Nurwandiansa Putri (G 701 15 055) Putri Agesti Indarafanti(G 701 15 267) Miftahul Jannah (G 701 15 174) Kelompok IV Febriyani Barre (G 701 15 122) Ana Sri Rahayu (G 701 15 144) Widiyastuti Darwis (G 701 15 234) Zul Fahmil (G 701 15 074) Ayu Fadlia (G 701 15 199) Penemuan antibiotika terjadi secara 'tidak PENDAHULUAN sengaja' ketika Alexander Fleming, pada Sejarah Antibiotik Beta- tahun 1928, lupa membersihkan sediaan laktam bakteri pada cawan petri dan meninggalkannya di rak cuci sepanjang akhir pekan. Pada hari Senin, ketika cawan petri tersebut akan dibersihkan, ia melihat sebagian kapang telah tumbuh di media dan bagian di sekitar kapang 'bersih' dari bakteri yang sebelumnya memenuhi media. Karena tertarik dengan kenyataan ini, ia melakukan penelitian lebih lanjut terhadap kapang tersebut, yang ternyata adalah Penicilliumchrysogenumsyn. P. notatum (kapang berwarna biru muda ini mudah ditemukan pada roti yang dibiarkan lembap beberapa hari). Ia lalu mendapat hasil positif dalam pengujian pengaruh Lanjutan ekstrak kapang itu terhadap bakteri koleksinya. Dari ekstrak itu ia diakui menemukan antibiotik alami pertama: penicillin G. Penelitian pun terus dilanjutkan untuk mengetahui senyawa yang terkandung pada jamur PenicilliumChrysogenum sehingga lahirlah antibiotik pertama yang disebut Penicillin Karena jasa nya yang besar atas penemuannya tersebut, Alexander Fleming mendapatkan penghargaan Nobel Prize in Medicine pada tahun 1945 bersama Florey dan Chain. Antibiotik-antibiotik jenis baru kemudian ditemukan setelah penemuan penicillin. Antibiotik Golongan Beta-Laktam. Antibiotik beta laktam merupakan golongan antibiotika yang pertama kali ditemukan. Definisi Meskipun sampai sekarang banyak golongan Antibiotik beta-laktam antibiotika dengan berbagai variasi sifat dan efaktivitasnya terhadap bakteri, namun demikian antibiotika ini masih sering dipergunakan sebagai obat pertama dalam mengatasi suatu infeksi. Golongan antibiotika ini secara umum tidak tahan terhadap pemanasan, mudah rusak suasana asam dan basa serta dapat diinaktifkan oleh enzim beta laktamase. Golongan antibiotika yang memiliki kesamaan komponen struktur berupa adanya cincin beta-laktam dan umumnya digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Terdapat sekitar 56 macam antibotik beta-laktam yang memiliki antivitas antimikrobial pada bagian cincing beta-laktamnya dan apabila cincin tersebut dipotong oleh mikroorganisme maka akan terjadi resistensi terhadap antibiotik tersebut. Antibiotik beta-laktamase bekerja membunuh bakteri dengan cara menginhibisi sintesis dinding selnya. Mekanisme Pada proses pembentukan dinding sel, terjadi reaksi transpeptidasi yang Kerja -laktam dikatalis oleh enzim transpeptidase dan Secara Umum menghasilkan ikatan silang antara dua rantai peptidaglukan. Enzim transpeptidase yang terletak pada membran sitoplasma bakteri tersebut juga dapat mengikat antibiotik beta- laktam sehingga menyebabkan enzim ini tidak mampu mengkatalisis reaksi transpeptidasi walaupun dinding sel tetap terus dibentuk. Dinding sel yang terbentuk tidak memiliki ikatan silang dan peptidoglikan lanjutan yang terbentuk tidak sempurna sehingga lebih lemah dan mudah terdegradasi. Pada kondisi normal, perbedaan tekanan osmotik di dalam sel bakteri gram negatif dan di lingkungan akan membuat terjadinya lisis sel. Selain itu, kompleks protein transpeptidase dan antibiotik beta-laktam akan Struktur Antibiotik Beta laktam menstimulasi senyawa autolisin yang dapat mendigesti dinding sel bakteri tersebut. Dengan demikian, bakteri