Anda di halaman 1dari 4

Antimalaria

Malaria adalah penyakit infeksi parasit pada manusia dan masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat. Penggunaan obat anti malaria
merupakan upaya penting dalam pemberantasan malaria. Kegagalan
pengobatan disebabkan ketidaktepatan regimen dan dosis obat yang
diberikan, resistensi dari Plasmodium terhadap obat,serta belum adanya
obat anti malaria yang ideal. Penelitian mengenai obat anti malaria
terus berkembang seiring dengan peningkatan resistensi dari
Plasmodium yangberbeda di tiap daerah. Saat ini obat anti malaria yang
tersedia di Indonesia adalah klorokuin,

Pengobatan yang diberikan adalah pengobatan radikal malaria dengan


membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh manusia.
Tujuan dari pengobatan radikal adalah untuk mendapat kesembuhan
klinis dan parasitologik serta memutuskan rantai penularan. Semua obat
antimalaria tidak boleh diberikan dalam keadaan perut kosong karena
menyebabkan iritasi lambung.

PENGOBATAN MALARIA FALSIPARU

Malaria falsiparum (malaria ganas) disebabkan oleh Plasmodium


falciparum. Di sebagian besar wilayah dunia, Plasmodium falciparum
telah resisten terhadap klorokuin, sehingga obat ini tidak boleh
digunakan untuk malaria falsiparum.

Di Indonesia, pengobatan lini pertama malaria falsiparum adalah


kombinasi artesunat, amodiakuin dan primakuin. Pemakaian artesunat
dan amodiakuin bertujuan untuk membunuh parasit stadium aseksual,
sedangkan primakuin bertujuan membunuh gametosit yang berada di
dalam darah. Obat kombinasi diberikan per oral selama tiga hari dengan
dosis tunggal harian.

Primakuin (basa) diberikan per oral dengan dosis tunggal 0,75 mg/kg bb
yang diberikan pada hari pertama. Primakuin tidak boleh diberikan
kepada ibu hamil, bayi < 1 tahun dan penderita defisiensi G6-PD.
Apabila pemberian dosis obat tidak memungkinkan berdasarkan berat
badan penderita, pemberian obat dapat diberikan berdasarkan golongan
umur seperti tertera pada tabel 5.9.

Dosis dewasa maksimal artesunat dan amodiakuin masing-masing 4


tablet, primakuin 3 tablet.

Pengobatan efektif apabila sampai dengan hari ke-28 setelah pemberian


obat, ditemukan keadaan sebagai berikut: klinis sembuh (sejak hari ke-
4) dan tidak ditemukan parasit stadium aseksual sejak hari ke-7.
Pengobatan tidak efektif apabila dalam 28 hari setelah pemberian obat,
gejala klinis memburuk dan parasit aseksual positif atau gejala klinis
memburuk tetapi parasit aseksual tidak berkurang (persisten) atau
timbul kembali (rekrudesensi).

Pengobatan lini kedua malaria falsiparum diberikan, jika pengobatan lini


pertama tidak efektif di mana ditemukan: gejala klinis tidak memburuk
tetapi parasit aseksual tidak berkurang (persisten) atau timbul kembali
(rekrudesensi).

Pengobatan lini kedua adalah kombinasi kina, doksisiklin/tetrasiklin


dan primakuin. Kina diberikan per oral, 3 kali sehari dengan dosis sekali
minum 10 mg/kgbb selama 7 hari. Doksisiklin diberikan 2 kali per hari
selama 7 hari, dengan dosis dewasa adalah 4 mg/kg bb/hari, sedangkan
untuk anak usia 8-14 tahun adalah 2 mg/kg bb/hari. Bila tidak ada
doksisiklin, dapat digunakan tetrasiklin yang diberikan 4 kali sehari
selama 7 hari, dengan dosis 4-5 mg/kg bb. Doksisiklin maupun
tetrasiklin tidak boleh diberikan pada anak dengan umur di bawah 8
tahun dan ibu hamil. Primakuin diberikan dengan dosis seperti pada
pengobatan lini pertama.

anti malaria; klorokuin; sulfadoksin-pirimetamin; kina, primakuin.

 Klorokuin.

klorokuin adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati


malaria. Klorokuin bersifat sisontosida darah dan gametosida P.vivax
dan P. malariae. Obat ini biasanya diberikan pada penderita malaria di
daerah endemik atau area yang diketahui berisiko tinggi terjangkit
malaria.

 Sulfadoksin pirimetamin.

Pirimetamin adalah obat dari golongan antiinfeksi yang digunakan


dalam tata laksana malaria dan toxoplasmosis. Pirimetamin bekerja
secara sinergis dengan obat golongan sulfonamid untuk membunuh
toxoplasma gondii, mikroorganisme penyebab toxoplasmosis. Dalam
tata laksana malaria, pirimetamin tidak digunakan sebagai lini pertama.
Obat ini biasa dikombinasikan dengan obat antimalaria lain dalam
pengobatan malaria falciparum nonkomplikasi.[ Selain itu, kombinasi
pirimetamin dan sulfadoksin dipakai sebagai terapi profilaksis malaria
pada ibu hamil dan infant di area transmisi tinggi.

 Kina.
Kina adalah obat yang digunakan untuk mengobati malaria. Malaria
adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Plasmodium yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Kina hanya boleh
digunakan sesuai dengan resep dokte.

 Primakuin.
Primakuin atau Primaquine adalah obat yang digunakan untuk
menangani dan mencegah malaria serta Pneumonia Pneumocystis.

Primakuin merupakan obat antimalaria yang bersifat gametosida


sehingga dapat menghentikan siklus hidup Plasmodium falciparum
dengan menurunkan infeksi atau transmisi ke nyamuk Anopheles.
Penggunaan primakuin dikontraindikasikan pada wanita hamil, bayi di
bawah usia 6 bulan, dan wanita menyusui dengan bayi di bawah usia 6
bulan.

Anda mungkin juga menyukai