Gangguan Bipolar
Disusun oleh:
Andreas Anindito
Hermawan
11 2017 1!
"em#im#ing
dr$ Dan Hida%at& 'p$()
"E*DAH.,.A*
Pada zaman ini, sudah banyak orang yang memahami akan pentingnya kesehatan jiwa.
Sudah banyak orang yang mengkonsultasikan masalah gangguan pada kejiwaannya. Salah
satunya gangguan pada perasaannya. Gangguan yang cukup banyak di masyarakat
salah satunya adalah gangguan bipolar. Gangguan bipolar (GB) adalah gangguan jiwa yang
bersiat episodik dan ditandai oleh gejala!gejala manik, hipomanik, depresi, dan campuran,
biasanya rekuren serta dapat berlangsung seumur hidup. Setiap episode dipisahkan
sekurangnya dua
bulan tanpa gejala penting mania atau hipomania. "etapi pada beberapa indi#idu,
gejala depresi dan mania dapat bergantian secara cepat, yang dikenal dengan rapid cycling.
$pisode mania yang ekstrim dapat menunjukkan gejala!gejala psikotik seperti waham dan
halusinasi.
Gangguan bipolar adalah gangguan yang lebih jarang dibandingkan dengan
gangguan
depresi berat. Pre#alensi antara laki!laki dan wanita sama besar. %nset gangguan
bipolar adalah dari masa anak!anak (usia &!' tahun) sampai & tahun atau lebih. ata!rata
usia yang terkena adalah usia * tahun. Gangguan bipolar cenderung mengenai semua ras. +,
1
BAB ++
+'+
De4inisi
Gangguan bipolar adalah gangguan mood yang ditandai dengan perpindahan (swing)
mood, pikiran, energi, perilaku, dan biasanya kronik serta berat. Pada pasien bipolar biasanya
mengalami perubahan mood yang dramatis yaitu dari mood yang sangat meningkat dan - atau
iritabel menjadi sangat menurun. Perubahan mood disertai dengan perubahan pada energi dan
perilaku. iantara episode mood tersebut dapat terjadi periode mood yang normal
(eutimik). Selama periode mood eutimik, pasien tetap berisiko mengalami
kekambuhan, misalnya mengalami mania, hipomania, atau depresi. /stilah 0bipolar1
berarti dua kutub yaitu pasien mengalami perpindahan antara spektrum emosi yang
berlawanan. 2eadaan mood (mood state) pada gangguan bipolar, disebut episode.
"erdapat lima episode mood, yaitu3 4ania,
5ampuran, 6ipomania, epresi, dan $utimia. Gangguan bipolar, disebabkan oleh berbagai
macam aktor. Secara biologis dikaitkan dengan aktor genetik dan
gangguan
neurotransmitter di otak. Secara psikososial dikaitkan dengan pola asuh masa kanak!
kanak, stress yang menyakitkan, stress kehidupan yang berat dan berkepanjangan, dan
banyak lagi
aktor lainnya.,*
Epidemiologi
Sebuah organisasi bernama "he 7orld 4ental 6ealth Sur#ey /nitiati#e, telah meneliti
'+*8 subjek di 9merika :tara dan Selatan, $ropa, dan 9sia. ari hasil penelitian tersebut
dihasilkan perkiraan pre#alensi gangguan bipolar selama hidup dan + bulan adalah ,'; dan
,<; untuk Gangguan Bipolar!/, ,<; dan ,*; untuk Gangguan Bipolar!//, dan +,<; dan
,=; untuk subambang Gangguan Bipolar.*
Etiologi
Fa5tor Geneti5
Penelitian keluarga telah menemukan bahwa kemungkinan menderita suatu gangguan
mood menurun saat derajat hubungan kekeluargaan melebar. Sebagai contoh, sanak saudara
derajat kedua (sepupu) lebih kecil kemungkinannya dari pada sanak saudara derajat pertama.
Penurunan gangguan bipolar juga ditunjukkan oleh akta bahwa kira!kira & persen pasien
Gangguan bipolar memiliki sekurangnya satu orangtua dengan suatu Gangguan mood, paling
sering Gangguan depresi berat. >ika satu orangtua menderita gangguan bipolar,
terdapat kemungkinan & persen bahwa anaknya menderita suatu Gangguan
mood. >ika kedua orangtua menderita Gangguan bipolar, terdapat kemungkinan
&!?& persen anaknya menderita Gangguan mood.!<
Beberapa studi berhasil membuktikan keterkaitan antara Gangguan bipolar
dengan
kromosom += dan , namun masih belum dapat diselidiki lokus mana dari
kromosom tersebut yang benar!benar terlibat. Beberapa diantaranya yang telah diselidiki
adalah <p+',
+@*!@<, += sentromer, +=@!@*, dan +@. Aang menarik dari studi kromosom ini,
ternyata penderita sindrom own (trisomi +) beresiko rendah menderita Gangguan bipolar.
!
<
Sejak ditemukannya beberapa obat yang berhasil meringankan gejala bipolar, peneliti
mulai menduga adanya hubungan neurotransmitter dengan Gangguan
bipolar.
eurotransmitter tersebut adalah dopamine, serotonin, noradrenalin. Gen!gen yang
berhubungan dengan neurotransmitter tersebut pun mulai diteliti seperti gen yang mengkode
Fa5tor Biologis
2elainan di otak juga dianggap dapat menjadi penyebab penyakit ini. "erdapat
perbedaan gambaran otak antara kelompok sehat dengan penderita bipolar. 4elalui
pencitraan magnetic resonance imaging (4/) dan positron-emission tomography
(P$"), didapatkan jumlah substansia nigra dan aliran darah yang berkurang pada korteks
prerontal subgenual. "ak hanya itu, Blumberg dkk dalam Arch Gen Psychiatry 2003 pun
menemukan #olume yang kecil pada amygdale dan hippocampus. 2orteks
prerontal, amygdale, dan hippocampus merupakan bagian dari otak yang terlibat dalam
respon emosi (mood dan aek). Penelitian lain menunjukkan ekspresi oligodendrosit!
