Anda di halaman 1dari 22

INTERAKSI OBAT

KONTRASEPSI ORAL
KELOMPOK 6 :
1. MARIA CORNELINA Y. MITANG
2. MARIA YOLANDA F. KEHI
3. MARIA YUSTINA I. TULI
4. ROSITA MATA HERE
KONTRASEPSI
Kontrasepsi berasal dari kata kontra “melawan” atau “mencegah”
dan konsepsi adalah pertemuan antar sel yang matang dengan
sperma yang mengakibatkan kehamialan. Maksud dari konsepsi
adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan antar sel telur yang matang dengan sel sperma.
KONTRSEPSI HORMONAL

Kontrasepsi hormonal merupakan kontrasepsi dimana


estrogen dan progesteron memberikan umpan balik terhadap
kelenjar hipofisis melalui hipotalamus sehingga terjadi
hambatan terhadap folikel dan proses ovulasi (Manuaba,
2010).
CARA KERJA DARI KONTRASEPSI HORMONAL YAITU MELALUI
HIPOTALAMUS DAN HIPOFISIS, ESTROGEN DAPAT MENGHAMBAT
PENGELUARAN FOLICLE STIMULATING HORMONE (FSH) SEHINGGA
PERKEMBANAGAN DAN KEMATANGAN FOLICLE DE GRAAF TIDAK
TERJADI. DI SAMPING ITU PROGESTERON DAPAT MENGHAMBAT
PENGELUARAN HORMONE LUTEINIZING (LH).
Salah satu contoh kontrasepsi hormonal yaitu pil. Pil oral akan menggantikan
produksi normal estrogen dan progesteron oleh ovarium. Pil oral akan menekan
hormon ovarium selama siklus haid yang normal, sehingga juga menekan
releasing-factors di otak dan akhirnya mencegah ovulasi.
JENIS-JENIS KONTRASEPSI
pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengamdung
monofasik hormon aktif estrogen atau progestin, dalam dosisi yang
sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif, jumlah dan
porsi hormonnya konstan setiap hari.

pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung


bifasik hormon aktif estrogen, progestin, dengan dua dosis
berbeda 7 tablet tanpa hormon aktif, dosis hormon
bervariasi. .

pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung


hormon aktif estrogen atau progestin, dengan tiga dosis
trifasik yang berbeda 7 tablet tanpa hormon aktif, dosis hormon
bervariasi setiap hari.
INTERAKSI OBAT-KONTRASEPSI ORAL

