Anda di halaman 1dari 18

Interaksi Obat-Makanan

M. Wellyan T.W.H., Apt.


Definisi
• Interaksi obat-makanan
adalah hasil aksi diantara
obat dan makanan yang
tidak akan terjadi bila obat
atau makanan tersebut
tidak digunakan
bersamaan.
• Terkait dengan
farmakokinetika
Kurva Farmakokinetika
Farmakokinetika
• Adalah ilmu yang
membahas perjalanan/nasib
obat dalam tubuh.
• Melibatkan proses ADME
– Absorpsi
– Distribusi
– Metabolisme
– Ekskresi
Absorpsi

 Adalah perpindahan obat dari tempat


pemberian obat menuju aliran darah,
tergantung kepada:
 Rute pemberian obat (per oral, iv, im, dll)
 Sifat kimia obat
 Laju pengosongan lambung (bagi obat per oral)
 Kualitas formulasi obat
 Makanan dapat mempengaruhi absorpsi obat
yang diberikan per oral.
Distribusi
 Adalah proses ketika obat meninggalkan
sirkulasi sistemik dan menuju bagian-
bagian tubuh tertentu.
 Obat pada aliran darah terikat oleh protein
plasma, hanya obat yang tidak terikat yang
dapat meninggalkan darah dan menuju
organ target.
 Kadar albumin serum yang rendah akan
meningkatkan ketersediaan/availabilitas
obat dan meningkatkan efeknya.
Metabolisme
 Sebagian besar terjadi di hati; sistem enzim
sitokrom P-450 memfasilitasi metabolisme
obat-obatan; metabolisme pada umumnya
mengubah senyawa larut lemak menjadi
senyawa larut air (sehingga mudah
dieksresikan).
 Makanan dapat menghambat atau malah
meningkatkan sistem enzim ini, akibatnya laju
metabolisme obat dapat terpengaruh.
Ekskresi
 Obat dieliminasi dari dalam tubuh sebagai
senyawa obat yang utuh (tidak berubah)
atau sebagai metabolitnya
 Ekskresi renal merupakan rute utama
eliminasi, dipengaruhi oleh kondisi ginjal.
 Beberapa obat ada yang diekskresi via
empedu atau cairan tubuh lainnya.
Isoenzim Substrat Penghambat Pemacu
CYP1A2 Parasetamol, Simetidin, Omeprazole, rokok
kafein, klozapin, ciprofloxacin,
olanzapin, diltiazem,
teofilin. eritromisin,
enoxaparin
CYP2C9 Ibuprofen, losartan, Amiodarone, Rifampin,
rosiglitazone, simetidin, barbiturat
tolbutamide cotrimoxazole,
INH,
fluconazole
CYP2C19 Citalopram, Fluconazole, Rifampin,
diazepam, fluoxetine, barbiturat
lansoprazole, fluvoxamine,
omeprazole, fluconazole
pantoprazole
Isoenzim Substrat Penghambat Pemacu
CYP2D6 Amitriptilin, kodein, Amiodarone, Rifampin
dekstrometorfa fluoxetine,
n, haloperidol, haloperidol,
imipramine, kuinidin
propranolol

CYP3A4 Amiodarone, Klaritromisin, Barbiturat,


CYP3A5 alprazolam, siklosporin, kortikosteroid,
cisapride, fluconazole, jus carbamazepine,
diltiazem, anggur, fenitoin,
eritromisin, itraconazole, rifampin.
indinavir, ketoconazole,
sertraline, ritonavir
simvastatin,
tacrolimus,
verapamil
Keuntungan Meminimalkan
Interaksi Obat-Makanan

• Efek terapi obat tercapai


sepenuhnya
• Efek samping obat dapat
dihindarkan
• Status gizi optimal pasien
dapat terjaga
• Biaya dapat ditekan
Efek Malnutrisi terhadap Obat
 Kadar albumin yang rendah menyebabkan obat-
obatan menjadi lebih potent, oleh sebab
meningkatnya ketersediaan obat di jaringan.
 Dosis obat yang lebih rendah seringkali diberikan untuk
pasien hipoalbumin.
 Warfarin adalah salah satu contoh obat yg memiliki ikatan
tinggi dg albumin, turunnya albumin meningkatkan risiko
pendarahan pada pasien.
 Komposisi tubuh: pada pasien obesitas atau lanjut
usia memiliki rasio jaringan adiposa lebih tinggi,
akibatnya obat-obat larut lemak terakumulasi dalam
tubuh sehingga meningkatkan risiko toksisitas.
Efek Makanan terhadap Obat:
Proses Absorpsi
 Makanan dapat menurunkan keluhan pada
saluran pencernaan pasien.
 Namun absorpsi/penyerapan beberapa obat
dapat terganggu, misalnya suplemen zat
besi akan turun 50% absorpsinya bila ada
makanan.
 Makanan/minuman yang paling sering
menimbulkan interaksi: teh, kopi, telur,
suplemen kalsium, produk olahan susu.
Efek Makanan terhadap Obat:
Proses Absorpsi
 Ciprofloxacin dan tetrasiklin akan
membentuk senyawa kompleks tak larut
dengan kalsium pada makanan
 Usahakan menghindari asupan suplemen
yang kurang diperlukan selama terapi
obat, atau pisah 2 jam sebelum pemberian
mineral.
Efek Makanan terhadap Obat:
Proses Absorpsi
 Beberapa obat tertentu absorpsinya
terbantu oleh makanan, contohnya:
saquinavir (antiretroviral) penyerapannya
meningkat dua kali lipat dengan adanya
makanan
Efek Makanan terhadap Obat:
Proses Metabolisme
 Perubahan diet dapat mempengaruhi kerja
obat-obatan, misalnya:
– Teofilin: diet rendah kolesterol meningkatkan
bersihan (clearance) teofilin.
– Buah/jus anggur: menghambat enzim
CYP3A4, sehingga menghambat metabolisme
obat-obat tertentu (misalnya nifedipin,
diazepam, dll) shg meningkatkan efek dan
toksisitasnya.
Kesimpulan
• Sebagian besar obat dapat berinteraksi
dengan makanan
• Potensi interaksi antara obat-makanan
hendaknya diperhatikan dengan serius
• Identifikasi dan monitor pasien risiko
tinggi, khususnya pasien dengan
polifarmasi.

Anda mungkin juga menyukai