myelin berkurang pada otak
Fa5tor ,ing5ungan
Penelitian telah membuktikan aktor lingkungan memegang peranan penting
dalam
Gangguan perkembangan bipolar. Caktor lingkungan yang sangat berperan pada kehidupan
psikososial dari pasien dapat menyebabkan stress yang dipicu oleh aktor lingkungan. Stress
yang menyertai episode pertama dari Gangguan bipolar dapat menyebabkan
perubahan
biologik otak yang bertahan lama. Perubahan bertahan lama tersebut dapat
menyebabkan
perubahan keadaan ungsional berbagai neurotransmitter dan sistem pemberian
signal intraneuronal. Perubahan mungkin termasuk hilangnya neuron dan penurunan besar
dalam kontak sinaptik. 6asil akhir perubahan tersebut adalah menyebabkan seseorang
berada pada resiko yang lebih tinggi untuk menderita Gangguan mood selanjutnya, bahkan
tanpa adanya stressor eksternal. "erdapat dua pola gejala dasar pada Gangguan
bipolar yaitu, episode
!<
depresi dan episode
mania.
(riteria Diagnosis
:ntuk menegakkan diagnosis gangguan bipolar dapat ditegakkan berdasarkan
gambaran klinis.
Episode mani56mania3
a. Pada periode tertentu, secara abnormal dan menetap, terdapat mood elasi,
ekspansi atau iritabel atau terdapat peningkatan energy, yang berlangsung paling
sedikit satu minggu, hamper sepanjang hari (atau waktunya bisa kurang dari satu
minggu bila
*
pasien masuk perawatan)
b. Selama periode gangguan mood atau peningkatan energi atau akti#itas tersebut,
tiga
(atau lebih) simtom dibawah ini (empat bila mood iritabel) menetap dengan derajat
yang signiikan dan menunjukkan perubahan perilaku yang berbeda dari biasanya. *
+. Grandiositosis atau meningkatnya kepercayaan diri
. Berkurangnya kebutuhan tidur (misalnya, merasa segar dengan hanya tidur dua
jam)
*. 4enjadi lebih banyak bicara dari biasanya atau adanya keterdesakan untuk tetap
berbicara.
<. Dompatan gagasan atau pengalaman
subjekti &.
Perhatian mudah teralih (istraktibilitas)
'. 4eningkatnya akti#itas bertujuan (social, seksual, pekerjaan dan sekolah)
atau
agitasi psikomotor (misalnya, akti#itas yang tidak bertujuan)
?. 2eterlibatan yang berlebihan dalam akti#itas yang berpotensi tinggi
berdampak merugikan (4isalnya, terlibat dalam berbelanja yang tak
terbatas, melakukan
hubungan seksual yang sembrono atau in#estasi bisnis yang kurang perhitungan).
c. Gangguan mood sangat berat sehingga menyebabkan hendaya nyata dalam
ungsi
Episode Hipomania3
a. alam periode tertentu, secara abnormal dan menetap, terdapat mood
yang elasi, ekspansi atau iritabel serta terdapat peningkatan akti#itas dan
energi yang
berlangsung paling sedikit empat hari berturut!turut, terdapat hampir sepanjang
hari
dan hampir setiap hari.
b. Selama periode gangguan mood atau peningkatan energi serta akti#itas tersebut,
tiga (atau lebih) gejala berikut (empat bila mood hanya iritabel) menetap,
menunjukkan adanya perubahan perilaku dari perilaku biasanya, dan terlihat
dalam derajat yang
bermakna3
+. Grandiositosis atau meningkatnya kepercayaan diri
. Berkurangnya kebutuhan tidur (misalnya, merasa segar dengan hanya tidur dua
jam)
*. 4enjadi lebih banyak bicara dari biasanya atau adanya keterdesakan untuk
tetap
berbicara.
<. Dompatan gagasan atau pengalaman
subjekti &.
Perhatian mudah teralih (istraktibilitas)
'. 4eningkatnya akti#itas bertujuan (social, seksual, pekerjaan dan sekolah)
atau
agitasi psikomotor (misalnya, akti#itas yang tidak bertujuan)
?. 2eterlibatan yang berlebihan dalam akti#itas yang berpotensi tinggi
berdampak merugikan (4isalnya, terlibat dalam berbelanja yang tak
terbatas, melakukan
hubungan seksual yang sembrono atau in#estasi bisnis yang kurang perhitungan).
c. $pisode yang terjadi dikaitkan dengan perubahan dalam ungsi yang tidak khas bagi
orang tersebut ketika ia dalam keadaan tidak ada gejala.
d. Perubahan mood dan ungsi tersebut dapat terlihat oleh orang lain.
e. $pisode yang terjadi tidak cukup berta untuk menyebabkan hendaya yang jelas dalam
ungsi sosial atau pekerjaan, atau tidak memerlukan perawatan. Bila ada gambaran
psikotik, episode yang terjadi, sesuai deinisi, adalah mania.
. $pisode yang terjadi tidak disebabkan oleh isiologi suatu zat (misalnya,
zat yang disalahgunakan, obat, atau terapi lainnya).
5atatan3 $pisode hipomania lengkap yang terjadi selama penggunaan
antidepresan
(misalnya, obat, electrocompulsi#e therapy) dan yang menetap pada derajat
sindrom lengkap, melebihi durasi eek isiolgik obat tersebut, dinyatakan
cukup bukti untuk mendiagnosis suatu episode hipomania. Bagaimanapun, harus
berhati!hati karena satu atau dua simtom (peningkatan iritabilitas,
kegelisahan, atau agitasi setelah penggunaan
antidepresan) tidak cukup untuk mendiagnosis episode hipomania dan diatesis bipolar.
