Disusun Oleh:
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kemudahan kepada kami selaku penyusun, sehingga tugas ini dapat selesai sesuai dengan
tenggal waktu yang telah ditentukan. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah
Farmakologi II yang mana dengan tugas ini, kami sebagai mahasiswa mampu mengetahui
dan memahami lebih dalam mengenai materi ajar yang diberikan oleh dosen pengampu.
Semoga, makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi mengenai
Penggolongan Obat Antipsikosis dan Antimania.
Dalam pembuatan makalah ini, kami bekerja sebagai tim penyusun sehingga tentunya
hasil penulisan ini bukan merupakan klaim perorangan saja. Selain itu, pertolongan dari
berbagai pihak juga sangat membantu dalam proses penyusunannya. Untuk itu, kami
sampaikan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini.
Lepas dari semua, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dari banyak sisi. Untuk itu, kritik dan saran serta tinjauan langsung mengenai kelengkapan
data, sangat kami perlukan demi perbaikan di kemudian hari.
Akhir kata, kami selaku tim penyusun berharap agar makalah ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Wassalamualaikum Wr.Wb
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anti psikotik adalah golongan obat yang digunakan dalam penanganan gangguan
gejala-gejala berupa munculnya keyakinan yang salah dan tidak sesuai kenyataan
(Waham atau delusi), mengalami pengalaman panca indera yang tidak nyata seperti
mendengar suara tanpa ada orang yang berbicara (halusinasi), kecemasan dan
tidak dapat dipahami (inkoherensi), atau perilaku kasar dan membahayakan, dapat
ditekan.
Di dalam otak, ada salah satu zat neurotransmitter yang disebut dengan
dopamin. Jika dopamin terlalu aktif, maka bisa mengalami halusinasi, delusi, dan
Sedangkan mania, mania ditandai dengan aktivitas fisik yang berlebihan dan
denganperistiwa positif yang terjadi. Obat yang digunakan untuk mengobati mania
disebut mood modulators, mood stabilizer atau anti manics. Penderita mania
mengalami elasi (suasana perasaan yang meningkat) disertai dengan energi yang
dan berkurangnya kebutuhan tidur. Pengendalian yang normal dalam kelakuan sosial
terlepas, perhatian terpusat tidak dapat dipertahankan dan seringkali perhatian sangat
mudah dialihkan. Kadang juga dapat ditemukan harga diriyang membumbung,
pemikiran yang serba hebat dan terlalu optimistis dinyatakandengan bebas. Tujuan
yang muncul dan mengembalikan pasien kekeadaaan dan status mental sebelumnya
mencegah naik turunnya mood pada pasien dengan gangguan bipolar (manik
depresif). Obat acuan utama adalah litium kabonat. Obat antimania tentunya memiliki
efek samping yang perlu diketahui agar pengobatan klinis bisa efisien dan sesuai
dengan proporsi dan tentunya agar mencapai target terapi. Untuk itu kita harus
mengenali obat antimania ini terlebih dahulu, karena selain manfaatnya, antipsikotik
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
PEMBAHASAN
I. PSIKOSIS
A. Pengertian
salah dan tidak sesuai kenyataan (Waham atau delusi), mengalami pengalaman
panca indera yang tidak nyata seperti mendengar suara tanpa ada orang yang
B. PENGGOLONGAN OBAT
1. Phenothiazine
Fluphenazine (Anatensol)
terganggu, daya nilai norma sosial (judgement) terganggu, dan daya tilikan
stereotip dan tidak ada inisiatif, perilaku yang sangat terbatas dan
kegiatan rutin.
Alkohol, dll.
involunter pada : lidah , wajah, mulut/rahang, dan anggota gerak, dimana pada waktu
tidur gejala tersebut menghilang). Biasanya terjadi pada pemakaian jangka panjang
(terapi pemeliharaan) dan pada pasien usia lanjut. Efek samping ini tidak berkaitan
dengan dosis obat anti psikosis (non dose related). Bila terjadi gejala tersebut: obat
Clozapine 50-100 mg/h. Pada penggunaan obat anti-psikosis jangka panjang, secara
fungsi hati, fungsi ginjal, untuk deteksi dini perubahan akibat efek samping obat. Obat
anti psikosis hamper tidak pernah menimbulkan kematian sebagai akibat overdosis
atau untuk bunuh diri. Namun demikian untuk menghindari akibat yang kurang
dimakan.
