dan Kuinolon
Diana Krisanti Jasaputra, dr, M Kes.
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha
Sulfonamid
Kemoterapeutik sistemik pertama
untuk penyakit infeksi
Berupa kristal putih yang sukar larut
dalam air, namun garamnya mudah
larut.
Rumus dasarnya
adalah sulfanilamid
NH2
NH2
H 2N
H2 N
O
S
NHR
O
Asam Folat
Sulfonilamide
Farmakokinetik Sulfonamid
Absorpsi Sulfonamid
Kebanyakan sulfa diabsorpsi dengan
baik dengan pemberian per oral.
Sulfasalazine yang diberikan secara
oral dan suppositoria tidak diabsorpsi
sehingga dapat digunakan untuk terapi
Crohns Disease / kolitis ulseratif
Sulfa dapat diberikan IV untuk pasien
yang tidak bisa per oral
Farmakokinetik Sulfonamid
Distribusi Sulfonamid
Distribusi sulfa baik, juga ke Cerebro
Spinal Fluid dan Plasenta
Sulfa sebagian terikat pada albumin
serum
Farmakokinetik Sulfonamid
Metabolisme Sulfonamid
Metabolisme sulfa di hati
Metabolitnya tidak mempunyai aktivitas
mikroba
Metabolitnya pada pH netral/asam
mengendap dan membentuk kristaluria
(batu ginjal)
Ekskresi Sulfonamid
Eliminasi sulfa melalui filtrasi glomerulus
Aktivitas Antimikroba
Sulfonamid
Sulfonamid mempunyai spektrum
antibakteri yang luas, namun kurang
kuat dibandingkan antibiotik dan strain
mikroba yang resiten makin meningkat.
Umumnya bersifat bakteriostatik
Namun kadar tinggi dalam urin dapat
bersifat bakterisid
trauma
Trimethoprim
Penghambat enzim dihidrofolat reduktase
bakteri yang poten (mekanisme kerja)
Spektrum antibakteri mirip sulfonamid,
sulfamethoxazole, trimethoprim 20 - 50 X
lebih poten dari sulfonamid, dapat
digunakan untuk ISK
Sering dikombinasikan dengan
sulfamethoxazole
Trimethoprim
Farmakokinetik trimethoprim mirip
sulfonamid, dengan konsentrasi yang tinggi
dalam jaringan prostat
Efek Samping trimethoprim dapat
menimbulkan defisiensi asam folat :
anemia megaloblastik, leukopenia,
granulositopenia.
Dapat diatasi dengan pemberian asam folat
secara simultan, yang tidak dapat masuk ke
dalam bakteri
Kotrimoksazol
Merupakan kombinasi trimethoprim
dan sulfamethoxazole
Aktivitas antimikrobanya meningkat
Mekanisme Kerja kotrimoksazol,
sulfamethoxazole menghambat
penggabungan PABA menjadi asam
folat, trimethoprim menghambat
enzim dihidrofolat reduktase
Biosintesis aa
Sintesis Purin
Sintesis Pirimidin
Dihidrofolat
reduktase
2 NADP+
Tetrahidro
asam folat
Farmakokinetik Kotrimoksazol
Cara pemberiannya umumnya oral, dapat
pula diberikan secara IV untuk pasien
dengan pneumonia berat yang disebabkan
Pneumocytis cranii yang tidak dapat per
oral. Pemberian dengan nebulizer dapat
pula dilakukan
Konsentrasi trimethoprim tinggi pada
daerah milleu asam seperti cairan prostat
dan vagina, sehingga baik untuk infeksi
daerah tersebut
Spektrum Antibakteri
Kotrimoksazol
Protozoa : Pneumocystis cranii
Kokus gram - : neisseria gonorrhea,
neisseria meningitidis.
Entero-bacteriaceae : E. coli, Proteus
mirabilis, Salmonela typhi, Shigella
Gram - lain : Haemophilus influenzae,
Legionella pneumophilia
Penggunaan Kotrimoksazol
Infeksi saluran kemih, dengan dosis 160
mg trimethoprim dan 800 mg
sulfametoksazol setiap 12 jam selama 10
hari
Infeksi saluran nafas, efektif untuk
bronkhitis kronis + eksaserbasi akut,
otitis media pada anak, dan sinusitis
maksilaris akut pada dewasa dengan
penyebab H. influenzae dan Str.
Pneumoniae. Tapi tidak dapat untuk
faringitis akibat Str. pyogenes
Penggunaan Kotrimoksazol
Infeksi saluran cerna, dapat untuk
shigellosis, efektif juga untuk demam
tifoid dan carier Salmonella. Dosis : 160 mg
trimethoprim dan 800 mg sulfametoksazol
2 X sehari selama 3 bulan. Diare akut
karena E. coli dapat dicegah / diobati
dengan obat ini.