5atatan3 2riteria 9!C merupakan episode hipomania. $pisode hipomania
biasa
ditemukan pada GB!/ tetapi tidak menjadi syarat untuk diagnosis GB!/ *
3
Episode Depresi
a. Pada semua tiga #ariasi dari episode depresi khas yang tercantum di bawah
ini 3 ringan, sedang, dan berat, indi#idu biasanya menderita suasana perasaan (mood)
yang depresi, kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya enersi yang
menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan berkurangnya akti#itas. Biasanya
ada rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja. Dima (atau lebih) gejala berikut
terdapat,
paling sedikit, dalam dua minggu, dan memerlihatkan terjadinya perubahan
dari
ungsi sebelumnya. Paling sedikit satu dari gejala ini harus ada yaitu (+) mood depresi
atau () hilangnya minat atau rasa senang.
5atatan3 "idak boleh memasukkan gejala yang jelas!jelas disebabkan oleh kondisi
medik lainnya.
+. 4ood depresi terjadi hampir sepanjang hari, hampir setiap hari, yang ditunjukkan
baik oleh laporan subjekti (misalnya, merasa sedih, hampa, atau tidak
ada harapan), atau yang dapat diobser#asi oleh orang lain (misalnya,
terlihat menangis). 5atatan3 pada anak!anak atau remaja, mood bisa bersiat
iritabel.
. Berkurangnya minat atau rasa senang yang sangat jelas pada semua, atau hampir
semua akti#itas sepanjang hari, hampir setiap hari (yang diindikasikan oleh laporan
subjekti atau diobser#asi oleh orang lain)
*. Penurunan berat badan yang bermakna ketika tidak sedang diit atau peningkatan
berat badan (misalnya, perubahan berat badan lebih dari &; dalam satu bulan) atau
penurunan atau peningkatan selera makan hampir setiap hari (5atatan3 pada anak!
anak pertimbangkan kegagalan untuk mencapai peningkatan berat badan
yang
diharapkan)
<. /nsomnia atau hypersomnia hampir setiap hari
&. 9gitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari (dapat diobser#asi oleh
orang lain, tidak hanya perasaan subjekti adanya kegelisahan atau
perasaan menjadi
lamban)
'. Detih atau tidak bertenaga hampir setiap hari
?. asa tidak berharga yang berlebihan atau rasa bersalah yang tidak sesuai (mungkin
bertara waham) hampir setiap hari (bukan hanya menyalahkan diri sendiri
atau rasa bersalah karena berada dalam keadaan sakit)
=. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau konsentrasi, ragu!ragu,
hampir
setiap hari (baik dilaporkan secara subjekti atau dapat diobser#asi oleh orang lain)
8. Berulangnya pikiran tentang kematian (tidak hanya takut mati), berulangnya
ide
bunuh diri tanpa rencana spesiik, atau tindakan bunuh diri tanpa rencana spesiik,
atau tindakan bunuh diri atau rencana spesiik untuk melakukan bunuh diri.
b. Gejala!gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau
terjadinya
hendaya sosial, pekerjaan, atau area penting lainnya dalam ungsi.
c. Gejala tidak disebabkan oleh eek isiologik suatu zat atau kondisi medik lainnya.
5atatan 3 2riteria 9!5 merupakan episode depresi mayor. $pisode depresi mayor
biasa
ditemukan pada GB!/ tetapi tidak diperlukan untuk diagnosis GB!/.
5atatan 3 espons terhadap kehilangan yang bermakna (signiicant loss),
misalnya,
berkabung, bangkrut, kehilangan akibat bencana alam, penyakit isik serius
atau disabilitas, dapat menunjukkan perasaan yang amat sedih, pikiran
berulang tentang kehilangan, insomnia, buruknya selera, dan penurunan berat
badan yang tercatat di 2riteria 9 yang mungkin menyerupai episode depresi.
4eskipun simtom tersebut dapat dipahami atau dipertimbangkan sesuai untuk
kehilangan, adanya episode depresi mayor di samping respons normal terhadap
kehilangan yang bermakna harus pula dipertimbangkan dengan hati!hati.
2eputusan ini memerlukan latihan penilaian klinis
berdasarkan riwayat indi#idu dan norma budaya dalam mengekspresikan
penderitaan yang berkaitan dengan kehilangan. *!&
Episode ampuran
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi
secara bersamaan. 4isalnya, mood tereksitasi (lebih sering mood disorik), iritabel, marah,
serangan panic, pembicaraan cepat, agitasi, menangis, ide bunuh diri, insomnia derajat berat,
grandiositas, hiperseksualitas, waham kejar dan kadang!kadang bingung. 2adang!
kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau
orang lain, dapat disertai gambaran psikotik, dan mengganggu ungsi personal, social dan
pekerjaan. <,&
'i5lus epat
Siklus cepat yaitu bila terjadi paling sedikit empat episode E depresi, hipomania, atau
mania E dalam satu tahun. Seseorang dengan siklus cepat jarang mengalami bebas gejala dan
biasanya terdapat hendaya berat dalam hubungan interpersonal atau pekerjaan.<,&
'indrom "si5oti5
Pada kasus berat, pasien mengalami gejala psikotik. Gejala psikotik yang paling sering
yaitu 3<,&
biasanya merupakan tanda prognosis yang buruk bagi pasien dengan Gangguan
bipolar. Caktor berikut ini telah dihubungkan dengan prognosis yang buruk seperti3 durasi
episode
yang lama, disosiasi temporal antara gangguan mood dan gejala psikotik, dan
riwayat
penyesuaian social pramorbid yang buruk. 9danya ciri!ciri psikotik yang memiliki penerapan
terapi yang penting, pasien dengan symptom psikotik hampir selalu memerlukan obat anti
psikotik di samping anti depresan atau anti mania atau mungkin memerlukan terapi
antikon#ulsi untuk mendapatkan perbaikan klinis. <,&
D+AG*'+'
2eterampilan wawancara dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis. /normasi
dari keluarga sangat diperlukan. iagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria yang terdapat
dalam
S4!/F atau /5!+. Salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk mengidentiikasi
symptom Gangguan bipolar adalah The Structured clinical ntervie! for "S#-$
%S&"'. The Present State ()amination %PS(' dapat pula digunakan untuk mengidentiikasi
simptom sesuai dengan /5!+.<,'
atau menimbulkan hendaya dalam sosial, pekerjaan dan aspek ungsi penting
lainnya.
Gangguan mood bipolar * episode mani+ se+arang ini
9. Saat ini dalam episode manik
B. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu kali episode
manik,
depresi, atau campuran.
5. $pisode mood pada kriteria 9 dan B bukan skizoaekti dan tidak bertumpang
medik umum.
Gejala mood
$. menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup
bermakna
atau menimbulkan hendaya dalam sosial, pekerjaan dan aspek ungsi penting
lainnya.
atau menimbulkan hendaya dalam sosial, pekerjaan, atau aspek ungsi penting
lainnya.
Gangguan mood bipolar * episode hipomani+ saat ini
9. Saat ini dalam episode hipomanik
B. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode manik
atau
campuran
5. Gejala mood menyebabkan penderita yang secara klinik cukup bermakna atau
hendaya social, pekerjaan atau aspek ungsi penting lainnya
. $pisode mood pada kriteria 9 dan B tidak dapat dikategorikan
sebagai skizoaekti dan tidak bertumpang tindih dengan skizorenia,
skizoreniorm, Gangguan waham, dan dengan Gangguan psikotik
yang tidak dapat
diklasiikasikan.
Gangguan mood bipolar * episode depresi saat ini
9. Saat ini dalam episode depresi mayor
B. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami episode manik dan campuran
5. $pisode mood pada kriteria 9 dan B tidak dapat dikategorikan
sebagai
skizoaekti dan tidak bertumpang tindih dengan skizorenia,
skizoreniorm, Gangguan waham, dan dengan Gangguan psikotik
yang tidak dapat diklasiikasikan.
. Gejala!gejala tidak disebabkan eek isiologik langsung zat atau kondisi medik
umum
$. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna
atau menimbulkan hendaya dalam sosial, pekerjaan, atau aspek ungsi penting
lainnya.
Gangguan mood bipolar * (pisode ,ang tida+ dapat di+lasifi+asi+an saat ini
9. 5riteria, kecuali durasi, saat ini, memenuhi kriteria untuk manik, hipomanik,
campuran atau episode depresi.
B. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode manik
atau
campuran.
5. $pisode mood pada kriteria 9 dan B tidak dapat dikategorikan
sebagai skizoaekti dan tidak bertumpang tindih dengan skizorenia,
skizoreniorm, Gangguan waham, atau dengan Gangguan psikotik
yang tidak dapat
diklasiikasikan di tempat lain.
. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup
bermakna
atau menimbulkan hendaya dalam sosial, pekerjaan, atau aspek ungsi penting
lainnya.
Ganggguan -ood Bipolar ++
Satu atau lebih episode depresi mayor yang disertai dengan paling sedikit satu
episode hipomanik.
Gangguan 'i5lotimia3
PPG> /// membaginya dalam klasiikasi yang berbeda yaitu menurut episode kini
yang dialami penderita
"abel +. Pembagian Gangguan 9ekti Bipolar Berdasarkan PPG> /// (C*+) C*+. Gangguan aekti bipolar, episo
C*+.+ Gangguan aekti bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik C*+. Gangguan aekti bipolar, episode k
C*+.< Gangguan aekti bipolar, episode kini depresi berat tanpa gejala psikotik C*+.& Gangguan aekti bipolar, e
C*+.' Gangguan aekti bipolar, episode kini campuran C*+.? Gangguan aekti bipolar, kini dalam remisi C*+.= Ga
C*+.8 Gangguan aekti bipolar yang tidak tergolongkan
ari tabel +, dapat terlihat bahwa episode manik dibagi menjadi * menurut derajat
keparahannya yaitu hipomanik, manik tanpa gejala psikotik, dan manik dengan
gejala
psikotik. 6ipomanik dapat diidentikkan dengan seorang perempuan yang sedang dalam masa
o#ulasi (estrus) atau seorang laki!laki yang dimabuk cinta. Perasaan senang,
sangat
bersemangat untuk berakti#itas, dan dorongan seksual yang meningkat adalah
beberapa
contoh gejala hipomanik. erajat hipomanik lebih ringan daripada manik karena
gejala! gejala tersebut tidak mengakibatkan disungsi sosial.
Pada manik, gejala!gejalanya sudah cukup berat hingga mengacaukan
hampir seluruh pekerjaan dan akti#itas sosial. 6arga diri membumbung
tinggi dan terlalu optimis. Perasaan mudah tersinggung dan curiga lebih banyak
daripada elasi (suasana
perasaan yang meningkat). Bila gejala tersebut sudah berkembang menjadi
waham maka diagnosis mania dengan gejala psikotik perlu ditegakkan. Bertolak
belakang dengan hipomanik-manik, gejala pada depresi terjadi sebaliknya. Suasana
hati diliputi
perasaan depresi, tiada minat dan semangat, akti#itas berkurang, pesimis, dan timbul
perasaan bersalah dan tidak berguna. $pisode depresi tersebut harus
berlangsung minimal selama minggu baru diagnosis dapat ditegakkan.
Bila perasaan depresi sudah menimbulkan keinginan untuk bunuh diri berarti
sudah masuk dalam depresi derajat berat.
dimana aek pasien dan tingkat akti#itasnya jelas terganggu, pada waktu
tertentu terdiri dari peningkatan aek disertai penambahan energi dan akti#itas
(mania atau
hipomania), dan pada waktu lain berupa penurunan aek disertai pengurangan energi
dan akti#itas (depresi). Aang khas adalah bahwa biasanya ada penyembuhan
sempurna antar episode. $pisode manik biasanya mulai dengan tiba!tiba dan
berlangsug antara minggu sampai <!& bulan, episode depresi cenderung
berlangsung lebih lama (rata! rata sekitar ' bulan) meskipun jarang melebihi + tahun
kecuali pada orang usia lanjut.
