Anda di halaman 1dari 11

Spesialite Obat Analgetik Antiinflamasi dan Antipiretik

Posted by: herusasongko  :  Category: Spesialite Obat


GENERIK NAMA PATEN SEDIAAN POTENSI
Asam Mefenamat 1. Ponstan2. Mefinal3. Tablet 500 mg dan 250 mg /
Pondex tablet

4. Lapistan
1. Aspilet2. Trombo Tablet 80 mg, 100 mg / tablet
Aspilet3. Aspirin
Acetosal
4. Naspro

5. Bodrexin
1. Analsik2. Antalgin3. Tablet 500 mg
Danalgin
Metampiron
4. Dolo Scaneuron

5. Proneuron
1. Akrofen Tablet 200 mg/ tablet
2. Butamidon
Fenilbutazon 3. Enkapirin

1. Proris Tablet, Syrup 100, 200, 400 mg/


2. Bufect tablet100,125, 200 mg / 5
3. Neo Reumacyl ml
Ibuprofen
Neuro
4. Anafen

1. Confortid Tablet 25 mg / tab


Indometasin 2. Reumatin

1. Cataflam Tablet 25, 50, 75 mg / tablet


2. Anaflam
Kalium Diklofenak
3. Eflagen

1. Kaltrofen Tablet, Krim, 100, 200 mg/ tablet100


2. Profenid Injeksi, mg/ supp100 mg/ 2ml inj
3. Pronalges Suppositoria
Ketoprofen
4. Flamed 100 mg/ vial

2,5 mg/ g
1. Atrilox Tablet 7,5 dan 15 mg / tablet
2. Mecox
Meloksikam
3. Movicox
1. Alovell Tablet, Krim, 25 mg, 50 mg, 75 mg,
2. Flamar Suppositoria 100 mg /tablet50 dan 100
3. Voltaren mg / supp10 mg/ g
Natrium Diklofenak
4. Voltadex
5. Valto

1. Pamol Tablet, Syrup 500 , 600 mg / tab120


2. Sanmol mg/ 5 ml
3. Biogesic
Parasetamol 4. Bodrex
5. Sumagesic
6. Tempra

1. Feldene TabletInjeksiKrim 10 dan 20 mg / tablet20


2. Emeldene mg/ ml5 mg/g
Piroxicam
3. Maxicam

1. Dolsic KapsulInjeksiTablet 50 dan100 mg/ tab50 dan


2. Tramal 100 mg/ 2 ml50 dan100
Tramadol 3. Ultracet Suppositoria mg/ tab
4. Dolgesic
100 mg/ supp

Tabel 2, Obat Saluran Pernafasan

NO Nama Generik Nama Dagang Nama Pabrik Golongan Obat

1 Ambroksol Ambril Merck K

2 Efedrina Asficap Imfarmind K

3 Salbutamol Ascolen Heroic K

4 Terbutalin Asmabet Mahakam BetaFarma K

Tabel Obat Ambroksol

No Nama Dagang Nama Pabrik Golongan

1 Ambril Merck K

2 Berea Zenetin K

3 Brolexan Medifarma K
4 Brommer Mersi K

5 Broncozd Mugi K

Tabel Obat Efedrina

No Nama Dagang Nama Pabrik Golongan

1 Antusin Kimia Farma K

2 Asficap Imfarmind K

3 Asmadex Dexa Medica K

4 Asmasolon Medi Farma K

5 Asmavar Varia Sekata K

Tabel Obat Salbutamol

No Nama Dagang Nama Pabrik Golongan

1 Asmacare Kimia Farma G

2 Azmacon Corsa W

3 Brunchosal Ifars G

4 Brondisal GMP G

5 Combivent Boehringer Ingelheim G

Tabel Obat Terbutalin


No Nama Dagang Nama Pabrik Golongan

1 Asmabet Mahakam Betafarma K

2 Astherin Pyidam K

3 Brasmatic Darya Varia K

4 Bricasma Astra Zeneca K

5 Forasma Guaidian Pharmatama K

antibiotik dan pembagiannya

 
  Penggolongan antibiotik berdasarkan kemoterapeutik

Kemoterapi adalah obat atau zat yang berasal dari bahan kimia yang dapat

memberantas dan menyembuhan penyakit atau infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus,

amoeba, fungi, protozoa, cacing dan sebagainya tanpa merusak jaringan tubuh manusia.

