Anda di halaman 1dari 33

ANTIBIOTI

K
TABLE OF
CONTENTS

01 Penggolongan Antibiotik

02 Mekanisme Kerja
Antibiotik

03 Indikasi Antibitotik

2
PENGERTIAN

Antibiotik adalah senyawa alami yang dihasilkan oleh jamur atau


mikroorganisme lain yang dapat membunuh bakteri penyebab
penyakit pada manusia ataupun hewan.
Beberapa antibiotika merupakan senyawa sintetis (tidak dihasilkan oleh
mikroorganisme) yang juga dapat membunuh atau menghambat
pertumbuhan bakteri, Meski antibiotika memiliki banyak manfaat,
tetapi penggunaannya telah berkontribusi terhadap terjadinya
resistensi

Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi


bakteri yang bersifat bakterisid (membunuh bakteri) atau
bakteriostatik (mencegah berkembangbiaknya bakteri)
(Kemenkes, 2011)

3
Penggolongan
Antibiotik

Penggolongan Antibiotik

Berdasarkan spektrum Berdasarkan mekanisme Berdasarkan Struktur


atau kisaran terjadinya kerja Kimia

4
Berdasarkan spektrum
kerja

Dibedakan menjadi dua ;

1. Antibiotik berspektrum sempit (narrow spektrum),


yaitu antibiotik yang hanya mampu menghambat segolongan jenis bakteri saja, contohnya hanya
mampu menghambat atau membunuh bakteri gram negatif saja. Antibiotik yang termasuk dalam
golongan ini adalah penisilin, streptomisin, neomisin, basitrasin.

2. Antibiotik berspektrum luas (broad spektrum),


yaitu antibiotik yang dapat menghambat atau membunuh bakteri dari golongan gram positif maupun
negatif. Antibiotik yang termasuk golongan ini yaitu tetrasiklin dan derivatnya, kloramfenikol,
ampisilin, sefalosporin, carbapenem dan lain-lain
Berdasarkan mekanisme
kerja

1. Menghambat sintesis dinding sel mikroba


Obat yang termasuk kedalam golongan ini adalah penisilin, sefalosporin, basitrasin, vankomisin dan sikloserin. Dinding
sel bakteri terdiri dari polipeptidoglikan yaitu suatu kompleks polimer mukopeptida (glikopeptida). Sikoserin akan
menghambat reaksi paling dini proses sintesis dinding sel kemudian diikuti oleh basitrasin dan
vankomisin dan yang paling akhir adalah penisilin dan sefalosporin yang akan menyebabkan kerusakan dinding sel dan
terjadinya lisis pada dinding sel.

2. Mengganggu keutuhan membran sel mikroba


Obat yang termasuk kelompok ini adalah polimiksin, golongan polien dan antiseptik survace antigen agent.
Contohnya polimiksin akan merusak membran sel setelah bereaksi dengan fosfat dan fosfolipid membrane sel
mikroba dan memengaruhi permeabilitas membrane sel mikroba tersebut. Kerusakan membrane sel
menyebabkan keluarnya berbagai komponen penting yaitu protein, asam nukleat, nukleotida dan lain-lain
Berdasarkan mekanisme
kerja

3. Menghambat sintesis protein sel mikroba


Obat yang termasuk dalam golongan ini adalah golongan aminoglikosid, makrolid, linkomisin, tetrasiklin, dan
kloramfenikol. Sintesis protein berlangsung di ribosom dengan bantuan mRNA an tRNA. Ribosom terdiri dari 2 subunit
yaitu ribosom 30S dan 50S.
Contohnya : Streptomisin akan berikatan dengan kompleks 30S dan kode pada mRNA salah dibaca oleh tRNA pada
waktu sintesis protein dengan berbagai cara. Akibatnya akan terbentuk protein yang abnormal dan non fungsional bagi
sel mikroba

4. Menghambat metabolisme sel mikroba


Antimikroba yang termasuk dalam golongan ini adalah sulfonamide, trimetoprim
dan sulfon. Contohnya sulfonamide akan bersaing dengan PABA untuk diikutsertakan
dalam pembentukan asam folat maka terbentuklah analog asam folat yang nonfungsional

