Anda di halaman 1dari 11

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK TERHADAP STATUS GIZI

PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK DENGAN RIWAYAT STUNTING DI DESA


MEKARSARI TAHUN 2019

Sarah Febriyanti Sirait1, Yudith Paula Monica S.1, Putu Ari K. H. S.1, Elizabeth Dea1, Norriel
Miliana1, Ekarini2, Yusias H. D.2
1
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, Indonesia
2
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, Indonesia

ABSTRAK
Pendahuluan: Balita dikatakan mengalami stunting apabila dari pengukuran panjang atau
tinggi badan didapatkan lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan
anak. Angka stunting di Jawa Barat sendiri mencapai 29,2% atau 2,7 juta balita termasuk di
delapan kabupaten/kota yang memiliki prevalensi stunting masih tinggi. Sumedang
merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki prevalensi stunting sebesar
yaitu 30,1%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik, pengetahuan,
sikap, dan praktik pada ibu saat hamil dengan anak yang memiliki riwayat stunting di Desa
Mekarsari Kabupaten Sumedang tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 27 orang yang diambil secara purposive
sampling. Hasil penelitian didapatkan yang memiliki pengetahuan yang baik didapatkan
sebanyak 59,3%, sikap yang baik didapatkan sebanyak 58,2% dan praktik yang baik
didapatkan sebesar 85,2%.

Kata Kunci: stunting, pengetahuan, perilaku, sikap


DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE AND PRACTICE TOWARDS
NUTRITION STATUS IN MOTHER WHO HAVE CHILDREN WITH STUNTING
HISTORY IN MEKARSARI VILLAGE IN 2019

Sarah Febriyanti Sirait1, Yudith Paula Monica S.1, Putu Ari K. H. S.1, Elizabeth Dea1, Norriel
Miliana1, Ekarini2, Yusias H. D.2
1
Faculty of Medicine, Christian University of Indonesia, Jakarta, Indonesia
Departement of Public Health Medicine, Christian University of Indonesia

ABSTRACT
Introduction: Toddlers are said to experience stunting if the measurement of length or height
is found to be more than minus two median standard deviations of the child's growth
standard. The stunting rate in West Java alone reaches 29.2% or 2.7 million children
including in eight districts / cities that have a high prevalence of stunting. Sumedang is one
of the districts in West Java which has a stunting prevalence of 30.1%. This study aims to
describe the characteristics, knowledge, attitudes, and practices of mothers during
pregnancy with children who have a stunting history in Mekarsari Village, Sumedang
Regency in 2019. The research method used was descriptive research with a sample of 27
people taken by purposive sampling. The results showed that 59.3% had good knowledge,
good attitudes were obtained as much as 58.2% and good practices were obtained at 85.2%.

