Anda di halaman 1dari 33

TATA LAKSANA MALARIA

ABIMANYU PUTERA YUDHA


1810211054
MALARIA
Malaria merupakan demam
intermiten dan remiten
yang disebabkan oleh
parasit protozoa yang
menyerang sel darah
merah. Parasit ini ditularkan
oleh nyamuk Anopheles
betina yang terinfeksi dan
banyak daerah tropis dan
subtropis.
TATA LAKSANA MALARIA
 Terapi malaria tanpa komplikasi
 Terapi malaria pada ibu hamil
 Terapi malaria berat
 Rawat jalan/Rawat inap
 Pencegahan malaria
TATA LAKSANA FARMAKOLOGI
Berdasarkan kerjanya pada tahapan perkembangan plasmodium,
antimalaria dibedakan atas:
 Skizontosid Jaringan [Primakuin, Proguanil]
 Skizontosid Darah [Klorokuin, Kuinin, Meflokuin, Pirimetamin,
Artemisinin]
 Gametosid [Pirimetamin]
 Sporontos [Primakuin, Proguanil, Klorokuin, Kina]
KLOROKUIN
Golongan: 4-Aminokuinolon (Kuinolon)
FARMAKODINAMIK
Menghambat aktivitas heme polymerase EFEK SAMPING OBAT
plasmodia yang merubah heme (toksik)  Pruritus
menjadi hemozoin (non toksik).  Ototoksisitas, retinopati, miopati, dan
Mempengaruhi sintesis DNA plasmodium. neuropati perifer (Long-term high
Efektif terhadap gametosit P. vivax, P. ovale, dose)
dan P. malariae.  Hipotensi (IM High dose)
FARMAKOKINETIK
Absorbsi cepat dengan makanan, Tmax 2-3
jam, protein-bound 60%, sekresi T1/2 3-5
hari
Golongan Kuinolon Lain
AMODIAKUIN
Golongan: 4-Aminokuinolon
Memiliki mekanisme kerja sama dengan klorokuin dan
efektif terhadap P. falciparum resisten klorokuin.
Kemoprofilaksis dihindari karena dapat meningkat
toksisitas

PIPERAKUIN
Golongan: Biskuinolon
Efektif terhadap P. falciparum resisten klorokuin
terutama ketika dikombinasikan dengan
dihidroartemisinin. Memiliki waktu paruh yang lebih
lama dibandingkan dengan amodiakuin.
PRIMAKUIN
Golongan: 8-Aminokuinolon (Kuinolon)
FARMAKODINAMIK EFEK SAMPING OBAT
Memiliki efek gametosidal terhadap ke 4  Hemolisis atau methemoglobinemia
jenis plasmodium. Efektif terhadap  Mual, nyeri epigastrium, kram perut,
Skizontosid jaringan dan stadium hipnozoit dan nyeri kepala (High dose)
dorman P vivax dan P ovate
FARMAKOKINETIK
Absorbsi segera, Tmax 1-2 jam dan T1/2 3-8
jam, cepat dimetabolisme dan disekresi
KUININ (KINA) & KUINIDIN
Golongan: Kuinolin Metanol
FARMAKODINAMIK EFEK SAMPING OBAT
Memiliki efek gametosidal terhadap P. vivax  Tinitus, nyeri kepala, pusing
dan P. malariae. Efektif terhadap skizontosid bergoyang, dan gangguan penglihatan
darah terhadap ke 4 jenis plasmodium.  Reaksi hipersensitivitas
 hipoglikemia
FARMAKOKINETIK
Absorbsi segera, Tmax 1-3 jam dan T1/2 11-18
jam. Kuinidin memiliki waktu-paruh lebih
singkat dari pada kuinin.
GOLONGAN ARTEMISININ
Golongan: Artemisinin
FARMAKODINAMIK EFEK SAMPING OBAT
Produksi radikal pada vakuol makanan  Mual, muntah, diare, dan pusing
parasit atau dari inhibisi kalsium ATPase bergoyang
parasit. Efektif terhadap skizontosid darah
pada ke 4 jenis plasmodium.
FARMAKOKINETIK
Absorbsi segera, Tmax 1-2 jam dan T1/2 1-3
jam. Dihidroartemisinin merupakan bentuk
akhir metabolit aktif.
GOLONGAN ARTEMISININ
Turunan Artemisinin:
 Artesunat (larut-air; dapat diberikan
per oral, intravena, intramuskulus, dan
rektum)
 Artemeter (larut-lemak; berguna
untuk pemberian oral, intramuskulus,
dan rectum)
 Dihidroartemisinin (larut-air; berguna
untuk pemberian oral)
PIRIMETAMIN
Golongan: Antagonis Folat
FARMAKODINAMIK EFEK SAMPING OBAT
Inhibisi dihidrofolat reduktase plasmodium  Gejala pencernaan, ruam kulit, dan
dalam jalur pembentukan folat parasit. gatal pada kasus yang jarang
Efektif terhadap bentuk eritrositik pada ke 4
jenis plasmodium.
FARMAKOKINETIK
Absorbsi segera, Tmax 2-6 jam dan T1/2 3,5
hari, serta mengalami metabolisme
ekstensif sebelum diekskresi.
Golongan Antagonis Folat Lain
PROGUANIL
Golongan: Antagonis Folat
Memiliki mekanisme kerja sama dengan piremetamin,
tapi memiliki waktu paruh yang lebih cepat dengan
Tmax 5 jam dan T1/2 16 hari.