2edua macam episode itu seringkali terjadi setelah peristiwa hidup yang penuh stress
atau trauma mental lainnya (adanya stress tidak esensial untuk penegakan diagnosis). ?
"ermasuk3 gangguan atau psikosis manik!depresi.
"idak termasuk3 Gangguan bipolar, episode manik tunggal (C*).
F31$1 Gangguan a4e5ti4 Bipolar& Episode 5ini -ani5 Tanpa Ge9ala "si5oti5
$pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa gejala
psikotik (C*.+) dan
6arus ada sekurang!kurangnya satu episode aekti lain (hipomanik, manik, depresi,
atau campuran) di masa lampau. ?
F31$2 Gangguan A4e5ti4 Bipolar& Episode (ini -ani5 dengan ge9ala psi5oti5
$pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala
psikotik (C*.) dan
6arus ada sekurang!kurangnya satu episode aekti lain (hipomanik, manik,
depresi atau campuran) di masa lampau. ?
F31$3 Gangguan A4e5ti4 Bipolar& Episode (ini Depresi4 Ringan atau 'edang
$pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi ringan (C*.)
atau pun sedang (C*.+) dan
6arus ada sekurang!kurangnya satu episode aekti hipomanik, manik, atau campuran
di masa lampau.?
F31$ gangguan a4e5ti4 #ipolar& episode 5ini depresi4 #erat tanpa ge9ala psi5oti5
$pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi berat tanpa
gejala psikotik (C*.) dan
6arus ada sekurang!kurangnya satu episode aekti hipomanik, manik, atau campuran
di masa lampau.?
F31$ Gangguan A4e5ti4 Bipolar& Episode (ini Depresi4 Berat dengan Ge9ala "si5oti5
$pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi berat dengan
gejala psikotik (C*.*) dan
6arus ada sekurang!kurangnya satu episode aekti hipomanik, manik, atau campuran
dimasa lampau.?
D+FFERE*T+A, D+AG*'+'
"erdapat beberapa gangguan mental lainnya yang memiliki gejala yang sama dengan
gangguan bipolar seperti skizorenia, skizoaekti, intoksikasi obat, gangguan skizoreniorm,
dan gangguan kepribadian ambang.<,=
"E*ATA,A('A*AA*
Farma5oterapi "ada Gangguan Bipolar
Sehingga ke masa ini masih belum ada yang sudah pengobatan untuk
bipolar yang tuntas. "etapi harus ia dapat mengontrol mood mereka dan gejala yang
berkaitan. %leh kerna
penyakit bipolar bisa menyebabkan rekurensi ia menyebakan pengobatannya berlaku
sepanjang hayat. Bipolar merupakan penyakit yang memerlukan pengobatan jangka masa
panjang, walaupun pasien merasakan sudah sembuh. pengobatan haruslah di atur
oleh
psikater. Pasien juga bias mendapat tim perawatan yang terdiri dari psikolog, pekerja sosial,
perawat psikater. Perawatan primer yang bisa berupa dalam bentuk obat, konseling peribadi,
keluarga atau kelompok. 9tau bisa juga edukasi dan support group. 8,+
Paramedis mungkin akan mengambil langkah untuk merawat inapkan pasien dengan
indikasi jika pasien bertingkah berbahaya, atau pasien ingin bunuh diri atau menjadi psikotik.
%bat yang digunakan adalah obat yang berguna untuk menstabilkan mood dengan segera.
9pabila gejala telah membaik dan bisa dikontrol, psikiater akan mencoba pengobatan
yang terbaik untuk jangka masa yang panjang.8,+
Pengobatan rumatan digunakan untuk mencegah penyakit bipolar dalam jangka yang
panjang. Pasien yang tidak patuh pada pengobatan rumatan akan relaps dan
timbul gejala
bipolar atau akan timbul perubahan mood yang minor dan bisa berganti dengan
episode depresi dan episode mania yang lengkap. >ika pasien mempunyai masalah
penyalahgunaan zat atau alkohol, pengobatannya juga akan berbeda karena harus
memperbaiki keadaan
penyalahgunaan zat. >ika tidak, pengobatan akan menjadi lebih sulit karena pengobatan harus
memperkirakan zat yang disalahgunakan.8,+
Pengobatan bipolar adalah termasuk menstabilkan mood pasien agar tidak
berada dikutub mood yaitu episode mania dan episode depresi. %leh karena itu mood
stabilizer diperlukan dalam pengobatan, dan juga pengobatan yang dapat meghilangkan
anHietas dan depresi. Berikut adalah obat!obatan yang dapat digunakan pada gangguan
bipolar 38,+
Dithium
Dithium (lithobid) adalah merupakan obat yang eekti dalam menstabilkan mood dan
mencegah pasien berada di episode mania dan episode depresi , dan ia juga digunakan
sejak sekian lama. Dithium digunakan pada pengobatan bipolar pada kebiasaannya. Pada
umumnya ia merupakan pengobatan lini pertama untuk pengobatan bipolar.
Dithium (escalith atau lithobid) merupakan mood stabilizer yang pertama yang diluluskan
oleh C9 di tahun +8? untuk pengobatan episode mania. Penggunaan litium ini
begitu eekti dalam mengawal symptom episode manik dan mencegah terjadinya
rekuren episode manik dan episode depresi. Penggunaan lithium haruslah disertai
dengan pemeriksaan darah rutin karena
pengunaan litihium pada jangka panjang bisa menyebabkan kegagalan ginjal dan
masalah tiroid.<,8,+
Carmakologi
Sejumlah kecil lithium terikat dengan protein. Dithium diekskresikan dalam
bentuk utuh hanya melalui ginjal.
/ndikasi
$pisode mania akut, depresi, mencegah bunuh diri, dan bermanaat sebagai
terapi rumatan GB.8,+
osis
espons lithium terhadap mania akut dapat dimaksimalkan dengan mentitrasi
dosis
hingga mencapai dosis terapeutik yang berkisar antara +,!+,< m$@-D. Perbaikan
terjadi dalam ?!+< hari. osis awal yaitu mg-kg-hari. osis untuk mengatasi keadaan
akut lebih tinggi bila dibandingkan dengan terapi rumatan. :ntuk terapi rumatan, dosis
berkisar antara
,<!,= m$@-D. osis kecil dari ,< m$@-D, tidak eekti sebagai terapi rumatan. Sebaliknya,
8,+,+
gejala toksisitas litium dapat terjadi bila dosis +,& m$@-D.
$ek samping
$ek samping yang dilaporkan adalah mual, muntah, tremor, somnolen, penambahan
berat badan, dan penumpulan kogniti. eurotoksisitas, delirium, dan ensealopati dapat pula
terjadi akibat lithium. eurotoksisitas bersiat irre#ersible. 9kibat intoksikasi litium,
deisit neurologi permanen dapat terjadi misalnya, ataksia, deicit memori, dan
gangguan
pergerakan. :ntuk mengatasi intoksikasi litium, hemodialisis harus segera dilakukan. Ditium
dapat merusak tubulus ginjal. Caktor resiko kerusakan ginjal adalah intoksikasi
litium,
poliarmasi dan adanya penyakit isik yang lainnya. Pasien yang mengkonsumsi litium dapat
mengalami poliuri. %leh karena itu, pasien dianjurkan untuk banyak meminum air.8,+
Pemeriksaan laboratorium
Sebelum memberikan litium, ungsi ginjal (ureum dan kreatinin) dan ungsi
tiroid, harus diperiksa terlebih dahulu. :ntuk pasien yang berumur di atas < tahun,
pemeriksaan
$2G harus dilakukan. Cungsi ginjal harus diperiksa setiap !* bulan dan ungsi tiroid dalam
enam bulan pertama. Setelah enam bulan, ungsi ginjal dan tiroid diperiksa sekali dalam '!+
8,+
bulan atau bila ada indikasi.
7anita hamil
Penggunaan litium pada wanita hamil dapat menimbulkan malormasi
janin. 2ejadiannya meningkat bila janin terpapar pada kehamilan yang lebih dini. 7anita
dengan GB yang derajatnya berat, yang mendapat rumatan litium, dapat melanjutkan
litium selama kehamilan bila ada indikasi klinis. 2adar litium darahnya harus dipantau
dengan seksama. Pemeriksaan :SG untuk memantau janin, harus dilakukan. Selama
kehamilannya, wanita tersebut harus disuper#isi oleh ahli kebidanan dan psikiater.
Sebelum kehamilan terjadi,
<
risiko litium terhadap janin dan eek putus litium terhadap ibu harus didiskusikan.
Falproat
Falproat merupakan obat antiepilepsi yang disetujui oleh C9 sebagai antimania.
9sam #alproat atau di#aproeH (depatoke) diluluskan oleh C9 pada tahun +88& dignakan
untuk mengobati mania, ia merupakan pengobatan yang popular karena bisa mengantikan
litium untuk pengobatan bipolar karena ia juga berungsi sebagai mood
stabilizer. ari segi eektiitas asam #alproat juga sama eekti dengan menggunaan
lithium. Falproat tersedia dalam bentuk 38,+,
+. Preparat oral
a. Sodium di#alproat, tablet salut, proporsi antara asam #alproat dan sodium
#alproat adalah sama (+3+)
b. 9sam #alproat
c. Sodium #alproat
d. Sodium di#alproat, kapsul yang mengandung partikel!partikel salut yang
dapat
/arma+ologi
"erikat dengan protein. iserap dengan cepat setelah pemberian oral.
2onsentrasi
puncak plasma #alproat sodium dan asam #alproat dicapai dalam dua jam sedangkan sodium
di#alproat dalam *!= jam. 9witan absorbsi di#alproat lepas lambat lebih cepat
bila dibandingkan dengan tablet biasa. 9bsorbsi menjadi lambat bila obat diminum
bersamaan dengan makanan. /katan #alproat dengan protein meningkat bila diet
mengandung rendah lemak dan menurun bila diet mengandung tinggi lemak.8,+
"osis
osis terapeutik untuk mania dicapai bila konsentrasi #alproat dalam serum berkisar
antara <& !+& mg-mD. :ntuk GB // dan siklotimia diperlukan di#alproat dengan konsentrasi
plasma I & mg-mD. osis awal untuk mania dimulai dengan +&! mg-kg-hari atau &
E & mg-hari dan dinaikkan setiap * hari hingga mencapai konsentrasi serum <&! +& mg-
mD.
$ek samping, misalnya sedasi, peningkatan nasu makan, dan penurunan
leukosit serta trombosit dapat terjadi bila konsentrasi serum J + mg-mD.
:ntuk terapi rumatan, konsentrasi #alproat dalam plasma yang dianjurkan adalah antara ?
&!+ mg-mD. 8,+,+
ndi+asi
Falproat eekti untuk mania akut, campuran akut, depresi mayor akut, terapi rumatan
GB, mania sekunder, GB yang tidak berespons dengan litium, siklus cepat, GB pada anak
dan remaja, serta GB pada lanjut usia.8,+
$ek Samping
Falproat ditoleransi dengan baik. $ek samping yang dapat terjadi, misalnya anoreksia,
mual, muntah, diare, dispepsia, peningkatan (derajat ringan) enzim transaminase, sedasi, dan
tremor. $ek samping ini sering terjadi pada awal pengobatan dan bekurang
dengan
penurunan dosis atau dengan berjalannya waktu. $ek samping gastrointestinal lebih
sering terjadi pada penggunaan asam #alproat dan #alproat sodium bila dibandingkan
dengan tablet
Damotrigin
Damotrigin eekti untuk mengatasi episode bipolar depresi. /a menghambat kanal aK.
Selain itu, ia juga menghambat pelepasan glutamat. <,8,+
/arma+o+ineti+
Damotrigin oral diabsorbsi dengan cepat. /a dengan cepat melewati sawar
otak dan mencapai konsentrasi puncak dalam !* jam. Sebanyak +; lamotrigin
dieksresikan dalam
8,+
bentuk utuh.
ndi+asi
$ekti untuk mengobati episode depresi, GB / dan GB //, baik akut maupun rumatan.
Damotrigin juga eekti untuk GB, siklus cepat.
"osis
Berkisar antara &! mg-hari.8,+
$ek Samping
Sakit kepala, mual, muntah, pusing, mengantuk, tremor, dan berbagai
bentuk kemerahan di kulit.8,+
Antidepresan
9ntidepresan eekti untuk mengobati GB, episode depresi. Penggunaannya
harus dalam jangka pendek. Penggunaan jangka panjang berpotensi meginduksi
hipomania atau mania. :ntuk menghindari terjadinya hipomania dan mania,
antidepresan hendaklah dikombinasi dengan stabilisator mood atau dengan
antipsikotika atipik. "ergantung pada
simptom dokter yang merawat mungkin akan merekomendasikan pasien untuk mengunakan
anti depresan. Pada beberapa pasien yang menderita gangguan bipolar, obat anti depresan
juga bisa menyebabkan tercetusnya episode manik. engan itu dokter yang
merawat akan merekomendasikan juga pengobatan dengan kombinasi mood
stabilizer dan hal ini tidak menjadi satu masalah. $ek samping anti depresan yang sering
adalah penurunan kegairahan seH dan masalah untuk mencapai orgasme. 9nti
depresan generasi terdahulu yang terdiri dari trisiklik dan inhibitor 49% juga bisa
menyebabkan eek samping yang berbahaya dan
'%m#%a?
Pengobatan symbyaH ini terdiri dari dari kombinasi antidepresan luoHetine
dan atipsikotik olanzepin. /a berungsi sebagai penggobatan depresi dan penstabil mood-
mood stabilizer. SymbyaH juga teah diluluskan oleh C9 terutama pada pengobatan
bipolar. $ek samping symbyaH termasuk peningkatan berat badan, pusing dan peningkatan
nasu makan
%bat ini juga dapat menyebabkan masalah seksual mirip dengan yang
disebabkan oleh antidepresan.+*
Ben@odia@epin
Benzodiazepin merupakan suatu obat anti anHietas, dimana ia berungsi
untuk mengurangkan anHietas dan memperbaiki kualitas tidur. 5ontoh obat golongan
benzodiazepin termasuk clonezepam (klonopin), lorazepam (ati#an), diazepam
(#alium), chlordiazepoHide (Dibrium) dan alprozolam (nira#am, HanaH). Benzodiazepin pada
umumnya digunakan untuk mengurangkan anHietas hanya pada jangka waktu yang
pendek. $ek samping
Berikut merupakan eek samping pengobatan pada wanita yang sedang hamil 3
9sam #alproate mempunyai resiko kepada etus dan mempengaruhi perkembangan
anak tersebut.
5arbamazepine mempunyai limitasi dalam eektiitas dan mempunyai
resiko
membahayakan etus.
Dithium mempunyai resiko kepada bayi seperti masalah jantung.
/amotrigine mempunyai risko membahayakan etus.
ParoHetine memiliki reskio kepada etus seperti masalah kadio#askular malormation.
Penggunanaan jangka masa panjang benzodiazepine bisa menyebabkan
masalah
kepada anak seperti clet plate dan loppy baby syndrome.
dalam +&!* menit. /nter#al pengulangan injeksi adalah dua jam. Sebanyak 8;
pasien menerima hanya satu kali injeksi dalam < jam pertama. /njeksi lorazepam
mg-injeksi. osis maksimum Dorazepam < mg-hari. apat diberikan
bersamaan dengan injeksi /4 9ripiprazol atau %lanzapin. >angan dicampur
dalam satu jarum suntik karena mengganggu stabilitas antipsikotika.
Dini
"erapi
3
- /njeksi /4 6aloperidol yaitu & mg-kali injeksi. apat diulang setelah * menit. osis
Dini
"erapi3
- 2arbamazepin, "erapi 2ejang Distrik ("2D), litium K di#alproat, paripalidon
Dini *
"erapi3
- 6aloperidol, klorpromazin, litium atau di#alproat haloperidol, litium Kkarbamazepin,
klozapin
Dini *
"erapi3
- 2arbamazepin, antipsikotika atipik, $5"
%bat!obatan yamg tidak dianjurkan3
- Gabapentin.
+nterensi "si5ososial
+. Penyuluhan Psikososial
/normasikan kepada orang dengan gangguan bipolar (tidak dalam
episode manik akut) dan pada anggota keluarga pasien gangguan bipolar.?
Penjelasan 3 gangguan bipolar ialah suatu keadaan alam perasaan yang ekstrim
dimana dapat merasa sangat depresi, lemah, lesu kemudian beralih pada keadaan
energik, sangat semangat.
alam keadaan ini diperlukan cara untuk mengawasi alam perasaan dalam waktu
+ hari yang dapat terjadi marah, sensiti dan kesenangan yang berlebihan .
Penting untuk mengatur pola tidur yang normal (contohnya waktu saatnya
tidur yang sama, mencoba untuk tidur dalam kuantitas yang sama sebelum sakit
serta hindari kebutuhan tidur yang berlebihan dari biasanya).
2ekambuhan perlu dicegah dengan mengenali gejala, seperti berkurangnya
waktu tidur, menghabiskan uang atau merasa lebih enegik dari biasanya dan
segera mulai terapi jika hal tersebut terjadi.
Pasien yang berada dalam keadaan manik tidak sadar akan penyakit yang sedang
dideritanya dan merasa hebat serta energi yang meluap!luap, jadi pengasuh sangat
perlu menjadi bagian dalam upaya pencegahan.