Keywords: stunting, knowledge, attitude, behavior


PENDAHULUAN Diantaranya Kabupaten Garut (43,2%),
Stunting atau dikenal juga dengan Kabupaten Sukabumi (37,6%), Kabupaten
balita pendek atau kerdil adalah kondisi Cianjur (35,7%), Kabupaten Tasikmalaya
dimana bayi dibawah lima tahun (balita) (33,3%), Kabupaten Bandung Barat
memiliki panjang badan atau tinggi badan (34,2%), Kota Tasikmalaya (33,2%),
yang kurang atau pendek dibandingkan Kabupaten Majalengka (30,2%), dan
balita lain dengan usia yang sama. Kabupaten Sumedang (30,1%). Secara
Berdasarkan WHO, balita dikatakan nasional angka stunting ada di sekitar
mengalami stunting apabila dari 32%.
pengukuran panjang atau tinggi badan Sikap merupakan kesiapan atau
didapatkan lebih dari minus dua standar kesediaan untuk bertindak dan bukan
deviasi median standar pertumbuhan anak. pelaksana motif tertentu. Sikap belum
Kejadian balita pendek atau biasa merupakan suatu tindakan. Sikap
disebut dengan stunting merupakan salah merupakan reaksi yang masih tertutup dari
satu masalah gizi yang dialami oleh balita seseorang terhadap stimulus atau objek.
di dunia saat ini. Pada tahun 2017 22,2% Untuk mewujudkan sikap menjadi
atau sekitar 150,8 juta balita di dunia perbuatan nyata diperlukan faktor
mengalami stunting. Namun angka ini pendukung atau suatu kondisi yang
sudah mengalami penurunan jika memungkinkan seperti fasilitas24. Sikap
dibandingkan dengan angka stunting pada gizi merupakan tahapan lebih lanjut dari
tahun 2000 yaitu 32,6%. Pada tahun 2017, pengetahuan gizi. Seseorang yang
lebih dari setengah balita stunting di dunia berpengetahuan gizi baik akan
Tren Prevalensi Balita Pendek di Dunia mengembangkan sikap gizi yang baik.
Tahun 2018 berasal dari Asia (55%) Pembentukan sikap gizi akan lebih banyak
sedangkan lebih dari sepertiganya (39%) dipengaruhi oleh kebiasaan/sosial budaya
tinggal di Afrika. Dari 83,6 juta balita yang ada di masyarakat25.
stunting di Asia, proporsi terbanyak
Praktek atau perilaku merupakan suatu
berasal dari Asia Selatan (58,7%) dan
respon seseorang terhadap stimulus atau
proporsi paling sedikit di Asia Tengah
objek tertentu. Perilaku gizi dicerminkan
(0,9%).
oleh tindakan-tindakan berkaitan dengan
Angka stunting di Jawa Barat sendiri
upaya peningkatan status gizi, pemenuhan
mencapai 29,2% atau 2,7 juta balita
kebutuhan gizi.
termasuk di delapan kabupaten/kota yang
memiliki prevalensi stunting masih tinggi.
METODE
Jenis penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif yang Tabel 2. Distribusi Frekuensi Sikap Ibu
dilaksanakan pada 24 Juni 2019 – 3 Juli yang Memiliki Anak dengan Riwayat
2019. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Stunting Terhadap Status Gizi
Mekarsari, Kecamatan Sukasari, Penilaian Jumlah Persentase
Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa (n) (%)
Barat. Pengambilan sampel menggunakan
Baik 23 85,2%
teknik total sampling dengan jumlah
sampel 27 orang. Data yang dikumpulkan Buruk 4 14,8%
dalam bentuk data primer berupa
Total 27 100%
kuesioner. Data yang terkumpul
selanjutnya dianalisis dengan analisis
univariat dilakukan terhadap tiap variabel Tabel 3. Distribusi Frekuensi Praktik
dari hasil penelitian secara bersamaan Ibu yang Memiliki Anak dengan
yang diteliti menggunakan perangkat lunak Riwayat Stunting Terhadap Status Gizi
analisis. Penilaian Jumlah Persentase
(n) (%)
HASIL
Baik 23 58,2%
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat
Pengetahuan Ibu yang Memiliki Anak Kurang 4 14,8%
dengan Riwayat Stunting Terhadap
Total 27 100%
Status Gizi
Penilaian Jumlah Persentase
(n) (%) PEMBAHASAN
Menurut hasil penelitian yang
Baik 16 59,3%
dilakukan oleh Mawaddah, 2008, hasil
Cukup 10 37,0% sikap terhadap status gizi pada ibu adalah
Kurang 1 3,7% 21% dengan sikap yang baik diikuti oleh
71% dengan sikap yang cukup dan
Total 27 100%
kurangnya sikap pada 8%. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan stunting terhadap status gizi dari 27
tentang status gizi pada ibu adalah 22%, responden, terdapat 23 responden (85.2%)
diikuti 52% secara memadai dan tingkat dengan sikap baik diikuti dengan sikap
pengetahuan kurang dari 26%. Hasil buruk 4 responden (14.8%)
penelitian tentang praktik status gizi pada
ibu yang memiliki anak dengan riwayat
stunting adalah 50% dengan tingkat ACKNOWLEDGEMENT
praktik yang baik, diikuti oleh 34% dengan Terima kasih penulis diberikan
praktik sedang dan kurang praktik adalah pada: orang tua dan balita stunting maupun
16%. yang pernah memiliki riwayat stunting di
Desa Mekarsari, Kecamatan Sukasari,
KESIMPULAN Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan hasil analisis atas bantuannya menyelesaikan penelitian
penelitian yang dilakukan pada ibu yang ini dan Staf Pengajar Departemen Ilmu
memiliki anak dengan riwayat stunting Kesehatan Masyarakat Fakultas
terhadap status gizi di Desa Mekarsari Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
didapati sebagai berikut, yang telah memberikan ilmu dan
1. Peneliti mendapatkan tingkat bimbingannya kepada penulis.
