Senyawa Obat
Oleh :
Bida Cincin Kirana, M.Farm., Apt.
Prodi D3 Farmasi
Tehnik Analisis Kualitatif
Teknik analisis obat secara kualitatif didasarkan
pada golongan obat menurut jenis senyawanya
secara kimia, dan bukan berdasarkan efek
farmakologinya.
Hal ini disebabkan karena kadang-kadang suatu obat
dengan struktur kimia yang sama, mempunyai efek
farmakologi/daya terapeutis yang jauh berbeda.
Misalnya asam hidroksi benzoat dan turunannya
sebagai berikut :
1. asam salisilat (asam orto-hidroksi benzoat) digunakan
sebagai obat luar (keratolitikum)
2. asetosal (asam asetil salisilat) digunakan sebagai obat
analgetikum dan antipiretikum
3. nipagin (metil-p-hidroksibenzoat) digunakan sebagai
zat pengawet
Vaselin Isopropanolol
Adepslanae Metanol
Pemisahan zat pembawa organik
umumnya lebih sukar dilakukan dibandingkan pemisahan zat
pembawa anorganik
dapat dilakukan dengan teknik ekstraksi dengan menggunakan
pelarut yang sesuai atau dengan teknik SPE
zat pembawa pokok (karbohidrat) dipisahkan dengan menggunakan
etanol setelah terlebih dahulu diasamkan dengan asam tartrat, namun
amilum tidak dilakukan dengan cara ini karena dapat menimbulkan
gumpalan yang menganggu.
Identifikasi karbohidrat (monosakarida) dapat dilakukan dengan
reaksi Molisch , dan beberapa uji karbohidrat lainnya.
Identifikasi larutan pembawa
Analisis larutan pembawa dilakukan dengan
destilasi dan pemisahan.
Hasil destilasi ditentukan titik didihnya.
NH N
SO2 O
Golongan analisis : 1A, IV Golongan analisis : IA (II)
Pemerian : bubuk putih, tak berbau, rasa Pemerian : bubuk kristal putih
pahit sampai kuning-putih, tak berbau,
Kelarutan : air (1:100), etanol (1 : 10), aseton mula-mula tak berasa lalu agak pahit.
(1 : 20), eter (tak larut) Kelarutan : air (tak larut), etanol (1:
Pemeriksaan kualitatif 20), aseton (1 : 5), eter (tak larut),
1). Reaksi besi(III) klorida biru-ungu kloroform (tak larut)
muda Pemeriksaan kualitatif :
2). 50 mg zat dalam 3N HCl panaskan 5 1). Reaksi diazzo positif
menit Reaksi diazzo : timbul warna 2). 5 mg zat dalam 0,5 ml 2N NaOH +
jingga-merah air ad 5 ml + 0,1 g fenol didihkan
3). reaksi positif dengan asam sulfanilat + 1 ml natrium hipoklorit 15 %
terdiazotasi timbul warna kuning emas
4). Parasetamol mereduksi pereaksi Tollens
Parasetamol Sulfametoksazol
CH3 N
N O
N
NH2
Cl C
O
Golongan analisis : V (II, IV)
Pemerian : bubuk kristal tak berwarna,
rasa pahit.
Golongan analisis : 1B, II
Kelarutan : air (1:1), etanol (1: 2), aseton
Pemerian : bubuk kristal tak berwarna,
(1 : 20), eter (tak larut), kloroform (1 :
rasa agak pahit 900)
Kelarutan : air (1:350), etanol (1 : 20), Pemeriksaan kualitatif :
aseton (1 : 5), eter (1:50), kloroform (1:5) 1). 100 mg zat + 5 ml 6N NaOH
Pemeriksaan kualitatif dipanaskan terbentuk amoniak
1). 5 mg zat + 1 ml 3N HCl 2). 100 mg zat + 100 mg natrium
dipanaskan timbul warna kuning karbonat dikeringkan tercium bau
lemah piridin
2). Reaksi terhadap gugus metilen yang 3). 1 bagian zat + 2 bagian 2,4-
aktif merah dinitroklorbenzol dilebur dan
larutkan dalam 2 ml 0,5 N etanol-KOH
terbentuk warna merah tua.
Diazepam Nikotinamid
Terima kasih