Berdasarkan khasiatnya terhadap hama atau bakteri, kemoterapi dibedakan atas :

           Bakterisida yaitu obat yang pada dosis lazim berkhasiat untuk mematikan hama, contoh :

fenol, iodium, sublimat.

           Bakteriostatika yaitu obat yang pada dosis lazim berkhasiat menghentikan pertumbuhan dan

pembiakan bakteri, sedang pemusnahan selanjutnya dilakukan oleh tubuh sendiri secara

fagositosis (kuman dilarutkan oleh leukosit atau sel-sel daya tangkis tubuh

lainnya),contohnya antibiotika spektrum sempit.

Yang termasuk kelompok kemoterapi adalah :

a.         Pengertian dan sejarah

Antibiotika berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata anti (lawan) dan bios

(hidup). Antibiotik adalah zat-zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi dan bakteri
tanah, yang dapat menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba jenis lain, sedang

toksisitasnya terhadap manusia relatif kecil.

Antibiotik pertama kali ditemukan oleh sarjana Inggris dr. Alexander Fleming

(Penisilin) pada tahun 1928. Tetapi penemuan ini baru dikembangkan dan digunakan dalam

terapi di tahun 1941 oleh dr. Florey. Kemudian banyak zat  dengan khasiat antibiotik diisolir

oleh penyelidik-penyelidik lain diseluruh dunia, namun toksisitasnya hanya beberapa saja

yang dapat digunakan sebagai obat. Antibiotik juga dapat dibuat secara sintetis, atau semi

sintetis.

Aktivitas antibiotik umumnya dinyatakan dalam satuan berat (mg) kecuali yang belum

sempurna permurniannya dan terdiri dari campuran beberapa macam zat, atau karena belum

diketahui struktur kimianya, aktivitasnya dinyatakan dalam satuan internasional

(Internasional Unit,IU). Dibidang peternakan antibiotik sering dimanfaatkan sebagai zat gizi

tambahan untuk mempercepat pertumbuhan ayam negeri potong.

b.      efek samping

Penggunaan antibiotika tanpa resep dokter atau dengan dosis yang tidak tepat dapat

menggagalkan pengobatan dan menimbulkan bahaya-bahaya lain seperti:

  Sensitasi / hipersensitif

Banyak obat setelah digunakan secara lokal dapat mengakibatkan kepekaan yang berlebihan,

kalau obat yang sama kemudian diberikan secara oral atau suntikan maka ada kemungkinan 

terjadi reaksi hipersentitiv atau allergi seperti gatal-gatal kulit kemerah-merahan, bentol-

bentol atau lebih hebat lagi dapat terjadi syok, contohnya Penisilin dan Kloramfenikol. Guna

mencegah bahaya ini maka sebaiknya salep-salep menggunakan antibiotika yang tidak akan

diberikan secara sistemis (oral dan suntikan).

  Resistensi
Jika obat digunakan dengan dosis yang terlalu rendah, atau waktu terapi kurang lama, maka

hal ini dapat menyebabkan terjadinya resistensi artinya bakteri tidak peka lagi terhadap obat

yang  bersangkutan. Untuk mencegah resistensi, dianjurkan menggunakan kemoterapi dengan

dosis yang tepat atau dengan menggunakan kombinasi obat.

  Super infeksi

Yaitu infeksi sekunder yang timbul selama pengobatan dimana sifat dan penyebab infeksi

berbeda dengan penyebab infeksi yang pertama. Supra infeksi terutama terjadi pada

penggunaan antibiotika broad spektrum yang dapat mengganggu keseimbangan antara bakteri

di dalam usus saluran pernafasan dan urogenital. Spesies mikroorganisme yang lebih kuat

atau resisten akan kehilangan saingan, dan berkuasa menimbulkan infeksi baru misalnya

timbul jamur Minella albicans dan Candida albicans. Selain antibiotik obat yang menekan

sistem tangkis tubuh yaitu kortikosteroid dan imunosupressiva lainnya dapat menimbulkan

supra infeksi.  Khususnya,anak-anak dan orangtua sangat mudah dijangkiti supra infeksi ini.

