Anda di halaman 1dari 17

Assalamualaik

um
Tulus Devita Sirait
1 1848401054

Dewi Maritha Utami


2 1848401064

Essy Martalia
3 1848401057

Afrida Ridantika Zaharni


4 1848401083

Antika Salsabila Tamin


5 1848401075
Antibiotika Golongan
Sulfonamida
01
Sulfanamid
Sifat kimia
Sullonamid adalah kemoterapeutik yang
sulfanamid
Sullonamid berupa kristal putih yang umumnya
pertama digunakan secara sistemik untuk sukar larut dalam air, tetapi garam natriumnya
pengobatan dan pencegahan penyakit infeksi mudah larut. Berbagai variasi radikal R pada
pada manusia. Penggunaan sulfonamid gugus amida (-SO2NHR) dan substitusi gugus
kemudian terdesak oleh antibiotik. amino (NH2) menyebabkan perubahan sifat lisik,
Pertengahan tahun 1970 penemuan kimia dan daya antibakteri sulfonamid.
kegunaan sediaan kombinasi trimetoprim &
sulfametoksazol meningkatkan kembali
penggunaan sullonamid untuk pengobatan
penyakit infeksi tertentu.
Farmakodinamik
Indikasi : infeksi saluran kemih sederhana

Efek samping : efek paling sering adalah alergi


seperti ruam kulit (utikaria). Kadang- kadang dis
ertai demam. Berbagai diskarsia darah bisa
terjadi, walaupun jarang termasuk agranulositos
is,anemia aplastik,dan anemia hemolitik.

Aktivitas
Antimikroba
Sullonamid mempunyai spektrum antibakteri
yang luas, meskipun kurang kuat dibandingkan
dengan antibiotik dan strain mikroba yang
resisten makin meningkat. Golongan obat ini
umumnya hanya bersilat bakteriostatik, namun
pada kadar yang tinggi dalam urin, sulfonamid
dapat bersifat bakterisid.
05 MEKANISME KERJA
Kuman memerlukan PABA (p-aminobenzoic acid) untuk
membentuk asam folat yang digunakan untuk sintesis purin dan
asam-asam nukleat Sulfonamid merupakan penghambat
bersaing PABA

Efek antibakteri sullonamid dihambat oleh adanya darah, nanah


dan jaringan nekrotik, karena kebutuhan mikroba akan'asam
lolat berkurang dalam media yang mengandung basa purin dan
timidin.

Sel-sel mamalia tidak dipengaruhi oleh sullonamid karena


menggunakan lolat iadi yang terdapat dalam makanan (tidak me
nsintesis sendiri senyawa tersebut). Dalam proses sintesis
asam lolat, bila PABA digantikan oleh sulfonamid, maka akan
terbentuk analog asam folat yang tidak lungsional.
02 10 Obat Golongan Sulfonamid
Dewasa Anak anak
Sulfadoksin pyrimethamine Tablet : 25mg/500mg Tablet : 25mg/500mg

Sulfametoksazol injeksi: injeksi:


trimetoprim (16mg/80mg)/ml (16mg/80mg)/ml
Oral : Oral :
(40mg/200mg)/ml (40mg/200mg)/5ml
Tablet: Tablet:
80mg/400mg 80mg/400mg
160mg/800mg 160mg/800mg

Sulfacetamide Larutan: larutan :


10%,15%,30% 10%
ophthalmic salep: salep :
10% 10%
Konjungtiva Konjungtiva:
larutan: 1-3 tetes 2-3 jam <2 bulan tidak dianjurkan
salep: ½ inch 3-4 jam >2 bulan :
larutan : 1-3 tetes 2-3
salep : ½ inch 3-4 jam
Dewasa Anak anak
Sulfadiazine tablet 500 mg , tablet: 500 mg ,
pemakaian : 2-4 g/hari dibagi pemakaian : >2 bulan 75mg/kg/hari di
3-6x/hari PO bagi 4-6 jam PO
tidak lebiih dari 6g per hari

Sulfanilamide Krim vagina : 15%


Candida vulvovaginatis
aplikasikan (6g) secara intravagina per hari atau tiap 12 jam selama 30
hari.
Sulfasalazin Tablet : 500mg sehari 40-6-mg/kgBB.
nama dagang : Sulfitis 3-4 g/hari PO setelah makan, dapat d
imulai 1-2 g /hari pemeliharaan : 20-30mg/kgBB/hari
Dosis : sehari 2-4 g, maks 3gr/hari (iso vol 48 hal 460)

Sulfadoksin Sulfadoksin 500 mg, pirimetamina 25 <4th ½ kapsul


nama dagang: Plasmodin mg. 4-6th 1 kapsul
Dosis tunggal : 3 kapsul 7-9 th1 ½ kapsul
10-14 th 2 kapsul

semi imun: 4 mg 1x 1-3 kapsul, 4-8 th 1 tab


profilaksis: non imun: seminggu 1x1 kapsul 9-14 th 2 tab
(iso vol 48 hal.185)
Dewasa Anak anak
sulfametoksazol sulfametoksazol 100 mg 6-12th sehari 2x 480mg
nama dagang: (200;400mg), trimetoprim 20mg 6bln-6th sehari 2x240mg
cotrimoxazole (40mg,80mg)/tab 6 minggu-6bulan
sehari 2x120mg
Dosis: sehari 2x 960mg

