Anda di halaman 1dari 9

Sulfonamid

● Golongan obat ini bersifat bakteriostatik, namun pada kadar tinggi


dalam urin, sulfonamid dapat bersifat bakterisid.
● Sulfonamida mengganggu pembentukan asam folat pada bakteri. Asam
folat merupakan nutrisi yang dibutuhkan bakteri untuk membentuk asam
nukleat, DNA, dan RNA, agar bakteri dapat berkembang biak.
● Kuman yang sensitif terhadap sulfa yaitu S. pyogenes, S.pneumoniae,
Corynebacterium diptheriae, Haemophillus influenza, Clamidya
tracomatisc
KOMBINASI DENGAN TRIMETOPRIM

● Kombinasi dengan trimetoprim menghasilkan efek


sinergik paling kuat saat digunakan bersama sulfonamid.
● Trimetoprim : penghambat enzim dihidrofolat reduktase
yang kuat dan selektif.
FARMAKODI FARMAKOKINETIK INTERA EFEK INDIKAS KONTRAI
NAMIK KSI SAMPIN I NDIKASI
OBAT G
MEKANISME: ABSORBSI: •Bersama •Gangguan •Demam reumatik •Hipersensitivitas
•Sulfonamida mengganggu 70-100 % dosis oral sulfonamid diabsorbsi antikoagulan oral, hepatopoetik •Toxoplasmosis, •Gangguan ginjal
pembentukan asam folat pada melalui saluran cerna dan dapat ditemukan anti DM •Gangguan saluran dan infeksi yang atau hati
bakteri. Asam folat dalam urin 30 menit setelah pemberian sulfonilurea dan kemih disebabkan oleh
merupakan nutrisi yang -DISTRIBUSI: fenitoin penumpukan kristal bakteri Gram
dibutuhkan bakteri untuk Obat ini tersebar ke seluruh jaringan sehingga memperkuat efek di ginjal negatif dan positif
membentuk asam nukleat, berguna untuk infeksi sistemik. Dalam cairan obat lain •Reaksi alergi
DNA, dan RNA, agar bakteri tubuh kadar obat bentuk bebas mencapai 50-
dapat berkembang biak. 80% kadar dalam darah.
SPEKTRUM ANTIBIOTIK METABOLISME:
•Kuman yang sensitif Sulfa mengalami asetilasid dan oksidasi. Reaksi
terhadap sulfa ialah toksik sistemik berupa lesi pada kulit dan gejala
Streptococcus. pyogenes, hipersensitivitas, sedangkan hasil asetilasi
S.pneumoniae, menyebabkan hilangnya aktivitas obat.
Corynebacterium EKSEKRESI
diptheriae, Haemophillus Dieskresikan melalui ginjal, baik dalam bentuk
influenza, Clamidya asetil maupun bentuk bebas. Masa paruh
tracomatis sulfonamid tergantung pada fungsi ginjal.
Sebagian kecil diekskresikan melalui empedu
dan air susu ibu
SULFONAMID DENGAN ABSORPSI
DAN EKSKRESI CEPAT
Sulfonamid dengan Sulfonamid hanya Sulfonamid untuk Sulfonamid dengan
absrobsi dan ekskresi diabsorbsi sedikit oleh penggunaan topikal masa kerja panjang
cepat saluran cerna

Sulfisoksazol Sulfasalazin Sulfasetamid Sulfadoksin

Sulfamatoksazol Suksinilsulfatiazo Mafenid

Sulfadiazin

Kombinasi Sulfa
Nama Obat Dosis Sediaan Gambar

Sulfametoksazol Dosis Perhari (Oral) Tablet 500mg


•Dewasa: Dosis awal 2 gr, dilanjutkan
dengan 1gr, 2 kali sehari. Untuk infeksi
berat: 1 gr, 3 kali sehari.
•Anak usia >2 bulan: Dosis awal: 50-60
mg/kgBB, dilanjutkan dengan 25-30
mg/kgBB, 2 kali sehari. Dosis maksimal
harian: 75 mg/kgBB

Sulfadiazin Dosis Perhari (Oral) Tablet 500mg


•Dewasa : 2-4 g dalam 3-6x pemberian
•Anak >2 bulan : dosis setengah dewasa
( Dosis maks : 600mg/hari)
Nama Obat Dosis Sediaan Gambar