5. Menghambat sintesis asam nukleat sel mikroba


Antimikroba di dalam kelompok ini adalah rifampisin dan golongan kuinolon.
Contohnya rifampisin berikatan dengan enzim polymeraseRNA (pada sub unit) sehingga menghambat sintesis
RNA dan DNA oleh enzim tersebut
Berdasarkan Struktur
Kimia

Struktur dinding sel merupakan target


ideal untuk agen antimikroba. Dinding sel
terdiri dari zat yang disebut
peptidoglikan, yang terdiri dari polimer
pengulangan dari dua gula:
Nasetilglukosamin dan
asam N-asetilmuramin.
MARS
Antibiotik yang mampu menyerang
Despite being red, Mars is a cold
dinding sel bakteri adalah : glikopeptida
place. The planet is full of iron
oxide dust

JUPITER

8
𝛽 𝐥𝐚𝐤𝐭𝐚𝐦

Antibiotik ß-laktam dapat dipandang sebagai inhibitor


PBP (penicillin binding protein)yang biasanya merakit lapisan
peptidoglikan yang mengelilingi sebagian besar bakteri
dan mentarget PBP (penicillin binding protein) yang ada
dimembran sel bakteri dan berperan dalam pembentukan
peptidoglikan.
Golongan ß-laktam antara lain golongan sefalosporin
(sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil,
sefotaksim), golongan monosiklik, dan golongan penisilin
(penisilin, amoksisilin, ampicillin). Penisilin adalah suatu
agen antibakterial alami yang dihasilkan dari jamur jenis
Penicillium chrysognum

9
Glikopeptida

Seperti ß-laktam, glikopeptida yang dikenal dengan


vancomisin dan telavancin membunuh bakteri
dengan mencegah sintesis dinding sel. Mereka mengikat
bagian D-alanyl-D-alanine dari rantai samping
peptida dari subunit peptidoglikan prekursor. Karena
sebagian besar molekul glikopeptida besar,
pengikatan ini mencegah subunit diakses oleh PBP yang
biasanya akan memasukkan mereka ke dalam
polimer peptidoglikan yang tumbuh

1
0
Menghambat
Sintesis Protein

Bakteri menggunakan protein sebagai sumber


energi untuk berkembang. Sintesis protein ini
dilakukan dengan menggunakan proses
umum. Pertama, sejumlah bahan baku atau
bahan penyusun,seperti RNA, asam amino,
dan nukleosida trifosida yang mengandung
energi, harus diperoleh dan tersedia di dalam
bakteri. Jika kondisi ini terpenuhi, gen bakteri
tempat ditranskripsi menjadi RNA oleh enzim
bakteri khusus. RNA kemudian diterjemahkan
menjadi protein.

1
1
DISCUSSION

DNA dari gen bakteri akan mengalami proses


transkripsi dengan membentuk molekul RNA yang
disebut sebagai RNA messenger (mRNA) dengan
bantuan enzim RNA polimerase. Ribosom mengikat
dan membaca mRNA dan secara tepat memasukkan
asam amino yang dikirim oleh tRNA ke dalam
protein yang baru berdasarkan informasi yang
didapat. Di ribosom, terjadi proses sintesis protein
dari informasi yang ada dalam mRNA, suatu proses
yang disebut translasi. Kompleks besar ini terdiri
dari RNA ribosom (rRNA) dan protein. Ribosom
bakteri 70S terbuat dari subunit 50S terdiri dari 2
molekul rRNA dan 34 protein dan sub unit 30S
terdiri dari 1 molekul rRNA dan 21 protein.

1
2
Aminoglikosida

Aminoglikosida dihasilkan oleh jenis-jenis fungi Streptomyces dan Micromonospora.


Semua senyawa dan turunan semi-sintesisnya mengandung dua atau tiga gula-
aminodi dalam molekulnya, yang saling terikat secara glukosidis. Spektrum kerjanya
luas dan meliputi terutama banyak bacilli gram-negatif.