Sulfisoxazole tablet : 500mg tab: 500mg


oral suspense: 500mg/ml oral suspense: 500mg/ml

Pemakaian : 2-4 g/hari, 4-8g/hari dibagi 4-6 dosis P Pemakaian : 2bln 75mg/kg/hari
O 120-15-mg/kg/hari dibagi 4-6 dosis PO
tidak lebih dari 6g/hari

Propilaksis: 50mg/kg PO

Kotrimoxazole injeksi sol: (16mg/80mg)/ml Bronchitis kronis :


Oral susp: (40mg/200mg)/5ml tab: 1 PO 12 jam untuk 10-14 hari
Tab: 80mg/400mg, 160mg/800mg Meningitis :
10-2-mg/kg/hari intravena dalam 6-12 jam
Propilaksis :
Dosis khusus infeksi : tab: 80-16-mg PO per hari atau 160mg 3 kali/mingg
1-2 tablet PO 12-24 jam u tiap hari berturut turut
8-2-mg/kg/hari intravena 6-12 jam Pengobatan :
15-2-mg/kg/hari PO /IV dalam 6-8 jam
03
Profile obat kotrimoksazol
Farmakodinamik
Sulfametoksazol melakukan kompetisi terhadap bakteri dengan cara menginhibisi
penggunaan asam paraaminobenzoat pada saat sisntesis dihidrofolat oleh bakteri.
Kemampuan ini menimbulkan mekanisme bakteriostatik. Trimetropin secara revers
ibel akan menginhibisi enzim dihidrofolat reductase, yaitu enzim yang mengaktifka
n jalur metabolisme asam folat dengan cara mengubah dihidrofolat menjadi tetrahi
drofolat..
Kontra Indikasi
reaksi hipersensitivitas terhadap obat. Peringatan penggunaan terkait risiko
superinfeksi bakteri dan jamur pada penggunaan jangka panjang, serta risiko
terjadinya immune-mediated thrombocytopenia, dan hipoglikemia.

Efek Samping
mual, muntah, penurunan nafsu makan, alergi. Efek samping yang bersifat fatal dapat terjadi
pada penggunaan sulfonamid yaitu sindroma Stevens Johnson, Toxic Epidermal Necrolisis,
nekrolisis hepatitis fulminan, agranulositosis, anemia aplastik dan diskariasis darah.
Dosis Bentuk Sediaan
• Per oral Larutan intravena
1-2 tablet 160mg/800mg kandungan 400 mg sulfametoksazol d
diberikan 1-2 kali per hari an 80 mg trimetoprim serta 800 mg s
ulfametoksazol dan 160 mg trimetopri
• Pemberian intravena m dalam setiap larutan 5 ml
8-20 mg trimethoprim/40-
100mg Tablet oral
sulfametoksazol/kg/hari Kandungan 400 mg sulfametoksazol
dan 80 mg trimetoprim serta 800 mg
IV diberikan 2-4 kali per hari. sulfametoksazol dan 160 mg trimetop
rim

Bentuk suspensi
kandungan 200 mg sulfametoksazol d
an 40 mg trimetoprim dalam setiap 5
ml suspensi
Cara Penggunaan
Untuk penggunaan intravena, kotrimoksazol sebaiknya dib
erikan dengan cara drip atau infus perlahan selama 60-90
menit diberikan setiap enam, delapan atau dua belas jam.

Pemberian kotrimoksazol secara oral sebaiknya saat perut


kosong karena makanan akan mempengaruhi
absorbsi obat.
Farmakokinetik
Distribus Eksresi
Absorbsi i Metabolisme

Dimetabolisme pada tubuh


Pada penggunaan oral, Hampir 44% Melalui ginjal.
menjadi lima metabolik aktif
trimetoprim dan sulfame trimetoprim dan Hampir 50% di
yaitu:
toksazol dengan cepat 70% sulfametoksa ekskresikan melalui
N4-asetil, N4-hidroksi,
dan hampir semuanya a zol berikatan pada urin dalam waktu 24
5-metilhidroksi, N45-metilhi
kan diabsobsi di saluran plasma jam dalam keadaan
droksi-sulfametoksazol dan
cerna. bentuk yang tetap.
konjugasi N-glukoronik.
Reaksi terhadap ibu hamil dan menyusui

ibu Kategori D (FDA):


Menyusui obat yang digunakan
Pada ibu menyusui, hanya untuk keadaan
kotrimoksazol kegawatan yang
diekskresikan melalui mengancam nyawa
ASI sehingga karena telah terbukti
penggunaannya adanya risiko
dikontraindikasikan. gangguan pada janin

Kehami
lan
04 Grafik farmakokinetik Sulfametoksazol
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai