satu ose ke dalam brain heart
infusion (BHI), kemudian diinkubasi di dalam inkubator pada suhu 35oC selama 24 jam
hingga menjadi keruh. Sebanyak 0,1 ml bakteri yang telah dimurnikan disuspensikan
dalam buffered peptone water (BPW) 0,1% 9 ml hingga kekeruhannya menyamai dengan
0,5 Mc Farland dengan menggunakan vortex mixer. Suspensi bakteri diinokulasikan
secara merata pada Mueller-Hinton agar (MHA) padat sebanyak 0,1 ml dengan
menggunakan hockey stick. Kertas kosong (blank disc) dan kertas antibiotik ditempelkan
di dalam MHA padat yang sudah berisi suspensi bakteri. Antibiotik yang digunakan
adalah ampisilin 10 µg/ml, sefalotin 30 µg/ml, streptomisin 10 µg/ml, nalidixid acid 30
µg/ml, eritromisin 15 µg/ml, kloramfenikol 30 µg/ml, trimetoprim sulfametoksazol 25
µg/ml, dan tetrasiklin 30 µg/ml. Media MHA diinkubasi di dalam inkubator pada suhu
37o C selama 24 jam. Isolat bakteri ditentukan kepekaannya terhadap antimikrob dengan
mengukur diameter zona terang atau hambat yang terbentuk. Diameter zona hambatan
dengan menggunakan jangka sorong. Penentuan susceptible (S), intermediate (I), dan
resistant (R) ditentukan melalui ukuran diameter zona terang atau hambat yang terbentuk
berdasarkan rekomendasi standar CLSI.

Anda mungkin juga menyukai