pengetahuan pada ibu yang memiliki anak
DAFTAR PUSTAKA
dengan riwayat stunting terhadap status
1. Depkes RI. (2007). Pedoman
gizi dari 27 responden, terdapat 16
Pelayanan Antenatal. Jakarta: Depkes
responden (59.3%) dengan pengetahuan RI.
cukup, 10 responden (37%) dengan 2. Varney, H. (2007). Buku Ajar Asuhan
Kebidanan. Ed IV. Jakarta: EGC.
pengetahuan cukup dan dengan 1
3. Riyadi H. 2001. Metode Penilaian
responden (3.7%) dengan pengetahuan Status Gizi secara Antropometri.
yang buruk. Diktat Jurusan Gizi Masyarakat dan
Sumberdaya Keluarga. Fakultas
2. Peneliti mendapatkan hasil sikap pada
Pertanian. Bogor: IPB.
ibu yang memiliki anak dengan riwayat 4. Bobak, Lowdermik J. 2005. Buku Ajar
stunting terhadap status gizi dari 27 Keperawatan Maternitas. Jakarta:
responden, terdapat 23 responden (85.2%) EGC.
5. Choirunnisa, M L. 2010. “Hubungan
dengan sikap baik dan dengan sikap buruk
Kenaikan Berat Badan, Lingkar
4 responden (14.8%) Lengan Atas dan Kadar Hemoglobin
3. Peneliti mendapatkan hasil praktik pada Ibu Hamil Trimester III dengan
Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di
ibu yang memiliki anak dengan riwayat
Kota Surakarta.” Skripsi S1 Fakultas 14. Nadesul H. 2005. Makanan Sehat
Kedokteran, Universitas Sebelas Maret untuk Ibu Hamil. Jakarta: Puspa swara.
Surakarta. 15. Hardinsyah & Tambunan V. 2004.
6. Ariyani, dkk. “Validitas Lingkar Ketahanan Pangan dan Gizi di Era
Lengan Atas Mendeteksi Risiko Otonomi Daerah dan Globalisasi. Di
Kekurangan Energi Kronis pada dalam: Soekirman et al., editor.
Wanita Indonesia.” Jurnal Kesehatan Ketahanan Pangan dan Gizi di Era
Masyarakat Nasional, no. 2 (September Otonomi Daerah dan Globalisasi.
2012): h. 83-90. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi
7. Hardinsyah & Martianto D. 1992. Gizi VIII; Jakarta, 17-19 Mei 2004. Jakarta:
Terapan. Departemen Pendidikan dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Kebudayaan Direktorat Jendral 16. Almatsier. 2003. Prinsip Dasar Ilmu
Pendidikan Tinggi Pusat Antar Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Universitas Pangan dan Gizi. Bogor: Utama.
IPB. 17. Zhang J, Shi J, Himes JH, Du Y, Yang
8. Turhayati ER. 2006. Hubungan S, Shi S, Zhang J. Undernutrition
pertambahan berat badan selama status of children under 5 years in
kehamilan dengan berat lahir bayi di Chinese rural areas - data from the
Sukaraja Bogor tahun 2001-2003. National Rural Children Growth
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Standard Survey. Asia Pasific J Clin
1(3):139-144. Nutrition 2011; 20(4): 584- 592.
9. Departemen Kesehatan. 2000. Gizi Available from
Seimbang Menuju Hidup Sehat bagi http://apjcn.nhri.org.tw/server/APJCN/
Ibu Hamil dan Ibu Menyusui: 20 /4/584.pdf. Diakses pada 4 Juli
Pedoman Petugas Puskesmas. Jakarta: 2019.
Depkes. 18. Lyfia D, Deliana M, Hakimi NR, Lubis
10. Riyadi H. 2006. Gizi dan Kesehatan B. Growth velocity in elementary
Keluarga. Ed ke-2. Jakarta: Universitas school children with iron deficiency
Terbuka. anemia after iron therapy. Paediatr
11. Notobroto H, & Wahyuni. 2003. Indonesia. 2009;49(5):249−52.
Penggunaan pertambahan berat badan Available from
dan ukuran lingkar lengan atas ibu file:///C:/Users/axioo/Downloads/578-
hamil untuk memprediksi berat badan 1160-1-SM%20(1).pdf. Diakses pada 4
bayi lahir. Jurnal Penelitian Medika Juli 2019.
Eksakta 4(2):157-168. 19. Soliman AT, Sanctis VD, Kalra S.
12. Kementerian Kesehatan RI. Buletin Anemia and Growth. Indian Journal of
Stunting. Kementerian Kesehat Endocrinology and Metabolism
Republik Indonesia. 2018;1:2. 18.Suppl 1 (2014): S1–S5. Available
13. Hardinsyah & Martianto D. 1992. Gizi From
Terapan. Departemen Pendidikan dan https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/arti
Kebudayaan Direktorat Jendral cl es/PMC4266864/. Diakses pada 4
Pendidikan Tinggi Pusat Antar Juli 2019.
Universitas Pangan dan Gizi. Bogor: 20. Wibowo A, Basuki H. 2006. Pola
IPB. perawatan kesehatan ibu dan anak pada
masyarakat pendatang. The Journal of
Public Health Indonesian 3(1):15- 18.
21. Harper, Deaton, & Driskel. 1986.
Pangan, Gizi, dan Pertanian. Suhardjo,
penerjemah. Jakarta: UI Pr.
Terjemahan dari: Food, Nutriton, and
Agriculture.
22. Suhardjo. 1989. Sosio Budaya Gizi.
Bogor: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, PAU Pangan dan
Gizi, IPB.
23. Amirudin R & Wahyudin. 2004. Studi
kasus kontrol faktor biomedis terhadap
kejadian anemia ibu hamil di
puskesmas bantimurung. [terhubung
berkala].
http://ridwanamirudin.wordpress.com.
[19 Desember 2007].
24. Notoatmojo. 2007. Promosi Kesehatan
dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.
25. Khomsan. 1997. Pengetahuan, sikap,
dan perilaku tentang anemia pada
peserta dan bukan peserta program
suplementasi tablet besi pada ibu
hamil. Media Gizi dan Keluarga
21(2):1-7.
DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE AND PRACTICE TOWARDS
NUTRITION STATUS IN MOTHER WHO HAVE CHILDREN WITH STUNTING
HISTORY IN MEKARSARI VILLAGE IN 2019