Antipsikosis + antipsikosis lain = potensiasi efek samping obat dan tidak ada
bukti lebih efektif (tidak ada efek sinergis antara 2 obat antipsikosis).
jantung).
dengan gejala dan gaduh gelisah yang sangat hebat (acute adjunctive therapy).
pagi hari sebelum dilakukan ECT (Electro Convulsive Therapy) oleh karena
serangan kejang meningkat, oleh karena itu dosis antikonvulsan harus lebi
besar (dose related). Yang paling minimal menurunkan ambang kejang adalah
gangguan absorpsi.
II. MANIA
A. Pengertian
aktivitasfisik yang berlebihan dan perasaan gembira yang luar biasa yang
ini terjadi dalam jangkawaktu paling sedikit satu minggu hampir setiap hari
episodedepresi yang ringan atau singkat. Baik mania maupun hipomania lebih
B. Sejarah
bisa melarutkan kristal asam urat diisolasi dari ginjal. $ingkat lithium yang
dibutuhkan untuk melarutkan asam urat dalam tubuh, namun, yang beracun.
gangguan, termasuk depresi dan gangguan manik, Carl Lange di Denmark dan
mengobati mania dari tahun 1870 dan seterusnya, meskipun digunakan dalam
bentuk mata air untuk mengobati mania dilaporkan pada Zaman Romawi dan
Yunani kuno. Pada pergantian abad ke-20, ini penggunaan lithium sebagian
industri farmasi untuk berinvestasi dalam obat yang tidak bisa dipatenkan.
Seperti mengumpulkan pengetahuan menunjukkan peran asupan
sodium berlebih dalam hipertensi dan penyakit jantung, garam lithium yang
diresepkan untuk pasien untuk digunakan sebagai pengganti garam meja diet
(natrium klorida). Praktek ini dihentikan pada tahun 1949 ketika laporan efek
oleh psikiater Australia John Cade pada tahun 1949. Cade menyuntikkan tikus
dengan ekstrak urin yang diambil dari pasien skizofrenia, dalam upaya untuk
mental. Karena asam urat dalam gout dikenal sangat psikoaktif (reseptor
adenosin pada neuron dirangsang oleh itu, kafein blok mereka), Cade
diperlukan urat larut untuk kontrol. Dia menggunakan lithium urat, sudah
dikenal sebagai senyawa urat yang paling larut, dan mengamati hal ini
menyebabkan tikus untuk ditenangkan. Cade ditelusuri efek pada ion lithium
itu sendiri. Segera, Cade mengusulkan garam lithium sebagai obat penenang,
dan segera berhasil mengendalikan mania pada pasien kronis dirawat di rumah
sakit dengan mereka. Ini adalah salah satu aplikasi yang berhasil pertama dari
mendatang.
termasuk asam urat, batuurine, rematik, mania, depresi, dan sakit kepala. Pada
tahun 1949, John Cade menemukan efek anti-manik ion lithium. Temuan ini
dipimpin lithium, khususnyalithium karbonat, yang akan digunakan untuk
(PKC) aktivitas di dalam otak. Lithium karbonat dan natrium valproate, obat
yang juga menghambat PKC tombol. Meskipun temuan ini, banyak hal yang
lateralsclerosis (ALS) dan atrofi otot tulang belakang. Sebuah uji coba
Geigy AG (sekarang bagian dari Novartis) di Basel, Swiss, pada tahun 1953.
Schindler kemudian disintesis obat pada tahun 1960, sebelum sifat anti-
Inggris sejak tahun 1965, dan telah disetujui di AS sejak tahun 1974.
Pada tahun 1971, Drs. Takezaki dan Hanaoka pertama kali digunakan
Asam valproik pertama kali disintesis pada tahun 1882 oleh BSBurton
sebagai analog dari asam valeric, ditemukan secara alami dalam valerian.