Obat ini juga aktif terhadap gonococci dan sejumlah kuman gram-positif.
Aktifitasnya adalah bakterisid, berdasarkan dayanya untuk menembus dinding
bakteri dan mengikat diri pada ribosom di dalam sel.
Setiap aminoglikosida bekerja dengan mengikat subunit 30S dari ribosom bakteri,
yang menyebabkan ketidakcocokan antara kodon mRNA dengan aminoacyl-tRNA
dan pada akhirnya terjadi kesalahan translasi protein

Antibiotik yang termasuk ke dalam kelompok ini, antara lain paromomycin,


tobramycin, dan gentamicin
Makrolida

Bekerja bakteriostatis terhadap terutama bakteri gram-positif dan spectrum kerjanya


mirip Penisilin-G. Mekanisme kerjanya melalui pengikatan reversibel pada ribosom
kuman, sehingga sintesa proteinnya dirintangi. Bila digunakan terlalu lama atau
sering dapat menyebabkan resistensi.
Absorbsinya tidak teratur, agak sering menimbulkan efek samping lambung-usus,
dan waktu paruhnya singkat, maka perlu ditakarkan sampai 4x sehari

Semua makrolide terdiri dari inti siklik besar yang disebut cincin lakton makrosiklik karenanya
dinamai makrolide. Cincin ini dihiasi dengan residu gula. Makrolida mengikat erat ke subunit 50S
dari ribosom bakteri di lokasi yang menghalangi keluarnya peptida yang baru disintesis. Dengan
demikian, makrolida berfungsi dengan cara yang mirip dengan aminoglikosida karena mereka
menargetkan ribosom dan mencegah produksi protein.

Contoh antibiotik makrolida, seperti erythromycin, clarithromycin, dan azithromycin.


TETRASIKLIN

Struktur inti dari tetrasiklin terdiri dari empat cincin enam anggota yang tergabung
dan memungkinkan tetrasiklin untuk berinteraksi dengan subunit 30S dari ribosom
bakteri sehingga mencegah pengikatan oleh molekul tRNA yang dimuat oleh asam
amino. Dengan cara ini, sintesis protein terhambat.

bersifat bakteriostatis, hanya melalui injeksi intravena dapat dicapai kadar plasma yang bakterisid
lemah. Mekanisme kerjanya berdasarkan diganggunya sintesa protein kuman. Spektrum
antibakterinya luas dan meliputi banyak cocci gram positif dan gram negatif serta kebanyakan
bacilli. Tidak efektif Pseudomonas dan Proteus, tetapi aktif terhadap mikroba khusus Chlamydia
trachomatis (penyebab penyakit mata trachoma dan penyakit kelamin) dan beberapa protozoa
(amuba) lainnya.

Contohnya tetrasiklin, doksisiklin, dan monosiklin


LINCOSAMID
(KLINDAMISIN
)

Antibiotik ini berikatan dengan subunit 50S dari ribosom bakteri dan menghambat sintesis
protein. Secara teoritis, agen-agen ini harus mencegah produksi racun bakteri, dan mereka sering
digunakan untuk alasan ini sebagai terapi tambahan pada sindrom syok toksik yang disebabkan
oleh streptococcus atau staphylococcus. Mekanisme kerja klindamisin sangat mirip dengan
makrolida.

KLORAMFENIK
OL

Struktur kloramfenikol memungkinkan untuk berikatan dengan subunit


50S dari ribosom dan memblokir pengikatan asam amino oleh tRNA.
Kloramfenikol memiliki spektrum aktivitas yang luas
terhadap berbagai kategori bakteri.
ANTIBIOTIK TARGET DNA
Golongan Kuinolon
Proses replikasi DNA dan transkripsi mRNA yang terjadi selama siklus sel atau siklus pembelahan sel memerlukan
bantuan topoisomerase seperti DNA gyrase (topoisomerase tipe II) untuk mengatur superkoil selama sintesis DNA.
Kuinolon adalah senyawa bakterisidal yang menghambat DNA bakteri dari pelepasan dan penggandaan melalui
penghambatan domain ligase topoisomerase II. Interferensi ini secara berurutan menyebabkan fragmentasi DNA
sementara dan dengan mengkatalisasi bagian segmen DNA di dalam potongan sebelum menutupnya dan meskipun
menyebabkan kematian sel yang cepat.
Senyawa-senyawa kuinolon berkhasiat bakterisid pada fase pertumbuhan kuman, berdasarkan inhibisi terhadap
enzim DNA-gyrase kuman, sehingga sintesis DNAnya dihindarkan. Golongan ini hanya dapat digunakan pada
infeksi saluran kemih (ISK) tanpa komplikasi.
Contoh golongan antibiotik ini ; Ciprofloxacin, levofloxacin, ofloxacin, norfloxacin