Sarah Febriyanti Sirait1, Yudith Paula Monica S.1, Putu Ari K. H. S.1, Elizabeth Dea1, Norriel
Miliana1, Ekarini2, Yusias H. M. D.2
1
Faculty of Medicine, Christian University of Indonesia, Jakarta, Indonesia
Departement of Public Health Medicine, Christian University of Indonesia

ABSTRACT
Introduction: Based on WHO, toddlers are said to experience stunting if the measurement of
length or height is found to be more than minus two median standard deviations of the child's
growth standard. The stunting rate in West Java alone reaches 29.2% or 2.7 million children
including in eight districts / cities that have a high prevalence of stunting. Among them are
Garut Regency (43.2%), Sukabumi Regency (37.6%), Cianjur Regency (35.7%), Tasikmalaya
Regency (33.3%), West Bandung Regency (34.2%), Tasikmalaya City ( 33.2%), Majalengka
Regency (30.2%), and Sumedang Regency (30.1%). Nationally the stunting rate is around
32%. Objective: This study aims to determine the description, knowledge, attitudes, and
practices of mothers who have stunting children and have children with stunting history in
Mekarsari Village. Method: The research method used was descriptive research with a
sample of 27 people taken in total sampling located in Mekarsari Village, Sukasari District,
Sumedang Regency, West Java Province in 2019. Results: Based on the results of the study
found 59.3% had good knowledge, 37% enough knowledge and 3.7% with bad knowledge.
Based on the attitude found 58.2% of respondents were good and 14.8% of respondents with
a bad attitude. Based on the level of practice found 85.2% of respondents with good practice
and 14.8% of respondents with poor results. Conclusion: Based on univariate analysis, it
was found that most respondents had a good knowledge level of 16 respondents (59.3%),
good attitudes as many as 23 respondents (58.2%) and good practice levels as many as 23
respondents (85.2%)

