DAN TATALAKSANA
DEFINISI ISK
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu keadaan invasi mikroorganisme pada
saluran kemih. ISK juga dapat didefinisikan sebagai suatu infeksi akibat
berkembang biaknya miroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam
keadaan normal urin tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain.
INFEKSI SALURAN KEMIH
Pertumbuhan bakteri mencapai > 100.000 unit koloni per ml urin segar
pancar tengah (midstream urine) pagi hari digunakan sebagai batasan
diagnosa ISK
ISK dapat terbatas pada kandung kemih (cystitis), namun komplikasi serius
dapat terjadi jika infeksi menyebar ke ginjal (pielonefritis akut).
Wanita paling berisiko mengalami ISK. Sekitar setengah dari semua wanita
akan mengalami episode ISK selama masa hidup mereka, dan banyak yang
akan mengalami lebih dari satu kali.
ISK adalah jenis infeksi kedua yang paling umum pada manusia,
menyumbang 8,3 juta kunjungan dokter per tahun.
EPIDEMIOLOGI
25-35% perempuan dewasa pernah mengalami ISK selama hidupnya.
Prevalensi bakteriuria asimtomatik lebih sering ditemukan pada perempuan.
Prevalensi selama periode sekolah (School girls) 1% meningkat menjadi 5 %selama periode
aktif secara seksual.
Prevalensi infeksi asimtomatik meningkat mencapai30% pada laki-laki dan perempuan jika
disertai faktor predisposes.
Insiden ISK pada laki-laki yang belum disirkumsisi lebih tinggi (1,12%)
Pada laki-laki yang sudah disirkumsisi (0,11%)
INFEKSI SALURAN KEMIH
ISK dapat dibagi menjadi dua kategori anatomi umum:
Infeksi Saluran Bawah
(Uretritis dan Sistitis)
Infeksi Saluran Atas
(Pielonefritis Akut, Abses Intrarenal dan Abses Perinephric).
TERAPI FARMAKOLOGI
ISK
KOTRIMOKSAZOL
Trimetropim dan sulfametoksazol menghambat reaksi enzimatik sintesis folat
bakteria pada dua tahap yang berurutan pada mikroba, sehingga kombinasi
kedua obat memberikan efek sinergi
INDIKASI KONTRANDIKASI
Florokuinolon
• Menghambat topoisomerase II (DNA girase) dan IV kuman
• Enzim topoisomerase II menimbulkan relaksasi pada DNA
yang mengalami positive supercoiling (pilinan positif yang
berlebihan) pada waktu transkripsi dalam proses replikasi DNA
• Enzim IV berfungsi dalam pemisahan DNA baru yang
terbentuk setelah proses replikasi DNA kuman selesai
FARMAKOKINETIK
Asam nalidiksat diserap baik melalui saluran cerna tetapi diekskresi cepat melalui ginjal (tidak bermanfaat
untuk infeksi sistemik)
Fluorokuinolon diserap dengan baik melalui saluran cerna dibanding asam nalidiksat, ofloksasin,levofloksasin,
gatifloksasin dan gatifloksasin
Pefolksasin adalah fluorokuinolon yang absorpsinya paling baik dan masa paruh eliminasinya panjang.
penyerapan fluorokuinolon dan sefalosporin akan terhambat jika diberikan bersama antasida.
Fluorokuinolon hanya sedikit terikat pada protein.
Golongan obat ini di distribusi dengan baik pada berbagai organ tubuh. Dalam urin semua fluorokuinolon
mencapai kadar yang melampaui Kadar Hambat Minimal untuk kebanyakan kuman patogen selama minimal 12
jam.
Golongan obat ini mampu mencapai kadar tinggi dalam jaringan prostat.
Beberapa fluorokuinolon seperti siprofloksasin dan ofloksasin masa paruh eliminasinya panjang, sehingga obat
cukup diberikan 2xsehari
Fluorokuinolon dimetabolisme di hati dan ekskresi melalui ginjal.
INDIKASI KUINOLON
KUINOLON
Hepatotoksisitas
• Kematian akibat hepatotoksisitas (trofafloksasin)
Kardiotoksisitas
• Sparfloksasin &grepafloksasin (fluorokuinolon) menutup kanal kalium (HERG) pada miosit aritmia
ventrikel memperpanjang QTc
EFEK SAMPING
Disglikemia
• Gatifloksasin hiper/hipoglikemia
Fototoksisitas
• Klinafloksasin
• Sparfloksasin
Lain-lain
• Tendinitis dan sindroma hemolisis, gagal ginjal, serta trombositopeni
KONTRAINDIKASI
<18 tahun
Wanita hamil
Menyebabkan kerusakan sendi
DOSIS DAN POSOLOGI
Obat Sediaan Dosis per hari
Oral Parenteral
Asam nalidiksat Tablet 500 mg 4 kali 500-1000 mg
Asam pipemidat Tablet 400 mg 2-4 kali 400 mg
Siporofloksasin Tablet 250 mg, 500 mg 2 kali 250-500 mg
Untuk gonore 1x250 mg
Infus 200 mg, 400 mg 2 kali 200-400 mg
IV
Dianggap Bekerja pd
Antiseptik Lokal Mukosa Sal.
Sal. Kemih Kemih
METENAMIN
EFEK ANTIMIKROBA SEDIAAN DAN POSOLOGI
Aktif pada berbagai jenis
mikroba. Gram (-) Tab 500mg.
Dosis 4 x 1g/hr
Umumnya dihambat.
Anak : 50mg/kgbb/hr
EFEK SAMPING –
KONTRAINDIKASI INDIKASI
Ggn. F. Hati dan Lambung Profilaksis Infeki Sal Kemih
Bebaskan Amonia – Iritasi Berulang.
Lambung Jika dosis >500mg/x.
Iritasi Kandung kemih 4-8 gr/hr Dalam Suasana Asam Terurai
>3mgg. Bebaskan formaldehid
Hematuria, Erupsi Kulit. ( Antiseptik Sal Kemih )
ASAM NALIDIKSAT
SEDIAAN DAN POSOLOGI
EFEK ANTIMIKROBA
• Hambat Enzim DNA Girase. Tab 500 mg
Bersifat Bakterisid. Ecoli, Dosis : 4 x 500mg/hari
Proteus spp. , Klebsiella spp,
Indikasi
EFEK SAMPING – KONTRAINDIKASI
ISK Bawah Tanpa Penyulit
Oral : Mual, Mutah, Urtikari Tidak Efektif pada ISK Atas
Diare, Demam kadang timbul
Sudah Jarang Digunakan.
Vertigo, Kantuk, Reduksi Urin (+)
Ggn Ginjal-Hati Akumulasi
Tubuh
NITROFURANTOIN
EFEK ANTIMIKROBA
SEDIAAN DAN POSOLOGI
Derivat Furan. Tab. / Kap. 50 dan 100 mg
Efektif : Ecoli,Proteus sp., Dosis : 3-4 x 50-100mg/hr
Klebsiela sp., Enterobacter, Anak: 5-7mg/kgbb/hr
Clostridia, Streptococcus.
TIDAK ADA DI INDONESIA
EFEK SAMPING – KONTRAINDIKASI
Mual, muntah, diare. Pemberian dgn makanan dan Susu Keluhan ↓
Reaksi Hipersensitifitas. Urin Kecoklatan.
Ggn ginjal dan Ibu Hamil. Melawan Efek As. Nalidiksat