6indari penggunaan alkohol maupun zat psikoakti
Perubahan gaya hidup sebaiknya terus dilanjutkan dan perlu diupayakan
serta direncanakan
Pasien harus diberikan semangat untuk mencari dukungan setelah kejadian yang
menyedihkan dan mebicarakannya pada keluarga dan sahabat.
Perencanaan untuk kembali bekerja atau bersekolah yang dapat
menghindari
pengurangan waktu tidur, memperbaiki hubungan dukungan sosial,
berdiskusi serta meminta pendapat tentang keputusan penting misalnya tentang
uang atau keputusan penting lainnya)
2esehatan isik, sosial, jiwa anggota keluarga juga patut diperhatikan.
Bangun kepercayaan3 rasa percaya antara pasien dan sta perawat
memegang
peranan penting dalam perawatan pasien dengan gangguan bipolar,
dimana hubungan saling percaya secara medis ikut membantu pemulihan
pasien secara simultan.
. 4embangun hubungan sosial
4encari tahu kegiatan pasien, yang jika dianjurkan dapat mebantu
secara langsung maupun tidak langsung dukungan psikososial
(contohnya pertemuan keluarga, bepergian bersama teman, mengunjungi
tetangga, berolahraga).
Secara akti memberi semangat kepada pasien untuk memulai kembali
segala
kegiatan sosial yang pernah dijalaninya serta menasehati keluarga pasien tentang
ini.?
*. ehabilitation
4emasilitasi kesempatan kepada pasien dan perawatnya untuk
berpartisipasi dalam kegitan ekonomi, pendidikan serta kesenian di
lingkungannya baik secara
ormal maupun inormal.
4enyediakan lapangan pekerjaan bagi mereka yang sulit dalam usaha
untuk mencari pekerjaan yang baik. ?
<. Collow!up
Collow yang berkesinambungan wajib diperlukan. "ingkat
kekambuhannya tinggi dan pasien yang berada dalam keadaan manik seringkali
tidak sadar untuk mencari pengobatan bagi dirinya, jadi pengobatan serta
perawatan yang tidak dilakukan secara bersamaan sangat merugikan pada saat
tertentu
Pada setiap ollow up, gejala serta eek samping dari pengobatan dan kebutuhan
akan inter#ensi psikososial perlu dicantumkan.
Pasien dengan gangguan manik sebaiknya melakukan e#aluasi secara berkala.
$#aluasi harus lebih sering sampai episode manik berakhir.
2umpulkan inormasi mengenai penyakit serta terapi dari pasien dan perawatnya,
khususnya yang tentang gejala dan tanda serta pengelolaan terapi secara
bersamaan, saat hilangnya gejala. >ika pasien tidak memiliki perawat
yang merawatnya amak pemeriksaan dilakukan secara berkala, diusahakan
merekrut seorang perawat, idealnya yang berasal dari lingkungannya dapat
teman atau keluarganya.?
"si5oterapi
Sedikit data yang menguatkan keunggulan salah satu pendekatan
psikoterapi dibandingkan yang lain dalam terapi gangguan mood masa anak!anak dan
remaja. "etapi, terapi keluarga adalah diperlukan untuk mengajarkan keluarga tentang
gangguan mood serius yang dapat terjadi pada anak!anak saat terjadinya stress
keluarga yang berat. Pendekatan
psikoterapetik bagi anak terdepresi adalah pendekatan kogniti dan pendekatan yang
lebih
terarah dan lebih terstruktur dibandingkan yang biasanya digunakan pada orang
dewasa. 2arena ungsi psikososial anak yang terdepresi mungkin tetap terganggu untuk
periode yang
lama, walaupun setelah episode depresi telah menghilang, inter#ensi
keterampilan sosial jangka panjang adalah diperlukan. Pada beberapa program
terapi, modeling dan
permainan peran dapat membantu menegakkan keterampilan memecahkan masalah
yang
baik. Psikoterapi adalah pilihan utama dalam pengobatan depresi.
Beberapa jenis psikoterapi yaitu 3?,+*
a. &ognitive behavioral therapy (5B") membantu penderita gangguan
bipolar untuk mengubah pola pikir dan perilaku negati#e.
b. /amily-focused therapy melibatkan anggota keluarga. "erapi ini juga memokuskan
pada komunikasi dan pemecahan masalah.
c. nterpersonal and social rhythm therapy membantu penderita gangguan
+. 4argaret 5han. Psychosis and Bipolar disorder, bab // and /// in mhG9P
/nter#ention Guide or mental, neurological and substance use disorders in
non!specialized health settings. Fersion +.. Switzerland3 7orld 6ealth %rganization.
+'. p +=!*.
. Sadock B>, Sadock F9. 2aplan dan sadock Buku ajar psikiatri klinis. $disi .
>akarta3
Penerit Buku $G5 +<.h.*''!=&.
*. $l#ira S , 6adisukanto G. Buku 9jar Psikiatri. $disi ketiga. >akarta3 Badan
Penerbit
Cakultas 2edokteran :ni#ersitas /ndonesia +?. h. =!&=.
<. Bipolar disorder. ational /nstitute o 4ental 6ealth.
http3--www.nimh.nih.go#-health-publications-bipolar!disorder-complete!indeH.shtml.
9ccessed 4ay. +?, +8.
&. Bipolar disorders. "he 4erck 4anuals3 "he 4erck 4anual or 6ealthcare Proessionals.
http3--www.merckmanuals.com-proessional-psychiatricNdisorders-moodNdisorders-bipola
rNdisorders.htmlO#+=&8=. 9ccessed 4ay. +?, +8.
'. 4ood disorders. /n3 iagnostic and Statistical 4anual o 4ental isorders S4!/F!".
+<. Aatham D, et.al., 5anadian etwork or 4ood and 9nHiety "reatments
(5949") guidelines or the management o patients with bipolar disorder3 update
+=, Bipolar
isorders +=3 =3 ?+E?*8