Iamemiliki dua kelompok propil, maka nama “val.pro ~ ic”. Asam valproik
lembam” pelarut untuk senyawa organik. Pada tahun 1962, peneliti Perancis
sebagai obat antiepilepsi pada tahun 1967 diPerancis dan telah menjadi yang
Segera setelah sintesis dan studi hewan, yang menyarankan untuk Paul
sangatmenarik karena aksinya itu serupa tapi jauh lebih kuat daripada
C. Jenis-Jenis Antimania
1. Litium Karbonat
sitrat. Sejak disahkan oleh Food and Drug Administration (FDA) pada
tahun 1970 untuk mengatasi mania akut, lithium masih efektif dalam
mengonsumsi banyak garam, yakni tekanan darah tinggi, retensi air, dan
konstipasi. Oleh karena itu, selama penggunan obat ini harus dilakukan tes
dari dua ion magnesium pada sisi aktif IMPase. IMPase merupakan enzim
AMP.
a. Indikasi
minggu setelah minum obat. Lithium juga digunakan untuk mencegah atau
mania.
b. Dosis
badan dan fungsi ginjal. Dosis dari lithium berkisar antara 600-2400 mg per
hari,meskipun sebagian besar pasien akan stabil pada 600-1200 mg per hari.
jam. Pemberian dosis lithium harus dilakukan hati-hati dan individual, yakni
berdasarkan kadar dalam serum dan respon klinis. Pada mania akut,
per individu, tapi biasanya berkisar 900- 1200 mg per hari dalam dosis
terbagi. Monitor serum dilakukan setiap dua bulan. Pada pasien yang sangat
c. Interaksi Obat
pemberian bersamaan dengan beberapa obat lain seperti NSAID dan ACE
inhibitor. Lithium sebaiknya tidak diberikan pada pasien jantung dan ginjal.
Tapi jika kondisi psikiatri pasien mengancam jiwa dan pasien tidak berespon
dengan obat lain, maka lithium bisa diberikan dengan pengawasan yang
sangat ketat.
hamil karena diduga bisa mendatangkan efek merugikan bagi janin. Lithium
juga disekresikan melalui air susu ibu, sehingga tidak dianjurkan diberikan
pada wanita yang menyusui. Penggunaan lithium pada anak usia dibawah 12
dari obat ini padapopulasi ini belum ada. Pemberian lithium pada orang tua
2. Karbamazepin
Karbamazepin adalah suatu obat iminodibenzyl yang secara structural
sebagai anti epilepsi. Struktur molekul adalah serupa dengan struk trisiklik dari
mania akut dan terapi profilaksis. Efek sampingnya jauh lebih sedikit
a. Indikasi
bangkitan lena. Karbamazepin juga dapat digunakan sebagai anti mania dan
terapi profilaksis.
Epilepsi
Gangguan depresif
b. Dosis
Karbamazepin biasanya dimulai dengan dosis 200-400 mg per hari
dalam 3 atau 4 dosis dan ditingkatkan menjadi 800-1000 mg per hari pada
obat maka dosis karbamazepin dapat ditingkatkan sampai 1600 mg per hari.
pemberian.
hari, anak usia 6-12 tahun adalah 2 kali 100mg per hari. Dosis awal untuk
dewasa dan 20-30 mg per KgBB untuk anak. Dengan dosis ini umumnya
c. Interaksi Obat
3. Natrium Divalproex
dalam terapi mania dan untuk membantu mencegah sakit kepala migrain.