1
7
RNA polymerase

Rifamisin terdiri dari rifampin (juga disebut rifampisin), rifabutin, rifapentin, dan
rifaximin. Rifamisin bertindak dengan menghambat RNA polimerase. Mereka bersarang
jauh ke dalam terowonganDNA / RNA dari enzim ini dan, sekali bersarang di posisi ini,
secara sterik memblokir perpanjangan molekul mRNA yang baru lahir

1
8
Folat Sintesis

Trimethoprim-sulfamethoxazole menghambat pertumbuhan bakteri


dengan mencegah sintesis tetrahydrofolate (THF), bentuk aktif asam folat.
THF adalah kofaktor penting untuk jalur yang menghasilkan
deoksinukleotida, yang merupakan blok pembangun DNA.

Sulfamethoxazole melakukan ini dengan meniru para-aminobenzoate (PABA)


dan dengan demikian secara kompetitif menghambat enzim dihydropteroate
synthase yang biasanya memasukkan PABA ke jalur sintesis THF.
Trimethoprim, di sisi lain menghambat dihydrofolate reductase, yang
diperlukan untuk konversi dihydrofolate menjadi THF.

Dengan demikian, kedua obat ini menghambat langkah berbeda di jalur yang
sama, sehingga menghambat produksi senyawa penting untuk pertumbuhan
bakteri

1
9
Indikasi Antibiotik

1. Golongan Penisilin (Amoxicillin, Ampicillin, Penisilin)


digunakan untuk mengobati infeksi paru-paru (saluran pernapasan), infeksi saluran kemih, infeksi kulit,
infeksi telinga tengah atau demam reumatik

2. Sefalosporin,
cara kerja sefalosporin sama dengan penisilin, dimana cukup efektif untuk mengobati kondisi meningitis dan
septikemia, juga untuk mengobati penyakit akibat infeksi bakteri, mulai dari radang tenggorokan,
pneumonia, hingga infeksi tulang.
Sefalosporin terdiri dari 5 generasi,
Contoh obat golongan sefalosporin generasi 1 adalah ; Cefadroxil, Cephalexin, Cefazolin
Contoh obat golongan sefalosporin generasi 2 adalah ; Cefuroxime, cefprozil, cefaclor
Contoh obat golongan sefalosporin generasi 3 adalah ; cefotaxime, cefixime, ceftriaxone, cefoperazone,
ceftazidim, cefditoren
Contoh obat golongan sefalosporin generasi 4 adalah ;Cefepime, cefpirome
Contoh obat golongan sefalosporin generasi 5 adalah ; ceftaroline fosamil

20
Indikasi Antibiotik
3. Golongan Aminoglikosida
Jenis antibiotik yang satu ini umumnya hanya digunakan di rumah sakit untuk mengobati penyakit serius, seperti septikemia
(infeksi yang menyebar pada darah), infeksi staphylococcus, Tuberkulosis resiten obat (TB MDR), endokarditis, infeksi
saluran kemih,infeksi mata atau telinga, infeksi saluran pencernaan yang parah, dan infeksi kulit atau jaringan lunak.
Golongan aminoglikosida antara lain ; Amikacin, gentamicin, kanamycin, neomycin, Streptomycin, tobramycin.

4. Golongan Makrolida
banyak digunakan untuk mengobati masalah kesehatan seperti, bronkitis, sinusitis, servisitis, pneumonia, faringitis, infeksi
telinga,dan radang panggul.
Golongan Makrolida antara lain ; Azhitromycin, Clarithromycin, Erythromycin, Spiramycin

5. Golongan Tetrasiklin
Tetrasiklin sering kali digunakan untuk mengobati infeksi seperti, jerawat dan rosacea (kemerahan dan bintil-bintil pada
wajah).
Golongan tetrasiklin antara lain ; Tetrasiklin HCl, Oxytetracycline, Doksisiklin, Demeclocycline, Minocycline

