Anda di halaman 1dari 29

KIMIA FARMASI I

HUBUNGAN STRUKTUR DAN


AKTIFITAS OBAT ANTIMIKROBA

PRODI FARMASI D-III


FAKULTAS VOKASI
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Mahasiswa mampu menjelaskan Hub.


Struktur dan aktivitas obat-obat
antimikroba sulfonamida, mekanisme
kerja serta kegunaan obat antimikroba
golongan sulfonamida.
Istilah-istilah
• Antimikroba : suatu zat/ obat pembasmi
jasad renik yang diperoleh dari sintesis / berasal
dari senyawa non organik
• Antibiotik : zat yg dihasilkan mikroba
(fungi) yg dapat menghambat atau
membasmi mikroba jenis lain
• Spektrum sempit : efektif untuk
bakteri spesifik
• Spektrum luas : efektif untuk beberapa
jenis bakteri
• Bakteriostatik : Antimikroba hanya
menghentikan mikroorganisme
• Bakterisidal : antimikroba dapat mematikan
mikroorganisme
• Resistensi : kemampuan mikroba untuk tidak
terbunuh/ terhambat pertumbuhannya oleh
suatu antimikroba
• Kadar hambat minimal (KHM) : kadar
minimal yang diperlukan untuk menghambat
pertumbuhan organisme
• Kadar bunuh minimal (KBM) : kadar
minimal yang diperlukan utk membunuh suatu
mikroorganisme
Aktivitas dan spectrum antimikroba
A. Berdasarkan sifat toksisitas selektif
1.Aktivitas bakteriostatik : menghambat
pertumbuhan mikroba → KHM
2. Aktivitas bakterisid : membunuh
mikroba →KBM
3. Bakteriostatik → bakterisid jika kadar
AM diatas melebihi KHM
B. Berdasarkan kepekaannya terhadap
kuman / spektrum:

• Spektrum sempit : benzil penisilin, streptomisin


• Spektrum luas : tetrasiklin & kloramfenikol
• Cenderung timbulkan superinfeksi , efektivitas
klinik belum tentu seluas spektrumnya
• AM yang sensitive : Jika kadar
bakteriostatik/bakterisidnya ekivalen dengan
kadar yang dicapai dalam darah (in vivo)
Efek Samping Antimikroba
1. Reaksi alergi : dapat ditimbulkan oleh semua
a.m dg melibatkan system imun hospes, terjadinya
tdk tergantung pada besarnya dosis
2. Reaksi idiosinkrasi : reaksi abnormal yang
diturunkan secara genetic con: kloramfenikol
(yg dpt menyebabkan anemia aplastik)
3. Reaksi toksik : a.m umumnya bersifat toksisitas
selektif, tetapi relatif . Efek toksik pada hospes
ditimbulkan oleh semua AM
con: tetrasiklin (dpt mengganggu pertumbuhan
tulang,gigi dan hepatotoksik)
4. Perubahan biologik & metabolic
Faktor penderita yang mempengaruhi
(Farmakodinamik & farmakokinetik)

1. Umur :
Pada neonatus → fungsi hepar (glukoronidasi) dan
ginjal belum sempurna sehingga memudahkan
terjadinya efek toksik oleh kloramfenikol.
Pada Usia lanjut→penurunan fungsi organ
2. Kehamilan
3. Genetik : perbedaan genetic antar ras menimbulkan
perbedaan reaksi thdp obat
4. Keadaan patologi tubuh hospes
Penyebab kegagalan terapi

1. dosis yang kurang


2. Masa terapi yang kurang
3. Adanya factor mekanik : abses, benda
asing, jaringan nekrotik, , dll
4. Kesalahan dalam menetapkan etiologi
5. Faktor farmakokinetik
6. Pilihan AM yang kurang tepat
7. Faktor pasien
Profilaksis antimikroba

