Anda di halaman 1dari 9

FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI DASAR

TUGAS ANTI MIKROBA

Disusun Oleh :
Nama : Selly Selvina
NPM : 2020210262
Kelas : D

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2021
Pengantar Antimikroba
1. Sebutkan apa yang perlu diketahui dalam seleksi obat anti mikroba
Jawab :
1. identitas mikroorganisme, sensitivitas mikroorganisme terhadap obat tersebut
2. tempat infeksi
3. keamanan Anti Mikroba
4. faktor pasien yang meliputi penyakit bawaan, usia, reaksi alergi.
5. biaya pengobatan

2. Sebutkan sifat kombinasi antibiotic


Jawab :
Kombinasi antibiotik dapat bersifat : sinergis, antagonistik atau tanpa efek
a. Sinergis , contoh: Penisilin/sefalosporin + aminoglikosida ; Amfoterisin + rifampisin
b. Antagonistik, contoh: bakterisid + bakteriostatik
c. Tanpa Efek , contoh : bakterisid dengan bakterisid

3. Jelaskan Sebab kegagalan terapi


Jawab :

• Dosis yang kurang → Dosis tergantung pada tempat infeksi terjadi.


• Waktu terapi yang kurang → Lama pemberian tergantung respon yang didapat
• Faktor mekanik seperti : abses, benda asing menggagalkan terapi, jaringan nekrotik, tindakan
yang dilakukan
• Etiologi yang salah
• Faktor farmakokinetika → Tidak semua jaringan tubuh dijangkau oleh obat.
• Pilihan antibiotik yang kurang tepat → Antimikroba Efektif ialah yang selektif sensitif terhadap
mikroba tertentu.
• Faktor pasien→Yaitu keadaan umum yang buruk, gangguan mekanisme pertahanan badan
sebagai factor utama, faktor penyakit pasien

4. Kapan digunakan Antimikroba yang bersifat bekterisid dan kapan digunakan


bakteriostatik.
Antimikroba yang bersifat bekterisid yaitu mematikan bakteri. Digunakan ketika AB yang bekerja
menghambat sintesis dinding sel, dan konsentrasi bunuh minimal.
Antimikroba yang bersifat bakteriotastik yaitu menghambat pertumbuhan dan perkembangan pada
bakteri, Digunakan pada AB yang bekerja menghambat sintesis protein dan konsentrasi hambat
minimal.

5. Jelaskan kapan pasien diberikan antibiotic

- pemakaian antibiotik diperlukan pada kasus infeksi bakteri parah atau pada pasien dengan
kondisi imunitas lemah, pasien kanker atau HIV yang terkena infeksi bakteri
- agar antibiotik bisa bekerja dengan efektif dan lebih aman, dokter akan mempertimbangkan
beberapa hal sebelum meresepkan antibiotik, yaitu jenis kuman atau bakteri penyebab
infeksi, kondisi pasien, jenis antibiotik, serta dosis dan durasi penggunaan antibiotic

oleh karena itu, tidak disarankan untuk membeli dan menggunakan antibiotik sembarangan tanpa
resep atau ajuran dari dokter.

6. Apa kaitannya antara antibiotic dengan system imun


- antibiotik dapat melemahkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi
- jika sistem imun tidak dapat melawan bakteri, maka dapat dibantu oleh penggunaan antibiotic
- konsumsi antibiotik tidak tepat dapat mengganggu sistem pertahanan tubuh dengan membunuh
bakteri baik pada usus.
Penisislin dan sefalosporin
1. Jelaskan efek samping dari penisilin
• Reaksi alergi : rash, eosinofilia, demam, angioudem, dermatitis, syok anafilaksis
• Reaksi iritasi dan toksik :
- Ototoksisitas : sel rambut, kohlea, sel sensoris krista ampularis vestibularis.Gangguan
pendengaran > 4000 Hz,
- Nefrotoksisitas : tubuli proksimal ginjal
- Neurotoksisitas
- metisilin : nefritis
- ampisilin : ruam kulit, diatesis hemorrhagic, kejang)
• Perubahan biologi ( Super Infeksi )
- gangguan flora normal
- gangguan absorpsi di usus.

2. Interaksi pemakaian obat sefalosporin

• Agen urikosurik: menghambat ekskresi Beta laktam sehingga meningkatkan konsentrasi dalam
serum contoh : probenesid, aspirin dosis tinggi
• Uji reduksi tembaga untuk glikosuria; Salah tes positif untuk glikosuria.