Obat ini secara kimia dibentuk oleh gabungan antara natrium valproat
tahun 1963 mempunyai efek sebagai antikonvulsan dan pada tahun 1978
a. Indikasi
migrain.
b. Dosis
Sedian natrium divalproex tersedia dalam tablet 125 mg, 250 mg, 500
mg, bentuk kapsul 125 mg dan bentuk sirup 250 mg per 5 ml. Untuk
penanganan mania, terapi diawali dengan dosis harian 750 mg. pada
c. Efek Samping
d. Interaksi Obat
4. Haloperidol
haloperidol.
plasma tercapai dalam waktu 2-6 jam sejak obat diminum, menetap sampai 72
Obat ini ditimbun dalam hati dan kira-kira 1% dari dosis yang diberikan
kira 40% obat dikeluarkan selama 5 hari sesudah pemberian dosis tunggal.
a. Indikasi
terhadap sistem saraf otonom lebih kecil daripada anti psikotik lain,
hambatan CPZ.
menyebabkan galaktore.
c. Dosis
Sedian haloperidol terdapat dalam bentuk tablet : 0,5 mg, 1,5 mg dan 5
mg, serta dalam bentuk likuor (injeksi) : 2 mg/ml dan 5 mg/ml. Besarnya
dosis tergantung kepada umur, keadaan fisik dan derajat kehebatan
gejalanya.
per hari.
hari.
Untuk anak 3 -12 tahun : 0,05 mg – 0,15 mg per KgBB per hari terbagi
toleransi tubuh.
d. Efek samping
akibat reverse keadaan mania atau sebagai efek samping yang sebenarnya.
diskinesia.Gejala ini muncul pada pasien dengan terapi jangka panjang atau
muncul setelah terapi dihentikan.Risiko lebih besar terjadi pada orang tua,
pada terapi dosis tinggi. Gambaran klinis yang terjadi adalah gerakan
Pengobatan yang diberikan untuk gejala tardif diskinesia antara lain adalah
pemberian antiparkinson.
e. Intraindikasi Obat
berat.
5. Asam Valproat
Valproat (depakene) juga disebut asam valproat karena obat ini dengan
samping itu valproat dan karbamazepin telah terbukti efektif dalam terapi
gangguan bipolar.
Pemberian valproat per oral cepat diabsorsi dan kadar maksimal serum
tercapai setelah 1 sampai 3 jam. Dengan masa paruh 8-10 jam kadar dalam
darah stabil setelah 48 jam terapi.Dari suatu uji klinik terkendali, dosis
selintas. Terlalu dini untuk mengatakan bahwa obat ini aman untuk
a. Indikasi
- Epilepsi
- Gangguan bipolar
- Gangguan skizoafektif
stres pasca trauma, gangguan bulimia nervosa, putus alkohol, dan hipnotik
b. Dosis
Asam valproat tersedia dalam bentuk kapsul 250 mg dan bentuk sirup
250 per 5 ml. Dosis hari pertama adalah 250 mg diberikan bersama
makanan. Dosis dapat dinaikkan sampai 250 mg per oral 3 kali per hari
kejang adalah 50 dan 100 mg per ml bila obat ditoleransi dengan baik.
Dosis anak yang disarankan berkisar antara 2030 mg per KgBB per hari.
c. Efek Samping Obat
hati, ruam kulit dan allopesia. Gangguan saluran cerna berupa anoreksia,
mual dan muntah terjadi pada 16% kasus. Efek terhadap sistem saraf pusat
kematian telah dilaporkan akibat penggunaan obat ini. Efek samping pada
penggunaan asam valproat dapat dilihat lebih rinci pada tabel berikut:
d. Interaksi Obat
Asam valproat akan meningkatkan kadar fenobarbital 40% karena
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Anti psikotik adalah golongan obat yang digunakan dalam penanganan gangguan
gejala-gejala berupa munculnya keyakinan yang salah dan tidak sesuai kenyataan
mood stabilizer atau anti manics. Penderita mania mengalami elasi (suasana perasaan
yang meningkat) disertai dengan energi yang meningkat, sehingga terjadi aktivitas
Karbamazepin, dll).
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan
Indonesia.
Katzung BG. 2006. Basic and Clinical Pharmacology.10th Edition. San Francisco: McGraw
& Hill.
Lieberman JA, Tasman A. 2006. Handbook of Psychiatric Drugs. Chester city: John
Wiley&Sons Ltd.
Medication). Edisiketiga. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Ama Jaya.
Rusdi Maslim. Obat Anti Psikosis: Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik
Edisi Ketiga.