2
1
Indikasi Antibiotik
6. Golongan Floroquinolone
Umumnya digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernapasan, infeksi ginjal,
pneumonie, Tuberkulosis, sinusitis atau bronkitis yang berat, infeksi saluran empedu, infeksi menular
seksual, infeksi tulang dan sendi
Golongan Quinolone antara lain : Asam pipemidat (Urinter, urotracin), Ciprofloxacin, Moxifloxacin,
Levofloxacin, Gatifloxacin, Ofloxacin

7. Golongan Sulfonamida
Umumnya digunakan mengobati berbagai kondisi akibat infeksi bakteri, seperti bronkitis, pneumonia,
infeksi mata atau telinga, meningitis bakterial, infeksi saluran kemih serta infeksi mata atau telinga.
Golongan sulfonamida antara lain ; Kotrimoksazol, Sulfadiazine, sulfacetamide, Sulfametoksazole,
sulfanilamide, Sulfasalazine

2
2
TREATMENT

VENUS
Venus has a beautiful name
and is the second planet
from the Sun. It’s hotter
than Mercury and its
atmosphere is poisonous

MERCUR
Y
Mercury is the closest
planet to the Sun and the
smallest one in the Solar
System—it’s only a bit
larger than our Moon

2
3
PATIENT
MONITORIN
G
Mercury is the closest planet to the WEEK 1 WEEK 2 Despite being red, Mars is a cold
Sun and the smallest one place, not hot

MERCU MERCU
RY RY
MARS MARS

SATURN SATURN

MERCU MERCU
RY RY
MARS MARS

SATURN SATURN

Jupiter is the biggest planet in our Saturn is a gas giant, composed


Solar System WEEK 3 WEEK 4 mostly of hydrogen and helium

2
4
CONTRAINDICATI
ONS &
INDICATIONS

1. Here you can describe the reason to 1. Here you can describe the reason to
stop the treatment carry on with the treatment

2. Here you can describe the reason to 2. Here you can describe the reason to
stop the treatment carry on with the treatment

3. Here you can describe the reason to 3. Here you can describe the reason to
stop the treatment carry on with the treatment

4. Here you can describe the reason to 4. Here you can describe the reason to
stop the treatment carry on with the treatment

2
5
POST-
PREVENTION

Despite being red, Mars is a cold


place, not hot
Mercury is the closest planet to
the Sun

Venus has a beautiful name, but Neptune is the farthest planet


it’s terribly hot from the Sun

2
6
CASE TIMELINE

Jupiter is the biggest The Sun is the star at the


planet in our Solar center of the Solar
System System

1 2 3 4

Mercury is the smallest Despite being red, Mars


planet in our Solar is a cold place, not hot
System

2
7
CONCLUSIONS

CONCLUSIONS
Mercury is the closest planet to the Sun and the smallest
one in the Solar System—it’s only a bit larger than our
Moon. The planet’s name has nothing to do with the
liquid metal since it was named after the Roman
messenger god, Mercury

2
8
REFERENCES

● AUTHOR (YEAR). Title of the publication. Publisher

● AUTHOR (YEAR). Title of the publication. Publisher

● AUTHOR (YEAR). Title of the publication. Publisher

● AUTHOR (YEAR). Title of the publication. Publisher

● AUTHOR (YEAR). Title of the publication. Publisher

● AUTHOR (YEAR). Title of the publication. Publisher

2
9
OUR TEAM
JOHN PATTERSON
Here you can talk a bit about
this person

HELENA JAMES
Here you can talk a bit about
this person

JENNA DOE
Here you can talk a bit about
this person

3
0
THANKS
Does anyone have any questions?

addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

3
1
CREDITS

This is where you give credit to the ones who are part of this project.
Did you like the resources on this template? Get them for free at our other websites.

◂ Presentation template by Slidesgo


◂ Icons by Flaticon
◂ Infographics by Freepik
◂ Images created by Freepik
◂ Text & Image slide photo created by Freepik.com

3
2
RESOURCE
LINKS

VECTO
PHOTO
R
Hand-drawn nurse team X-ray human head

Hand-drawn nurse helping patient Close up male doctor examine mri X-ray

Hand-drawn nurse helping patient Tablet X-ray shot

Hand-drawn nurse team

Medicine elements background flat style

Medical infographic assistance

Medical infographic elements

Nice infographic human boy flat design

33

Anda mungkin juga menyukai