um
Tulus Devita Sirait
1 1848401054
Essy Martalia
3 1848401057
Aktivitas
Antimikroba
Sullonamid mempunyai spektrum antibakteri
yang luas, meskipun kurang kuat dibandingkan
dengan antibiotik dan strain mikroba yang
resisten makin meningkat. Golongan obat ini
umumnya hanya bersilat bakteriostatik, namun
pada kadar yang tinggi dalam urin, sulfonamid
dapat bersifat bakterisid.
05 MEKANISME KERJA
Kuman memerlukan PABA (p-aminobenzoic acid) untuk
membentuk asam folat yang digunakan untuk sintesis purin dan
asam-asam nukleat Sulfonamid merupakan penghambat
bersaing PABA
Pemakaian : 2-4 g/hari, 4-8g/hari dibagi 4-6 dosis P Pemakaian : 2bln 75mg/kg/hari
O 120-15-mg/kg/hari dibagi 4-6 dosis PO
tidak lebih dari 6g/hari
Propilaksis: 50mg/kg PO
Efek Samping
mual, muntah, penurunan nafsu makan, alergi. Efek samping yang bersifat fatal dapat terjadi
pada penggunaan sulfonamid yaitu sindroma Stevens Johnson, Toxic Epidermal Necrolisis,
nekrolisis hepatitis fulminan, agranulositosis, anemia aplastik dan diskariasis darah.
Dosis Bentuk Sediaan
• Per oral Larutan intravena
1-2 tablet 160mg/800mg kandungan 400 mg sulfametoksazol d
diberikan 1-2 kali per hari an 80 mg trimetoprim serta 800 mg s
ulfametoksazol dan 160 mg trimetopri
• Pemberian intravena m dalam setiap larutan 5 ml
8-20 mg trimethoprim/40-
100mg Tablet oral
sulfametoksazol/kg/hari Kandungan 400 mg sulfametoksazol
dan 80 mg trimetoprim serta 800 mg
IV diberikan 2-4 kali per hari. sulfametoksazol dan 160 mg trimetop
rim
Bentuk suspensi
kandungan 200 mg sulfametoksazol d
an 40 mg trimetoprim dalam setiap 5
ml suspensi
Cara Penggunaan
Untuk penggunaan intravena, kotrimoksazol sebaiknya dib
erikan dengan cara drip atau infus perlahan selama 60-90
menit diberikan setiap enam, delapan atau dua belas jam.
Kehami
lan
04 Grafik farmakokinetik Sulfametoksazol
Thank
you