Presented by Kelompok 2:
Mikroba memasuki jaringan tubuh Dikenali oleh sel residen seperti makrofag, sel dendritik, sel
atau ketika adanya cedera pada mast dan sel-sel lain dalam jaringan, kemudian sel-sel tersebut
jaringan yang menyebabkan infeksi akan melepaskan mediator inflamasi yang akan memicu reaksi
atau kerusakan jaringan vaskular dan reaksi seluler.
Mediator inflamasi Mediator inflamasi akan memicu Mediator inflamasi lalu mengaktifkan
dihasilkan dari protein vasodilatasi, peningkatan leukosit untuk menghancurkan dan
plasma yang bereaksi permeabilitas vaskuler dan menghilangkan agen penyebab inflamasi.
terhadap mikroba atau perekrutan leukosit yang akan
jaringan yang rusak. bersirkulasi ke tempat agen
penyebab inflamasi.
MEKANISME KERJA OBAT ANTIINFLAMSI
Non Steroid
Steroid (NSAID)
Mekanisme Kerja:
Bekerja menghambat pelepasan prostaglandin ke jaringan yang
mengalami cedera, golongan NSAID dapat menyebabkan efek
samping berupa iritasi lambung dengan menghambat COX 2 yang
berperan dalam sekresi mukus pada lambung, yang menyebabkan
pengikisan lapisan dinding lambung sehingga terjadi ulkus
PENGOBATAN ANTIINFLAMASI
Antiinflamasi Steroid Antiinflamasi Non Steroid
(OAINS)
Bekerja menghambat sintesis prostaglandin dengan cara
menghambat enzim fosfolipase, sehingga fosfolipid yang Bekerja dengan menghambat pembentukan isoenzim COX-1
berada pada membran sel tidak dapat diubah menjadi asam (cyclooxygenase-1) dan COX-2 (cyclooxygenase-2) sehingga
arakidonat. Akibatnya prostaglandin tidak akan terbentuk prostaglandin dan tromboksan tidak terbentuk.
dan efek inflamasi tidak ada.
Kortikosteroid + Siklofosfamid atau Peningkatan sinergis dalam induksi enzim dapat terjadi jika siklofosfamid
Ifosfamid diberikan dengan deksametason. Deksametason tampaknya tidak mengubah
metabolisme ifosfamid.
Kortikosteroid + Benzodiazepine Metabolisme midazolam mungkin meningkat pada pasien yang menerima
pengobatan jangka panjang dengan kortikosteroid.
Kortikosteroid + siklosporin kadar siklosporin meningkat atau tidak berubah dengan metilprednisolon dosis
tinggi atau dikurangi dengan prednison. Ciclosporin dapat mengurangi
pembersihan kortikosteroid.
INTERAKSI OBAT GOL. NSAID
Obat yang berinteraksi Interaksi Obat
Pasien Ny.AB (43 tahun) datang ke Klinik UNJANI R/ Piroxicam 10 mg tab No. XX
dengan keluhan pusing, sakit kepala, dan nyeri badan S 1 dd 1 pc
serta sakit area sendi dan lutut kanan setelah berkebun.
Pasien diketahui mengkonsumsi Ibuprofen untuk R/ Lisinopril 10 mg tab No.XXX
mengurangi rasa sakitnya, namun belum ada S 1 dd 1 pc
perubahan. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter,
tekanan darah pasien 140/95 mmHg. Sehingga dokter
Pro : Ny. AB
memberikan resep sebagai berikut :
Usia : 43 th
Alamat : Jl. Tiga No.3, Cimahi
PEMBAHASAN
Assesment
Subjektif Terapi DRP Mekanisme/Efek
Nama : Ny. AB
Usia : 43 th Piroxicam + Adanya efek antagonis dari kedua obat.
Alamat : Jl. Tiga No.3, Lisinopril NSAID (piroxicam) dapat menghambat sintesis prostaglandin di
Cimahi ginjal yang bersifat vasodilatasi serta meningkatkan retensi natrium
Interaksi
Keluhan : pusing, sakit yang dapat mempengaruhi mekanisme kerja dari ACE-I (lisinopril)
Obat
kepala, nyeri badan dan sendi sehingga tekanan darah tetap meningkat
serta lutut sebelah kiri Penggunaan secara bersama-sama dapat menurunkan fungsi ginjal
Stockley, I.H., (2010). Drug Interaction 9th ed., Cambridge University press, London
Katzung B G. Basic Clinical Pharmacology. 14th Ed. North America : Mc. Graw
Education. 2018. P. 2-8, 642-643
THANK
YOU