c.       Penggolongan antibiotik berdasarkan antivitasnya

Berdasarkan luas aktivitas kerjanya antibiotika dapat digolongkan atas

1.      Zat-zat dengan aktivitas sempit (narrow  spektrum)

Zat yang aktif terutama terhadap satu atau beberapa jenis bakteri saja (bakteri gram positif

atau bakteri gram negatif saja). Contohnya eritromisin, kanamisin, klindamisin (hanya

terhadap bakteri gram positif), streptomisin, gentamisin (hanya terhadap bakteri gram negatif

saja)

2.      Zat-zat dengan aktivitas luas (broad spectrum)

Zat yang berkhasiat terhadap semua jenis bakteri baik jenis bakteri gram positif maupun gram

negatif. Contohnya ampisilin, sefalosporin, dan kloramfenikol.

Penggolongan ini tidak mutlak, karena faktor konsentrasi (dosis) dan waktu turut

menentukan kegiatan obat. Kebanyakan bakteriostatika  menjadi bakterisid  pada dosis sangat
tinggi, yang biasanya terlalu toksis untuk diberikan kepada manusia. Lagi pula kepekaan

kuman bagi obat memegang peranan; pada dosis tertentu obat dapat berdaya bakterisid untuk

suatu kuman dan hanya bakteriostatik untuk kuman lain. Secara klinis perbedaan ini biasanya

tidaklah penting, karena pada akhirnya daya tahan tubuh juga memegang peranan bagi

pemusnahan kuma-kuman patogen. Pengecualian adalah pengobatan infeksi dari penderita

yang memiliki daya tahan tubuh yang terganggu misalnya penderita AIDS, pengguna

kortikosteroida, sitostatika dan obat-obat yang menekan imunitas. Pada kasus demikan obat-

obat bakterisid yang harus digunakan.

Contoh penggunaan antibiotik berdasarkan berdasarkan golongannya (nama obat, nama

generik, nama paten dan contoh penggunaannya

a.       Golongan sefalosporin

           Seperti halnya antibiotik betalaktam lain, mekanisme kerja antimikroba sefalosporin

ialah menghambat sintesis dinding mikroba. Yang dihambat ialah reaksi transpeptidase tahap

ketiga dalam rangkaian reaksi pembentukan dinding sel. Sefalosforin aktif terhadap kuman

Gram positif maupun gram negative, tetapi spectrum antimikroba masing-masing derivate

bervariasi.

NO. NAMA GENERIK NAMA DAGANG

1. Sefadroksil Duricef, Cefat

2. Sefotaksim Claforan

 3. Sefaleksin Tepaxin

4 Sefriakson Rocephin

5. Sefradin Velosef

6. Seforoksi Zinnat
b.      Golongan kloramfenikol

Golongan ini mencakup senyawa induk kloramfenikol maupun derivat-derivatnya

yakni kloramfenikol palmitat, natrium suksinat dan tiamfenikol. Antibiotika ini aktif terhadap
kuman Gram positif dan Gram negatif maupun ricketsia, klamidia, spirokaeta dan

mikoplasma. Karena toksisitasnya terhadap sumsum tulang, terutama anemia aplastika, maka

kloramfenikol hanya dipakai untuk infeksi S. typhi dan H. influenzae.

NO. NAMA GENERIK NAMA DAGANG

1. Kloramfenikol Colme, Chloramex,

Enkacetyn, Kalmicetin

2. Tiamfenikol Urfamycin,

Thiamycin,

Thiambiotic

  c.    Golongan Quinolon

NO. NAMA GENERIK NAMA DAGANG

1. Ciprofloxacin Ciproxin, Baquinor

2. Nalidixic Acid Negram

3. Ofloxacin Tarivid

d.      Aminoglikosida

Aktivitasnya adalah bakterisid, berdasarkan dayanya untuk menembus dinding bakteri

dan mengikat diri pada ribosom di dalam sel. Proses translasi (RNA dan DNA)  diganggu

sehingga biosintesa proteinnya di kacaukan. Efek ini tidak saja terjadi pada fase

pertumbuhan, melainkan juga bila kuman tidak membelah diri. Merupakan golongan

antibiotika yang bersifat bakterisid dan terutama aktif untuk kuman Gram negatif. Beberapa

mungkin aktif terhadap Gram positif. Streptomisin dan kanamisin juga aktif terhadap kuman

TBC. Termasuk di sini adalah amikasin, gentamisin, kanamisin, streptomisin, neomisin,

metilmisin dan tobramisin, antibiotika ini punya sifat khas toksisitas berupa nefrotoksik,

ototoksik dan neurotoksik.