yang kehilangan dinding sel maupun mengalami lisis akan mati. Golongan obat antibiotik - laktam 1. Penisilin Penisilin seringkali kelasnya Penisilin mengandung/akhiran silin. Penisilin diperoleh dari jamur Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum. Penisilin diklasifikasikan sebagai obat -laktam karena cincin laktam mereka yang unik. Mekanisme kerja Penisilin menghambat pembentukan mukopeptida yg diperlukan utk sintesis dinding sel mikroba. Efek bakterisid pd mikroba yg sedang aktif membelah. Penisilin dapat terbagi menjadi beberapa golongan : a. Penisilin natural (misalnya, penisilin G) b. Penisilin antistafilokokal (misalnya, nafcillin) c. Penisilin dengan spektrum yang diperluas (Ampisilin dan Penisilin antipseudomonas) Penisilin dapat terbagi menjadi beberapa golongan : 1. Penisilin natural (misalnya, penisilin G) Golongan ini sangat poten terhadap organisme gram-positif, coccus gram negatif, dan bakteri anaerob penghasil non--laktamase. Namun, mereka memiliki potensi yang rendah terhadap batang gram negatif. 2. Penisilin antistafilokokal (misalnya, nafcillin) Penisilin jenis ini resisten terhadap stafilokokal -laktamase. golongan ini aktif terhadap stafilokokus dan streptokokus tetapi tidak aktif terhadap enterokokus, bakteri anaerob, dan kokus gram negatif dan batang gram negatif. 3. Penisilin dengan spektrum yang diperluas (Ampisilin dan Penisilin antipseudomonas) Obat ini mempertahankan spektrum antibakterial penisilin dan mengalami peningkatan aktivitas terhadap bakteri gram negatif (Katzung, 2007). 2. Sefalosporin Sefalosporin berasal dari fungus Sefalosporin Cephalosporium acremonium, Sefalosporin resisten thd penisilinase, tetapi dirusak oleh sefalosporinase. Bekerja dengan menghambat sintesis peptidoglikan serta mengaktifkan enzim autolisis pada dinding sel bakteri. Sefalosporin termasuk golongan antibiotika Betalaktam. Seperti antibiotik Betalaktam lain, mekanisme kerja antimikroba Sefalosporin ialah dengan menghambat sintesis dinding sel mikroba. Yang dihambat adalah reaksi transpeptidase tahap ketiga dalam rangkaian reaksi pembentukan dinding sel. Sefalosporin aktif terhadap kuman gram positif maupun garam negatif, tetapi spektrum masing-masing derivat bervariasi. sefalosporin lazimnya digolongkan sebagai berikut : Generasi ke I, yang termasuk dalam golongan ini adalah Sefalotin dan sefazolin, sefradin, sefaleksin dan sefadroxil. Zat-zat ini terutama aktif terhadap cocci Gram positif, tidak berdaya terhadap gonococci, H. Influenza, Bacteroides dan Pseudomonas. Pada umumnya tidak tahan terhadap laktamase. Generasi ke II, terdiri dari sefaklor, sefamandol, sefmetazol, dan sefuroksim lebih aktif terhadap kuman Gram- negatif, termasuk H.influenza, Proteus, Klensiella, gonococci dan kuman-kuman yang resisten untuk amoksisilin. Obat- obat ini agak kuat tahan-laktamase. Khasiatnya terhadap kuman Gram-positif (Staph dan Strep) lebih kurang sama Generasi ke III, Sefoperazon,sefotaksim, seftizoksim, seftriaxon, sefotiam, sefiksim, sefpodoksim, dan sefprozil. Aktivitasnya terhadap kuman Gram- negatif lebih kuat dan lebih luas lagi dan meliputi Pseudomonas dan Bacteroides, khususnya seftazidim. Resistensinya terhadap laktamase juga lebih kuat, tetapi khasiatnya terhadap stafilokok jauh lebih rendah. Generasi ke IV, Sefepim dan sefpirom. Obat-obat baru ini (1993) sangat resisten terhadap laktamase, sefepim juga aktif sekali terhadap Pseudomonas. Carbapenem 3. Carbapenem & Hanya terdapat satu agen antibiotik dari Monobactam golongan carbapenem yang digunakan untuk perawatan klinis, yaitu imipenem. Imipenem obat pertama golongan ini memiliki spektrum luas dengan aktivitas yang baik terhadap banyak batang gram- negatif, termasuk P-aeruginosa, organisme gram-positif dan anaerob. 