Kadar hormon kontrasepsi dalam serum dapat diubah dengan penggunaan


obat lain secara bersamaan dan kontrasepsi hormonal dapat dengan
sendirinya mengubah kadar serum obat yang bersamaan. Oleh karena itu
interaksi obat harus selalu dipertimbangkan ketika meresepkan
kontrasepsi hormonal dan obat lain untuk wanita; mungkin ada risiko
kegagalan kontrasepsi atau efek samping lainnya.
INTERAKSI KONTRASEPSI ORAL DENGAN
GOLONGA OBAT LAIN
DAFTAR PERTANYAAN
 Penanya : Kharisma Wulandari
 Pertanyaan : Jelaskan mekanisme interaksi dari obat antidiabetes dan
kontrasepsi oral serta tempat kerjanya ?
 Penjawab : Maria Yolanda F. Kehi
 Jawaban : Estrogen memiliki efek yang berlawanan terhadap
antidiabetes, dimana hormon tersebut menghasilkan kadar glukosa darah dan
menekan (supresi) respon insulin terhadap peningkatan tersebut, sehingga
kerja kontrasepsi suntik berlawanan dengan kerja insulin. Perlawanan kerja
insulin menyebabkan kerja pankreas semakin berat untuk memproduksi
insulin. (Rahayu, Sundari, & Widiyani, 2015).
 Penanya : Veronika Lidya Atok
 Pertanyaan : Mengapa jenis interaksi antara eritromisin dengan
kontrasepsi oral adalah antagonis sedangkan mekanisme nya
menghambat sekresi enzim?
 Penjawab : Maria Cornelia Yuni Mitang
 Jawaban : Terjadi kesalahan pengetikan sehingga adanya
kesalahan pada jenis interaksi.
 Penanya : Anggelina Helga H. Ratu Makin
 Pertanyaan : Sebutkan 1 contoh dari masing-masing jenis pil kb dan cara
penggunaan nya?
 Penjawab : Rosita Mata Here
 Jawaban : Yang pertama jenis pil monofasik, contoh obatnya microgynon. Cara
penggunaanya yaitu satu tablet diminum setiap hari selama 28 hari berturut-turut.
Yang berikut yaitu jenis pil bifasik, contoh obat nya yaitu climen. Cara penggunaan
untuk obat ini adalah minum tablet putih satu kali sehari selama 16 hari dilanjutkan
dengan meminum tablet pink sekali sehari sampai habis. Yang terakhir yaitu jenis pil
trifasik, contoh obatnya yaitu trinordiol dengan cara penggunaannya yaitu minum
tablet sekali sehari selama 28 hari dengan urutan yaitu 6 tablet kuning tua, 5 tablet
tablet putih, 10 tablet kuning, dan 7 tablet inert merah.
 Penanya : Angela Indryani Tanga
 Pertanyaan : Apa efek dari tingginya kadar kontrasepsi oral dalam darah dan
toksisitasnya?
 Penjawab : Maria Yolanda Febryanti Kehi
 Jawaban : Salah satu efek yang disebabkan dari tingginya kadar kontrasepsi oral
dalam darah yaitu pertambahan berat badan, dan juga gula darah. Hal ini disebabkan
oleh menurunnya kadar hormone tiroid yang dibutuhkan oleh sel untuk melakukan
metabolism gula dan membakar lemak sebagai akibat dari tingginya estrogen. Hal ini
dapat menyebabkan naiknya kadar gula darah dan juga kondisi hiperlipidemia.
Sehingga pasien dapat mengalami masalah kesehatan lain seperti, hipertensi dll.
(faculty of sexual &reproductive healthcare, 2017) (Supadmi, 2007).
 Penanya : Etty Dos Reis
 Pertanyaan : Apakah kontrasepsi oral dapat berinteraksi dengan
semua obat golongan antihipertensi ?
 Penjawab : Maria Yustina Ina Tuli
 Jawaban : Ya. Karena efek kerja dari obat antihipertensi pada
umumnya sama yaitu menurunkan tekanan darah pasien.
DAFTAR PUSTAKA
 Fradgley, S., 2003, Interaksi Obat dalam Aslam, M., Tan., C.,K., dan Prayitno, A., Farmasi Klinis, 119-
130, Penerbit PT. Elex Media Komputindo kelompok Gramedia, Jakarta
 Ganiswara, S.G., 2000,Farmakologi dan Terapi,Edisi IV, BagianFarmakologi FKUI, Jakarta
 Wiknjosastro,H. 2007. Ilmu Kandungan.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Jakarta.
Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUI Jakarta..
 Mutschler, E., 1991,Dinamika Obat, Edisi V, Penerbit ITB, Bandung.
 Nugroho, T., dan Utama, B.I., 2014. Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita. Yogyakarta : Nuha
Medika
 Stockley, I.H., 2008, Stockley’s Drug Interaction, Eighth Edition, Pharmaceutical Press, London.
 The faculty of sexual and reproductive healthcare. 2017. Clinical Guidance: Drug Interactions with
Hormonal Contraception. London. The faculty of sexual and reproductive healthcare
 Junqueira L.C., J.Carneiro, R.O. Kelley.2007. Histologi Dasar.Edisi ke-5. Tambayang J., penerjemah.
Terjemahan dariBasic Histology.EGC. Jakarta
 Rahayu, S., Sundari, S., & Widiyani, E. 2015. Hubungan Lama
Pemakaian Kontrasepsi Suntik Kombinasi Dengan Kadar
Glukosa Darah DI BPM “E” Kecamatan Purwosari, Pasuruan.
The Southeast Asian Journal of Midwifery Vol. 1, No.1,, 10-15.
 Supadmi, sri et al. .2007. HUBUNGAN HIPERTIROID
DENGAN AKTIVITAS KERJA PADA WANITA USIA
SUBUR. Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 23, No. 3,

Anda mungkin juga menyukai