91-101
sinapsunsrat@gmail.com
*Peserta PPDS-1 Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi/ RSUP
Prof. dr. R.D. Kandou Manado
**Staf Pengajar Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi / RSUP
Prof. dr. R.D. Kandou Manado
ABSTRAK
Latar belakang: Tidur merupakan bagian penting dalam hidup untuk perbaikan tubuh dan
pikiran. Gangguan tidur dan kurang tidur sering terjadi pada masyarakat modern saat ini.
Gangguan tidur dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab salahsatunya gangguan tidur
irama sirkadian tipe kerja. Gangguan tidur tersebut sering dialami pada orang yang bekerja dengan
rotasi malam hari. Peserta Program Studi Dokter Spesialis (PPDS) sering bekerja mendapat giliran
rotasi pada malam hari, Kurang tidur dan gangguan kualitas tidur merupakan hal yang umum
sering terjadi pada seorang PPDS. Kurang tidur dalam program PPDS dapat menyebabkan
gangguan kognitif, gangguan psikososial, kecelakaan dan berkurang kualitas hidup. Tujuan:
Untuk mengetahui adanya hubungan antara kualitas tidur dengan fungsi kognitif. Metode:
Penelitian menggunakan analitik potong lintang yang dilakukan di RSUP Prof. dr. R. D. Kandou
Manado rentang waktu Agustus – Oktober 2017. Sebanyak 42 sampel penelitian dipilih dengan
teknik consecutive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan dari
wawancara, dan pemeriksaan langsung terhadap Subjek penelitian lalu dianalisis menggunakan
program SPSS. Hasil: Terdapat hubungan yang sangat bermakna antara gangguan kualitas tidur
objektif dengan fungsi kognitif. (p=0,0000). Kesimpulan: Gangguan kualitas tidur objektif
mempengaruhi fungsi kognitif pada PPDS pasca jaga.
ABSTRACT
Background: Sleep is an important part of life for the improvement of body and mind. Sleep
disturbance and lack of sleep often occur in current modern society. Sleep disturbance may be
caused by various causes such as the circadian rhythm sleep disorders of the work type. Sleep
disturbance is often experienced in people who work night shifts. Residents often work in night
shift, Sleep deprivation and sleep quality disorders are common to a Resident. Lack of sleep in
Residency programs might cause cognitive impairment, psychosocial disorders, accidents and
reduced quality of life. Aim: Finding the correlation between sleep quality and cognitive function.
Method: A cross sectional analytical study was conducted in Prof. RSUP. dr. R. D. Kandou
Manado in the period of August - October 2017. A total of 42 research samples were selected by
consecutive sampling technique based on inclusion and exclusion criteria. Data was collected
from interviews,and direct examination of research subjects followed by analyzing using SPSS
program. Result: There is a very significant relationship between objective sleep quality disorder
and cognitive function. (p = 0,0000). Conclusion: Impaired objective sleep quality affects
cognitive function in after night shift resident.
91
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 91-101
92
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 91-101
yaitu kualitas tidur Subjektif, sleep Oktober 2017. Kriteria inklusi adalah
latensi, durasi tidur, gangguan tidur. seluruh PPDS yang mendapat tugas jaga
efisiensi kebiasaan tidur, penggunaan malam serta dalam keadaan sehat, saat
obat tidur, dan disfungsi tidur pada siang diperiksa dalam keadaan sadar (GCS 15)
hari. Skor global > 5 dianggap memiliki dan kooperatif, Usia diatas 25 tahun dan
gangguan tidur yang buruk. 8,9 bersedia diikutsertakan dalam penelitian.
MoCA-INA merupakan Kriteria eksklusi adalah mempunyai
pemeriksaan penapisan untuk menilai riwayat penyakit pada sistem saraf pusat
defisit kognitif. Pemeriksaan ini (cedera kepala, infeksi intrakranial,
menekankan penilaian fungsi eksekutif stroke, epilepsi,tumor otak), mempunyai
dan atensi. Pemeriksaan ini lebih sensitif riwayat penyakit diabetes mellitus,
untuk menilai gangguan kognitif ringan mempunyai riwayat penyakit darah
yang sulit dideteksi dengan Mini Mental tinggi, mempunyai riwayat
State Examination (MMSE). MoCA- kolesterol,mempunyai riwayat penyakit
INA dikatakan normal jika nilai ≥ 26. depresi berat., mengakui sedang dalam
Jika < 26 dikatakan mempunyai penggunaan obat psikotropika/narkotika,
gangguan kognitif. 10,11 mempunyai riwayat gangguan tidur
Penelitian ini mempunyai tujuan sebelumnya. Subjek akan dilakukan
untuk mengetahui hubungan kualitas anamnesis, pemeriksaan fisik dan
tidur dengan gangguan kognitif pada dilakukan pengukuran tekanan darah.
PPDS pasca jaga di RSUD. Prof.R.D. Penilaian kualitas tidur dengan
Kandou Manado menggunakan Pittsburg Sleep Quality
Index (PSQI). Terdapat 7 paramater
TUJUAN dalam PSQI yaitu kualitas tidur, latensi
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tidur, durasi tidur, kebiasaan tidur,
hubungan antara kulaitas tidur dengan gangguan tidur, penggunaan obat tidur
PPDS pascajaga. (yang berlebihan), disfungsi siang hari
selama satu bulan terakhir. Nilai tiap
METODE komponen kemudian dijumlahkan
Penelitian ini merupakan penelitian menjadi skor global antara 0-21. Skor
analitik potong lintang di RSUD. global > 5 dianggap memiliki gangguan
Prof.R.D. Kandou Manado terhadap kualitas tidur yang buruk. Penilaian
PPDS pascajaga malam ruang ganwat fungsi kognitif dengan menggunakan
darurat . Subjek diambil secara MoCA-Ina yang terdapat 30 poin,
konsekutif pada bulan Agustus – dikatakan terganggu bila nilai < 26.
93
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 91-101
94
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 91-101
terhadap fungsi kognitif diuji dengan serupa dengan penelitian yang dilakukan
korelasi biserial dimana didapatkan Ricky dkk yang mengatakan sebanyak
korelasi yang bermakna antara kualitas 44,23 % pekerja perawat shift malam
tidur objektif dengan fungsi kognitif yang menyatakan kualitas tidur mereka
pada domain atensi dan total MoCA- yang cukup baik. Hal ini berbeda dengan
INA Pada domain memori memiliki penelitian yang dilakukan oleh Reza dkk
hubungan yang sangat bermakna dengan pada pekerja malam yang mengatakan
kualitas tidur objektif. kualitas tidur Subjektif mereka adalah
kurang baik. Hal ini berbeda
PEMBAHASAN dikarenakan kualitas tidur Subjektif
Peserta PPDS lebih banyak yang tergantung dari masing-masing individu
berjenis kelamin laki-laki. Hasil dan jenis pekerjaannya sehingga hasil
penelitian ini sama dengan yang yang didapatkan pada kualitas tidur
dikemukakan oleh Khazale dkk dimana Subjektif sangatlah beragam.15,16
didapatkan medical resident yang Rerata durasi tidur PPDS
berjenis kelamin laki-laki (53,8%) Hal 4,67±1,33 jam. Hal ini serupa pada
ini sama seperti dengan penelitian yang penelitian yang dilakukan pada PPDS
dilakukan bagian anestesi bahwa dimana anestesi didapatkan durasi tidur yang
PPDS anestesi itu lebih banyak yang menurun dengan rerata durasi tidur
berjenis kelamin laki-laki 45 orang ( sebanyak 2,71 jam. Menurut penelitian
65,2%). Subjek penelitian memiliki Katia dkk setuju PPDS mempunyai
rentang usia 26 hingga 37 tahun dengan durasi tidur yang kurang. Jumlah skor
rerata 30 ± 2,83 tahun. Subjek penelitian PSQI lebih dari 5 menandakan kualitas
tidak ada yang berusia lanjut sehingga tidur objektif yang buruk. Rerata skor
Subjek penelitian belum mengalami PSQI pada penelitian ini 7.64±3.33,
penurunan fungsi kognitif akibat usia yang menandakan kualitas tidur objektif
lanjut. Proses degenerasi otak dimulai yang buruk. Hal ini serupa dengan Katia
pada usia lanjut dan akan terus dkk dimana skor PSQI 6.76±2.81. Hal
meningkat.12,13,14 ini serupa yang dikatakan oleh Cardoso
Kualitas tidur Subjektif PPDS dkk dikatakan bahwan skor PSQI 6,2.