• Profilaksis bermanfaat hanya untuk


beberapa indikasi tertentu
• proflaksis tdk dimaksudkan untuk
mencegah kemungkinan infeksi oleh
segala macam mikroba yang ada
ANTIMIKROBA SULFONAMIDA
Sulfonamida : merupakan kemoterapeutik yang
pertama digunakan secara sistemik untuk
mengobati infeksi.
• Aktivitas : spektrum antibakteri luas baik gram (+)
maupun (-) contoh : Str. Pyogenes, E.Coli, B.
Anthracis, v. Cholerae, c. Diphteriae
• Bersifat bakteriostatik
• Mekanisme kerja antagonis kompetitif PABA (Para
amino benzoid acid) dan sulfa
• Sediaan : oral, parenteral, topikal
• Efek samping : reaksi alergi, agranulositosis,
trombositopeni, gangguan sal.kemih
Rumus umum:
MEKANISME KERJA SULFONAMIDA
• Sulfonamida mempunyai struktur mirip asam p-
aminobenzoat (PABA) suatu asam yang diperlukan
untuk biosintesis koenzim asam folat dalam tubuh
bakteri/ protozoa.

• Terjadi dalam jaringan tubuh terutama setelah


otolisis dan hidrolisis asam, nanah, bakteri dan
ekstrak ragi.

• Kemiripan struktur sulfonamida dan PABA


mengacaukan PABA oleh enzim yang penting untuk
pertumbuhan bakteri
• Sulfonamida berkompetisi dengan PABA pada
lokasi yang sama dalam enzim, menghambat
biosintesis dihidrofolat. Kemudian
tetrahidrofolat yakni pada proses transfer 1
karbon kemudian mencegah/ menghambat
pembentukan biosintesis DNA, RNA, dan
protein.
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS

• Untuk dapat aktif, gugus amino dan radikal sulfonil


pada cincin benzena harus terletak pada posisi 1 dan 4
• Gugus amino primer sangat penting utk aktivitas
karena banyak modifikasi pada gugus tersebut
ternyata menghilangkan aktivitas antibakteri.
• Contoh : metabolit N4-asetilasi tidak aktif sbg
antibakteri. Bentuk aktif sbg antibakteri adalah
bentuk garam N1-terionisasi dan aktivitasnya akan
meningkat bila subtituen berupa heteroaromatik,
sedang N1-disubtitusi tidak aktif sbg antibakteri.
• Aktivitas antibakteri turunan sulfonamida pada pKa
6,0-7,4
EFEK SAMPING

• Kerusakan ginjal karena pembentukan kristal


yang sukar larut di ginjal oleh metabolit
sulfanilamidadan asetil-sulfanilamida

• Sulfanilamida pKa=10,4 dalam urin yang pH =6


terdapat dalam bentuk tak terionisasi.
Bentuk ini sukar larut dalam air sehingga
mudah membentuk kristal dalam ginjal
PENGGUNAAN TERAPETIK
1. Sulfonamida utk infeksi sistemik
2. Sulfonamida utk infeksi usus
3. Sulfonamida untuk infeksi mata
4. Sulfonamida utk infeksi saluran seni
5. Sulfonamida utk pengobatan luka bakar
6. Utk kegunaan lainnya.
Sulfonamida utk Infeksi Sistemik
• Berdasarkan masa kerjanya :
1. Masa kerja pendek ( waktu paro < 10 jam)
con: sulfamerazin, sulfatiazol, sulfasomidin,
sulfisoksazol
2. Masa kerja sedang (waktu paro 10-24 jam)
con: sulfadiazin, sulfametoksazol, sulfafenazol
3. Masa kerja panjang ( waktu paro > 24jam)
con: sulfadoksin, sulfametoksipiridazin
Sulfonamida utk Infeksi Usus
• Dirancang agar sedikit diserap dalam saluran
cerna, dengan memasukan gugus bersifat
hidrofil kuat spt: ptalil, suksinil, atau guanil,
membentuk turunan sulfonamida yang
mudah larut dalam air.