• uricosuric agent
• menghambat ekresi beta laktam sehingga meningkatkan konsentrasi dalam serum

• copper reduction test of glycosuria

3. Jelaskan mekanisme dari PBP (Penisilin Binding Protein)


Protein pengikat penisilin (PBP=Penicillin binding protein) Setelah obat melekat pada satu atau
lebih reseptor maka reaksi transpeptidasi akan dihambat dan selanjutnya sintesis peptidoglikan
akan dihambat. Tahap berikutnya adalah inaktivasi serta hilangnya inhibitor enzim-enzim autolitik
pada dinding sel. Akibatnya adalah aktivasi enzim-enzim litik yang akan menyebabkan lisis bakteri.
Protein binding penicillin ikut berperan dalam biosintesa peptidoglikan yaitu mengkatalisa reaksi
transpeptidase

4. Jelaskan mekanisme resiststensi enzyme betalaktamase


Resistensi bakteri terhadap antibiotik beta-laktam dapat diperoleh dengan beberapa rute. Gen
dapat ditransfer dengan tiga cara utama yaitu: transduksi (melalui bacteriophages dan integrons),
konjugasi (melalui plasmid dan conjugative transposons) dan transformasi (melalui penggabungan
kromosom DNA, plasmid ke dalam kromosom). Ketika bakteri yang mengandung gen resistensi mati,
DNA telanjang dilepaskan ke lingkungan sekitarnya. Jika bakteri dengan kemiripan yang cukup
dengan yang mati ada di sekitarnya, ia akan mampu mengambil DNA telanjang yang mengandung
gen resistensi. Begitu berada di dalam bakteri, gen resistensi dapat ditransfer dari DNA telanjang ke
kromosom bakteri inang melalui proses yang dikenal sebagai transformasi homolog. DNA telanjang
akan mengikat gen resistensi tersebut, kemudian menembus peptidoglycan tetapi memiliki afinitas
yang berkurang untuk antibiotik beta-laktam. Sehingga membuat bakteri resisten terhadap efek
penicillin dan agen beta laktam lainnya

5. Jelaskan sifat dari kerja penisilin dan sefalosporin


- Sifat pinisilin yaitu Menghambat atau membunuh patogen tanpa merusak inang, Bersifat
bakteriosidal dan bukan bakteriostatik, Tidak menyebabkan resistensi pada kuman.
- Sifat sefalosporin sefalosporin relatif banyak digunakan dibandingkan antibiotik lainnya, karena
kemungkinan terjadinya alergi kecil, memiliki sifat meracuni yang rendah dan merupakan antibiotik
spektrum luas (broad spectrum), yang bekerja membunuh bakteri dengan cara menghambat
pembentukan dinding sel bakteri.
Sulfa/sulfonamida.
1. Jelaskan mekanisme kerja dari sulfa !
Sulfanomida mempunyai struktur yang mirip dengan asam para aminobenzoat ( PABA ) , suatu
asam yang diperlukan untuk biosintesis koenzim asam dihidropteroat dalam tubuh bakteri atau
protozoa. Karena strukturnya yang mirip dengan asam PABA, Sulfonamida berkompetisi dengan
substrat ini dalam proses biosintesis asam dihidropteorat, sehingga melindungi sintesis asam folat dan
pembentukan karbonnya yang membawa kofaktor. Hal ini menghilangkan kofaktor esensial sel
terhadap purin, pirimidin, dan sintesis asam amino.

2. Jelaskan pengggunaan sulfa mana yang untuk luka, untuk infeksi di saluran kemih !
a. Untuk luka → Dioleskan/Topikal
Perak sulfadiazin bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri yang dapat menginfeksi
luka terbuka.
b. Untuk infeksi saluran kemih → Sediaan Tablet/Sirup
Sulfamethoxazole bekerja dengan cara mengganggu proses pembentukan asam
folat. Asam folat merupakan salah satu zat yang diperlukan oleh bakteri untuk
tumbuh dan berkembang. Tanpa asam folat, pertumbuhan bakteri akan terhambat

3. Jelaskan efek non terapi dari sulfa


• Gangguan saluran kemih yaitu berubahnya pH menjadi netral atau asam sehingga menyebabkan
kristaluria, hematuria, obstruksi
• Gangguan sistem hematopoetik yaitu ketika stemcell yang bertugas memproduksi sel darah
terganggu. Contoh:
- Anemia hemolitik akut
- Agranulositosis
- Trombositopenia
- Eosinofilia
• Reaksi alergi

4. Sebutkan Penggunaan sulfa dalam klinik


- Untuk Disentri basiler
- Untuk Meningitis
- Untuk Infeksi saluran kemih (ISK)
- Untuk Nokardiosis
- Untuk Toksoplasmosis

5. Apa yang harus diperhatikan dalam pemberian pengobatan dengan sulfa


- Efek yang perlu diperhatikan seperti mual dan muntah, pusing dan gangguan psikis,
perifer neuritis dari pemberian secara intramuskular dan hematuria.
- Rute pemberian
- Dosis yang tepat
- Faktor pasien

1. Jangan menggunakan sulfonamida jika Anda memiliki alergi terhadap obat ini atau
obat dengan kombinasi sulfa di dalamnya.
2. Jangan menggunakan sulfonamida bila Anda sedang hamil atau menyusui.
3. Sulfonamida tidak boleh digunakan pada anak usia di bawah 2 bulan.
4. Konsultasikan penggunaan sulfonamida dengan dokter jika Anda berusia 65 tahun atau
lebih.
5. Segera hentikan penggunaan sulfonamida bila muncul ruam di kulit. Penggunaan yang
diteruskan dapat membuat ruam semakin parah.
6. Sulfonamida dapat menyebabkan kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari. Oleh
sebab itu, hindari paparan sinar matahari langsung atau gunakan tabir surya bila keluar
rumah, selama menggunakan obat ini.