4. Monobactam Monobactam adalah obat dengan satu cincin -laktam monosiklik. Golongan ini memiliki struktur cincin beta-laktam yang tidak terikat ke cincin kedua dalam molekulnya. Salah satu antibiotik golongan ini yang umum digunakan adalah aztreonam yang aktif melawan berbagai bakteri gram negatif, termasuk P. aeruginosa. 1. Pengobatan Antibiotik Penisilin Untuk pengobatan Sifilis Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang diakibatkan oleh spiroseta jenis Treponema pallidum. Organisme tersebut masuk kedalam tubuh pasangan seksual melalui luka pada kulit atau epitel, dan juga melalui luka darah. Sifilis sendiri terjadi Penyakit Dan karena sering melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang berganti-ganti Pengobatan (kecuali oral seks). Tujuan terapi pada pengobatan sifilis ini adalah mengobati dan membunuh spiroseta jenis Treponema antibiotik - pallidum agar tidak tumbuh dan berkembang biak lagi, sedangkan sasaran laktam terapi pengobatan sifilis itu sendiri adalah spiroseta jenis Treponema pallidum Pengobatan silifis ini menggunakan antibiotik Penisilin, regimen dan dosis yang diberikan tergantung pada tahapan penyakit. Obat alternatif lain adalah tetrasiklin dan seftriakson. 2. Penggunaan Antibiotik Karbapenem Karbapenem merupakan antibiotik lini ketiga yang mempunyai aktivitas antibiotik yang lebih luas daripada sebagian besar beta-laktam lainnya. Spektrum dengana aktivitas menghambat sebagian besar Gram-positif, Gram negatif, dan anaerob (Kemenkes, 2011). Obat yang termasuk karbapenem adalah meropenem. Antibiotik ini diindikasikan pada pasien dengan infeksi berat oleh kuman gram negatif yang resisten terhadap antibiotik turunan penisilin dan sefalosporin generasi ketiga serta resisten terhadap bakteri yang memproduksi extended spectrum beta lactamase (ESBL). Penyakit Untuk Infeksi organ pernapasan masih menjadi masalah pengobatan Lini besar bagi dokter paru. Satu atau lebih kesalahan dalam penggunaan antibiotika akan Pertama mendatangkan hasil yang buruk. Lagi-lagi antibiotik. Memang tak akan pernah ada habisnya kalau bicara agen pembasmi bakteri ini. Dalam antibiotik - The Seventh International MeetingonRespiratoryCare Indonesia (Respina), laktam di Hotel Borobudur 2-4 Desember lalu, topik tentang antibiotik dan resistensi bakteri menjadi perdebatan cukup seru. Lebih-lebih penggunaan Pneumonia antibiotik di paru . Menurut Prof. Dr. HadiartoMangunnegoroSpP(K) dari RS Persahabatan Jakarta, infeksi organ pernapasan seperti pneumonia masih menjadi masalah besar bagi sebagian besar dokter paru. Keputusan yang tepat sangat diperlukan saat memilih dan kapan harus memberikan antibiotik dengan akurat. Satu atau lebih kesalahan dalam keputusan klinis mungkin akan mendatangkan hasil yang buruk, jelas Hadiarto. Tak heran jika tingkat morbiditas dan mortalitas pneumonia masih sangat tinggi khususnya pada pasien dengan risiko tinggi seperti pasien lansia, penderita HIV, pengguna alkohol dan pasien dengan kondisi kekebalan tubuh yang tidak baik. Pasien SCAP, menurut panduan BTS tahun 2001, harus diterapi dengan antibiotik secara parenteral segera setelah lanjutan didiagnosis. Kombinasi intravena - lactamase spektrum luas seperti co- amoxiclav atau generasi kedua cephalosporin (misal cefuroxime), generasi ketiga cephalosporin (misal cefotaxime atau