• Di usus besar senyawa dihidrolisis oleh


bakteri usus, melepaskan pelan-pelan
sulfonamida induk aktif.
Sulfonamida utk Infeksi Mata
Sbg terapi pengobatan : konjugtivitis, infeksi
mata superfisial lain dan trachoma
Sulfasetamid Na ( albucid Na) : pengobatan
konjungtivitis ringan karena Haemophylus
aegyptius, Strptococcus pneumoniae dan
Staphylococcus aureus. Sering pula untuk
infeksi kulit dan membran mukosa
Waktu paro : 10 jam
Dosis : dosis setempat utk konjungtivitis, larutan
/ salep mata 20% 0,1 ml 3dd
Sulfonamida utk Infeksi Sal. seni
• Utk pengobatan infeksi sal seni karena cepat
diserap dalam sal.cerna sedang ekresi melalui
ginjal lambat sehingga kadar obat di ginjal
cukup tinggi.
• Contoh : sulfasetamid, sulfadiazin, sulfaetidol,
sulfametazin, sulfameter,
sulfametoksazol,sulfasomidin, sulfisoksazol.
• Sulfameter→ penyerapan dlm sal.cerna cepat
tetapi ekskresinya sangat lambat, kadar serum
tertinggi dicapai 4-8jam setelah per-oral, waktu
paro plasma 48 jam. Kadar obat dalam plasma
yang tidak terasetilasi 90%. Dosis awal 1,5gram
diikuti 0,5g/hari
Sulfonamida utk Pengobatan luka bakar

• Umumnya utk luka bakar yang terinfeksi


oleh Pseudomonas sp atau Clostridium
welchii

• Contoh :
Mafenid asetat (sulfamilon)
Perak sulfadiazin
Mafenid asetat ( sulfamilon)
• Struktur homolog sulfanilamid. Berbeda
dengan sulfonamid lain, senyawa ini tdk
menghambat asam p-aminobenzoat
• Dosis : krim mengandung 8,5% mafenid
dioleskan 2x sehari

Ag sulfadizin
• Mudah larut dalam air, efektif scr setempat
terutama thd Pseudomonas sp pada luka
bakar
Sulfonamida utk Pengobatan lain-lain

• Utk infeksi membran mukosa dan kulit


cont: sulfabenzamid dan sulfasetamid Na
• Utk pengobatan dermatitid herpetiformis
cont: sulfapiridin
• Untuk infeksi telinga cont: sulfasuksinamida
• Untuk infeksi mulut cont: sulfatolamid
• Utk infeksi jamur cont: sulfadiazin,
sulfametoksin, sulfametoksipiridazin
• Utk pengobatan malaria yang disebabkan
Plasmodium falciparum yang kebal terhadap
klorokuin. Cont: sulfadoksin, sulfadiazin
KOMBINASI SULFONAMIDA
• Kombinasi Campuran Sulfonamida
1. untuk menurunkan terbentuknya kristal
asetilsulfa di ginjal
2. dpt digunakan thd bakteri yang sudah
kebal thd sediaan tungga; sulfonamid
Contoh : TRISULFA (Sulfadiazin 167 mg,
sulfamerazin 167 mg, sulfametazin 167 mg)
Dosis awal: 3g selanjutnya 0,5 g 4dd sampai
infeksi terkendali
Kombinasi sulfonamida dengan trimetoprim
• Menunjukan aksi sinergis karena dapat
menghambat biosintesis asam dihidrofolat
melalui dua jalur
• Sulfonamida dapat mempengaruhi
penggabungan asam p-aminobenzoat dalam
sintesis asam dihidropteroat
• Trimetoprim yang merupakan bagian struktur
analog asam dihidrofolat menghambat reduksi
asam dihidroadi asam tetrahidrofolat
Contoh :
1. Ko-trimazin : kombinasi sulfadiazin dan trimetoprim
(5:1). Dosis oral kombinasi sulfadiazin:trimetoprm
(800mg:160mg) 2dd sampai infeksi terkendali
2. Kotrimokzazol (Bactrim, bactrizol, corimol, trixol).
Kombinasi sulfametoksazol dan trimetoprim ( 5:1)
Keuntungan karena keduanya mempunyai waktu
paro biologis yang sama, sehingga diekskresikan dg
kecepatan yang sama pula.
Dosis oral: (800mg, 160mg) 2 dd sampai infeksi
terkendali

Anda mungkin juga menyukai