NO. NAMA GENERIK NAMA DAGANG


1. Gentamisin Sulfat Garamycin

2. Amikasin Amikin

3. Kanamisin Sulfat Kanamycin Meiji

4. Neomisin Sulfat Neobiotic

5. Streptomosin Streptomycin Meiji

6. Framisetin Sofra-Tulle

Daryant-Tulle

e.       Golongan Makrolida

Golongan makrolida hampir sama dengan penisilin dalam hal spektrum antikuman,

sehingga merupakan alternative untuk pasien-pasien yang alergi penisilin. Bekerja dengan

menghambat sintesis protein kuman. Aktif secara in vitro terhadap kuman-kuman Gram

positif, Gram negatif, mikoplasma, klamidia, riketsia dan aktinomisetes. Selain sebagai

alternatif penisilin, eritromisin juga merupakan pilihan utama untuk infeksi pneumonia atipik

(disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae) dan penyakit Legionnaires (disebabkanLegi onel

lapneumophilla) termasuk dalam  golongan makrolida selain eritromisin juga roksitromisin,

spiramisin, josamisin rosaramisin, oleandomisin dan trioleandomisin.

NO. NAMA GENERIK NAMA DAGANG

1. Eritromisin Erythrocin,

Kalthrocin,

Pharothrocin

2. Spiramisin Rovamycin,

Spiradan

3. Roxithromycin Rulid

4 Azithromycin Zithromax, Zycin

f.        golongan tetrsiklin


Tetrasiklin merupakan basa yang sukar larut dalam air, tetapi bentuk garam natrium

atau garam HCl-nya mudah larut. Dalam keadaan kering, bentuk basa dan garam HCl

tetrasilin bersisat relatif stabil. Dalam larutan, kebanyakan tetrasiklin sangat stabil sehingga

cepat berkutrang potensinya. Mekanismenya menghambat sintesa protein kuman.

NO. NAMA GENERIK NAMA DAGANG

1. Tetrasiklin Dumocycline,

Supertetra, Tetrin

Doksisiklin Vibramycin, Dumoxin

3. Minosiklin HCl Minocin

4. Oksitetrasiklin HCl Oxytetracycline Indo


Farma, Terramycin g.      Golongan penisilin
Golongan penisilin

bersifat bakterisid dan bekerja dengan mengganggu sintesis dinding sel. Antibiotika pinisilin

mempunyai ciri khas secara kimiawi adanya nucleus asam amino-penisilinat, yang terdiri dari

cincin tiazolidin dan cincin betalaktam. Spektrum kuman terutama untuk kuman koki Gram

positif. Beberapa golongan penisilin ini juga aktif terhadap kuman Gram negatif.

Penisilin menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis

dinding sel mikroba. Terhadap dinding sel mikroba yang sensitive, penisilin akan

menghasilkan efek bakterisid. Mekanisme kerja antibiotika betalaktam dapat diringkas 

sebagai berikut :

-          Obat bergabung dengan penicillin-binding protein pada kuman

-          Terjadi hambatan sintesis dinding sel kuman karena proses transpeptidasi antar rantai

peptidoglikan terganggu

-          Kemudian terjadi aktivasi enzim proteolitik pada dinding sel.


NO. NAMA NAMA
GENERIK DAGANG

1. Benzyl Penicillin Procaine


Penicillin-G
2. Penisilin V Fenocin
( Phenoxymethyl Ospen
Penicillin )
3. Ampisilin Penbritin
Kalpicillin
Omnipen
Viccillin
4. Amoksisilin Amoxi
Topcillin
Ospamox

Anda mungkin juga menyukai