Sulfasalazine Dosis Per hari (Oral): Dosis awal 0,5 mg •Kapsul salut enterik
sehari yang ditingkatkan sampai 2-6 g 500mg
sehari. •Suspensi 50mg/ml

Sulfasetamid Dosis Per hari : •Guttae 15%/5ml


•1-2 tetes selama 2 jam (untuk infeksi •Guttae 10%/5ml
berat) •Salep mata 10%
•3-4x sehari (untuk penyakit kronik)
Kontrimoksazol
● Merupakan obat kombinasi antara trimetoprim dan sulfametoksazol.
● Memiliki fungsi dalam menghambat reaksi enzimatik sintesis asam folat bakteria, sehingga
memberikan efek sinergis.
● Aktivitas antibakteri cotrimoxazole berdasarkan atas kerjanya pada dua tahap yang berurutan dalam
reaksi enzimatik untuk membentuk asam tetrahidrofolat.
● Sulfamethoxazole menghambat masuknya molekul PABA ke dalam molekul asam folat
● Trimetoprim menghambat terjadinya reaksi reduksi dari dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat.
● Untuk mendapatkan efek sinergi diperlukan perbandingan kadar yang optimal dari kedua obat.

SPEKTRUM ANTIBIOTIK
Bakteri yang sensitif terhadap kotrimoksazol adalah S.pneumoniae,
Corynebacterium.diphteriae, N.meningitis, S.aureus, S.epidermidis,
S.pyogenes, S.viridans, S.faecalis, E.coli, Proteus sp, Salmonella sp,
Shigella.
FARMAKOKINETIK INTERAKSI OBAT EFEK INDIKASI KONTRAINDIKA
SAMPING SI

•Rasio kadar yang ingin dicapai •Dengan antikoagulan •Mual dan •Infeksi saluran •Penderita yang
dalam darah : sulfametoksazol •Menambah efek muntah. kemih (ISK) diketahui sensitif
dan trimetropim= 20 : 1. antikoagulan dengan •Ruam pada bagian bawah menggunakan
•Trimetropim cepat terdistribusi fenitoin memperpanjang kulit. •Infeksi saluran golongan sulfonamid
ke dalam jaringan dan 40 % waktu paruh •Leukopenia. napas atau trimetoprim
terikat pada protein plasma •Dengan diuretik •Trombositopeni •Bronkitis kronis •Bayi berumur
dengan adanya sulfametoksazol. meningkatkan terjadinya a. dengan kurang dari 2 bulan.
•Volume distribusi trimetoprim trombositopenia •Anemia eksaserbasi akut. •Anemia
lebih besar daripada megaloblastik •Infeksi saluran megaloblastik
sulfametoksazol. cerna Demam
•Metabolit trimetoprim Tifoid
ditemukan juga di urin. •Otitis media
akut
Sediaan Bentuk Padat Sediaan Bentuk Cair Dosis

•Kotrimoksazol tablet, 400 mg Kotrimoksazol suspensi oral Dewasa :


sulfametoksazol ; 80 mg trimetoprim. (200 mg sulfametoksazol dan oral: 960 mg/hari tiap 12 jam (800 mg
•Kotrimoksazol kaplet salut selaput 800 40 mg trimetoprim )/5ml. sulfametoksazol; 160 mg trimetoprim), dapat
mg sulfametoksazol; 160 mg ditingkatkan menjadi 1,44 gram tiap 12 jam pada
trimetoprim. infeksi berat. 480 mg tiap 12 jam bila pengobatan
lebih dari 14 hari.

Tablet pediatric, 100 mg Kotrimoksazol IV (400 mg Anak/Bayi: Trimetoprim 8 mg/kgBB/hari,


sulfametoksazol; 20 mg trimetoprim sulfametoksazol ; 80 mg Sulfamethoxazole 40 mg/kgBB/hari terbagi
trimetoprim)/ 5 ml. dalam 2 dosis per hari

•Infus intravena: 960 mg tiap 12 jam, naikkan sampai 1,44 g tiap 12 jam pada infeksi berat.
-ANAK : 36 mg/kg bb/hari terbagi dalam dua dosis.
-Pada infeksi berat dapat ditingkatkan menjadi 54 mg/kg bb/hari.
•Pengobatan Pneumosystis carinii (dilakukan bila ada fasilitas monitoring yang memadai): Oral atau intravena, 120 mg/kg
bb/hari, dibagi dalam 2 atau 4 dosis, dan diberikan selama 14 hari.

Anda mungkin juga menyukai