Penggunaan Kotrimoksazol
Infeksi oleh pneumocystis cranii,
diterapi dengan dosis tinggi
20mg/kgBB trimethoprim dan
100mg/kgBB sulfametoksazol per hari
di bagi 3 - 4 X, efektif untuk
penderita AIDS dengan infeksi berat.
Penggunaan Kotrimoksazol
Infeksi genitalia, gonnorrhea sudah
banyak yang resisten terhadap
kotrimoksazol. Pemberian 160 mg
trimethoprim dan 800 mg
sulfametoksazol 2 X sehari selama 10
hari atau eritromisin 4 X 500 mg
selama 10 hari efektif untuk
chancroid
Penggunaan Kotrimoksazol
Infeksi lainnya
Infeksi jamur nokardia dapat diobati dengan
kombinasi ini
Menurut beberapa penelitian, cotrimethoprim efektif untuk bruselosis, lesi
lokal artritis,endokarditis, atau epidermoorkitis
Strain S. aureus yang resisten terhadap
metisilin, mungkin peka terhadap co-tri,
namun pilihan utamanya adalah vankomisin
Resistensi Kotrimoksazol
Resistensi bakteri terhadap kombinasi
co-trimoxazole frekuensinya lebih
sedikit dibandingkan preparat yang
tidak dikombinasikan
Kuinolon
R7
R1
X N
1 2
R6
3
4
5
COOH
Nalidixic acid
Sparfloxacin
Levofloxacin
Cinoxacin
Lomefloxacin
Movifloxacin
Norfloxacin
Fleroxacin
Ciprofloxacin
Pefloxacin
Ofloxacin
Amifloxacin
Farmakokinetik Kuinolon
Absopsi
Nalidixic acid dan Ciprofloxacin
diabsorpsi baik setelah pemberian p.o.
30 - 40 % Norfloxacin diabsorpsi
setelah pemberian p.o.
Ciprofloxacin i.v. tidak tersedia.
Farmakokinetik Kuinolon
Distribusi
Kadar Nalidixic acid dan Norfloxacin
dalam plasma tidak cukup untuk
mengatasi infeksi sistemik
Nalidixic acid penetrasinya kurang baik
Ciprofloxacin dan Norfloxacin
terdistribusi baik
Farmakokinetik Kuinolon
Metabolisme Kuinolon
Nalidixic acid mengalami metabolisme
menjadi 7-hydroxy nalidixic acid yang
lebih poten dan mempunyai efek
bakterisidal
Norfloxacin dan Ciprofloxacin
dimetabolisme menjadi metabolit yang
kurang aktif.
Farmakokinetik Kuinolon
Ekskresi
Obat dan metabolitnya diekskresikan ke
dalam urin
Gagal ginjal memperpanjang waktu paruh
obat
Norfloxacin dan Ciprofloxacin sebagian
diekskresikan melalui empedu
Methenamine
Mekanisme Kerja
Methenamine
6 H 2O
6 formaldehyde
HCHO
+
4 NH4
Membunuh
bakteri
Spektrum Antibakteri
Methenamine
Biasanya digunakan untuk pasienpasien yang memperoleh terapi
supresi
Bakteri yang dapat memecah urea
(proteus) sehingga urin menjadi alkali
biasanya resisten terhadap pemberian
methenamine
Farmakokinetik Methenamine
Cara Pemberian Methenamine : per
oral, pada saat methenamine diubah
menjadi formaldehid akan dikeluarkan
ion amonia yang secara cepat diubah
menjadi urea oleh hati. Oleh karena
itu, methenamine dikontraindikasikan
pada insufisiensi hati, karena ion
amonia dalam sirkulasi dapat
meningkat dan menimbulkan gangguan
SSP
Farmakokinetik Methenamine
Distribusi dan Ekskresi
Methenamine terdistribusi ke seluruh
cairan tubuh, tapi tidak terdekomposisi
pada pH 7,4 jadi tidak toksik
Methenamine dieliminasi di urin
Nitrofurantoin
Tidak terlalu sering digunakan untuk ISK
karena spektrum antimikrobanya sempit
dan toksisitasnya tinggi
Mekanisme kerja : menghambat berbagai
enzim dan merusak DNA, aktivitas ini
lebih besar pada urin asam
Spektrum antimikroba : nitrofurantoin
bersifat bakteriostatik berguna untuk
melawan Escherichia coli + gram + kokus,
tapi gram - resisten
Farmakokinetik Nitrofurantoin
Absorpsinya lengkap setelah
pemberian per oral
Obat diekskresikan oleh ginjal
Efek Samping
Nitrofurantoin
Sekian
Terima Kasih
Bahan Diskusi
1. Sebutkan penggunaan Sulfonamid
dalam terapi!