sebanyak 71,4 % mengatakan cukup Penelitian Machi dkk juga mengatakan
baik kualitas tidur mereka. Kualitas tidur bahwa dokter yang bertugas 24 jam di
Subjektif ini menurut persepsi PPDS itu ruang gawat darurat mempunyai kualitas
sendiri mengatakan kualitas tidur tidur yang buruk 13,17
mereka selama sebulan terakhir. Hal ini
95
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 91-101
96
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 91-101
97
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 91-101
98
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 91-101
99
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 91-101
13. Syahrul M. Perubahan kognitif dan 19. Samatara P, Kesanda IM, Adynana
psikomotor peserta ppds IM, Widyawarma IP. The effect of
anestesiologi dan terapi intensif partial sleep deprivations in
FKUI setelah 32 jam kerja. Fakultas decreased of cognitive function in
Kedokteran Universitas Indonesia. resident doctor Udayana University/
Jakarta: 2014. Sanglah General Hospital.
14. Knopman, David S, Bradly F, International Journal of Science and
Petersen C. Essential of the proper Research. 2017 ;(4): 215-218.
diagnose of mild cognitive 20. Kim E.J , Baek H.J , Shin D.J , dkk.
impairment, dementia and major Correlation of Sleep Disturbance
subtypes of dementia. Mayo Clinic and Cognitive Impairment in Patient
Proc. 2003;78:1290-308. with Parkinson’s Disease. J Mov
15. Reza K, Haidarimoghadam R, Discord; 2014 : 7(1):13-18.
Motamedzadeh M, Golmohamadi R, 21. Chokroverty S, Avidan A. Sleep and
Soltanian A, Zoghipaydar M. its disorders dalam Darrof R,
Effects of shift work on cognitive Jankovic J, Mazziotta J, Pomeroy S,
performance, sleep quality, and editor. Bradley’s Neurology in
sleepiness among petrochemical clinical practice 7th edition. USA:
control room operators. Journal of Elsevier : 2016 : Hal 1615-85.
Circadian Rhythms,:14(1): 1: 1–8. 22. Yaffee K, Barnes DE. Epidemiology
16. Thayeb R. Gambaran kualitas tidur and Risk Factors. The Behavioral
pada perawat dinas malam RSUP Neurology of Dementia, Cambridge
Prof. Dr.R.D. Kandou Manado. ( Medicine, Cambridge. 2009.
Tesis). Manado 2014. 23. Sari R, Onibala F, Sumarauw L.
17. Sheyla K, Guimaraes A, Titski A, Hubungan kualitas tidur dengan
Neiva L. Sleep deprivation and fungsi kognitif pada lansia di BPLU
drowsiness of medical resident and Senja Cerah Provinsi Sulawesi
medical students. Rev Col Bras Cir. Utara. Jurnal Keperawatan. 2017
2016; 43(6): 438-444 (5).
18. Suozzo A, Malta S, Gil G, Tintori 24. Miyata S, Noda A, Iwamoto K,
F,lacerda, Antonio L. Attention and Kawano H, Okuda M, dkk. Poor
memory medical residents after a sleep quality impairs cognitive
night on call: a cross-sectional performance in older adults. J Sleep
study. Clinics 2011;66(3):505-508 Res. 2013: 22; 535-41.
100
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 91-101
101