Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN

KONTRASEPSI ORAL DENGAN


HIPERTENSI
Kelompok 16
a m a a n g g o t a
N
Adilah Athtahirah (1042111001)
Adzra Fernanda Dini (1042111003)
Amanda Mariadeny (1042111013)
Amira Nahdi (1042111014)
Anjas Ninda K (1042111018)
t r a s e p s i H o r m o
K o n n a l
Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu metode kontrasepsi yang
digunakan untuk mencegah kehamilan yang penggunaannya kebanyakan
diberikan secara oral . Kontrasepsi oral memiliki kandungan hormon estrogen
dan progesteron. Efek samping dari penggunaan kontrasepsi ini yaitu
peningkatan berat badan dan peningkatan risiko gangguan sirkulasi tekanan
darah. Efek samping peningkatan tekanan darah perlu perhatian khusus
karena bila dalam waktu lama akan mengakibatkan hipertensi
Perbedaan
Jenis
Jenis Kontrasepsi
Kontrasepsi
Kontrasepsi non Kontrasepsi
hormonal hormonal
Kontrasepsi yang tidak mengandung Alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan
hormon, baik progesteron maupun mencegah terjadinya kehamilan dengan
menggunakan preparat estrogen dan
estrogen.
progesteron. Beberapa cara kontrasepsi
metode hormonal, yaitu suntik, pil, dan
implan.
e t o d e p e n e l i t i a n
M
Rancangan penelitian ini adalah analitik observasional dengan
menggunakan desain kasus kontrol. Populasi penelitian ini
adalah akseptor kontrasepsi oral Klinik Kencana BKKBN Provinsi
Sulawesi Tenggara. Sampel 136 orang terdiri dari 68 kelompok
kasus (akseptor kontrasepsi oral yang terdiagnosis hipertensi)
dan 68 kelompok kontrol (tidak mengalami hipertensi) yang
diambil dengan teknik purposive sampling.
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Pada Tabel 1 diperoleh data :
Rerata usia kelompok kasus = 31,9 tahun (rentang usia 20-43 tahun)
Rerata usia kelompok kontrol = 27,5 tahun (rentang usia 20-43 tahun)

IMT masing-masing kelompok kasus dan kontrol dibagi dua kategori


yaitu 18-21 (45,6%) dan 22-25 (54,4%).
Lama pemakaian kontasepsi oral :
> 6 bulan (79,4%)
≤ 6 bulan (20,6%).
P E M B A H A S A N

Hasil analisis data menunjukkan bahwa jangka waktu lama pemakaian


kontrasepsi oral merupakan faktor risiko terhadap kejadian hipertensi
pada akseptor kontrasepsi oral di Klinik Kencana BKKBN Provinsi Sulawesi
Tenggara.
Besar nilai odds ratio (OR) adalah 3,894 yang menunjukkan bahwa akseptor
dengan pemakaian kontrasepsi oral yang lama, lebih berisiko terkena
hipertensi sebesar 3,894 kali dibanding akseptor dengan jangka waktu
pemakaian kurang lama.
P E M B A H A S A N
Lama penggunaan kontrasepsi oral dapat mengakibatkan ketidakseimbangan
hormon. Apabila tidak ada keseimbangan pada hormon estrogen dan
progesteron dalam tubuh, maka akan dapat mempengaruhi tingkat tekanan
darah dan kondisi pembuluh darah.

Di dalam tubuh terdapat berbagai hormon ovarium terhadap fungsi


gonadotropik dan hipofisis yang antara lain dari estrogen yaitu inhibisi sekresi
FSH dan dari progesteron inhibisi sekresi LH. Apabila sekresi FSH dan LH
dihambat maka akan terjadi ketidakseimbangan hormon estrogen dan
progesteron dalam tubuh yang akan memacu terjadinya gangguan pada
pembuluh darah yang dapat meningkatkan tekanan darah.
EFEK HORMON ESTROGEN DAN PROGESTERON
PADA HIPERTENSI
Komponen estrogen yang terdapat pada kontrasepsi oral akan menimbulkan
efek tertentu terhadap pembuluh darah berupa hipertrofi arteriol atau
vasokonstriksi.
Estrogen mempengaruhi sistem Renin Angiotensin Aldosteron sehingga tidak
terjadi keseimbangan cairan dan elektrolit yang mengakibatkan
ketidakseimbangan hormon dalam tubuh
Estrogen dan progesteron akan menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan
darah yang dihubungkan dengan hipertrofi jantung dan peningkatan respon
presor angiotensin II dengan melibatkan jalur Renin - Angiotensin System.
Terganggunya sistem Renin Angiotensin-Aldosteron ini mengakibatkan aktivasi
abnormal dari Renin-Angiotensin system (RAS) yang berperan penting dalam
perkembangan dan perbaikan hipertensi.
Kadar estrogen yang tinggi dalam tubuh memicu aktivasi angiotensinogen sehingga
angiotensinogen yang dibantu oleh renin berubah menjadi angiotensin I yang
selanjutnya akan menjadi angiotensin II.
Angiotensin II merupakan vasokonstriktor yang sangat kuat yang mempunyai dua
pengaruh utama untuk meningkatkan tekanan arteri yaitu :

1. Vasokonstriksi diberbagai region organ tubuh (timbul dengan cepat)


Efek vasokonstriksi terjadi terutama pada arteriol dan jauh lebih lemah di vena.
Kontriksi pada pembuluh arteriol mengakibatkan tahanan perifer total sehingga
meningkatkan tekanan arteri.

2. Menurunkan ekskresi air dan garam oleh ginjal yang secara perlahan - lahan volume
cairan ekstrasel akan meningkat yang kemudian meningkatkan tekanan arteri selama
berjam-jam dan berhari-hari berikutnya, sehingga meningkatkan tekanan pembuluh
darah
PEMBAHASAN
Penelitian ini sejalan dengan teori yang menunjukkan bahwa pemberian
estrogen sintetik secara rutin memiliki kecenderungan untuk beraktivasi
terhadap angiotensin dan pemberian yang sedikit tidak memiliki
kecenderungan angiotensin untuk beraktivasi. Hal ini menunjukkan bahwa
status estrogen merupakan faktor yang paling penting dalam aktivitas
Sistem Renin-Angiotensin dan respon terhadap angiotensin II karena zat
pemicu pada angiotensin bersifat responsif terhadap estrogen.
K e s i m p u l a n
Terdapat hubungan lama pemakaian kontrasepsi oral dengan
kejadian hipertensi pada akseptor kontrasepsi oral di Klinik Kencana
BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara.
Responden akseptor dengan lama pemakaian kontrasepsi oral > 6
bulan, berisiko 3,894 kali mengalami kejadian hipertensi.
Risiko hipertensi meningkat sesuai dengan usia, durasi lama
penggunaan kontrasepsi oral, dan peningkatan berat badan.
a f t a r p u s t a k
D a
S u d a y a s a , I . P . , & Y a s i n , E . R. S . ( 2 0 1 7,
M a y ) . H u b u n g a n L a m a Pe m a ka i a n
K o n t r a s e p s i O r a l d e n g an H i p e r t e n s i . In
P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l Ri s e t
Kuantitatif Terapan (pp. 46-50).
THANK YOU
ANY QUESTION?
+123-456-7890 hello@reallygreatesite.com
123 Anywhere St., Any City, ST 12345 www.reallygreatsite.com/

Anda mungkin juga menyukai