ceftriaxone) dengan makrolide (misal clarithromycin atau erythromycin) sangat dianjurkan. Bagi pasien yang tidak toleran dengan -lactam dan macrolide, atau diketahui ada kuman C difficile yang menimbulkan diare, maka fluoroquinolone dengan aktivitas tinggi melawan S pneumoniaebisamenjadi alternatif. Sepsis adalah respon imun sistemik terhadap infeksi yang berdampak buruk dan dapat berujung pada sepsis berat atau syok sepsis. Sepsis berat adalah adanya gangguan fungsi organ akut sekunder akibat adanya infeksi. Sedangkan syok sepsis adalah sepsis berat disertai hipotensi yang tidak membaik dengan Sepsis resusitasi cairan. Sepsis dan sepsis berat adalah masalah kesehatan yang besar di dunia, membunuh jutaan orang, dan menyebabkan satu dari setiap empat kematian. Seperti penyakit berat lainnya, kecepatan diagnosis dan ketepatan pengobatan sangat berperan dalam harapan hidup pasien. IDSA (Infectious DiseasesSocietyof America) adalah salah satu badan dunia yang memberikan rekomendasi dalam pengobatan berbagai penyakit infeksi, termasuk sepsis. Terakhir, rekomendasi sepsis yang diberikan adalah tahun 2008. Baru-baru ini, pada awal tahun 2013, IDSA menerbitkan rekomendasi pengobatan sepsis yang baru, memperbaharui rekomendasi sebelumnya. Rekomendasi pengobatan sepsis ini mencakup berbagai hal, seperti screening, resusitasi, pemberian cairan, steroid dan vasopressor. Tetapi dalam memo saya kali ini saya bahas hanya tentang prinsip tatalaksana antimikroba. penggunaan kombinasi untuk pasien sepsis dengan infeksi bakteri Multi DrugResistant. Salah satu rekomendasinya adalah kombinasi antara lanjutan ExtendedSpectrum Beta Lactam (contoh: Meropenem) dengan Aminoglycoside (contoh: Amikacin) atau Fluoroquinolone (contoh: Levofloxacin). Hal ini sesuai juga dengan rekomendasi IDSA lainnya, yaitu untuk Hospital Acquired Pneumonia tahun 2005 yang juga menyatakan bahwa untuk infeksi akibat bakteri Multi DrugResistant, direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi antara Antipseudomonal Beta- Lactam (contoh: Meropenem) dengan AntipseudomonalFluoroquinolone (contoh: Levofloxacin) atau Aminoglycoside (contoh: Amikacin). (NNO) Otitis media supuratif akut (OMSA) merupakan infeksi akut yang mengenai Otitis Media mukopiriosteum kavum timpani dengan disertai pembentukan sekret purulen Akut (Harmadji, 2005). Bakteri penyebab tersering Streptococcus Pneumoniae dan Haemophillus Influenzae, bakteri lain yang lebih jarang Staphylococcus Aureus, Streptococcus Pyogenes, Branhamella Catarhalis (Harmadji, 2005). Pemberian antibiotik pada OMSA sangat penting untuk mempercepat kesembuhan dan mencegah terjadinya komplikasi Antibiotik ini memiliki unsur biasanya dalam struktur molekul mereka, yaitu empat cicin atom yang dikenal sebagai beta-laktam. Enzim laktamase memecah cincin ini -laktam menjadi terbuka sehingga menonaktifkan Spektrum Luas sifat anti bakteri molekul ini. Antibiotik Beta-laktam biasanya digunakan untuk mengobati spektrum yang luas dari bakteri Gram-positif dan Gram-negatif. Beta- laktamase yang dihasilkan oleh organisme Gram-negatif biasanya dapat disekresikan 1.Antibiotik beta-laktam adalah golongan Kesimpulan antibiotika yang memiliki kesamaan komponen struktur berupa adanya cincin beta-laktam dan umumnya digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. 2.Antibiotik beta-laktamase bekerja membunuh bakteri dengan cara menginhibisi sintesis dinding selnya. 3.Antibiotik beta-laktam terbagi menjadi 4 golongan utama, yaitu penisilin, sefalosporin, carbapenem, dan monobactam. SYUKRON