SULFADOKSIN
Golongan: Antagonis Folat
Memiliki mekanisme kerja melalui Inhibisi
dihidropteroat sintase plasmodium dalam jalur
pembentukan folat parasit.
Golongan Lainnya
ANTIBIOTIK
CONTOH: Doksisiklin & Tetrasiklin
FENANTREN METANOL
CONTOH: Halofantrin & Lumenfantrin
KUINOLON METANOL
CONTOH: Meflokuin
KUINON LAINNYA
CONTOH: Atovakuon
Golongan Kuinin
CONTOH: Ciprofloxacin
FARMAKODINAMIK: EFEK SAMPING OBAT:
500 mg per oral dosis tunggal  Gangguan pencernaan
FARMAKOKINETIK:  Sakit kepala dan pusing
Infeksi Bakteri  Alergi gatal
MEKANISME KERJA: SEDIAAN
Menghambat sintesis asam nukleat
bakteri melalui topoisomerase II (DNA
girase) dan topoisomerase IV bakteri.
Farmakologi Malaria
CONTOH:
Terapi Malaria Tanpa Komplikasi
MALARIA FALSIPARUM & KNOWLESI

Catatan: Primakuin tidak boleh diberikan pada bayi usia < 6 bulan dan ibu
hamil serta ibu menyusui bayi usia < 6 bulan dan penderita kekurangan G6PD
Terapi Malaria Tanpa Komplikasi
MALARIA VIVAX & OVALE

Catatan: Sebaiknya dosis pemberian DHP berdasarkan berat badan, apabila


penimbangan berat badan tidak dapat dilakukan maka pemberian obat dapat
berdasarkan kelompok umur. Dosis Primakuin dapat melalui 0,25 mg/kgBB.
Terapi Malaria Tanpa Komplikasi
MALARIA FALCIPARUM + VIVAX atau OVALE

Catatan: Semua obat anti malaria tidak boleh diberikan dalam keadaan perut
kosong karena bersifat iritasi lambung.
Terapi Malaria Tanpa Komplikasi
MALARIA VIVAX (RELAPS)
Diberikan regimen ACT yang sama tetapi dosis Primakuin ditingkatkan
menjadi 0,5 mg/kgBB/hari (harus disertai dengan pemeriksaan laboratorium
kadar enzim G6PD).

MALARIA VIVAX (RELAPS)


Diberikan DHP selama 3 hari, dengan dosis sama dengan pengobatan malaria
lainnya dan tidak diberikan primakuin.
Terapi Malaria Lini Kedua
Bila pengobatan lini pertama tidak efektif, gejala klinis tidak memburuk
tapi parasit aseksual tidak berkurang (persisten) atau timbul kembali
(rekrudesensi).

Kina + Doksisiklin /Tetrasiklin + Primakuin


 Dosis Kina: 10 mg/kg BB/hari selama 7 hari
 Dosis Doksisiklin: 4 mg/kg BB/hari selama 7 hari
Terapi Malaria Lini Kedua
Bila pengobatan lini pertama tidak efektif, kg BB
Terapi Malaria Lini Kedua
Bila pengobatan lini pertama tidak efektif,
gejala Primakuin 0,25 mg/kg BB
Terapi Malaria Pada Ibu Hamil
Malaria pada ibu hamil pada prinsipnya sama dengan pengobatan pada
orang dewasa lainnya, akan tetapi pada ibu hamil tidak diberikan
Primakuin, tetrasiklin ataupun doksisiklin.
Terapi Malaria Berat
Pilihan Utama: Artesunat Intravena
 Artesunat ini diberikan secara bolus perlahan-lahan
 Dosis hari pertama 2,4 mg/kgBB IV sebanyak 3 kali jam ke 0, 12, 24
 Dosis berikutnya 2,4 mg/kgBB IV setiap 24 jam sehari sampai penderita
mampu minum obat
 Untuk anak dengan BB 20 kg diberikan dosis 3 mg/kgBB IV, sedangkan
dengan BB 20 kg diberikan dosis 2,4 mg/kgBB IV
Terapi Malaria Berat
Pilihan Alternatif: Kuinin Intravena
 4 jam pertama diberikan 20 mg gram/kgBB dilarutkan dalam 500 ml
dextrose 5% atau NaCl 0,9%
 4 jam kedua hanya diberikan cairan
 4 jam berikutnya diberikan dosis rumatan 10 mg/kgBB dalam larutan
 4 jam selanjutnya hanya diberikan cairan
TATA LAKSANA MALARIA
TERAPI MALARIA LINI KE-II
 Artesunat 4 mg/kgBB
 Amodiakuin 10 mg/kgBB
 Primakuin 0,25 mg/kg BB
PENCEGAHAN MALARIA
Prinsip pencegahan malaria adalah :
 Awareness Kewaspadaan terhadap risiko malaria
 Bites prevention Mencegah gigitan nyamuk
 Chemoprophylaxis pemberian obat profilaksis
 Diagnosis dan treatment
Algoritma Malaria Berat
Prinsip pencegahan malaria adalah :
 Awareness
Algoritma Malaria Berat
Prinsip pencegahan malaria adalah :
 Awareness
Algoritma Malaria Berat
Prinsip pencegahan malaria adalah :
 Awareness
Algoritma Malaria Berat
Prinsip
pencegahan
malaria adalah :
 Awareness
PENCEGAHAN MALARIA
Prinsip pencegahan malaria:
 Awareness Kewaspadaan terhadap risiko malaria
 Bites prevention Mencegah gigitan nyamuk
 Chemoprophylaxis pemberian obat profilaksis
 Diagnosis dan treatment
PROFILAKSIS MALARIA

Pemberian:
 2 minggu sebelum masuk daerah endemis sampai dengan 4 minggu
setelahnya
 1 hari sebelum masuk daerah endemis sampai dengan 1 minggu
meninggalkan daerah endemis

Anda mungkin juga menyukai