Keywords: stunting, knowledge, attitude, behavior


INTRODUCTION million children including in eight districts
Stunting or also known as a short or dwarf / cities that have a high prevalence of
toddler is a condition where infants under stunting. Among them are Garut Regency
five have a body length or height that is (43.2%), Sukabumi Regency (37.6%),
less or shorter than other toddlers of the Cianjur Regency (35.7%), Tasikmalaya
same age. Based on WHO, toddlers are Regency (33.3%), West Bandung Regency
said to experience stunting if the (34.2%), Tasikmalaya City ( 33.2%),
measurement of length or height is found Majalengka Regency (30.2%), and
to be more than minus two median Sumedang Regency (30.1%). Nationally
standard deviations of the child's growth the stunting rate is around 32%. Attitude is
standard. Short toddler events or readiness or willingness to act and not the
commonly called stunting is one of the implementer of certain motives. Attitude is
nutritional problems experienced by not an action. Attitude is a reaction that is
toddlers in the world today. In 2017 22.2% still closed from someone to a stimulus or
or around 150.8 million toddlers in the object. To realize the attitude of being a
world experienced stunting. But this real deed is needed a supporting factor or a
number has decreased compared to the condition that allows such a facility24.
stunting rate in 2000, which was 32.6%. In Nutritional attitude is a further stage of
2017, more than half of the stunting nutritional knowledge. Someone who is
toddlers in the world Trends in the knowledgeable about good nutrition will
Prevalence of Short Toddlers in the World develop good nutritional attitudes. The
in 2018 come from Asia (55%) while more formation of nutritional attitudes will be
than one third (39%) live in Africa. Of the more influenced by the habits / socio-
83.6 million stunting children in Asia, the culture that exists in society25. Practice or
largest proportion comes from South Asia behavior is a person's response to a
(58.7%) and the smallest proportion in particular stimulus or object. Nutritional
Central Asia (0.9%). The stunting rate in behavior is reflected by actions related to
West Java alone reaches 29.2% or 2.7
efforts to improve nutritional status, fulfill Table 2. Distribution of Frequency of
nutritional needs. Attitudes of Mothers Who Have
Children with a Stunting History of
METHOD Nutritional Status
This type of research uses descriptive Penilaian Jumlah Persentase
research methods carried out on 24 June (n) (%)
2019 - 3 July 2019. This research was
Baik 23 85,2%
conducted in Mekarsari Village, Sukasari
District, Sumedang District, West Java Buruk 4 14,8%
Province. Sampling uses total sampling
Total 27 100%
technique with a sample of 27 people. Data
collected in the form of primary data in the
form of questionnaires. The collected data
was then analyzed by univariate analysis
carried out on each variable from the Table 3. Frequency Distribution of
results of the research simultaneously Practices for Mothers who Have
which were examined using analysis Children with a Stunting History of
software. Nutritional Status
Penilaian Jumlah Persentase
RESULT (n) (%)
Table 1. Frequency Distribution The
Baik 23 58,2%
level of knowledge of mothers who have
children with a history of stunting on Kurang 4 14,8%
nutritional status
Total 27 100%
Penilaian Jumlah Persentase
(n) (%)
DISCUSSION
Baik 16 59,3%
According to the results of a study
Cukup 10 37,0% conducted by Mawaddah, 2008, the results
Kurang 1 3,7% of attitudes towards nutritional status in
mothers were 21% with a good attitude
Total 27 100%
followed by 71% with sufficient attitude
and lack of attitude at 8%. The results
showed that the level of knowledge about history of stunting on nutritional status of
nutritional status in mothers was 22%, 27 respondents, there are 23 respondents
followed 52% adequately and the level of (85.2%) with good attitudes followed by
knowledge was less than 26%. The results bad attitudes 4 respondents (14.8%)
of research on the practice of nutritional
ACKNOWLEDGEMENT
status in mothers who have children with a
Thank you, the author was given to:
history of stunting is 50% with a good
parents and stunting toddlers and those
level of practice, followed by 34% with
who have had a stunting history in
moderate practice and less practice is 16%.
Mekarsari Village, Sukasari District,
Sumedang Regency, West Java Province
CONCLUSION
for their assistance in completing this
Based on the results of the analysis,
research and Teaching Staff of the
research conducted on mothers who have
Department of Public Health, Faculty of
children with a history of stunting on
Medicine, Indonesian Christian University
nutritional status in Mekarsari Village is
who have his knowledge and guidance to
found as follows,
the author.
1. The researcher obtained the level of
knowledge in mothers who had children
with a history of stunting on nutritional
status of 27 respondents, there were 16
respondents (59.3%) with sufficient
knowledge, 10 respondents (37%) with
sufficient knowledge and with 1
respondent (3.7%) with bad knowledge.

2. Researchers get the results of attitudes


on mothers who have children with a
history of stunting on nutritional status of
27 respondents, there are 23 respondents
(85.2%) with good attitude and bad
attitude 4 respondents (14.8%)

3. Researchers get the results of practice


on mothers who have children with a

Anda mungkin juga menyukai