6. Jelaskan mekanisme terjadinya resistensi sulfa?


Melalui hambatan metabolisme sel yang timbul karena perubahan struktur molekul enzim yang
berperan dalam sintesis asam folat, perubahan lintasan metabolit dan peningkatan produksi
PABA
- Perubahan struktur molekul enzim dalam sintesis asam fosfat
Mutasi akusisi plasmid pengkode enzim DHPS yang menyebabkan perubahan struktur enzim
dihidropteroat sintase, perubahan struktur enzim dapat membuat berubahnya fungsi enzim secara
normal namun tidak dihambat, karena tidak dihambat berdampak pada lemahnya pengikatan
sulfonamide dan mengikat PABA

- Perubahan lintasan metabolit


Mikroba dapat membuat jalan metabolism baru misalnya reaksi baru pada metabolism nukleotida
purin dan pirimidin, preformed folic acid dalam jalur sintesis asam folatnya.

- Peningkatan produksi PABA


Peningkatan sintesis metabolis antagonis kompetitif (PABA) secara kompetitif antimikroba
digantikan dari tempat ikatannya. Konsentrasi PABA lebih tinggi daripada sel yang peka terhadap
sulfa.
1. Sebutkan apa yang perlu diketahui dalam seleksi obat anti mikroba
1. identitas mikroorganisme, sensitivitas mikroorganisme terhadap obat tersebut
2. tempat infeksi
3. keamanan Anti Mikroba
4. faktor pasien yang meliputi penyakit bawaan, usia, reaksi alergi.
5. biaya pengobatan

2. Sebutkan sifat kombinasi antibiotic


Kombinasi antibiotik dapat bersifat : sinergis, antagonistik atau tanpa efek
a. Sinergis , contoh: Penisilin/sefalosporin + aminoglikosida ; Amfoterisin + rifampisin
b. Antagonistik, contoh: bakterisid + bakteriostatik
c. Tanpa Efek , contoh : bakterisid dengan bakterisid

3. Jelaskan Sebab kegagalan terapi

• Dosis yang kurang → Dosis tergantung pada tempat infeksi terjadi.


• Waktu terapi yang kurang → Lama pemberian tergantung respon yang didapat
• Faktor mekanik seperti : abses, benda asing menggagalkan terapi, jaringan nekrotik, tindakan
yang dilakukan
• Etiologi yang salah
• Faktor farmakokinetika → Tidak semua jaringan tubuh dijangkau oleh obat.
• Pilihan antibiotik yang kurang tepat → Antimikroba Efektif ialah yang selektif sensitif terhadap
mikroba tertentu.
• Faktor pasien→Yaitu keadaan umum yang buruk, gangguan mekanisme pertahanan badan
sebagai factor utama.

4. Jelaskan efek samping dari penisilin

• Reaksi alergi : rash, eosinofilia, demam, angioudem, dermatitis, syok anafilaksis


• Reaksi iritasi dan toksik :
- Ototoksisitas : sel rambut, kohlea, sel sensoris krista ampularis vestibularis.Gangguan
pendengaran > 4000 Hz,
- Nefrotoksisitas : tubuli proksimal ginjal
- Neurotoksisitas
- metisilin : nefritis
- ampisilin : ruam kulit, diatesis hemorrhagic, kejang)
• Perubahan biologi ( Super Infeksi )
- gangguan flora normal
- gangguan absorpsi di usus.
5. Interaksi pemakaian obat sefalosporin

• Agen urikosurik: menghambat ekskresi Beta laktam sehingga meningkatkan konsentrasi dalam
serum contoh : probenesid, aspirin dosis tinggi
• Uji reduksi tembaga untuk glikosuria; Salah tes positif untuk glikosuria.

• uricosuric agent
• menghambat ekresi beta laktam sehingga meningkatkan konsentrasi dalam serum

6. Sebutkan penggunaan sulfa dalam klinik


- Untuk Disentri basiler
- Untuk Meningitis
- Untuk Infeksi saluran kemih (ISK)
- Untuk Nokardiosis
- Untuk Toksoplasmosis

7. Sebutkan efek non terapi dari Sulfa.

• Gangguan saluran kemih


- pH netral atau asam → kristaluria, hematuria, obstruksi
- pencegahan: minum banyak air ( alkalinisasi urin ( 5- 15 g NaHCO3))
• Gangguan sistem hematopoetik :
- Anemia hemolitik akut
- Agranulositosis
- Trombositopenia
- Eosinofilia
• Reaksi alergi

Anda mungkin juga menyukai