2. Sebutkan efek samping Sulfonamid!
3. Sebutkan penggunaan Kotrimoksazol
dalam terapi!
4. Sebutkan efek samping Kotrimoksazol!
5. Jelaskan mekanisme kerja
Kotrimoksazol!
Bahan Diskusi
1. Sebutkan mekanisme kerja Sulfonamid
2. Mengapa Sulfasalazine dapat
digunakan untuk kolitis ulseratif
3. Sebutkan penggunaan Sulfonamid
dalam terapi
4. Sebutkan efek samping Sulfonamid
5. Sebutkan mekanisme kerja
Kotrimoksazol
Demam Typhoid
Keluhan panas badan lebih dari 7 hari,
nyeri kepala, lemas, tidak nafsu makan,
mungkin diare / opstipasi, bradikardi
relatif, hepatosplenomegali.
Terapi Ciprofloxacin 2 X 500 mg selama
2 minggu
Pneumonia
Keluhan: Panas badan, batuk dengan/
tanpa produksi sputum, ada daerah dull
pada dada disertai ronkhi basah.
Terapi: Levofloxacin 1 X 500 mg 3-5
hari
ISPA
Keluhan: batuk pilek dapat disertai
panas badan
Terapi : Kotrimoksazol tab, dewasa 2 X
2 tab, anak 5-12 thn 2 X 1 tab, anak 1-5
thn 2 X tab selama + 3 hari
Travelers diarrhea
Keluhan: diare cair ringan, dapat
disertai panas badan atau muntah
Terapi : Kotrimoksazol tab, dewasa 2 X
2 tab, anak 5-12 thn 2 X 1 tab, anak 1-5
thn 2 X tab selama + 3 hari
Terapi untuk yang berat: Ciprofloxacin 2
X 500 mg selama 3 5 hari
GO
Keluhan: pada pria menimbulkan, BAK
bernanah, nyeri BAK, eritema
Terapi: Ofloxacin 1 X 400 mg /
Ciprofloxacin 1 X 500 mg
Infection in pregnancy
Cefriaxone (125 mg IM X 1) plus
erythromycin base (500 mg PO qidX7 d)
or erythromycin stearat (500 mg) or
ethyl-succinate (800 mg)
DGI / Disseminated gonococcal infection
Ceftriaxone (1 g IM or IV qd) or
Cefrizoxime (1 g IV q8H) or Cefotaxime
(1 g IV q8H) until 24-48 h after
symptoms resolve; then Cefixime (400
mg PO) to complete a 7- to 10 d course
Kasus I
Seorang wanita seorang pensiunan
Direktur BUMN berumur 60 tahun
datang dengan keluhan nyeri BAK selama
2 hari. BAK terasa panas dan sedikitsedikit.
Pemeriksaan laboratorium urin: jumlah
leukosit banyak, pada pemeriksaan
sedimen tampak banyak bakteri
Pertanyaan
1. Apa kemungkina diagnosis untuk
penderita tersebut?
2. Apa tujuan terapi?
3. Inventarisasi obat apa saja yang
bermanfaat untuk pengobatan sesuai
dengan diagnosis saudara!
4. Untuk penderita tersebut obat mana
yang saudara pilih?
Kasus II
Seorang pria berumur 24 tahun datang
dengan keluhan panas badan 7 hari,
disertai nyeri kepala hebat. BAB tidak
setiap hari. Kadang-kadang ada perasaan
tidak enak di perut
Apa diagnosisnya?
Tuliskan resep untuk penderita tersebut !
Kasus III
Seorang pria berumur 60 tahun datang
dengan keluhan nyeri dada di sebelah
kanan. Penderita panas tinggi selama 5
hari ini. Sebelum nyeri dada, mula-mula
penderita hanya batuk berdahak
berwarna hijau.
Apa diagnosisnya ?
Tuliskan resep untuk penderita tersebut !
Kasus IV
Seorang anak perempuan berumur 6 tahun
datang dengan keluhan batuk berdahak
hijau dan pilek beringus hijau
kekuningan. Keluhan ini telah dirasakan
selama tiga hari.
Apa diagnosisnya ?
Tuliskan resep untuk penderita tersebut !
Kasus V
Seorang anak laki-laki sedang dalam
perjalanan liburan mengeluh diare. BAB
sudah 4 kali, mencret, tidak ada darah,
tidak berlendir. Keluhan lain tidak ada.
Apa diagnosisnya?
Tuliskan resep untuk penderita tersebut !
Kasus VI
Seorang pria berumur 31 tahun datang
dengan keluhan BAK nyeri dan bernanah
disertai rasa panas di kemaluan. Pria
tersebut mengatakan pernah
berhubungan dengan wanita tuna susila.
Apa diagnosisnya?
Tuliskan resep untuk penderita tersebut !