PENGOBATAN MALARIA
MALARIAE
Pengobatan malaria malariae
cukup diberikan dengan klorokuin
sekali sehari selama 3 hari, dengan
dosis total 25 mg basa/kg bb.
Klorokuin dapat membunuh
Plasmodium malariae bentuk
aseksual dan seksual.
Pionas POM,
2015
Pengobatan Antimalaria
Artesunat
Tetracycline
Dihidroartemisinin
+ Piperakuin (DHP)
Pionas POM,
2015
Pengobatan Antimalaria
Artesunat
Indikasi : pengobatan malaria berat termasuk malaria
Plasmodium falciparum yang resisten terhadap klorokuin.
Peringatan:suntikkan setelah melarut, jangan digunakan jika
terbentuk kekeruhan, tidak boleh diberikan sebagai infus. Lakukan
pengobatan selama 5 hari pada malaria falciparum yang resisten
terhadap klorokuin. Tidak direkomendasikan untuk diberikan pada
wanita hamil, selama menggunakan obat ini tidak diperbolehkan
mengendarai atau menjalankan mesin.
Interaksi:Pemberian bersama dengan meflokuin dapat
meningkatkan efek kuratif.
Kontraindikasi:pasien dengan riwayat hipersensitivitas
Efek Samping :mual, muntah diare, pankreatitis, pusing,
berkunang-kunang, sakit kepala, insomnia, tinnitus, ruam, batuk,
arthralgia.
Dosis:oral: DEWASA dosis total 600-800 mg/hari harus diberikan
selama 5-7 hari. ANAK dosis total 12 mg/kg BB harus diberikan
selama 5-7 hari. Injeksi: dosis awal 2,4 mg/kg BB per i.v, selanjutnya
dengan dosis yang sama diberikan pada jam ke-12 dan
jam POM,
ke-24.
Pionas
Pada hari ke 2 sampai dengan ke 5 diberikan 2,4 mg/kg
BB per 24
2015
Tetracycline
Pionas POM,
2015 yang
Indikasi: Bruselosis, batuk rejan, pneumonia, demam
disebabkan oleh Rickettsia, infeksi saluran kemih, bronkitis
kronik. Psittacosis dan Lymphogranuloma inguinale. Juga
untuk pengobatan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh
Staphylococcus dan Streptococcus pada penderita yang peka
terhadap penisilin, disentri amuba, frambosia, gonore dan
tahap tertentu pada sifilis.
Kontra Indikasi: Penderita yang peka terhadap obat-obatan
golongan Tetrasiklin. penderita gangguan fungsi ginjal (pielonefritis
akut dan kronis).
Efek Samping: Pada pemberian lama atau berulang-ulang, kadangkadang terjadi superinfeksi bakteri atau jamur seperti:enterokolitis
dan kandidiasis. Gangguan gastrointestinal seperti: anoreksia,
pyrosis, vomiting, flatulen dan diare. Reaksi hipersensitif seperti:
urtikaria, edema, angioneurotik, atau anafilaksis. Jarang terjadi
seperti: anemia hemolitik, trombositopenia,neutropenia dan
eosinofilia.
Peringatan dan Perhatian : Hendaknya diminum dengan segelas
penuh air +/- 240 ml untuk meminimkan iritasi saluran pencernaan.
Sebaiknya tetrasikli tidak diberikan pada kehamilan 5 bulan terakhir
sampai anak berusia 8 tahun, karena menyebabkan perubahan
Pionas POM,
2015
Tetracycline
Pionas POM,
2015
Dosis:
- Dewasa: 4 kali sehari 250 mg - 500 mg.
Lama pemakaian:
Kecuali apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pengobatan
dengan Tetracycline kapsul hendaknya paling sedikit berlangsung
selama 3 hari, agar kuman-kuman penyebab penyakit dapat
terberantas seluruhnya dan untuk mencegah terjadinya resistansi
bakteri terhadap tetrasiklin.
- Anak-anak di atas 8 tahun: sehari 25 - 50 mg/kg berat badan
dibagi dalam 4 dosis, maksimum 1 g.
Diberikan 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.
Interaksi Obat:
- Tetrasiklin membentuk kompleks khelat dengan ion-ion kalsium,
magnesium, besi dan aluminium. Maka sebaiknya tidak diberikan
bersamaan dengan tonikum-tonikum yang mengandung besi atau
dengan antasida berupa senyawa aluminium, amgnesium. Susu
mengandung banyak kalsium, sehingga sebaiknya tidak diminum
bersamaan dengan susu.
- Pengobatan dengan tetrasiklin jangan dikombinasikan dengan
penisilin atau sefalosporin.
- Karbamazepin dan fenitoin: menurunkan efektifitas tetrasiklin
Pionas POM,
2015